KERJA
Astrid Sulistomo
Subdep. I. Kedokteran Okupasi
Dep. IKK - FKUI
TUJUAN:
Pengetahuan mengenai bahan industri yang
karsinogenik
Bagaimana ditentukan apakah suatu bahan
karsinogenik atau tidak
AS - KARSINOGEN 2
PENDAHULUAN
Mayoritas Kanker pada orang dewasa
disebabkan oleh berbagai faktor, terutama
faktor lingkungan, kebiasaan hidup dan faktor
genetik
AS - KARSINOGEN 3
AS - KARSINOGEN 4
Perkembangan Pengetahuan
Kanker Akibat Kerja pertama kali di diagnosis
adalah: Kanker Skrotum pada pekerja
pembersih cerobong asap (1775) . Kanker
tersebut terjadi pada mereka pada usia
remaja – dewasa muda.
Batu Bara merupakan bahan bakar utama
saat itu, residunya mengandung “Coal Tar”
konsentrasi tinggi yang mengandung:
Policyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH)
AS - KARSINOGEN 5
Perkembangan ………….
1890 Coal Tar – Kanker Kulit
1920 Minyak Mineral – Kanker Skrotum
1940 Uap Coal Tar - Kanker Paru
1960 Uap Minyak Mineral – Kanker Paru
AS - KARSINOGEN 6
Akhir 1940an baru diidentifikasi bahan
lainnya: Benzidine, 4 aminobiphenyl &
auramine
Baru bahan-bahan lainnya:
– Benzene – Leukemia
– Bis-chloromethyl ether – Kanker Paru
– Vinyl Chloride – Hepatic Angiosarcome,
Kanker Otak dll.
AS - KARSINOGEN 7
METODE INVESTIGASI:
Studi epidemiologis pada manusia
Studi experimental pada binatang
Berbagai tes jangka pendek
Analisis perbandingan struktur
kimiawi terhadap bahan
karsinogenik yang sudah diketahui
AS - KARSINOGEN 8
1. STUDI EPIDEMIOLOGIS
Berpotensi memberikan bukti paling
kuat adanya sifat karsinogenik pada
manusia
Desain studi paling baik untuk
membuktikan sebab-akibat:
– Desain Kohort
– Desain Kasus-kontrol
AS - KARSINOGEN 9
Membuktikan Hubungan sebab-
akibat
AS - KARSINOGEN 10
Kelemahan Studi Epidemiologis
AS - KARSINOGEN 11
2. BIOASSAY PADA
HEWAN
Prosedur harus mengikuti standard yang sudah
disepakati agar hasilnya dapat diakui:
– Min. 50 ekor untuk setiap jenis kelamin & dari 2
spesies
– Observasi lebih dari masa harapan hidup (2
tahun untuk mencit dan tikus)
– Pemberian dosis jangka panjang dan pada 3
dosis berbeda
– Hasil berdasarkan pemeriksaan PA dan
analisis statistik yang sesuai
AS - KARSINOGEN 12
Hasil Bioassay………
KORELASI DENGAN MANUSIA:
– Prediktor 1/3 karsinogen manusia
pertama kali ditemukan pada hewan
– Keterbatasan:
Arsen hanya karsinogenik pada manusia
Lokasi Ca sering berbeda
Dosis berbeda
AS - KARSINOGEN 13
3. TES JANGKA PENDEK
Membuktikan bahwa suatu bahan kimia
mengakibatkan perubahan kromosom,
gen, DNA
Keterbatasan:
– Belum dapat digunakan sebagai bukti
karena hubungan dengan studi
epidemiologis dan binatang belum jelas
AS - KARSINOGEN 14
KARSINOGENESIS
metastasis
INISIASI
PROMOSI
metastasis
TUMOR
PROGRESSIVE
AS - KARSINOGEN 15
PROSES INISIASI
Mengakibatkan perubahan ireversibel pada
bahan genetik (DNA) pada sel
Harus ada kontak dengan bahan
karsinogenik
Tidak cukup untuk dapat mengembangkan
tumor
Dasar berkembangnya tumor
Dasar teori somatic mutation
AS - KARSINOGEN 16
PROSES PROMOSI
Terjadi sesudah inisiasi
Stimulasi proliferasi sel yang mutasi –
epigenetic mechanism
Proses belum dimengerti secara
menyeluruh
Produksi/supresi protein yang merubah
cara transkripsi DNA
AS - KARSINOGEN 17
SIFAT INISIATOR &
PROMOTOR
INISIATOR PROMOTOR
Genotoksik Mekanisme Epigenetik
Karsinogenik Tidak karsinogenik sendiri
Menghasilkan elektrophilic Tidak electrophilic
Mengikat pada sel (DNA) Tidak merubah DNA, efek dapat
reversibel
Aktif pada tes jangka pendek Tes jangka pendek tidak aktif
Tidak diketahi dosis ambang Mungkin ada dosis ambang
Pajanan tunggal mungkin cukup Perlu ada pajanan berulang
AS - KARSINOGEN 18
MASA LATEN
Dibutuhkan waktu yang cukup panjang
untuk berkembangnya Kanker – masa
laten/inkubasi
Masa laten bervariasi:
– 3 – 5 tahun : radiasi, leukemia
– >20 tahun : mesotelioma asbes
– Rata-rata 12 – 25 tahun
AS - KARSINOGEN 19
NILAI AMBANG
KARSINOGENIK
Tidak dapat dibuktikan adanya nilai ambang
Tidak ada dosis aman (selain 0) untuk
terpajan bahan karsinogenik
Mutasi DNA di 1 sel cukup u/ proses inisiasi
Ada ketidak sepakatan mengenai teori ini:
– dosis < - mencapai sel target <
– Beberapa Kanker terjadi sesudah ada
kerusakan jaringan: alkohol & Ca Hepar
– Dibuktikan ada hubungan dose-response
AS - KARSINOGEN 20
International Agency for
Research on Cancer (IARC)
Suatu Badan di bawah WHO
Pada tahun 2002 IARC, telah
mengklasifikasi 150 bahan kimia atau
biologis berdasarkan karsinogenitasnya
Pajanan sebagian besar bahan
karsinogenik terjadi di tempat kerja
AS - KARSINOGEN 21
KLASIFIKASI I.A.R.C.
Bahan-bahan toksik dibagi dalam 4
golongan menurut bukti-bukti yang ada,
mengenai karsinogenitas pada manusia
dan binatang
Penggolongan bahan-bahan tersebut
diterbitkan dalam IARC Monograph
AS - KARSINOGEN 22
Gol. 1. – Bahan terbukti karsinogenik
pada manusia (87 agen)
Gol. 2A – Bahan kemungkinan besar
karsinogenik pada manusia (63 agen)
Gol. 2.B. – Bahan mungkin
karsinogenik pada manusia
Gol 3 – Bahan tidak dapat diklasifikasi
Gol 4. – Bahan kemungkinan besar
tidak karsinogenik pada manusia
AS - KARSINOGEN 23
RISK RATIO BEBERAPA
KARSINOGEN PARU
FAKTOR RISIKO RR 95% C.I.
Arsen 3,69 3,06 – 4,46
Asbest 2.00 1,90 – 2,11
Berilium 1,49
Cadmium 1,49 0,96 – 2,22
Kromium 2,78 2,47 – 3,52
Gas buang Diesel 1,31 1,13 – 1,44
Nikel 1,56 1,41 – 1,73
Silika 1,33 1,21 – 1,45
AS - KARSINOGEN 24
RISK RATIO BEBERAPA
KARSINOGEN DARAH
FAKTOR RISIKO RR 95% C.I.
Benzene (rendah) 2,0 1,8 – 2,2
Benzene (tinggi) 4,0 3,6 – 4,4
Radiasi mengion (r) 1,22 1,07 – 1,70
Radiasi mengion (t) 1,57 1,18 – 2,88
Etilenoksida (r) 1,1
Etilenoksida (t) 3,5
AS - KARSINOGEN 25
PENYEBAB
KANKER AKIBAT KERJA
JENIS KANKER P.A.R (%) CONTOH PENYEBAB
PARU 6.3 – 13, 24 Asbes, silika , Ni, Radon, ETS, dll
KD. KEMIH 7-19, 10.3 Amine aromatik, benzidine
MESOTELIOMA 85 – 90, 71.3 Asbest
LEUKEMIA 0.8 – 2,8, 10.9 Radiasi ion, benzene, etilenoksida,
LARINGS 1.5 – 20.0 Asam sulfur, minyak mineral
KULIT 1.5 – 6.0 Radiasi, solar, PAH
SINUS & 33 – 46 Debu kayu, Nickel
NASOPHARING
GINJAL 0.0 – 2.3 Produksi batu bara
HATI 0.4 – 1.1 Vinylchlorid
AS - KARSINOGEN 26
PROBABILLITAS TERKENA
KANKER
Ditentukan oleh:
– Dosis total bahan kasrsinogenik
– Potensi bahan karsinogenik
– Pajanan lain (merokok)
– Susceptibilitas individu
Pajanan bahan karsinogenik berlebih
dapat menyebabkan perubahan seluler.
AS - KARSINOGEN 27
PENCEGAHAN KANKER
AKIBAT KERJA
Menghindari atau minimalisasi pajanan
– Perilaku kerja aman
– Pengendalian lingkungan kerja
Menghindari pajanan karsinogenik lain
Promosi Kesehaan
AS - KARSINOGEN 28
IDENTIFIKASI BESARNYA
PAJANAN
MONITORING BIOLOGIS
– Pemeriksaan kadar bahan toksik dalam
tubuh
– Belum semua bahan toksik dapat
dilakukan monitoring biologis
– Hasil belum menggambarkan risiko
sebenarnya – masih banyak faktor lain
– Hasil monitoring biologis penting untuk
pengendalian lingkungan
AS - KARSINOGEN 29
PERANAN DOKTER
OKUPASI
Identifikasi bahan karsinogenik ditempat kerja
Bila ada:
– Identifikasi pekerja yang terpajan/potensial
terpajan
– Lakukan “Risk Assessment”
– Identifikasi faktor risiko lain yang berperan
– Bahas den beri rekomendasi pada management
– Lakukan Health Surveillance
– Kembangkan program untuk minimalisasi risiko
AS - KARSINOGEN 30
PERANAN DOKTER
OKUPASI
Salah satu tugas utama Dokter Okupasi
adalah melakukan pencegahan penyakit dan
diagnosis dini
Harus bisa membuat keputusan (decision
making) pemeriksaan diagnostik dan/atau tes
skrining yang akan digunakan
Harus bisa membuat analisis hasil
pemeriksaan dengan menggunakan metode
epidemiologis dan statistik – menerapkan
Evidence Based Medicine
AS - KARSINOGEN 31
PEMERIKSAAN KESEHATAN
PEKERJA TERPAJAN
KARSINOGEN
TUJUAN:
– Identifikasi besarnya pajanan
– Identifikasi kanker pada stadium dini
– Identifikasi perubahan/mutasi
bioseluler/DNA
AS - KARSINOGEN 32
IDENTIFIKASI KANKER PADA
STADIUM DINI
PEMERIKSAAN SKRINING
– Dapat mencegah kematian 3 – 35%
– Mengurangi morbiditas
– Prinsip:
Deteksisedini mungkin
Belum merupakan diagnosis
AS - KARSINOGEN 33
Pemeriksaan Skrining
Tes terhadap orang/sekelompok orang
yang tampaknya sehat, untuk
mengidentifikasi apakah memiliki
kemungkinan lebih besar untuk
menderita penyakit atau gangguan
kesehatan tertentu
Tes skrining belum mendiagnosis
penyakit
AS - KARSINOGEN 34
KRITERIA UNTUK
MELAKUKAN SKRINING
PENYAKIT:
– Secara medis penting
– Definisi jelas
– Prevalensi cukup tinggi
– Perjalanan penyakit diketahui
– Intervensi efektif sudah ada
– Prognosis lebih baik pada pengobatan
dini
AS - KARSINOGEN 35
PENYAKIT SESUAI UNTUK
SKRINING
Penyakit berat
Therapy dini menurunkan morbiditas/ mortalitas
Prevalensi pada stadium pre-klinik cukup tinggi
Ada bahaya penularan ke masyarakat luas
AS - KARSINOGEN 37
TES:
– Aman
– Mudah dilakukan
– Cut-off level jelas
– Valid
– Reliable
– Reproducible
– Sensitivitas & spesifisitas (dan PPV/NPV)
AS - KARSINOGEN 38
Contoh penyakit sesuai/tidak
sesuai
Sesuai Tidak sesuai
Kanker Payudara Batu empedu
Kanker serviks
Kanker paru
Hipothyroid kongenital
Kanker kulit
Phenylketonuria
nonmelanotik
Ca kandung kemih
Hipertensi Kanker Colon
HIV/AIDS
AS - KARSINOGEN 39
Sesudah tes skrining :
– Dilakukan tes diagnostik
– Prosedur diagnostik
– Pengobatan pencegahan
– Pengobatan
AS - KARSINOGEN 40
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan
AS - KARSINOGEN 41
CONTOH STANDAR OSHA
UNTUK PEMERIKSAAN KESEHATAN YANG
DIWAJIBKAN
AS - KARSINOGEN 42
IDENTIFIKASI PERUBAHAN
BIOMOLEKULER /DNA
Sebagai tambahan monitoring
lingkungan dan biologis
Dapat menggambarkan dosis target
Banyak digunakan sebagai biomarker
risiko di bidang non kedokteran okupasi
Untuk beberapa bahan sudah
digunakan di tempat kerja
AS - KARSINOGEN 43
MANFAAT:
– Membuktikan agen tertentu karsinogenik
– Menjelaskan patogenesis
– Mengidentifikasi sub-populasi berisiko
tinggi
– Mengembangkan strategi pengendalian
lebih efektif
AS - KARSINOGEN 44
PENUTUP
Program pencegahan kanker akibat
kerja perlu dilaksanakan
Saat ini masih upaya pengendalain
pajanan yang terpenting
Pemeriksaan biomarker bisa menjadi
alternatif , namun masih perlu penelitian
lebih lanjut dan cost effective agar
dapat digunakan secara meluas
AS - KARSINOGEN 45
Thank You
AS - KARSINOGEN 46