Anda di halaman 1dari 42

TUMOR GANAS

Outline

1. Definisi dan gambaran klinis tumor ganas secara umum


2. Pemeriksaan radiografi (tahapan interpretasi, teknik 4SBCA, radiodiagnosis)
3. Klasifikasi tumor ganas
4. Gambaran radiografi tiap penyakit
5. Perbedaan tumor jinak, tumor ganas, dan kista rahang
Definisi
 Tumor ganas  jaringan yang pertumbuhannya tidak terkontrol
 Invasif
 Dapat berupa:
 tumor primer
 tumor sekunder
 tumor ganas yang bermetastasis
 Penyebab:
 Virus
 Terekspos radiasi yang signifikan
 Kerusakan genetik
 Paparan zat kimia
 Laki-laki / perempuan; umumnya pada laki-laki usia 50 tahun/lebih
Gambaran Klinis

 Pergeseran gigi  Disgeusia


 Gigi hilang  Disfagia
 Halitosis  Disfonia
 Ulser  Hemoragi
 Indurasi (kepadatan)  Proses penyembuhan post operasi lama
 Mengenai tulang dibawahnya  rasa nyeri
 Penurunan saraf sensoris dan  Pembengkakan tanpa adanya penyebab
motorik sakit gigi
 Limfadenopati
 Hilang berat badan
Pemeriksaan Radiografi
TAHAPAN INTERPRETASI
 Bandingkan radioanatomi normal dengan patologi dan lakukan tracing
 Lihat riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan klinis
 Pilih teknik radiografi, cek kualitas alat, lakukan paparan sinar x
 Evaluasi hasil radiografi
 Tentukan perbedaan/anomali dan berikan dugaan sementara
 Tentukan diferensial interpretation
 Integrasikan dengan riwayat klinis dan data lainnya
 Rumuskan interpretasi radiodiagnosis
 Cek kembali dengan pemeriksaan klinis
Pemeriksaan Radiografi
TEKNIK INTERPRETASI : 4SBCA
1. Site : lokasi lesi
2. Size : ukuran lesi
3. Shape : bentuk lesi
4. Symmetry : simetris/asimetris; asimetris lebih mencurigakan disbanding simetris
5. Borders : batas lesi; well-defined / moderately defined / poorly defined / undefined
6. Contents : gambaran lesi; seluruhnya radiolusen / radiopak / campuran
7. Associations : hubungan/efeknya dengan jaringan sekitar rahang
(misal: gigi, kanal mandibular, sinus maksilaris, dll)
Pemeriksaan Radiografi
menentukan radiodiagnosis

 5 langkah
 Langkah I
 Langkah II
 Langkah III
 Langkah IV
 Langkah V
LANGKAH I
Deskripsikan lesi dengan teknik 4SBCA
Tambahkan waktu kapan terjadi bila tahu

LANGKAH II
Tentukan apakah radiolusensi termasuk:
Struktur Anatomi Normal
 Mandibula : foramen mentale, kanal mandibularis
 Maksila : antrum, fossa nasal. fossa nasopalatinus
Artefaktual
 Overexposure
 Superimposed
Patologikal
 Kongenital
 Developmental / perkembangan
 Acquired / dapatan
LANGKAH III
Jika radiolusensi acquired, tentukan kategori infeksi:
Terlokalisir di apikal : akut, kronis
Menyebar di rahang : osteomyelitis, osteoradionecrosis
Lesi traumatik
Kista

Tumor atau lesi yang menyerupai tumor


Lesi berkaitan dg tulang : giant cell, osseus dysplasia, dll

LANGKAH IV
Tentukan klasifikasi dan subdivisi dari kategori utama yg
sesuai dg radiolusensi yg terlihat

LANGKAH V
Bandingkan dugaan sementara dg DD radiografinya
Perbedaan Tumor Jinak Tumor Ganas

Site Pada lokasi yang cenderung tetap Pada lokasi yang cenderung acak atau
tidak teratur
Size Terlihat lebih kecil untuk tahap awal Terlihat kecil pada tahap awal dan
dan tahap lanjut membesar pada tahap lanjut

Shape Teratur, tidak menunjukkan bentuk Tidak teratur, sebagian menunjukkan


yang khas bentuk yang khas
Symmetry Cenderung simetris Cenderung tidak simetris

Borders Mempunyai tepi yang tebal, jelas, Tidak mempunyai tepi, sebagian
halus atau rata terdapat tepi yang unik

Content Sebagian besar cenderung rata, Sebagian besar cenderung terdapat


(Radiolusen pada radiografi pola yang unik, sebagian teratur atau
konvensional), (Densitas rendah pada tidak teratur
radiografi digital)
Associations Bila menekan jaringan sekitarnya, Bila menekan jaringan sekitarnya,
dampak penekanan lebih teratur dampak penekanan tidak teratur,
cenderung berantakan
Klasifikasi Tumor Ganas
KARSINOMA
Karsinoma sel skuamosa pada jaringan lunak
Karsinoma sel skuamosa yang berasal dari tulang
Karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista
Karsinoma sel skuamosa yang berasal dari sinus maksilaris
Central mucoepidermoid carcinoma (mucoepidermoid carcinoma)
Ameloblastoma malignan dan karsinoma ameloblastik
Karsinoma Sel Skuamosa pada
Jaringan Lunak
Bentuk ireguler, batas tidak jelas,
Khas : moth-eaten appearance radiolusen

Lateral lidah
Invasi tulang  lingual posterior RB
Karsinoma Sel Skuamosa pada
Jaringan Lunak
PDL menebal, lamina dura menghilang

Gigi melayang Meluas di kanal neurovascular inferior


melalui foramen mentale
Karsinoma Sel Skuamosa yang Berasal
dari Tulang

Bentuk ireguler/bulat
Batas tidak jelas
Radiolusen

RB, posterior
Karsinoma Sel Skuamosa yang Berasal
dari Kista

Bentuk bulat/ovoid

Lesi kecil  batas jelas & ada lapisan sekitar


Lesi parah  batas tidak jelas/difus

Umumnya di tempat yg terdapat kista


odontogenik; RB (kadang anterior RA)

Kerusakan lamina dura hingga


prosesus alveolaris gigi yg berdekatan
Karsinoma Sel Skuamosa yang Berasal
dari Sinus Maksilaris
Opasifikasi pada sinus maksilaris

Destruksi tulang yg mengelilingi sinus


Central Mucoepidermoid Carcinoma
RB, regio M
Soap bubble
appearance

Multilokuler, batas jelas Lamina dura


dan padat, berombak menghilang
Ameloblastoma Maligna dan Karsinoma
Ameloblastik
Tumor Metastatik
Tumor Metastatik

Batas jelas,
polimorf
Sarkoma
Osteosarkoma
Chondrosarcoma
Ewing’s Sarkoma
Fibrosarkoma
Osteosarcoma

A. Pelebaran ligamen, B dan C. Pelebaran membran


periodontal
Chondrosarcoma

Moth-eaten appearance
Ewing’s Sarcoma

• Bulat, ovoid,
umumnya tidak
memiliki bentuk
khusus
• Radiolusen
seluruhnya ,
batas tidak jelas
dan
noncorticated
• Soliter
CT Ewing’s sarcoma pada kondilus mandibula kiri • Menyebabkan
fraktur patologis
dengan fraktur patologis kecil
Ewing’s Sarcoma

Segitiga Codman atau sunray atau


spikulasi berbentuk rambut (hair
on end speculation)
Fibrosarkoma

Fibrosarkoma yang melibatkan sinus maksilaris telah menghilangkan batas-batas


kortikal sinus, prosesus zigomatikus, palatum durum dan rahang posterior,
serta prosesus alveolaris

 >>Radiolusen sepenuhnya
 Batas tidak jelas, ireguler, noncorticated
Fibrosarkoma

Saucer-like depression di area premolar


Keganasan pada Sistem Hematopoietik
Multipel myeloma
Non Hodgkin’s Lymphoma
Burkitt’s Lymphoma
Leukemia
Multiple Myeloma

Lesi soliter di daerah leher kondilus


dan fraktur patologis

•Batas jelas, noncorticated


•Radiolusen sepenuhnya Lesi radiolusen multiple bulat di dalam tengkorak
Multiple Myeloma

Beberapa lesi kecil multiple myeloma muncul hingga korpus dan ramus mandibula
Multiple Myeloma

Puched out appearance


Non Hodgkin’s Lymphoma

Finger like extensions


Non Hodgkin’s Lymphoma

Non hodgkin’s lymphoma pada rahang kanan. Batas tidak jelas.


Kehilangan aspek anterior antrum maksilaris (panah putih)
ill-defined lymphoma
di mandibula kiri

pelebaran irregular
ligamen periodontal
Non Hodgkin’s Lymphoma

Panah putih : pelebaran ireguler membran periodontal


BURKITT’S LYMPHOMA

Perluasan lesi memecah tulang


kortikal menyebabkan balloon-
like expansion

 tidak ada bentuk


tertentu
 multiple, ill-defined,
radiolusen sepenuhnya,
noncorticated
Leukemia

• Bilaterally
Manifestasi leukemia pada molar kedua mandibula • ill-defined
yang sedang berkembang • patchy radiolusen
Leukemia

Multifocal area bone destruction Pelebaran membran periodontal


Perbedaan Tumor Jinak, Tumor
Ganas, dan Kista Rahang
Perbedaan Kista Tumor Jinak Tumor Ganas

Site Pada tulang, di maksila atau Pada lokasi yang cenderung Pada lokasi yang cenderung
mandibula tetap acak atau tidak teratur
Size Terlihat kecil pada tahap awal Terlihat lebih kecil untuk tahap Terlihat kecil pada tahap awal
dan membesar pada tahap awal dan tahap lanjut dan membesar pada tahap
lanjut lanjut
Shape Berbentuk bulat atau oval, Teratur, tidak menunjukkan Tidak teratur, sebagian
menyerupai balon berisi cairan bentuk yang khas menunjukkan bentuk yang khas
Symmetry Cenderung simetris Cenderung simetris Cenderung tidak simetris

Borders Mempunyai tepi yang jelas, Mempunyai tepi yang tebal, Tidak mempunyai tepi,
tegas (garis radioopak yang jelas, halus atau rata sebagian terdapat tepi yang
tebal dan sama) unik
Content Terlihat radiolusen, beberapa Sebagian besar cenderung rata, Sebagian besar cenderung
terdapat septa (Radiolusen pada radiografi terdapat pola yang unik,
konvensional), (Densitas rendah sebagian teratur atau tidak
pada radiografi digital) teratur
Associations Tumbuhnya lambat, Bila menekan jaringan Bila menekan jaringan
menyebabkan pergerakan dan sekitarnya, dampak penekanan sekitarnya, dampak penekanan
resorbsi gigi lebih teratur tidak teratur, cenderung
berantakan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai