Anda di halaman 1dari 31

KEJANG DEMAM

NIRMAHAYATI ANWAR,S.Kep
NURJANISAH,S.Kep
CUT MUTIA,S.Kep
ASNAWI, S.Kep
ARISMUNANDAR,S.Kep
 PENGERTIAN
Kejang Demam adalah bangkitan kejang yg terjadi pada
kenaikan suhu tubuh > 38 derjat celcius yg di sebabkan oleh
ekstrakranium (Mansjoer,2000)
Menurut Ngastiyah (1995) kejang demam adalah kejang
yang diakibatkan oleh demam yg tinggi yg berlangsung
singkat antara 10-15 menit,terjadi secara umum,pada umur
3bulan-5 tahun dalam 24 jam pertama pada saat demam

 ETIOLOGI
Pasti UNKNOWN,tapi sering disebabkan oleh :
1. ISPA
2. Otitis Media
3. Pneumonia
4. Gastroenteritis
5. ISK
(Mansjoer,2000)
FAKTOR RESIKO

Faktor resiko terpenting adalah DEMAM


selain itu :
1. Riwayat kejang demam pd ortu atau
saudara kandung
2. Perkembangan terlambat
3. Problem masa neonatus
4. Anak dlm perawatan khusus
5. Kadar natrium rendak
( Nelson.2000)
KLASIFIKASI
1. Kejang Demam sederhana
Yaitu : kejang yg berlangsung < 15 menit dan
umum

2. Kejang Demam Kompleks


Yaitu : Kejang yang berlangsung lebih dari
15 menit, fokal atau multipel ( > 1 kali
kejang dalam 24 jam
(Mansjoer,2000)
MANIFESTASI KLINIS
 Berlangsung singkat
 Serangan kejang klonik atau tonik klonik bilateral
 Mata terbalik keatas
 Kekakuan atau kelemahan
 Gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan
 Sentakan atau kekakuan fokal
 < 6 menit
 < 8% berlangsung > 15 menit
(Mansjoer,2000)
PATOFISIOLOGI
DEMAM
Infeksi atau
peradangan….►meningkatKannetrofil….►pengeluaran
prostaglandin…►Meningkatkan titik patokan
hipotalamus…►Mengawali respon dingin…►meningkatkan Produksi
panas atau pengurangan panas
(Sherwood,2001)

KEJANG
Kejang terjadi ketika perubahan listrik abnormal dari Sel
neuron….neuron terangsang….perubahan keseimbangan Dari
membran neuron….difusi ion-ion kalsium & natrium….Pelepasan
muatan listrik….ke seluruh sel atau membran sel dgn bantuan
Neurotransmitter…..KEJANG
( Kelley.S.J,1994)
PROGNOSA
Dengan penanggulangan yang tepat dan
Cepat,prognosanya baik dan tidak akan
Menyebabkan kematian.
(Ngastiyah,1995)

PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan fase akut
2. Mencari dan mengobati penyebab
3. Pengobatan profilaksis
(Mansjoer,2000)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium : darah perifer, elektrolit
gula darah.
 Pungsi lumbal : dianjurkan pada……:
1. Bayi < 12 bln
2. Bayi antara 12-18 bln
3. Bayi > 18 bln
 EEG….pd kejang demam yg tdk khas
 Pencitraan : CT-scan, MRI
(Pusponegoro,2006)
THANK‘S FOR YOURS
ATTENTION
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
ANAK ZA DENGAN
KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
PENGKAJIAN
Tgl MRS :23-11-2008 pukul 04.00 wib
Dx medis : Kejang Demam Kompleks
Tgl pengkajian:24-11-08, 10.00 wib
-----------------------------------------------------------
I. Identitas pasien
1. Nama Pasien : Anak ZA
2. Umur : 14 bln
3. Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia
4. Agama : islam
5. Pendidikan : belum sekolah
6. Alamat : Darussalam
Penanggung jawab :
Ayah M.Nasir,ibu Yusriati, pekerjaan ayah PNS
Pendidikan ayah Sarjana agama, ibu SMA
II Keluhan utama : Pasien datang dengan keluhan
kejang lebih kurang 10 menit SMRS, kejang
seluruh tubuh dgn riwayat demam lebih kurang
2 hari SMRS di sertai batuk.

III.Riwayat kehamilan dan persalinan

Prenatal : ibu memeriksakan kehamilannya ke


bidan di tempat tinggalnya sebanyak 4 kali yaitu
1 kali trimester 1, 1 kali trimester 2 dan 2 kali
trimester 3.
Intranatal : persalinan normal pervaginam di
bantu oleh bidan, BBL 4 kg, langsung menangis.
Postnatal : Bayi tidak menyusu kepada ibunya krn tidak
ada asi dan putting susu ibunya
IV. RIWAYAT MASA LALU
Anak pernah menderita demam, batuk dan pilek pd umur 7
bln,diberikan obat sirup oleh bidan, tdk ada alergi,tdk pernah
kecelakaan dan imunisasi lengkap diberikan.

V. RIWAYAT KES KELUARGA


Tidak ada penyakit keturunan,spt DM dan hipertensi,keluarga
yg meninggal bukan krn penyakit keturunan. Pasien tinggal
bersama ibu dan ayahnya saja.

VI. RIWAYAT SOSIAL


Anak ZA diasuh oleh ibu & ayah kandungnya, selain itu paman
dan bundanya sering menemani saat anak sakit. Pasien
merupakan anak kandung, belum berteman. Pasien tampak
cengeng senang ditemani oelh keluarga. Lingkungan rumah
terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, toilet di dalam rumah
dan kebiasaan keluarga sampah dibakar
VII. KEBUTUHAN DASAR
Anak menyukai makanan lunak yg diberikan
keluarga, slm dlm rawatan anak minum susu,air
putih dan juice pepaya 3x/hr,selera makan baik dgn
makanan lunak, pola makan 3x sebelum maupun
slm rawatan dgn memakai piring sendok, dot susu
dan pakai tangan,selama dlm rawatan tidur pasien
cukup dan dapat tidur siang slm 3 jam. Anak ZA di
seka oleh ibunya, dan aktivitas yg disukai pasien
adalah bermain bola selama sakit anak ZA bermain
dengan hp orang tuanya dan spuit kosong. Untuk
BAB 1x slm sakit, konsistensi lunak, warna kuning,
bau khas. BAK sering pempes diganti bila basah
lebih kurang 10 x/hr
VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
Diagnosa medis Kejang demam kompleks ,
status nutrisi 100%, kebutuhan kalori 1100 kal/hr,
protein 22-33 gr/hr, cairan 825 cc/hr melalui
intravena, oral 275 cc/hr IVFD Asering 36
gtt/m(mikro)
Obat-obatan : Sanmol syr 4x1cth, Injeksi
Cefotaxime 500 mg/12 jam, stesolid syr 3x1cth,
valium 0,3 x BB extra dose K/P dan Luminal jika
masih kejang 100 mg IM K/P. Anak ZA beraktivitas
di tempat tidur kadang-kadang minta di gendong,
terpasang monitor dan Oksigen 2 l/m.
Laboratorium : tgl 24-11-2008, Hb 8,5gr/dl,
leukosit 7500/ul, trombosit 170000/ul, Ht 22.
Tgl 25-11-2008, Hb 12,ogr/dl, leukosit 10800/ul,
trombosit 500000/ul, Ht 32, eosinofil 2, basofil 0,
netrofil batang 2, segmen 75, limfosit 21, monosit
0, DDR negatif
IX. PEMERIKSAAN FISIK

K/U sedang, kes CM, HR 149x/m,RR 36x/m, suhu 39


derjat celcius, TB 75 cm,
BB 11kg, lingkar kepala 44 cm, mata TAK, hidung TAK
terpasang nasal kanule 2 l/m,
mukosa mulut basah tdk ada beslag7 tdk pucat, telinga
tak, tengkuk tak, dada simetris, retraksi (-), BJ I > BJ II,
bising (-), paru vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), perut
simetris,distensi (-),NT
(-),peristaltik 8x/m, punggung tak, ekstremitas atas
edema(-), sianosis (-), pucat (+), ektremitas bawah
edema(-), sianosis (-) dan pucat (+), turgor kulit normal
CRT < 2 dtk serta genetalia normal
X. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
( DDST )

Kemandirian dalam bergaul : anak ZA bermain


dg benda berwarna, berbunyi, minum dg dot
setelah habis dilepaskan.
Motorik halus : menarik spuit , Hp ke dekatnya,
melemparkan benda di tangannya yaitu rotinya.
Motorik kasar : berdiri di pagar tempat tidur dan
berjalan di sekitar tempat tidurnya.
Kognitif dan bahasa : memanggil bundan dan
ayah dg ujung kata kata,menunjukkan gigi sambil
ketawa bila di tanya, mengedipkan mata bila di
tanya.
ANALISA DATA
Hr/Tgl Data Etiologi Masalah
Senin DS:Ibu ps mengatakan badan Peningkatan Hiperthermia
anaknya panas. produksi
24-11-08
panas
DO: suhu 39°C,HR 149 x/m
RR 36x/m, kulit hangat di Peningkatan
sentuh, acral pucat, berke- suhu
ringat,anak rewel dan mena- lingkungan
ngis, IVFD asering 36gtt/m,
O² 2 l/m, saturasi 99 %
Hr/Tgl Data Etiologi Masalah
Senin DS: Keluarga menanyakan Cemas pada
24-11- pognosa anaknya. Krisis situasi keluarga
2008 Kel menanyakan kondisi
anakny Perubahan
lingkungan
DO:
Expresi wajah ibu/ayah Hospitalisasi
tampak cemas. anak
Mendampingi anak.
Orang tua menangis
Hr/Tgl Data Etiologi Masalah
Senin/ DS: Ibu pasien mengatakan Kejang Resiko tinggi
kemarin anaknya kejang
24-11-08 sekunder thd cedera
demam
DO:
-HR 149x/m ,RR 36 x/m

-Acral pucat,suhu 39°c

-CRT 2 dtk

DS:
Kel mengatakan anaknya panas. Proses Termoregulasi
Kel mengatakan kulit anaknya inflamasi. tidak efektif
kemerahan.
DO:
-HR 149x/m ,RR 36 x/m
Peningkatan
-Acral pucat,suhu 39°c,kulit
suhu
hangat disentuh, tampak lingkungan.
mengkilat
Prioritas Masalah
1. Hiperthermia B.D peningkatan produksi panas
dan peningkatan suhu lingkungan.
2. Termoregulasi tidak efektif B.D proses
inflamasi dan peningkatan suhu lingkungan.
3. Cemas pada keluarga B.D krisis situasi,
perubahan lingkungan dan hospitalisasi anak.
4. Resiko tinggi cedera B.D kejang sekunder thd
demam
GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR
 Hiperthermia adalah suatu suatu keadaan dimana suhu
tubuh melebihi titik set yg biasanya diakibatkan oleh
kondisi tubuh atau eksternal yg menciptakan lebih
banyak panas daripada yg dapat dikeluarkan oleh
tubuh.(Wong,D.L,2004)

 Menurut Sherwood,L(2001) demam krn infeksi atau


peradangan……meningkatkan netrofil…..pengeluaran
prostaglandin……meningkatkan titik patokan
hipotalamus……mengawali respon
dingin….meningkatkan produksi panas atau
pengurangan panas……DEMAM
• Thermoregulasi tidak efektif
Menurut Sherwood,L(2001) hipotalamus berfungsi
sebagai termostat tubuh dan sebagai pusat integrasi
termoregulasi tubuh, menerima inrormasi aferen
mengenai suhu di berbagai bagian tubuh dan memulai
penyesuaian terkoordinasi untuk koordinasi
penyimpangan suhu inti.

• Kulit hangat di sentuh karena kulit mempertukarkaan


energi panas dengan lingkungan eksternal dgn arah dan
jumlah perpindahan panas bergantung kpd suhu
lingkungan.

• Setiap peningkatan suhu 1°c akan diikuti dg


penambahan HR 10 x (Engel.J.1999)
 Menurut Wong.D.L(2004) cemas pada keluarga
dapat terjadi karena keseriusan ancaman pada
anak mereka, pengalaman thd hospitalisasi,
prosedur medis yang terlibat dalam diagnosis
dan tindakan yang dilakukan pada anak.

 Resiko tinggi cedera


Pada kondisi kejang demam, yg hrs diwaspadai
adalah malfungsi singkat dari sistem listrik otak
yg terjadi karena muatan neuron kortikal. Yg
harus diwaspadai pd saat kejang adalah hipoksia
dan aspirasi (Wong,D.L 2004)
Asuhan Keperawatan
Dx. 1
Tujuan/ KH:
Anak mempertahankan suhu dalam batas
normal dg kriteria: suhu krg dari atau sama
dg 37°c,TTV normal,anak tenang.
Intervensi:
- 1. Berikan obat antipiretik sesuai dosis
- 2. Gunakan tindakan pendinginan
- 3. Pantau suhu tubuh ps.
Catatan perkembangan:
Selasa, 25 November 2008 pukul 09.00 wib
S : Ibu ps mgtkn badan anaknya masih hangat
O : suhu 37.5°c, HR 128 x/m, anak mulai tenang, menangis
waktu di ambil darah, IVFD msh terpasang asering 36
gtt/m, oksigen tidak dipasang lagi, oxymetri sdh dilepas
ekstremitas msh pucat
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan rencana tindakan

I : Mengkompres ps, memberi obat sesuai dosis dan


waktu ,mengganti pempes,membatasi kunjungan.
E : Suhu tubuh mulai mendekati normal, anak tenang, mulai bermain dan
tertawa.

Kesimpulan : diagnosa ini masih teratasi sebagian karena suhu tubuh


masih
intermitten
• Dx 2
• Tujuan /Kriteria hasil :
Anak mempertahankan suhu tubuh dlm batas normal dg kriteria :
suhu kurang dari atau sama dg 37°c, TTV normal, anak tenang
• Intervensi :
Kompres dengan air hangat
Pantau suhu
Hindari menggigil

CATATAN PERKEMBANGAN :tgl 25-11-2008


S : Ibu dan keluarga mengatakan anaknya msh hangat.
Kel megtakn kulit anaknya hangat dan berkeringat
O : Suhu 37,5°c, HR 128x/m, anak mulai tenang dan kulit
tdk mengkilat.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Kompres dg air hangat dan pantau suhu
I : Mengkompres dg air hangat, mengukur ulang suhu setiap 1 jam se-
kali, dan memonitor bed side monitor
E : Suhu mulai normal, anak tenang, tidur nyeyak, mulai bermain dg Hp,
spuit kosong dan plastik.

KESIMPULAN : Untuk diagnosa kedua teratasi pada tanggal 26-11-2008


 Dx. 3
 Tujuan/ KH:
Keluarga menyesuaikan diri dg lingkungan RS. Keluarga
menjadi bagian dari tim kesehatan. Cemas keluarga teratasi.
 Intervensi:
Kenalkan keluarga pada status, rutinitas dan lingkungan RS.
Terapkan prilaku dan pendekatan yg menghargai
Jelaskan kondisi dan progosa anaknya.

CATATAN PERKEMBANGAN TGL 25-11-2008


S : Kel mengtkn sdh memahami kondisi anaknya.
O : Expresi wajah tenang, orang tua mulai tersenyum
A : Masalah teratasi
P : Tindakan di hentikan
• Dx 4
• Tujuan / Kriteria :
Pasien tidak mengalami kejang ulangan dan ps tidak
cedera
• Intervensi :
Berikan obat sesuai terapi.
Dampingi anak selama aktivitas yg diizinkan.
Kolaborasi pemeriksaan lab.

CATATAN PERKEMBANGAN Tgl 25-11-2008


S : Kel mengtakn anaknya mulai cceria
Kel mengtakn anaknya mau makan dan minum.
O : Suhu 37,5°c, HR 128 x/m, akral hangat, kejang (-)
A : Masalah tidak terjadi
P : Tindakan dihentikan tetapi tetap pantau keamanan ps
DAFTAR PUSTAKA

Engel,J (1999), Pengkajian Paediatrik, edisi 2,


Jakarta:EGC

Mansjoer (2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, jilid 2, Jakarta :


Media Aesculapius

Nelson(2000), Ilmu Kesehatan Anak, edisi 15, Volume 3 ; Jakarta :


EGC

Ngastiyah(1995), Perawatan Anak sakit, Jakarta : EGC

Sherwood.L (2001), Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem,


Edisi 2, Jakarta : EGC

Wong,D.L(2004), Keperawatan Pediatrik, Edisi $, Jakarta ; EGC


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai