Disusun Oleh :
KASUS
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa oleh orang tuanya ke IGD dengan
kejang. Pada saat di rumah orang tua mengatakan jika anaknya mengalami panas tinggi sejak
kemarin sore dan pagi ini kejang kira-kira 5 menit. Anak tersebut juga mengalami batuk pilek
sejak 3 hari yang lalu dan ibu mengatakan anak sulit makan. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan BB 10,8 kg, suhu badan 39,5 0C, nadi 130 x/menit, Tekanan darah 95/65 mmHg,
suara napas ronkhi, urin yang keluar normal, BAB terakhir 2 hari yang lalu. Orang tua
terlihat khawatir dan cemas karena ini merupakan kejang yang ketiga kalinya untuk anak
tersebut. Di rumah tidak tersedia termometer dan obat penurun panas. Saat ini anak terpasang
infus dan mendapat injeksi ampicilin 265 mg tiap 6 jam, paracetamol tiap 6 jam, dan
diazepam 2 mg jika suhu di atas 380C.
Nama Pasien : An. F No. RM : XXX
dengan anoreksia ditandai dengan DS: orang tua mengatakan anak sulit
makan. DS: BB 10,8 kg
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman atau perubahan pada status peran orang tua
ditandai dengan DO: Orang tua terlihat khawatir dan cemas karena ini merupakan
kejang yang ketiga kalinya untuk anak tersebut.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi ditandai
dengan DS: Orang tua mengatakan dirumah tidak terdapat termometer dan obat
penurun panas dan ini merupakan kejang yang ketiga kalinya.
6. Risiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan aktifitas kejang ditandai dengan
DS: orang tua mengatakan anaknya panas tinggi sejak kemarin sore dan pagi ini
kejang kira-kira 5 menit. DO: Suhu badan 39,5 0C, Nadi 130 x/menit, Tekanan darah
95/65 mmHg.
C. Mechanisme
D. More Info
1. Kaji warna kulit:
2. RR:
3. Hasil laboratorium:
4. Infus (apa, makro/mikro, tpm)
5. Manajemen pemberian obat injeksi paracetamol dengan 4,5 cc per 6 jam
E. Don’t Know
1. Bagaimana penanganan pertama saat kejang?
Menurut dr. Allert Benedicto (2015) kejang demam pada anak terjadi untuk kedua
kalinya saat Anda belum berada di rumah sakit atau ke dokter:
a) Jangan tahan gerakan kejang anak Anda. Namun letakkan ia di permukaan yang
aman seperti pada karpet di lantai.
b) Untuk menghindari tersedak, segera keluarkan jika ada sesuatu di dalam mulutnya
saat ia kejang. Jangan taruh obat dalam bentuk apa pun di dalam mulutnya saat
anak sedang kejang.
c) Untuk mencegah agar ia tak menelan muntahnya sendiri, letakkan ia menyamping,
bukan telentang, dengan salah satu lengan berada di bawah kepala yang juga
dimiringkan ke salah satu sisi.
d) Hitung durasi kejang demam. Panggil ambulans atau segera bawa ke instalasi
gawat darurat (IGD) jika kejang terjadi lebih dari 10 menit.
e) Tetaplah berada di dekatnya untuk menenangkannya.
f) Pindahkan benda tajam atau berbahaya dari sekitarnya.
g) Longgarkan pakaiannya.
+
sel neuron dapat dilalui dengan mudah ion kalium (K ) dan sangat sulit dilalui oleh
+ -
ion Natriun (Na ) dan elektrolit lainnya, kecuali ion klorida (CI ). Akibatnya
+ +
konsentrasi ion K dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na rendah,
sedang diluar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan
konsentrasi ion di dalam dan luar sel, maka terdapat perbedaan potensial membran
yang disebut potensial membran dari neuron. Untuk menjaga keseimbangan
potensial membran diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K ATP-ase yang
terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah
oleh:
a. Perubahan konsentrasi ion diruang ekstraselular
b. Rangsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme, kimiawi atau aliran
listrik dari sekitarnya
c. Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena penyakit atau
keturunan
dengan DS: orang tua terganggu (5) 4. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien
2. Intake makanan dari cukup terganggu untuk memenuhi kebutuhan gizi
mengatakan anak sulit
(3) menjadi tidak terganggu (5)
makan. DS: BB 10,8 kg Manajemen berat badan (1260) :
3. Intake nutrisi dari cukup terganggu (3)
1. hitung berat badan ideal pasien
menjadi tidak terganggu (5)
2. dorong pasien untuk mengkonsumsi air yang cukup
4. Intake cairan dari cukup terganggu (3)
setiap hari
menjadi tidak terganggu (5
6. Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen kejang (2680)
1. Monitor arah kepala dan mata saat kejang
cidera berhubungan selama 1 x 4 jam diharapkan masalah risiko
2. Berikan oksigen dengan benar
dengan aktifitas kejang tinggi terhadap cidera dapat teratasi dengan
3. Berikan obat-obatan dengan benar
ditandai dengan DS: kriteria hasil:
4. Berikan obat anti kejang dengan benar
orang tua mengatakan
Kontrol kejang sendiri (1620)
5. Orientasikan pasien kembali setelah kejang
anaknya panas tinggi
1. Mencegah faktor resiko pemicu kejang
sejak kemarin sore dan 2. Mempertahankan sikap yang positif
pagi ini kejang kira-kira pada ganguan kejang
5 menit. DO: Suhu badan 3. Menggunakan obat-obatan sesuai resep
0
39,5 C, Nadi 130 dokter
x/menit, Tekanan darah 4. Menjalankan tindakan yang aman
95/65 mmHg dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Dewanto, G. dkk. 2009. Panduan Praktis Diagnosis & Tata laksana Penyakit. Jakarta : CV
Agung Set
Dr. Allert Benedicto, 2015. Kejang demam pada anak dan cara mengatasinya.
https://www.alodokter.com/tetap-tenang-menangani-kejang-demam-pada-anak.
Diakses pada tanggal 04 Maret 2021
Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius
Ridha, N.H, 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak, Yogyakarta : Pustaka Penerbit Saraf.
Jakarta: EGC. hlm 92-93.
Widagdo, 2012. Tata Laksana Masalah Penyakit Anak dengan Kejang Demam. Jakarta:
CV. Sagung Seto.
Wong, et al. (2009). Wong buku ajar keperawatan pediatrik. (alih bahasa: Andry Hartono,
dkk). Jakarta. EGC.