Pembiayaan Berbasis Akad Murabahah
Pembiayaan Berbasis Akad Murabahah
Akad Murabahah
Sumber: http://www.ortax.org/ortax/?
mod=issue&page=show&id=5&q=&hlm=4
MURABAHAH TO PO
(MPO)
Adalah suatu perjanjian dimana bank,
berdasarkan permintaan nasabah,
membeli suatu aset dari pihak ke-3 dan
menjual aset tsb kepada nasabah
dengan pembayaran tangguh;
MPO banyak dipraktekkan oleh
mayoritas IB;
MURABAHAH TO PO
(MPO)
MPO banyak menjadi pilihan IB, karena:
– IB tidak biasa menjalankan bisnis dimana mereka
harus menyimpan persediaan
– Hampir tidak memungkinkan bagi IB untuk
membeli persediaan sebelum adanya kontrak
Murabahah
– Nasabah mungkin menginginkan spesifikasi
barang yang tidak sesuai dengan yang dimiliki IB
– Regulator/Bank Sentral biasanya melarang IB
melakukan perdagangan selain core business-
nya.
MURABAHAH TO PO
(MPO)
Klien boleh menunjuk supplier, namun harus yakin
bahwa supplier tsb memang layak dipercaya;
Sebelum kontrak murabahah, klien tidak boleh
membeli barang yang dimaksud dari supplier yang
ditunjuk menjurus ke bai’ al-’Inah;
Dalam kasus nasabah sebagai agen, IB harus
melakukan pembayaran langsung kepada supplier.
Bukan menyerahkan kepada nasabah menjurus
ke riba;
MURABAHAH TO PO
(MPO)
Kontrak-kontrak dalam MPO:
– Janji nasabah kepada bank untuk membeli barang yang
disepakati (janji ini berbentuk unilateral, hanya mengikat
nasabah dan tidak mengikat bank)
– Kontrak keagenan, dimana nasabah akan bertindak sebagai
agen IB yang akan membeli barang dari supplier dan
menerima kepemilikannya atas nama IB
– Kontrak Murabahah yang sebenarnya
ISU-ISU DALAM
MURABAHAH
Tidak boleh ada bai’ al-’Inah
– sebelum kontrak Murabahah, barang yang
diinginkan oleh nasabah bukanlah milik nasabah.
Khiyar dalam Murabahah
– Dapat menambah risiko IB
– Jalan keluar:
• menjadikan nasabah sebagai agen
• Menyatakan di kontrak bahwa semua cacat yang ditemui
setelah nasabah melakukan cek, tidak menjadi
tanggungjawab bank
ISU-ISU DALAM
MURABAHAH
Waktu pelaksanaan Murabahah
– Harus setelah bank memiliki penuh barang yang
akan diperjual-belikan.
Nasabah gagal bayar
– Menyatakan di kontrak bahwa keterlambatan
pembayaran tanpa alasan yang dapat diterima
akan menjadikan seluruh cicilan yang tertunggak
menjadi jatuh tempo
– Mengenakan denda yang akan disalurkan ke
kegiatan sosial
ISU-ISU DALAM
MURABAHAH
Rabat bagi nasabah melunasi lebih awal
– Mayoritas ahli syariah tidak memperbolehkan
adanya rabat pada kasus pelunasan lebih awal
– AAOIFI Shari’a Standard on Murabahah
menyatakan bahwa rabat bisa diberikan jika IB
tidak mempersyaratkannya di kontrak.
Mitigasi Risiko:
– Memperpendek waktu antara pembelian oleh
agen (nasabah) dengan waktu ijab-qabul
– Melakukan inspeksi fisik tanpa pemberitahuan
– Mengasuransikan barang tsb (karena IB yang
menanggung risiko atas barang tsb sebelum
akad dilakukan)
MITIGASI RISIKO PADA
MURABAHAH
Risiko:
– Nasabah terlambat bayar
Mitigasi Risiko:
– Mengenakan denda yang akan
disalurkan untuk dana sosial, dan bukan
dicatat sebagai pendapatan IB
MITIGASI RISIKO PADA
MURABAHAH
Risiko:
– Gagal bayar
Mitigasi Risiko:
– Meminta jaminan untuk meng-cover
risiko
MITIGASI RISIKO PADA
MURABAHAH
Risiko:
– Supplier tidak menjalankan
kewajibannya
Mitigasi Risiko:
– Agen, dengan kapasitas yang
dimilikinya, dapat menjamin kinerja
supplier
MITIGASI RISIKO PADA
MURABAHAH
Risiko:
– Pembelian dari pihak terkait/anak perusahaan
nasabah
– Penjualan kembali ke pihak terkait/anak
perusahaan nasabah
Mitigasi Risiko:
– Meminta laporan keuangan nasabah dan
mencari informasi mengenai pihak terkait/anak
perusahaan nasabah dimaksud.
MUSAWAMAH (TAWAR-
MENAWAR HARGA)
Penjual tidak memiliki kewajiban
untuk memberikan informasi
mengenai cost dari obyek jual-beli.
Penjual-pembeli bebas melakukan
tawar menawar atas harga obyek
jual-beli.
Dapat berupa jual-beli tunai maupun
kredit (Pada kasus IB, biasanya
berupa jual-beli kredit)
MUSAWAMAH (TAWAR-
MENAWAR HARGA)
Bisnis biasanya menggunakan
musawamah, sementara IB biasanya
menggunakan murabahah (alasan:
benchmark, penghindaran dari korupsi)
Penggunaan agen juga diperbolehkan,
sebagaimana pada murabahah.
Untuk aset yang besar & memiliki cost yang
tinggi, sebaiknya IB menangani secara
langsung & menggunakan Musawamah
dengan Order Pembelian.
TERIMA KASIH
WALLAHU’ALAM BIS
SHAWAB