Anda di halaman 1dari 28

OSTEOARTHRITIS DENGAN

PEMBENTUKAN OSTEOFIT
KELOMPOK :
TRI OKTAVIANI (161610101089)
ADILIA PUTRI ISTADI (161610101090)
FARIDAH RISNAWATI (161610101091)
Sendi Temporomandibular/ Temporomandibular Joint (TMJ)

Temporomandibular joint (TMJ)


merupakan sendi yang terbentuk oleh
mandibula dan cranium, dengan
karakteristik utama yaitu terdiri dari
gabungan dua macam sendi yang dapat
menimbulkan gerakan rotasi dan meluncur
atau dikatakan ginglymoarthrodial joint

Department of Oral Health and Diagnostic Sciences,


School of Dental Medicine, University of Connecticut
Gambaran HPA struktur TMJ

a
a
d

c b d
c

K7 I perbesaran 40x K14 III perbesaran 40x


Struktur penyusun TMJ

Tulang temporal

Terdiri atas:
PGP : post glenoid process
FS : fissure squamotympanic
FG : fossa glenoid
EA : eminensia artikularis

Department of Oral Health and Diagnostic Sciences, School of


Dental Medicine, University of Connecticut
Struktur penyusun TMJ

Head Condyle Mandibula

Terdiri atas:
(1) Sisi lateral
(2) sisi medial
(3) leher condyle

Department of Oral Health and Diagnostic Sciences, School of Dental


Medicine, University of Connecticut
Struktur penyusun TMJ

Diskus Artikularis
Terdiri atas:
GF : glenoid or mandibular fossa
TB : temporal bone
AD : articular disc
AE : articular eminence
MC : mandibular condyle
SC : synovial capsule

Wadhwa, S. & Kapila, S. (2008) TMJ disorders: future


innovations in diagnostics and therapeutics. Journal of
Dental Education, 72, 930–947.)
Gambar potongan TMJ dari
arah sagital saat mulut tertutup,

(1) Retrodiscal tissue,


(2) superior retrodiscal lamina,
(3) inferior retrodiscal lamina,
(4) superior joint cavity,
(5) articular disc,
(6) inferior joint cavity,
(7) Dan (8) anterior capsular
ligament,
(9) superior lateral pterygoid
muscle,
(10) inferior lateral pterygoid
muscle.
Gambar potongan TMJ dari
arah sagittal,saat mulut terbuka
Synovial fluid
Cairan synovial mengandung asam hyaluronat atau Hyaluronic Acid (HA) yang berperan penting dalam
pelumasan sendi temporomandibular. HA mudah mengalami degradasi apabila mengalami inflamasi, dan ketika
mengalami degradasi dan tidak dapat mencegah pembentukan phopolipase A2. phospolipiase tersebut
melindungi permukaan artikularis pada pergerakan meluncur, apabila mengalami kerusakan apabila terdapat
fraktur diatara permukaan artikularis yang terus meningkat.

Cairan synovial menjadi lubrikan pada pergerakan sendi TM , dengan cara:


 Boundary lubrication : Pada saat sendi mengalami pergerakan , cairan synovial berpindah dari satu daerah
sendi ke sisi sebelahnya
 weeping lubrication : Pelumasan ini berkaitan dengan kemampuan permukaan artikular untuk menyerap
volume kecil cairan sinovial. Berdasarkan fungsi, kekuatan tekan terjadi pada permukaan artikular pada
sendi, memaksa pengeluaran volume kecil dari cairan sinovial. Penting untuk dicatat bahwa tekanan yang
berlebihan pada permukaan artikular akan menurunkan volume cairan sinovial
- Ligamen, Innervasi dan vaskularisasi
Ostearthritis

 Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan


dengan kerusakan kartilago sendi.
 Osteofit adalah pertumbuhan berlebih fibrocartilage yang muncul sebagai
proliferasi tulang di permukaan tulang.
 Perkembangan osteofit terlihat sebelumnya pada penyempitan ruang sendi dan
berhubungan dengan ketidaksejajaran sendi ke sisi osteofit, yang merupakan
faktor risiko untuk pengembangan kondisi artritis

Jayachandran.2016.Osteophyte in TMJ.Journal of Indian Academy of Oral Medicine and Radiology


Patogenesis Ostearthritis

sebagai respon terjadi


Tekanan mekanis berlebihan
kerusakan atau kehilangan erosi struktur kartilago
pada sendi atau terjadi
struktur kartilago pada dengan atau tanpa
abnormalitas proses
pensendian pembentukan tonjolan
remodeling struktur sendi
tulang (osteofit)
Etiologi Ostearthritis
Gangguan fungsi sendi rahang biasanya disebabkan karena adanya perubahan
pada posisi dan atau struktur jaringan di dalam sendi.

Faktor sebagai penyebab osteoartrosis sendi rahang antara lain :


 trauma
 parafungsi
 oklusi tidak stabil
 beban fungsional berlebihan
 peningkatan friksi sendi
 stress oksidatif (dugaan)
 Radikal bebas (dugaan)

(Tanzil. 2008)
Gambaran HPA
sendi temporomandibula
Figure 8.12 Histologic section of the mandibular condylar
cartilage showing the four distinct zones:
(1) articular zone,
(2) proliferative zone,
(3) fibrocartilaginous zone, and
(4) calcified cartilage zone.

From: Wadhwa, S., & Kapila, S. (2008) TMJ disorders: future


innovations in diagnostics and therapeutics. Journal of Dental
Education, 72, 930–947.
Pembentukan Osteofit

 Pembentukan osteofit pada osteoatrithis diperkirakan merupakan


respon perbaikan sendi yang irreguler. Patogenesisnya belum jelas.
 Beberapa study pada tikus menemukan bahwa osteofit terbentuk
akibat meningkatnya vaskularisasi subkondral, metaplasi jaringan ikat
sinovial dan osifikasi kartilago. Pembentukan osteofit didukung oleh
sel-sel prekursor pada periosteum dan TGF-ß.
 Inflamasi keradangan mediator inflamasi (IL-1 IL-6 TGF-ß)
merangsang periosteal untuk berproliferasi sehingga terjadi
chondrogenesis pembentukan osteofit secara penuh sehingga
berintegrasi dengan tulang subchondral secara penuh

Pathogenesis and pathology of osteoarthritis Thomas Aigner and Nicole


Schmitz, 2016
Pembentukan Osteofit
Osteofit dapat terbentuk pada sendi TMJ. Cairan synovial mengandung makrofag dan fibroblast like cells, melingkupi
permukaan kapsul sendi dengan keadaan yang terpisah dengan kapsul. Lapisan pemisah tersebut dikatakan sebagai
subsynovial layer yang mengandung banyak pembuluh darah dan nervus. Periosteum dan synovial dapat menghasilkan
bentukan osteofit pada keadaan terinflamasi.

Sendi normal Sel-sel penyusun periosteum terstimulasi untuk proliferasi


sel-sel yang ada di dalamnya akan mengalami Osteofit tetap dilingkupi oleh lapisan
chondrogenesis dan terjadi deposit molekul fibroblast like cells yang berproliferasi dan
matrik sel berdiferensiasi menjadi chondrosit
didalamnya sehingga membentuk struktur
osteofit
Chondrosit pada bagian sentral terus Hipertrofi dari chondrosit diikuti dengan osifikasi
mengalami diferensiasi dan hipertrofi endochondral, deposisi tulang dan pembentukan kavitas
sumsumtulang
semua perkembangan osteofit terhubung dengan tulang original subchondral dan puncak osteofit
terlindungi dengan cartilago baru yang meluas pada permukaan cartilago original sendi

OsteoArthritis and Cartilage (2007) 15, 237e244, 2006 Osteoarthritis Research Society
International. Published by Elsevier Ltd. All rights reserved. doi:10.1016/j.joca.2006.11.006
GAMBARAN HPA OSTEOARTHRITIS PREPARAT P21
I dan P21 II
40 X
D

B
C
A

P21 I perbesaran 40x P21 II perbesaran 40x

A.Osteofit B. Jaringan Ikat C. Condyle D. Articular Disk


100 X

C
A

P21 I perbesaran 100x P21 II perbesaran 100x


A.Osteofit C.Condyle
P21 II perbesaran 100x P21 II perbesaran 100x
B. Jaringan Ikat C. Condyle D.Articular Disk E. Tulang temporal
400 X

A
B
C

P21 II perbesaran 400x P21 II perbesaran 400x


A. articular zone, B.proliferative zone, C.fibrocartilaginous zone, D. calcified cartilage zone.
A

Sel Kondrosit

P21 II perbesaran 400x P21 II perbesaran 400x


1000 X

B A
C

P21 II perbesaran 1000x P21 II perbesaran 1000x


A. Kanal Harversian B. Osteoblast C. Kondrosit
Daftar Pustaka

 Novita,Intan.2007.Medikora Vol III No.1, April 2007


 Department of Oral Health and Diagnostic Sciences, School of Dental
Medicine, University of Connecticut
 Wadhwa, S. & Kapila, S. (2008) TMJ disorders: future innovations in
diagnostics and therapeutics. Journal of Dental Education, 72, 930–947.)
 Nanci A: Ten Cate’s Oral Histology, ed 7, Mosby, St Louis, 2008.

Anda mungkin juga menyukai