Anda di halaman 1dari 10

Pengkajian

1. Identitas klien 3. Riwayat kesehatan sekarang


 Umur, jenis kelamin, ras, suku  Kehilangan komunikasi
bangsa dll  Gangguan persepsi
 Kehilangan motorik
2. Riwayat kesehatan dahulu  Merasa kesulitan untuk
 Riwayat hipertensi melakukan aktivitas karena
 Riwayat penyakit kardiovaskular kelemahan, kehilangan sensasi
misalnya emblisme serebral atau paralisis (hemiplegia),
merasa mudah lelah, susah
 Riwayat tinggi kolesterol beristirahat (nyeri, kejang otot)
 Obesitas
 Riwayat DM 4. Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat aterosklerosis  Apakah ada riwayat penyakit
 Merokok degeneratif dalam keluarga
 Riwayat pemakaian kontrasepsi
yang disertai hipertensi dan
meningkatnya kadar estrogen
 Riwayat konsumsi alkohol
Pemeriksaan data dasar
 Aktivitas / istirahat
 Sirkulasi
 Integritas ego
 Eliminasi
 Makanan / cairan
 Neurosensori
 Nyeri
 Pernafasan
 Keamanan
 Interaksi sosial
Pemeriksaan Neurologis
1. Status Mental Okulomotorius : gerak mata,
 Tingkat kesadaran : kualitatif dan konstriksi pupil akomodasi
kuantitatif Troklear : gerak mata
 Pemeriksaaan kemampuan Trigeminus : sensasi umum
biacara pada wajah, kulit kepala, gigi,
 Orientasi ( tempat, waktu, orang ) gerak mengunyah
 Pemeriksaan daya pertimbangan  Abducen : gerak mata
 Penilaian daya obstruksi Fasialis : pengesap, sensasi
umum pada palatum dan telinga
 Penilaian kosa kata luar, sekresi kelenjar lakrimalis,
 Pemeriksaan kemampuan submandibula, sublingual,
berhitung ekspresi wajah.
 Pemeriksaan kemampuan Vestibulokoklearis : pendengaran
mengenal benda dan keseimbangan
 Aksesoris spinal : fonasi, gerakan
2. Nervus Kranialis kepala, leher, dan bahu
 Olfaktorius : penciuman  Hipoglosus : gerak lidah
 Optikus : penglihatan
3. Fungsi Motorik  Sensasi nyeri
 Masa otot, kekuatan otot, dan  Sensasi posisi
tonus otot. Pada pemeriksaan  Sensasi getaran
ini tonus otot diperiksa
terlebih dahulu.  Lokalisasi taktil
 Fleksi dan ekstensi lengan
 Abduksi lengan dan adduksi 5. Fungsi Serebelum
lengan  Tes jari hidung
 Fleksi dan ekstensi  Tes tumit lutut
pergelangan tangan  Gerakan berganti
 Adduksi dan abduksi jari  Tes romberg
 Abduksi dan adduksi pinggul  Gaya berjalan
 Fleksi dan ekstensi lutut
 Dorsofleksi dan fleksi plantar 6. Refleks
pergelangan kaki  Briceps
 Dorsofleksi dan fleksi plantar  Triceps
ibu jari kaki
 Brachioradialis
 Patella
4. Fungsi sensori
 Achilles
 Sentuhan ringan
Diagnosa yang sering muncul
 Perubahan perfusi jaringan serebral b.d interupsi
aliran darah, gangguan oklusi,hemoragi, vasospasme
serebral, edema serebral
 Kerusakan mobilitas fisik b.d keterlibatan
neurovaskuler, kelemahan dan flaksid / paralisis
hipotonik ( awal ), kerusakan perseptual (kognitif )
 Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan sirkulasi
serebral, kerusakan nuerovaskuler, kehilangan tonus /
kontrol otot fasia, kelemahan dan kelelahan umum.
 Kurang perawatan diri b.d perubahan biofisik,
psikososial, perseptual kognitif, kerusakan neuro
vaskular, penurunan kekuatan dan ketahanan,
kehilangan kontrol / koordinasi otot, kerusakan
peseptual / kognitif, nyeri .
intervensi

 Pemberian posisi yang benar untuk mencegah


kontraktur
 Posisi tidur yang tepat
 Mencegah adduksi bahu
 Mencegah rotasi panggul
 Posisi tangan dan jari
 Mengubah posisi pasien setiap 2 jam
 Latihan ekstremitas secara rutin
 Kemampuan Perawatan Diri.
 Mencapai Komunikasi
Perencanaan dan implementasi

 Sasaran utama untuk pasien dan keluarga


meliputi perbaikan mobilitas, menghindari
nyeri bahu, pencapaian perawatan diri ,
mendapat kontrol kandung kemih.
Perbaikan proses berpikir, pencapaian
beberapa bentuk komunikasi, pemeliharaan
integritas kulit, perbaikan fungsi keluarga
dan tidak adanya komplikasi.
Evaluasi
Hasil yang Diharapkan

1. Mencapai peningkatan mobilisasi 6. Adanya peningkatan komunikasi


 Berpartisipasi dalam program latihan 7. Mempertahankan kulit yang utuh
 Mencapai keseimbangan saat duduk tanpa adanya kerusakan;
memperlihatkan turgor kulit tetap
 Penggunaan sisi tubuh yang tidak normal dan berpartisipasi dalam
sakit untuk kompensasi hilangnya aktivitas membalikkan tubuh dan
fungsi pada sisi yang hemiplegia posisi
2. Tidak mengeluh adanya nyeri bahu 8. Anggota keluarga memperlihatkan
 adanya mobilisasi baki ; latihan bahu tingkah laku yang positif dan
 lengan dan tangan dinaikan sesuai menggunakan mekanisme koping.
interval  Mendukung program latihan
3. Dapat merawat diri; dalam bentuk  Turut aktif ambil bagian dalam proses
perawatan kebersihan dan rehabilitasi
menggunakan adaptasi terhadap alat- 9. Tidak terjadi komplikasi
alat.
 Tekanan darah dan kecepatan jantung
4. Pembuangan kandung kemih dapat dalam batas normal untuk pasien
diatur
 Gas darah arteri dalam batas normal
5. Berpartisipasi dalam program
meningkatkan kognitif

Anda mungkin juga menyukai