Anda di halaman 1dari 14

PERANAN BIOLOGI MOLEKULER

DALAM BIDANG KESEHATAN

TERAPI ESA
 Bentuk peranan biologi molekuler dengan terapi
erythropoietin stimulating agent (ESA) pada pengobatan
penderita anemia (sel darah merah kurang dari normal)
dengan penyakit ginjal kronik
 Faktor utama anemia pada PGK adalah tidak ada kuatnya
produksi eritropoietin karena berkurangnya massa ginjal
fungsional.
 Perkembangan produk ESA ditujukan untuk
memperpanjang keberadaan obat di dalam tubuh, sehingga
efek yang dihasilkan makin panjang dan mengurangi
frekuensi penyuntikan, yang tentunya dapat meningkatkan
kenyamanan pasien.
Penyakit Anemia Pada Ginjal Kronik
 Penyakit Anemia atau kurang darah adalah suatu kondisi di
mana jumlah sel darah merah (Hemoglobin) dalam sel
darah merah berada di bawah normal.
 Anemia terjadi pada 80-90% pasien penyakit ginjal kronik.
Anemia pada penyakit ginjal kronik terutama disebabkan
oleh defisiensi eritropoietin,
 Penyakit ginjal kronik secara garis besar adalah suatu
proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan
pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
 pemberian erythropoietinstimulating agent (ESA) telah
masuk dalam panduan tata laksana anemia pada pasien
PGK dan berbagai evidences menunjukkan bahwa
eritropoietin rekombinan (rHEPO) dapat memperbaiki
parameter hematologi, menurunkan mortalitas dan
morbiditas, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Eritropoietin
 Eritropoietin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh sel
peritubularginjal untuk menstimulasi sumsum tulang agar
melakukan proses eritropoiesis, juga berperan dalam proses
proliferasi, maturasi, dan pelepasan retikulosit.
 Anemia pada pasien PGK dapat menimbulkan berbagai
manifestasi, seperti penurunan fungsi kognitif dan kualitas
hidup, stroke,gangguan fungsi seksual, sindrom kardiorenal
dan percepatan progresivitas kerusakan ginjal.
Jenis-jenis ErythropoietinStimulating
Agent (ESA)
1. Darbepoietin Alfa
Pengembangan dari eritropoietinalfa, diproduksi dengan
teknologi DNA rekombinan dari ovarium chinese
hamster.
Perbedaan dari pendahulunya adalah pada rantai karbohidrat
(oligosakarida) yang lebih panjang, sehingga memiliki
masa kerja lebih lama juga dan aktivitas biologis lebih
baik.
Saat ini bentuk sediaan darbepoietin alfa
yangdipasarkan
1. vial (single dose)
2. prefilled syringe, dan
3. prefilled pen

dengan kandungan bervariasi dari 25, 40, 60, 100, 150, 200,
300.
1. Continuous Erythropoietin Receptor Activator(CERA)
Jenis stimulator eritropoiesis yang merupakangabungan antara
bentuk kimia N terminal dari gugus asam amino atau
gugus danasam amino lysine pada eritropoietin dengan
methioxypolyethylene glycol buttanoic acid (total BM
menjadi 60.000 dalton).
Prinsip CERA adalah menstimulasi reseptoreritropoietin
dan proses eritropoiesis di sumsum tulang, sehingga
secara efektif memperbaiki anemia pasien PGK.
bentuk sediaan
1. CERA yang dipasarkan dengan kandungan bervariasi 50,
100, 200, 300, 400, 600,1000 mcg
2. untuk vial dan 50, 75, 100, 150, 200, 250, 400, 600, atau
800 mcg
Efek samping terapiErythropoietinStimulating
Agent (ESA)
1. Hipertensi
2. Reaksi hipersensitivitas terhadap EPO
3. PRCA: Pure red cell aplasia.
4. Kejang (Biasanya bila kenaikan Hb terlalu cepat)
Teknik Rekombinan DNA
Tahapan kloning DNA meliputi :
1. Isolasi DNA
 Penghancuran dinding sel
 Lisis sel
 Membersihkan debris sel
 Presipitasi
2. Pemotongan DNA

 Restriction Enzymes = enzim restriksi


Sifat-sifat umum yang penting sebagai berikut:
 Mengenali urutan tertentu sepanjang empat hingga tujuh pasang basa
di dalam pasang basa di dalam molekul DNA.
 Memotong kedua untai molekul DNA di tempat tertentu pada atau
di dekat tempat pengenalannya.
 Menghasilkan fragmen-fragmen DNA dengan berbagai ukuran dan
urutan basa.
 Diperoleh dari bakteri sebagai mekanisme pertahanan terhadap
infeksi virus DNA.
 Endonucleases = memotong (cleave) di dalam utasan DNA telah
diketahui ada 3,139 enzim.
 Enzyme Site Recognition = situs pengenalan enzim restriksi
3. Ligasi Molekul DNA
4. Seleksi Biru Putih
 Mengetahui apakah DNA sisipan sudah ada
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai