Anda di halaman 1dari 33

DISKUSI KASUS

OBESITAS
OLEH :
KHOLISATUL WIDAD (21704101015)
NOVA FAISAL W (21704101016)
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA
2018
OBESITAS

Definisi
Secara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai suatu
keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal
atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat
mengganggu kesehatan
Epidemiologi Obesitas
• Prevalensi penduduk laki-
laki dewasa obesitas pada
tahun 2013 sebanyak
19,7%, lebih tinggi dari
tahun 2007 (13,9%) dan
tahun 2010 (7,8%)2. Pada
tahun 2013
• prevalensi obesitas
perempuan dewasa (>18
tahun) 32,9%, naik 18,1%
dari tahun 2007 (13,9%)
dan 17,5 % dari tahun 2010
(15,5%)4.
Klasifikasi Obesitas
Etiologi Obesitas
Obesitas terjadi jika dalam suatu periode waktu,
kilokalori yang masuk melalui makanan >> digunakan untuk menunjang kebutuhan
energi tubuh sehingga dengan kelebihan energi tersebut disimpan sebagai
trigliserida di jaringan lemak
Patofisiologi
• Apabila asupan energi melebihi dari
yang dibutuhkan > jaringan adiposa
meningkat disertai dengan
peningkatan kadar leptin dalam
peredaran darah.
• leptin merangsang anorexigenic
center di hipotalamus agar
menurunkan produksi Neuro Peptida Y
(NPY) sehingga terjadi penurunan
nafsu makan.
• Pada sebagian besar penderita
obesitas terjadi resistensi leptin,
sehingga tingginya kadar leptin tidak
menyebabkan penurunan nafsu
makan.
Manifestasi Klinis Obesitas
• Dagu rangkap
• Leher relative pendek
• Dada menggembung dengan
payudara yang membesar
mengandung lemak
• Perut membuncit dan dinding
perut berlipat-lipat serta kedua
tungkai umumnya berbentuk X
dengan kedua pangkal paha
bagian dalam saling menempel
menyebabkan laserasi dan ulserasi
yang dapat menimbulkan bau tak
sedap
• Pada anak laki-laki penis tampak
kecil
Pengukuran Antropometri
Diagnosa
Obesitas
Tatalaksana Obesitas
18,5-24,9 • Diet dan Olahraga untuk mempertahankan BB

25-29,9 • Diet Rendah Kalori + olahraga

30-39,9 • Diet rendah kalori + olahraga+obat antiobesitas

>40 • Diet rendah kalori + olahraga+ obat antiobesitas+


bila perlu operasi
Tatalaksana Obesitas
Orlistat
Lipase inhibitor

TATALAKSANA Sibutramine

Anti OBESITAS
Menghambat pengembalian norepinefrin dan serotonin di
celah sinaps sehingga nafsu makan ditekan dan pemakaian
energi ditingkatkan

Rimonabant
Derivat asam arakhidonat yang dikenal
sebagai endokanabinoid
STATUS PASIEN
Anamnesa
◦ IDENTITAS PENDERITA
◦ Nama : Ny. M
◦ Umur : 30 Tahun
◦ Jenis Kelamin : Perempuan
◦ Status : Menikah
◦ Alamat : Malang
◦ Agama : Islam
◦ Pekerjaan : Karyawan Swasta
Anamnesa
◦ Keluhan Utama
◦ Ngos-ngosan saat berjalan
◦ Riwayat Penyakit Sekarang
◦ Pasien datang kontrol dengan keluhan sering ngos-ngosan saat berjalan dengan jarak 200-300 meter.
Keluhan dirasa sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus, terasa lebih berat bila
kelelahan. Keluhan dirasa hilang saat pasien beristirahat. Pasien merasa keluhan cukup mengganggu
aktivitasnya. kemarin pasien melakukan pemeriksaan darah ke laboratorium dan pasien dinyatakan
memiliki kadar kolesterol dan LDL yang tinggi. Saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya pusing,
pandangan kabur maupun berdebar-debar. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya peningkatan
frekuensi BAK, penurunan BB dan peningkatan frekuensi minum. Pasien mengatakan sejak 6 bulan
terakhir merasa stress karena banyak tugas dan sering lembur di kantornya, sehingga pasien lebih
banyak mengkonsumsi makanan pada malam hari. Pasien memiliki kebiasaan sering makan makanan
yang asin dan berlemak, makanan bersantan serta sering mengkonsumsi kopi. Pasien juga mengaku
sejak 9 bulan terakhir, berat badan pasien naik 12 kg. Pasien mengatakan ingin menurunkan berat
badannya dan pernah mencoba program diet namun tidak berhasil.
Anamnesa
◦ Riwayat Penyakit Dahulu ◦ Riwayat Kebiasaan
◦ Riwayat keluhan serupa : disangkal ◦ Riwayat merokok : disangkal
◦ RIwayat sakit jantung : disangkal ◦ Riwayat minum minuman keras :disangkal
◦ Riwayat stroke : disangkal ◦ Riwayat makan makanan asin : sering
◦ Riwayat dislipidemia : disangkal ◦ Riwayat makan makanan bersantan: sering
◦ Riwayat penyakit gula : disangkal ◦ Riwayat minum kopi : sering
◦ Riwayat sakit liver : disangkal ◦ Riwayat olah raga : jarang
◦ Riwayat sakit ginjal : disangkal
◦ Riwayat alergi : disangkal
◦ Riwayat mondok : disangkal
Anamnesa
◦ Riwayat Penyakit pada Anggota ◦ Riwayat Sosial dan Ekonomi
Keluarga Pasien tinggal dengan suami dan 2
◦ Riwayat penyakit gula : disangkal orang anaknya. Pasien adalah seorang
karyawan di salah satu perusahaan
◦ Riwayat tekanan darah tinggi :
swasta. Sejak 6 bulan terakhir, pasien
disangkal
sering bekerja lembur karena banyaknya
◦ Riwayat stroke : disangkal tugas dari perusahaan dan tuntutan
◦ Riwayat sakit ginjal : disangkal ekonomi. Suami pasien bekerja sebagai
guru honorer.
◦ Riwayat sakit jantung : disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos mentis Status Gizi
Tanda Vital ◦ BB = 80 kg
◦ Tekanan darah : 120/80 mmHg ◦ TB = 160 cm
◦ Nadi : 80 x/menit, irama reguler, ◦ BMI = 31,2 (obesitas)
simetris kanan kiri
◦ Respirasi :20 x/menit, irama
teratur
◦ Suhu : 36,5oC
Bunyi jantung I-II intensitas Kepala :
normal, reguler, bising (-) a-/i-/c-/d-
Turgor N, edema -, kepala N,,
Paru :Anterior muka simetris, mata cekung -.
I : Statis : permukaan dada kanan = kiri Kering -, Reflex pupil +. Isokor
Dinamis : Pengembangan dada kanan = +, hidung N, mulut – trismus,
kiri. Retraksi (-) Bibir kering -, pucat -, lidah N,

P: Fremitus raba kanan = kiri

P: sonor/sonor.

A: SDV (N/N), ST (-/-), wheezing (-/-) Leher : JVP tidak ↑


saat ekspirasi, RBK (-/-) KGB tidak membesar, pem kel tiroid -

Paru :Posterior Abdomen


I : Statis : permukaan dada kanan = kiri Inspeksi : dinding perut//dada
Dinamis : Pengembangan dada kanan = Auskultasi : BU DBN
kiri. Retraksi (-) Perkusi : timpani,
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),
P: Fremitus raba kanan = kiri hepar & lien tidak teraba

P: sonor/sonor.
Oedem (-/-)
A: SDV (N/N), ST (-/-), wheezing (-/-) saat Akral dingin (-/-)
ekspirasi, RBK (-/-) CRT < 2 detik
Diagnosa Banding
◦ Obesitas
◦ Sindroma Metabolik
Diagnosis

Obesitas
Tujuan Terapi
◦ . Menurunkan berat badan
◦ Modifikasi gaya hidup
◦ Pemberian obat-obatan
◦ Penurunan morbiditas dan mortalitas dengan mencegah terjadinya penyakit akibat
obesitas seperti penyakit kardiovaskuler, dislipidemia, sindroma metabolik dilakukan
dengan mempertahankan berat badan ideal, menjaga tekanan darah dan kadar
kolesterol dalam kondisi normal.
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
-Terapi diet
◦ Kurangi porsi makan dan jalani diet rendah lemak-tinggi serat
◦ Biasakan mengkonsumsi makanan rendah kalori. Bacalah label nutrisi yang tertera pada
kemasan untuk mengetahui kadar kalori dan komposisi makanan.
◦ Kurangi atau batasi konsumsi makanan tinggi kalori yang berasal dari lemak seperti daging
merah, kulit unggas, daging unggas berwarna gelap, gorengan, mentega, margarin, keju,
susu (kecuali susu skim), junk food dan makanan olahan.
◦ Minyak sayur, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah alpukat dapat dikonsumsi dalam
jumlah sedang
◦ Diet hendaknya terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan produk susu bebas lemak.
◦ Hindari junk food dan makanan yang banyak mengandung garam
◦ Hindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, jagalah asupan cairan yang
cukup dan berhenti merokok.
Penatalaksanaan
Pembahasan Obat
Orlistat
TATALAKSANA

Atorvastatin
Lipase inhibitor

Menurunkan Menurunkan
efektivitas obat penyerapan
anti epilepsy, lemak
anti depresan, sebanyak 1/3
anti psikotik, porsi makan
anti virus

Orlistat
Hentikan jika Diberikan
alergi, diatas 18 th,
angioedema, IMT >27kg/m2.
gangguan dosis 60-120
fungsi hati mg, 1-3x sehari

ES : kotoran
berlemak,
diare, nyeri
perut
HMG-CoA
reduktase

berfungsi
menghambat
sintesis kolesterol
di hati dan
mengakibatkan
penurunkan
kadar LDL plasma

Atorvastatin
Obat ini
mengakibatkan
penurunan
ES: diare, kolesterol dengan
atralgia, cara meningkatkan
nasofaringitis, jumlah reseptor LDL,
sehingga
ISK akanterjadi
penurunan kadar
kolesterol (LDL)
dosis sebesar 5-
80 mg sehari,
diminum pada
malam hari
TERAPI
GIZI

Tentukan
berat
ideal
Kurangi 500-1000
kkal/hari atau 800
kkal/hari apabila
dibutuhkan diet
sangat rendah
kalori (DSRK)
• Obesitas merupakan kandungan lemak berlebih
pada jaringan adiposa
• Obesitas dapat disebabkan oleh banyak faktor

Kesimpulan • Terapi farmakologis yang diberikan adalah orlistat,


sibutramine, dan rimonabant
• Terapi nonfarmakologis berupa modifikasi gaya
hidup, pengaturan diet, dan lain sebagainya

• Obat bukaan satu-satunya yang menetukan


keberhasilan terapi, pasien harus diedukasi bahwa
kepatuhan pasien terhadap terapi nonfarmakologi

Saran juga sangat menentukan prognosis pasien


• Perlu monitoring ketat untuk mencegah efek
samping dan komplikasi dari penggunaan obat
TERIMAKASIH
Menghambat
pengembalian
norepinefrin dan
serotonin di celah
sinaps sehingga nafsu
makan ditekan dan
pemakaian energi
ditingkatkan

Sibutramine

ES: mulut kering,


anoreksia, konstipasi,
mual, peningkatan
nafsu makan

Kontraindikasi: pasien
penyakit jantung
coroner, gagal
jantung dan aritmia
Derivat asam
arakhidonat
yang dikenal
sebagai
endokanabinoid

Rimonabant
Pada
beberapa
penelitian obat
ini kurang
menunjukkan
efek signifikan
ES: kejang,
depresi,
ansietas, dan
kecenderunga
n bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai