Anda di halaman 1dari 16

CIRI KHAS EKONOMI SYARIAH DAN

TUJUAN EKONOMI ISLAM


MARSELINA HARDIYANTI
26050117120009
OSEANOGRAFI A
KERANGKA MATERI
CIRI KHAS
PENGERTIAN EKONOMI
SYARIAH

1. SISTEM YANG BERSIFAT


UNIVERSAL
TUJUAN 2. MENCIPTAKAN
EKONOMI KESEIMBANGAN
ISLAM 3. EKONOMI RABBANI
4. AKIDAH, SYARIAH DAN
AKHLAQ
5. INSANI ATAU KHILAFAH
6. EKONOMI WASATAN
7. KERJASAMA DAN
KEADILAN
8. BERPENGAWASAN
GANDA
9. HUKUM PATEN YANG
DAPAT BERUBAH
DEFINISI EKONOMI SYARIAH

Ekonomi syariah merupakan kegiatan maupun


praktek ekonomi yang dilakukan sebagai upaya
dalam pemenuhan hajat hidup masyarakat
sebagai sarana mencapai kebahagiaan (falah)
di dunia dan akhirat berdasarkan syariah Islam.
CIRI KHAS EKONOMI SYARIAH

1. Ekonomi syariah merupakan sebuah sistem islam


yang bersifat universal.

AKIDAH SYARI’AH

AKHLAK
Lebih jelasnya kita akan memberikan uraian tentang
maksud dari ekonomi syariah menjadi sistem islam yang
sempurna :
a. Kegiatan perekonomian dalam islam bersifat
pengabdian
b. Kegiatan ekonomi dalam islam memiliki sebuah cita-
cita yang luhur
c. Pengawasan yang sebenar-benarnya dilakukan dan
ditetapkan dalam kegiatan ekonomi islam.
2. Ekonomi syariah menciptakan suatu keseimbangan
diantara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat.

Ekonomi syariah tidak hanya mencari uang atau harta, namun


lebih tepatnya mencari jalan untuk menciptakan sebuah
kemakmuran dan kesejahteraan yang bisa dirasakan oleh orang
banyak. Dalam ekonomi syariah memiliki acuan bahwa harus
selalu bersama, susah senang ditanggung bersama, dilatih
untuk selalu peka terhadap kondisi dan orang-orang sekitar kita
yang membutuhkan.
3. Ekonomi Rabbani
Ekonomi rabbani diambil dari kata rabb yang berarti tuhan.
sumber landasan ekonomi syariah berasal dari tuhan dan juga
peranan tuhan tidak dapat dipisahkan dari kondisi pasar, serta
tujuan dari sistem ini adalah mendapatkan ridha dari tuhan.

“ Allah maha mengatur harga”

Hal ini bermakna bahwa kondisi pasar sangat bergantung pada


belas kasih tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung
semisal pengaruh iklim, cuaca, penyakit, hujan, dan
sebagainya.
4. Ekonomi syariah terkait dengan akidah, syariah, dan
akhlaq

AKIDAH SYARI’AH

AKHLAK
5. Ekonomi insani (Humanis economics) atau khilafah

ALLAH SWT

MANUSIA ALAM
EKONOMI ISLAM MEMFOKUSKAN MANUSIA
SEBAGAI MODAL UTAMA DALAM MENCAPAI
KESEJAHTERAAN, PENGANUT SISTEM INI PERCAYA
BAHWA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA DAN
SUMBERDAYA UNTUK DIAMBIL SEDIKIT DARI
SUMBERNYA, SUMBERDAYA YANG ALLAH
CIPTAKAN, SEMISAL SUMBER DAYA LAUT,
TAMBANG, PERHUTANAN, DAN SEBAGAINYA. HAL
INI MENUNJUKKAN MENITIKBERATAN PADA
KEMAMPUAN MANUSIA UNTUK MENGELOLA
SUMBER DAYA ALAM DENGAN BIJAK.
6. Ekonomi wasatan (moderat atau seimbang)
Keseimbangan atau nilai ideal adalah hal yang diutamakan dalam perekonomian islam,
semua memiliki hak dan kewajiban pada porsi yang adil.

Tujuan :
Mencapai sebuah Keseimbangan
Dunia dan Akhirat

Prinsip Ekonomi Islam

Paradigma : Adil & Harmoni


7. Ekonomi kerjasama dan keadilan

Islam mendorong seseorang untuk bersyarikat atau


bekerjasama agar tercapainya tujuan kemakmuran bisa tercapai
dengan lebih mungkin. Dimana hukum syariat menjamin tidak
adanya pihak yang dirugikan.
8. Ekonomi berpengawasan ganda

Dalam kegiatan ekonomi konvensional jalannya perekonomian


diawasi oleh regulasi dan aparatur negara, begitupun dengan
ekonomi islam. Akan tetapi manusia tidak dapak luput dari
pengawasan Ilahi sehingga apabila seseorang dapat lepas dari
jerat hukum di dunia tetapi ia tidak akan dapat luput dari
hukuman di akhirat.
9. Ekonomi hasil kombinasi hukum paten dan yang dapat
dirubah

Seiring dengan berkembangnya jaman banyak jenis transaksi


yang tidak di dapati pada jaman Rasullullah sehingga terdapat
ijtihad atau hasil pemikiran para alim ulama untuk menjawab
pertanyaan dunia agar dapat terus dinamis mengikuti jaman,
akan tetapi tetap merujuk pada Al-qur’an dan Al-Hadist.
TUJUAN EKONOMI ISLAM

Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid
dan berdasarkan rujukan pada Al-Q’uran dan Sunnah adalah :
1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan
kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
2. Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
3. Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan
dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
4. Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai
moral.
5. Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai