Anda di halaman 1dari 17

OBAT ANEMIA

Kelompok 6 :
1. Farisa Khairunnikmah
2. Annisa’ Nidya Utami
3. Hanan Marzuqah
4. Sheilatin Narida
PENGERTIAN OBAT
ANEMIA

Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat


besi (Fe) untuk memulihkan kekurangan sel darah
merah. Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan
untuk pengobatan anemia pernisiosa. Jalan
terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut
dan parah adalah dengan transfusi
darah. (Tarwoto.2007)
Macam-macam Obat Anemia
1. TABLET BESI ( fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukaoleh
semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi di
butuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga
defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel
darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb
yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik
mikrositik.
a. Indikasi
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan
pengobatan anemia defisiansi fe penggunakan diluar
indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit
penimbunan besi dan keracunan besi .
b. Kontraindikasi
1. Penderita zat besi berlebih (hemokromatosis, hemosiderosis),
2. Anemia karena pemecahan sel darah merah (anemia
hemolitik),
3. Kelainan sel darah merah (porfiria, talasemia),
4. Luka pada lambung (ulkus peptikum) dan usus besar (kolitis
ulseratif) peminum alkohol, dan penerima transfusi darah
rutin.
c. Dosis
1. Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
2. Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat
menganggu proses penyerapan.
3. Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air
jeruk
4. Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang
d. Efek samping
i. Terhadap sediaan oral, mual, nyeri lambung, konstipasi, diare
dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di
kurangi dengan mengurangi dosis.
ii. Pemberian fe secara IM dapat menyebabkan reaksi lokal
pada tempat suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna coklat
pada tempat suntikan, peradangan lokal
e. Cara Kerja
Absorpsi Fe melalui saluran cerna, setelah di absorpsi, Fe
dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), untuk
kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum
tulang.
2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
a. Indikasi
Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung
total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
b. Kontraindikasi
 Rendahnya kandungan potassium atau kalium dalam
darah.
 Penyakit keturunan yang berkaitan dengan mata:
Leber’s optic atrophy.
 Penderita gastitris atrofi (peradangan pada lambung
berujung pada penghancuran beberapa jaringan
tertentu).
 Adanya riwayat penghilangan perut secara menyeluruh
(dengan proses operasi).
 Alergi terhadap kobalt.
 Alergi terhadap cobalamin dan produk turunannya.
c. Dosis
Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan
makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih,
anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x
dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per
bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35
microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
d. Efek Samping
Diare, Sakit, kemerahan, iritasi maupun
pembengkakan pada daerah suntikan, Sakit perut,
Mual, Ruam,Sakit kepala, Mati rasa, Rasa geli, Nyeri
sendi, Demam
e. Cara Kerja
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian
IM dan IV. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan
perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung.
Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat
dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin
(transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein
(transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III)
vitamin B12 yang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke
berbagai jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama
penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam
plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg
dalam hepar.
3. ASAM FOLAT
Asam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas
bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat.
Dari penelitian Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan
dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar.
Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.
a. Indikasi
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanita hamil, dan dapat
menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan
asupan asam folat dari makanannya. Wanita hamil membutuhkan
sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari, untuk mengurangi
insidens defek neuran tube.
b. Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap obat tersebut.
c. Dosis
Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan
komplikasi yang ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi
bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau
SK. Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral
selam 10 hari pada pasien defisiensi folat.
d. Efek Samping
Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga
sekarang belum pernah dilaporkan terjadi. Sedangkan pada
tikus, dosis tinggi dapat menyebabkan pengendapan kristal
asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 15 mg pada manusia
masih belum menimbulkan efek toksik.
e. Cara Kerja
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di
1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang
kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar
tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun
terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya
masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA.

4. RIBOFLAVIN
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme
flavo-protein dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan
anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia
normokromik-normo-sitik. Anemia defisiensi riboflavin
banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana
ternyata faktor defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang
peranan pula. Dosis yang digunakan cukup 10 mg sehari per
oral atau IM.
5. PIRIDOKSIN
Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai
koenzim yang merangsang pertumbuhan Heme.
Defesiensi piridoksin akan
menimbulkan anemia mikrositik
hipokromok.pada sebagian besar pasien akan
terjadi anemia normoblastik sideroakrestik
dengan jumlah Fe non hemoglobin yang banyak
dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa
pasien terdapat anemia Megaloblastik. Pada
keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding
protein menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia,
sedangkan daya rergenerasi darah
menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala
hemosiderosis.
6. KOBAL
Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin
dan eritrosit pada beberepa pasien dengan anemia refrakter,
seperti yang terdapat pada pasien talasimea, infeksi kronik
atau penyakit ginjal,tetapi mekanisme yang pasti tidak
diketaui. Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang
berguna untuk meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum
tulang, tetapi ternyata pada pasien anemia refrakter kadar
eritropoietin sudah tinggi. Penyelidikan lain mendapatkan
bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia intrasel sehingga dapat
merangsang pembentukan eritrosit.Sebaliknya, Kobal dalam
dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit.
7. IRON DEXTRAN ( imferon )
Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk
penggunaan IM atau IV. Respons terapeutik terhadap suntikan
IM ini tidak lebih cepat dari pada pemberian oral. Dosis total
yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia, yaitu
250 mg fe untuk setiap gram kekurangan hb. Pada hari pertama
disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari
atu beberapa hari sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran
atas luar m. Gluteus dan secara dalam untuk menghindari
pewarnaan kulit.
a) Dosis
Untuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis
permulaan tidak boleh melebihi 25 mg, dan di ikuti dengan
peningkatan bertahan untuk 2-3 hari tercapai dosis 100 mg/hari.
Obat harus di berikan perlahan-lahan yaitu dengan
menyuntikkan 25-50 mg/ menit.
b. Efek samping Nyeri, kesemutan, mati rasa di
Reaksi alergi seperti ruam kulit , tangan atau kaki.
gatal atau gatal-gatal , Kejang.
pembengkakan wajah, bibir, atau
lidah. Efek samping yang biasanya tidak
Bibir biru, kuku, atau kulit. memerlukan perhatian medis
Gangguan pernapasan. (laporkan ke dokter atau ahli
Perubahan tekanan darah. kesehatan jika gejala menetap atau
Nyeri dada. mengganggu):
Takikardi. a. Diare
Perasaan pusing, atau jatuh b. sakit kepala
pingsan. c. iritasi didaerah suntikan
 Demam atau kedinginan. d. mual, muntah
 Nyeri otot atau nyeri sendi. e. sakit perut
8. ADFER
a) Indikasi
Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau
anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa
pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, kehamilan, menyusui,
anemia yang disebabkan malnutrisi
b) Efek Samping : Gangguan saluran pencernaan.
c) Dosis : Dosis awal 1-2 kapsul sehari.
9. ARTOFERUM
Indikasi
Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan,
pengobatan, dan sumber vitamin dan mineral bagi negara-negara
kekurangan.
10. DASABION KAPSUL
a) Indikasi :Segala macam anemia pada masa kehamilan
b) Efek samping :Nyeri pada saluran pencernaan disertai mual,muntah
dan diare. Pemberian secaraterus menerus dapat menyebabkan
konstipasi.
THANK YOU :D

Anda mungkin juga menyukai