Ulumul Hadits Kelompol 8
Ulumul Hadits Kelompol 8
Kualitasnya
HADITS DITINJAU
DARI SEGI
KUALITASNYA
Hadits Hadits
Maqbul Mardud
Hadits Hadits
Maqbul Gair Maqbul
Ma’mulun Ma’mulun
Hadits
Dha’if
Hadits Hadits
Sahih Hasan
Ditinjau dari segi kualitasnya hadits di bagi menjadi dua yaitu :
A. Hadits maqbul
Hadits maqbul menurut bahasa berarti ma’khuz (yang diambil) dan
mushaddaq (yang di benarkan atau diterima).
Menurut istilah ialah hadits yang telah sempurna padanya, syarat-syarat
penerimaan.
1. Hadits Shahih
Secara bahasa shahih berarti selamat dari penyakit dan
bebas dari aib. Sedangkan secara istilah adalah hadits yang
sanadnya sambung, dikutip oleh orang yang adil lagi cermat dari
orang yang sama, sampai berakhir kepada Rasulullah SAW atau
kepada sahabat atau kepada tabi’in dan bukan hadits yang syadz.
Hukum mengamalkan hadits shahih WAJIB
Macam-Macam Hadits Shahih
1. Hadits Shahih Li-Dzatihi, yaitu hadits yang tidak memenuhi secara
sempurna pernyaratan shahih.
2. Hadits Shahih Li-Ghairihi, yaitu hadits yang keadaan rawi-rawinya
kurang hafidh serta dhabit, tetapi mereka masih terkenal jujur.
Artinya :
" Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin yusuf ia berkata: telah
mengkhabarkan kepada kami malik dari ibnu syihab dari Muhammad bin jubair
bin math'ami dari ayahnya ia berkata: aku pernah mendengar rasulullah saw
membaca dalam shalat maghrib surat at-thur" (HR. Bukhari, Kitab Adzan).
Kitab-kitab Hadits Shahih
1. Shahih Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Shahih Ibnu Hiblan
4. Shahih ibnu Huzaimah
5. Mustadroh Maluin
Tingkatan Hadits Shahih
1. Muttafaqunalaih (Bukhari-muslim)
2. Bukhari saja
3. Muslim saja
4. Memenuhi syarat Bukhari
5. Memenuhi syarat Muslim
6. Syarat shahih dari selain keduanya
2. Hadits Hasan
Artinya :
“Telah menceritakan kepada kamu qutaibah, telah menceritakan kepada kamu ja’far bin
sulaiman, dari abu imron al-jauni dari abu bakar bin abi musa al-Asy’ari ia berkata: aku
mendengar ayahku berkata ketika musuh datang : Rasulullah Saw bersabda : sesungguhnya
pintu-pintu syurga dibawah bayangan pedang…”( HR. At-Tirmidzi, Bab Abwabu Fadhailil
jihadi).
Hukum Mengamalkan Hadits Hasan
Hadis ditinjau dari segi kualitasnya dibagi menjadi dua, yaitu Hadis
Maqbul (yang diterima) dan Hadis Mardud (yang ditolak). Kemudian
selanjutnya, dilihat dari diterima dan ditolaknya hadis tersebut, maka
dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :1. Hadis Sahih 2. Hadis Hasan
3. Hadis Dha’if. Dari ketiga macam hadis tersebut, yang paling tinggi
tingkatannya adalah Hadis Sahih dan wajib mengamalkannya.
Kemudian disusul Hadis Hasan, dimana pengamalannya wajib meskipun
tingkat kewajibannya di bawah Hadis Sahih. Sedangkan yang terakhir
adalah Hadis Dha’if, dimana pengamalannya tidak diperbolehkan
menurut kesepakatan para ulama hadis, meskipun ada beberapa ulama
yang berbeda pendapat tentang memperbolehkan pengamalannya.