Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Laila Nur Jannah


2121210011

DISLOKASI LENSA
Definisi
• Kesalahan posisi lensa mata karena putusnya Zonulla
Zinn yang memgakibatkan kedudukan lensa terganggu.
• Bisa karena dislokasi lensa herediter  biasanya bilateral
dan sering menyertai sindroma marfan.
• Kebanyakan disebabkan oleh trauma.
Etologi
Faktor Biologi  Herediter- Mutasi pada gen fibrilin pada kromosom 15 (Sindrom Marfan)
 Kelainan bawaan yang bersifat autosomal resesif, dimana terjadi Defisiensi
sintetis enzim Cystathione (Homocystinuria)
 Kelainan bawaan autosomal dominan atau resesif (Weill-Marchesani
Syndrome)
Faktor Lingkungan - Lingkungan dengan keadaan yang kurang baik, (misal: Pencahayaan kurang)

Faktor Perilaku  Kurangnya kesadaran pasien untuk segera berobat.


 Kurangnya kesadaran pasien untuk melakukan pemeriksaan rutin (kontrol)

Faktor Pelayanan Komplikasi dari operasi katarak.


Kesehatan Keterlambatan dalam diagnosis dini dan terapi terutama pada kasus dislokasi
lensa yang merupakan komplikasi dari penyakit lain seperti katarak
hipermatur, sehingga kejadian penyakit tidak dapat dicegah atau diminimalisir
dan seringkali tidak terdeteksi.
Tidak adanya program yang adekuat untuk proses skrining awal penyakit
terutama untuk dislokasi lensa yang terjadi karena faktor herediter.
klasifikasi
• Berdasarkan letak dislokasinya dibagi menjadi tiga, yaitu:

Dislokasi lensa

PARSIAL TOTAL

Subluksasi Luksasi Luksasi


lensa Anterior Posterior
Subluksasi Lensa
• Akibat putusnya sebagian zonula zinn, sehingga
mengakibatkan lensa berpindah tempat.
• Selain post traumatic, bisa juga kelainan pada zonila zinn
yang rapuh (Marphan’s Syndrome).
• Dapat menyebabkan glukoma sekunder karena terjadi
penutupan sudut bilik mata oleh lensa yang
mencembung.

Sublukasi lensa  terdapat luksasi


lensa ke bawah yang tidak komplit
Luksasi Lensa Anterior
• Putusnya seluruh zonula zinn dan lensa jatuh ke bilik
mata depan.

Luksasi lensa mata anterior


Luksasi Lensa Posterior
• Putusnya seluruh zonula zinn dan lensa jatuh ke dalam
badan kaca dan tenggelam dibawah polus posterior
fundus okuli.
Gejala dan tanda
• Mata merah
• Nyeri
• Lebih menentukan jika sebelumnya terkena trauma
okular.
• Dislokasi parsial → tidak ada gejala
• Jika lensanya mengembang didalam vitreus → pasien
mengalami kabur Penglihatan dan mata merah
• Mengeluh diplopia.
• Iridodonesis →iris yang bergeser
saat pasien menggerakkan matanya
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
• Slit lamp
• Refleks fundus
• Oftalmoskop
Penatalaksanaan
• Ada komplikasi (uveitis, glaukoma) : ekstraksi lensa
• Dengan teknik lansektomi pars plana atau limbus dengan
menggunakan motor-driven lens dan vitreous cutter.

• Tidak ada komplikasi : dibiarkan tanpa terapi


• Bila penglihatan kabur  koreksi dengan kacamata
Penatalaksanaan
• Biasanya tidak dilakukan tindakan,
kecuali ada glaukoma sekunder
subluksasi dilakukan iridektomi perifer atau
pengeluaran lensa

• pasien diposisikan berbaring, kemudian


hati-hati memanipulasi kepala sampai
Luksasi anterior lensa jatuh kembali ke tempat di fosa.
Terapkan solusi pilocarpine dan
mendapatkan konsultasi bedah.

• jika peradangan terjadi dan ada


Luksasi ancaman kerusakan retina, perlu
dilakukan vitrectomy dan ekstraksi
posterior lensa.
Komplikasi dan Prognosis
• Komplikasi :
• Uveitis
• Glaukoma
• Prognosis :
• Tergantung pada tingkat keparahan, usia, dan juga komplikasi
yang ada.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai