FARMAKOLOGI

Drs.PRAPTO RIYADI Apt.,MM.

BAHAN KULIAH TA 2018/2019

AKADEMI KEBIDANAN HAMPAR BAIDURI
KALIANDA, LAMPUNG SELATAN
Drs.Hi.Prapto Riyadi Apt., MM.
 TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. MENJELASKAN KONSEP FARMAKOLOGI

2. MENJELASKAN METABOLISME OBAT
3. MENJELASKAN KHASIAT MASING MASING OBAT YANG
LAZIM DIGUNAKAKAN MASYARAKAT
4. MENGELOLA DAN MEMBERIKAN OBAT SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN.
5. MENJELASKAN CARA MENGATASI EFEK SAMPING OBAT.
6. MENERAPKAN ASPEK LEGAL DALAM PEMBERIAN OBAT
7. MENDEMONTRASIKAN PEMBERIAN OBAT
KEPUSTAKAAN :

 BUKU UTAMA :
1. FARMAKOLOGI DAN TERAPI, EDISI 4, UNIVERSITAS
INDONESIA,1995 ( CETAK ULANG 2003 ),
2. OBAT OBAT PENTING,EDISI VI,Drs.TAN HOAN TJAY,
Drs.KIRANA RAHARDJA ( CETAK ULANG 2010 )
3. THE MIDWIFES FARMACOPEA, BANISTER, 1997
4. INFORMATORIUM OBAT NASIONAL INDONESIA 2000,
DEPKES RI

 BUKU ANJURAN :
1. NARKOTIKA PSIKOTROPIK OBAT OBAT BERBAHAYA,
YAYASAN MITRA BIMTIBIMAS, JAKARTA
 0BAT YANG MENJADI KEWENANGAN BIDAN

1. ROBORANTIA
2. VAKSIN
3. SYOK ANAPILAKSI : - ADRENALIN,
ANTIHISTAMIN,HIDROKORTISON,AMINOFILIN,DOPAMIN
4. SEDATIVA
5. ANTIBIOTIKA
6. UTEROTONIKA
7. ANTIPERETIKA
8. KOAGOLANTIA
9. ANTI KEJANG
10. GLYCERINE
11. CAIRAN INFUS
12. OBAT LUKA
13. CAIRAN DESINFEKTAN
14. OBAT PENANGANAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
PHARMACOLOGY ( FARMAKOLOGI ) < PHARMACO = BENTUK GABUNG YANG MENUNJUKKAN
HUBUNGAN DG OBAT OBATAN + LOGY > = ILMU YG MEMPELAJARI ASAL, SIFAT,KIMIA, EFEK,DAN
PENGGUNAAN OBAT, INI MENCAKUP
FARMAKOGNOSI,FARMAKOKINETIK,FARMAKODINAMIK,FARMAKOTERAPEUTIK DAN TOKSIKOLOGI ( KAMUS
KEDOKTERAN DORLANN, EDISI 29 )

 DALAM ARTI LUAS OBAT ADALAH SETIAP ZAT KIMIA YG DPT MEMPENGARUHI PROSES
HIDUP.
 DAHULU FARMAKOLOGI MENCAKUP PENGETAHUAN TTG SEJARAH,SUMBER,SIFAT
KIMIA DAN FISIK,KOMPOSISI,EFEK FISIOKOLGI DAN BIOKIMIA, MEKANISME
KERJA,ABSORBSI,DISTRIBUSI,BIOTRANSFORMASI,EKSKRESI DAN PENGGUNAN OBAT.
 FARMAKOGNOSI ADALAH CABANG ILMU FARMAKOLOGI YG MEMPELAJARI SIFAT SIFAT
TUMBUHAN DAN BAHAN LAIN YG.MERUPAKAN SUMBER OBAT.
 FARMASI ADALAH ILMU YG.MEMPELAJARI CARA MEMBUAT, MEMFORMULASIKAN,
MENYIMPAN DAN MENYEDIAKAN OBAT.
 FARMAKOLOGI KLINIK ADALAH CABANG FARMAKOLOGI YG.MEMPELAJARI EFEK OBAT
TERHADAP MANUSIA.
 FARMAKOKINETIK ADALAH ASPEK FARMAKOLOGI YG.MENCAKUP NASIB OBAT DALAM
TUBUH YAITU ABSORPSI,DISTRIBUSI,METABOLISME DAN EKSKRESINYA.
 FARMAKODINAMIK ADALAH CABANG FARMAKOLOGI YG. MAMPELAJARI EFEK BIOKIMIA
DAN FISIOLOGI OBAT SERTA MEKANISME KERJANYA.
 FARMAKOTERAPI ADALAH CABANG ILMU YG.BERHUBUNGAN DG.PENGGUNAAN OBAT
DLM PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT.
 TOKSIKOLOGI ADALAH ILMU YG.MEMPELAJARI KERACUNAN ZAT KIMIA,TERMASUK
OBAT, ZAT YG DIGUNAKAN DLM RT,INDUSTRI MAUPUN LINGKUNGAN HIDUP LAIN MIS
INSEKTISIDA.
 MEMBRAN SEL MERUPAKAN MEMBRAN SEMIPERMIABEL,
ARTINYA HANYA DAPAT DIREMBESI AIR DAN MOLEKUL
MOLEKUL KECIL
 AIR BERDIFUSI ATAU MENGALIR MELALUI KANAL HIDROFILIK PADA
MEMBRAN AKIBAT PERBEDAAN PERBEDAN TEKANAN HIDROSTATIK
MAUPUN TEKANAN OSMOTIK, BERSAMA AIR AKAN TERBAWA ZAT2
TERLARUT BUKAN ION YG BM < 100 – 200.

 TRANSPORT OBAT MELALUI ENDOTEL KAPILER TERUTAMA MELALUI

CELAH CELAH ANTAR SEL , KEC. DI SSP; CELAH ANTAR SEL ENDOTEL
KAPILER DEMIKIAN BESARNYA SHG DPT MELOLOSKAN SEMUA
MOLEKUL YG BM < 69.0009 ( BM ALBUMIN ) YI SEMUA OBAT BEBAS
TERMASUK YG TIDAK LARUT DALAM LEMAK DAN BENTUK ION
SEKALIPUN. PROSES INI BERPERAN DLM.ABSORPSI OBAT SETELAH
PEMBERIAN PARENTERAL DAN DALAM FILTRASI LEWAT MEMBRAN
GLOMEROLUS GINJAL.
 PINOSITAS ADALAH CARA TRANSPORT DG.MEMBENTUK VESIKEL.

 TRANSPORT OBAT SECARA AKTIF BIASANYA TERJADI PADA SEL

SYARAF, HATI, DAN TUBULI GINJAL

 DIFUSI TERFASILITASI ADALAH SUATU PROSES TRANSPORT YG

TERJADI DG BANTUAN SUATU FAKTOR PEMBAWA ( CARRIER)YG
MERPK KOMPONEN MEMBRAN SEL TANPA MENGGUNAKAN ENEGI
SHG TDK DAPAT MELAWAN PERBEDAAN KADAR MAUPUN POTENSIAL
LISTRIK.
FARMAKO KINETIK
 FARMAKOKINETIK

TEMPAT KERJA DEPOT JARINGAN

(RESEPTOR)
Bebas terikat
Terikat Bebas

SIRKU LASI SISTEMIK

EKSKRESI
ABSORPSI OBAT BEBAS

OBAT TERIKAT METABOLIT

BIOTRANFORMASI
 ABSORPSI DAN BIOAVAILABILITAS
( KETERSEDIAAN HAYATI )
 ABSORPSI MERUPAKAN PROSES PENYERAPAN OBAT DARI TEMPAT
PEMBERIAN MENYANGKUT KELENGKAPAN DAN KECEPATAN
PROSES TERSEBUT
 BIOAVAILABILITAS MENYATAKAN JUMLAH OBAT DALAM PERSEN
TERHADAP DOSIS, YG MENCAPAI SIRKULASI SISTEMIK DALAM
BENTUK UTUH ( AKTIF ).
 METABOLISME ATAU ELIMINASI LINTAS PERTAMA ( FIRST PASS
METABOLISM OR ELIMINATION ) = ELIMINASI PRA SISTEMIK, OBAT
YG MENGALAMI TERSEBUT MEMPUNYA BIOAVAILABILITAS ORAL YG
TIDAK BEGITU TINGGI WALAU ABSORPSINYA BEGITU SEMPURNA.
 BIOEKUIVALENSI , DUO SEDIAAN OBAT YG TERKAIT ADALAH
BIOEKUIVALENSI JIKA MENUNJUKKAN BIOAVAILABILITAS YG
SEBANDING DAN MENCAPAI KONSENTRASI PUNCAK DALAM DARAH
DALAM WAKTU YG SAMA.
FAKTOR FAKTOR YG MEMPENGARUHI BIOAVAILABILITAS :
1. METABOLISME FIRST PASS DALAM HATI
BILA SUATU OBAT DIABSORPSI MELALUI SALURAN CERNA, OBAT
MASUK KE SIRKULASI PORTAL SEBELUM MASUK KE SIRKULASI
SISTEMIK,JIKA OBAT TSB BANYAK DIMETABOLISME DALAM HATI
MAKA OBAT YG MASUK SIRKULASI SISTEMIK BERKURANG
2. KELARUTAN OBAT ; OBAT YG SANGAT HIDROFILIKBKURANG
DIABSORPSI KRN KETIDAK MAMPUAN MENEMBUS MEMBRAN SEL
YG KAYA LIPID; SEBALIKNYA OBAT YG BERSIFAT HIDROFOBIK JUGA
KURANG DPT DIABSORPSI KRN TIDAK DAPAT MASUK KE
PERMUKAANSEL; JADI OBAT SUPAYA DPT DI ABSORPSI HARUS
BERSIFAT HIDOFOBIK TAPI MEMPUNYAI KELARUTAN TERTENTU
DALAM AIR.
3. TIDAK STABIL SECARA KIMIA
CONTOH OBAT : PENISILIN G, INSULIN
4. SIFAT FORMULA.
PHARMACEUTICAL AVAILABILITY

 MERUPAKAN UKURAN UNTUK BAGIAN OBAT YANG IN

VITRO DIBEBASKAN DARI BENTUK PEMBERIANNYA
DAN TERSEDIA UNTUK PROSES RESORBSI, MISALNYA
TABLET, KAPSUL SERBUK, SIROP DSB
CARA PEMBERIAN OBAT :
A. ENTERAL :
1. ORAL
2. SUBLINGUAL
3. REKTAL

B. PARENTERAL :
KEUNTUNGAN PEMBERIAN PARENTERAL ( SUNTIKAN ) :
1. EFEKNYA TIMBUL LEBIH CEPAT DAN TERATUR
2. DAPAT DIBERIKAN PASIEN YG TIDAK KOOPERATIF, TIDAK SADAR
DAN MUNTAH MUNTAH
3. SANGAT BERGUNA DALAM KEADAAN DARURAT

TIGA PEMBERIAN PARENTERAL UTAMA ADALAH :

1. INTRAVASKULER ( IV )
2. INTRAMUSKULER ( IM )
3. SUBCUTAN.
 CARA PEMBERIAN OBAT LAIN :
1. INHALASI, MEMBERIKAN PENGIRIMAN OBAT YG CEPAT MELEWATI
PERMUKAAN LUAS DARI SALURAN PERNAFASAN DAN EPITEL PARU
PARU, YANG MENGHASILKAN EFEK HAMPIR SAMA CEPATNYA DG
PEMBERIAN SECARA IV.
2. INTRANASAL, DESMOPRESSIN DIBERIKAN SCR INTRANASAL PADA
PENGOBATAN DIABETES INSIPIDUS
3. INTRATEKAL / INTRAVENTRIKULER ; KADANG PERLU PEMBERIAN
OBAT LANGSUNG KE DALAM CAIRAN SEREBROSPINAL MIS
METOTREKSAT PADA LEUKIMIA LIMFOSITI K AKUT
4. TOPIKAL, PEMBERIAN INI DIMAKSUTKAN UNTUK MEMPEROLEH
EFEK LOKAL MIS KOTRIMOKSAZOL UNTUK DERMATITIS, ATRIPIN
TETES MATA
5. TRANSDERMAL.
 DISTRIBUSI
 SETELAH DIABSORPSI , OBAT AKAN DIDISTRIBUSIKAN KE SELURUH
TUBUH MELALUI SIRKULASI DARAH, SELAIN TERGANTUNG DARI
ALIRAN DARAH, DISTRIBUSI JUGA DITENTUKAN OLEH SIFAT
FISIKOKIMIANYA

 DISTRIBUSI FASE PERTAMA TERJADI SEGERA SETELAH

PENYERAPANNYA, YAITU ORGAN YG PERFUSINYA SANGAT BAIK MIS
JANTUNG, HATI, GINJAL DAN OTAK

 DISTRIBUSI FASE KEDUA JAUH LEBIH LUAS YAITU MENCAKUP

JARINGAN YG PERFUSINYA TIDAK SEBAIK ORGAN DIATAS MIS
OTOT, VISERA, KULIT DAN JARINGAN LEMAK
 BIOTRANSFORMASI

 BIOTRANSFORMASI ATAU METABOLISME OBAT ADALAH PROSES

PERUBAHAN STRUKTUR KIMIA OBAT YG TERJADI DALAM TUBUH
DAN DIKATALISIS OLEH ENZIM; PADA PROSES INI MOLEKUL OBAT
DIUBAH MENJADI LEBIH POLAR ARTINYA MUDAH LARUT DALAM AIR
DAN KURANG LARUT DALAM LEMAK SEHINGGA MUDAH DI
EKSKRESI MELALUI GINJAL; SELAIN ITU PADA UMUMNYA OBAT
MENJADI INAKTIF, SEHINGGA BIOTRANSFORMASI SANGAT
BERPERAN DALAM MENGAKHIRI KERJA OBAT
 EKSKRESI

 OBAT DIKELUARKAN DARI TUBUH MELALUI BERBAGAI ORGAN

EKSKRESI DALAM BENTUK METABOLIT HASIL BIOTRANSFORMASI
ATAU DALAM BENTUK ASALNYA.
 GINJAL MERUPAKAN ORGAN EKSKRESI YG TERPENTING. EKSKRESI
DISINI MERUPAKAN RESULTANTE DARI 3 PROSES YAITU FILTRASI DI
GLOMEROLUS, SEKRESI AKTIF DI TUBULI PROKSIMAL DAN
REABSORPSI PASIF DI TUBULI PROKSIMAL DAN DISTAL.
 BANYAK METABOLIT OBAT YG TERBENTUK DI HATI DI EKSKRESIKAN
KE DALAM USUS MELALUI EMPEDU DAN DIBUANG MELALUI FESES,
TAPI LEBIH SERING DISERAP KEMBALI DI SALURAN CERNA DAN
DIEKSKRESI MELALUI GINJAL.
 EKSKRESI OBAT JUGA MELALUI KERINGAT, AIR LIUR, AIR MATA, AIR
SUSU, DAN RAMBUT.
 FARMAKODINAMIK
ADALAH CABANG ILMU YG MEMPELAJARI EFEK BIOKIMIA DAN FISIOLOGI OBAT SERTA
MEKANISME KERJANYA

 MEKANISME KERJA OBAT

EFEK OBAT UMUMNYA TIMBUL KARENA INTERAKSI OBAT DENGAN
RESEPTOR PADA SEL SUATU ORGANISME. INTERAKSI OBAT DG
RESEPTORNYA MENCETUSKAN PRBHAN BIOKIMIAWI & FISIOLOGI
YG MERUPAKAN RESPON YG KHAS UNTUKOBAT TSB.

RESEPTOR OBAT
KOMPONEN YG PENTING DLM RESEPTOR OBAT YI PROTEIN, ASAM
NUKLEAT

TRANSMISI SINYAL BIOLOGIS

INTERAKSI OBAT- RESEPTOR

OBAT + RESEPTOR KOMPLEK OBAT RESEPTOR EFEK
 INFORMATORIUM OBAT NASIONAL INDONESIA ( IONI )
 MEMUAT INFORMASI MENGENAI PRODUK PRODUK
OBAT YG BEREDAR DI INDONESIA, MENCAKUP
MENGENAI FARMAKODINAMIK, FARMAKOKINETIK
OBAT,INDIKASI DAN CARA PENGGUNAANNYA

 KEPENTINGAN DAN MANFAATNYA SBB:

1. MENCAKUP OBAT YG SCR RESMI BEREDAR
2. MEMUAT INFORMASI PRODUK, TERUTAMA MENGENAI
INDIKASI,PENGGUANAAN DAN CARA PENGGUNAAN,
KEAMANAN YG RESMI DISETUJUI PD SAAT OBAT
DIIZINKAN UTK DIGUNAKAN DLM YANKES
3. MENGHINDARI SALAH INFORMASI MENGENAI OBAT
4. MENDORONG PENGGUNAAN OBAT YG RASIONAL
 OBAT ESENSIAL
 OBAT ESENSIAL ADALAH OBAT YG DIPERLUKAN UTK
MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT TERBANYAK
 OBAT YG MEMENUHI KRITERIA MASUK DAFTAR OBAT
ESNSIL NASIONAL ( DOEN )
 KRITERIA OBAT ESENSIAL SBB :
1. MEMILIKI RASIO MANFAAT-RESIKO YG PALING
MENGUNTUNGKAN PASIEN
2. MUTU TERJAMIN (STABILITAS & BIOAVAILABILITAS)
3. PRAKTIS DLM PENYIMPANAN &PENGANGKUTAN
4. PRAKTIS DLM PENGGUNAAN & PENYERAHAN YG
DISESUAIKAN DG TNG,SARAN & FASILITAS KES.
5. MENGUNTUNGKAN DLM HAL KEPATUHAN &
PENERIMAAN PASIEN
6. MEMILIKI RASIO MANFAAT-BIAYA TERTINGGI
7. BILA TDP LEBIH DR SATU PILIHAN,MK PILIHAN
DIBERIKAN KPDA : - SIFATNYA BANYAK DIKETAHUI &
MENGUNTUNGKAN
- STABIL & MUDAH DIDAPAT
 OBAT GENERIK

 OBAT YG MENGGUNAKAN NAMA BAHAN AKTIFNYA

 KEBIJAKAN OBAT GENERIK UTK MENEKAN HARGA
OBAT
 KEBIJAKAN TSB MENCAKUP KOMPONEN SBB:
1. PRODKSI OBAT GENERIK DG CPOB
2. PENGENDALIAN MUTU OG SCR KETAT
3. DISTRIBUSI & PENYEDIAAN OG DI UNIT2 YANKES
4. PERESEPAN BERDASAR NAMA GENERIK
5. PENGGANTIAN DG OG DIUSULKAN DIBERLAKUKAN DI
UNIT UNIT YANKES
6. INFORMASI & KOMUNIKASI MENGENAI OBAT GEN.
BAGI DOKTER & MASYARAKAT SCR LUAS & KONTINU
7. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENGGUNAAN OG SCR
BERKALA
 FORMULARIUM RUMAH SAKIT
 MERUPAKAN DAFTAR PRODUK OBAT YG TELAH
DISEPAKATI UTK DIPAKAI DI RS YBS, BESERTA
INFORMASI YG RELEVAN MENGENAI INDIKASI,CARA
PENGGUNAAN, DAN INFORMASI LAIN MENGENAI TIAP
PRODUK.

 TUJUAN FRS ADALAH ADALAH UPAYA UNTUK

PEMILIHAN OBAT DI RS

 PIHAK PIHAK YG TERKAIT DLM PEMBUATAN FRS :

1. PENGELOLA OBAT YG MENYEDIAAN OBAT DI RS
2. DOKTER YG MENNGUNAKAN OBAT YG ADA DI FRS
 MASALAH DALAM PENGGUNAAN OBAT
 PENGGUNAAN OBAT YG TIDAK TEPAT,TIDAK
EFEKTIF,TIDAK AMAN DAN JUGA TIDAK EKONOMIS
( TIDAK RASIONAL ),MENJADI MASALAH TERSENDIRI
DALAM YANKES.
 PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL JIKA :
1. INDIKASI PENGGUNAAN TDK JELAS ATAU KELIRU
2. PEMILIHAN OBAT TIDAK TEPAT
3. CARA PENGGUNAAN TIDAK TEPAT
4. KONDISI DAN RIWAYAT PASIEN TIDAK DINILAI SCR
CERMAT
5. PEMBERIAN OBAT TIDAK DISERTAI DG PENJELASAN
YG SESUAI KEPADA PASIEN ATAU KELUARGANYA
6. PENGARUH PEMBERIAN OBAT, BAIK YG DIINGINKAN
ATAU YG TIDAK DIINGINKAN, TIDAK DIPERKIRAKAN
SEBELUMNYA DAN TDK DILAKUKAN PEMANTAUAN
 INTERAKSI OBAT

 INTERAKSI OBAT ADALAH PERISTIWA DIMANA KERJA

OBAT DIPENGARUHI OLEH OBAT LAIN YG DIBERIKAN
BERSAMAAN ATAU HAMPIR BERSAMAAN
 EFEK OBAT DAPAT BERTAMBAH ATAU BERKURANG

 MEKANISME INTERAKSI OBAT DIBAGI MENJADI :

1. INTERAKSI FARMASETIK : PENISILIN &
AMINOGLIKOSIDA EFEK FARMAKOLOGI HILANG
2. INTERAKSI FARMAKOKINETIK : TETRASIKLIN & AIR
SUSU
3. INTERAKSI FARMAKODINAMIK + / -- PD HIPOKALEMIA
EFEK GLIKOSIDA JANTUNG MENINGKAT
 REAKSI OBAT YANG MERUGIKAN
 PADA BBRP OBAT DAPAT TERJADI RX YG TIDAK
DIINGINKAN, DOKTER DAN APOTEKER SANGAT PERLU
MENDETEKSI DAN MANCATAT TERJADINYA RX INI
 KECURIGAAN ADANYA RX SILANG PD BHN
TERAPEUTIK TERTENTU MELIPUTI OBAT,PRODUK
DARAH,VAKSIN,MEDIA KONTRAS,X RAY,MATERIAL GIGI
DAN BEDAH,ALAT INTRAUTERIN,PRODUK HERBAL DAN
CAIRAN LENSA KONTAK
 PENCEGAHAN RX YG MERUGIKAN :
1. JANGAN GUNAKAN OBAT YG TDAK JELAS INDIKASINYA
2. ALERGI DAN IDIONSINKRASI
3. APAKAH PASIEN MENGKONSUMSI OBAT LAIN
4. UMUR DAN PENYAKIT HATI, GINJAL DLL
5. BERI OBAT SESEDIKIT MUNGKIN & BERI PENJELASAN
6. GUNAKAN OBAT YG SUDAH DIKENAL
7. PERLU MENGINGATKAN PASIEN BILA TERJADI RX YG
SERIUS
 OBAT YANG BEKERJA PADA OBSTETRI
SALURAN KEMIH
DIBAGI DALAM 4 KELAS :
1. OKSITOSIK
2. PELEMAS UTERUS
3. SEDIAAN VULVOVAGINA
4. OBAT GANGGUAN SALURAN KEMIH

1. OKSITOSIK
ADALAH OBAT YG MERANGSANG KONTRAKSI UTERUS YG
BERADA DLM KEHAMILAN SHG DIGUNAKAN UTK MULAI
PERSALINAN, BAIK PADA KEHAMILAN MUDA ( ABORTUS )
MAUPUN LANJUTDAN MENCEGAH /MENHENTIKAN
PERDARAHAN PASKASALIN

KELOMPOK INI TERDIRI :

1. OKSITOSIN
2. ALKALOID ERGOT
3. PROSTAGLANDIN
 1. OKSITOSIN
INDIKASI :
INDUKSI PEMACUAN PERSALINAN , YG. DIBERIKAN SECARA INFUS IV
LAMBAT EFEKTIF UNTUK INDUKSI ATAU MEMACU PERSALINAN YG
BIASANYA DIBERIKAN DG TINDAKAN AMNIOTOMI

- PENCEGAHAN DAN PENGHENTIAN PERDARAHAN PASKASALIN

PERDARAHAN PD ABORTUS INKOMPLIT DPT DIHENTIKAN DG.ERGOMETRIN DAN

OKSITOSIN IM DLM DOSIS YG DISESUAIKAN DG KONDISI PASIEN, BIASANYA
OBAT INI DISUNTIKKAN SEBELUM KURETASE, PD KEHAMILAN MUDA
KOMBINASI KEDUANYA LEBIH EFEKTIF DP MASING2 OBAT SENDIRI.
UNTUK MENCEGAH PERDARAHAN PASKASALIN , ERGOMETRIN 500 mcg DAN
OKSITOSIN 5 UNIT RUTIN DISUNTIKKAN IM PADA KALA III(SETELAH BAHU
KELUAR). PADA PREKLAMSI HANYA DIBERIKAN OKSITOSIN
PADA PASIEN DG RESIKO TINGGI PERDARAHAN , DIANJURKAN PENYUNTIKAN IV
ERGOMETRIN 125-250 mcg ATAU OKSITOSIN 5-10 UNIT SETELAH BAHU
KELUAR , SBG PENGGANTI DPT DIBERIKAN OKSITOSIN INFUS 10-20 UNIT
SETELAH BAHU KELUAR LEBIH 2 PADA ATONIA UTERUS.
KARBOPROST SANGAT EFEKTIF PADA ATONIA UTERUS YG BERAT, PADA
PERSALINAN TANPA KOMPLIKASI , PERDARAHAN RINGAN DPT.DIATASI DG
PEMBERIAN ERGOMETRIN ORAL 3 X 500 mcg PER HARI SELAMA 3 HARI
 INTERAKSI
1. ANESTETIK INHALASI MUNGKIN MENGURANGI EFEK
OKSITOSIK JUGA MENAIKKAN EFEK HIPOTENSIF DAN
RESIKO ARITMIA.
2. PROSTAGLANDIN EFEK UROTONIK DIPOTENSIASI
3. SIMPATOMIMETIKA TERJADI PENINGKATAN EFEK
VASOPRESOR DARI SIPATOMIMETIKA VASOKONSTRIKTOR

PERINGATAN :
MONITOR DENYUT JANTUNG BAYI DG KETAT PADA CDP
( CEPHALO PELVIC DISPROPORTION ) RINGAN, PERINGATAN
KHUSUS, HIPERTENSI KEHAMILAN YG RINGAN – SEDANG ,
PENY JANTUNG, WANITA DIATAS 35 TH DG RIWAYAT SEKSIO
SEGMEN BAWAH UTERUS, HIPONATREMIA DAN KELEBIHAN
CAIRAN, EFEK PROSTAGLANDIN DITINGKATKAN PERLU
MONITOR KETAT, ANESTESIA BLOK KAUDAL ( EFEK
HIPERTENSIF BERTMBAH)
 KONTRA INDIKASI :

 KONTRAKSI UTERUS HIPERTONIK

 OBSTRUKSI MEKANIK PADA JALUR LAHIR
 GAWAT JANIN
 SETIAP KEADAAN YG TIDAK MEMUNGKINKAN PERSALINAN
PER VAGINA ( MIS CPD )
 LEMAH(INERTIA) UTERUS DENGAN RESISTENSI OKSITOSIN
 PREKLAMSIA BERAT ATAU TERHADAP SISTEM
KARDIOVASKULER
 EFEK SAMPING :

 SPASME UTERUS ( DAPAT TERJADI PADA DOSIS RENDAH)

 HIPERSTIMULASI UTERUS( DPT MENYEBABKAN GAWAT
JANIN, KERUSAKAN JARINGAN LUNAK ATAU RUPTUR
UTERUS)
 KERACUNAN CAIRAN DAN HIPONATREMIA( BIASANYA PADA
DOSIS BESAR DG INFUS BANYAK)
 MUAL
 MUNTAH
 ARITMIA
 REAKSI ANAFILAKSI
 RUAM KULIT
 ABLASIO PLASENTA
 EMBOLI AMNION
 DOSIS

 INDUKSI PERSALINAN PADA LEMAH UTERUS : INVUS IV 1-4 MILIUNIT

/MENIT DINAIKKAN DG INTERVAL TAK KURANG DR 20 MENIT
DICAPAI POLA PERSALINAN NORMAL9BIASANYA KURANG DR 10
MILIUNIT/MENIT UTK PERSALINAN ATERM); DOSIS MAX 20
MILIUNIT/MENIT ( BILA DIBUTUHKAN DOSIS TINGGI,GUNAKAN
LARUTAN 10 UNIT/500 ml), JANGAN MENGGUNAKAN TOTAL LEBIH
DR5 UNIT/HARI(PENGULANGAN PADA HARI BERIKUTNYA MULAI LAGI
1-4 MILIUNIT/MENIT). MONITOR KUATNYA DJJ & KUATBYA
KONTRAKSI PENTING UTK PENYESUAIAN DOSIS & RENPON KLINIK .
BILA ADA GAWAT JANIN ATAU HIPER AKTIF UTERUS, INFUS HARUS
DIHENTIKAN.
 BEDAH CAESAR:INJEKSI IVLAMBAT 5 UNIT SEGERA SETELEH
PERSALINAN
 PENCEGAHAN PERDARAHAN PASKA SALIN : INJEKSI IV LAMBAT 5
UNIT SETELAH KELUARNYA PLASENTA;BILA MEMANG TELAH
DIBERIKAN INFUS OBAT , PERCEPAT INFUS SELAMA KALA III DAN
BBRP JAM BERIKUTNYA; DAPAT JUGA DIBERIKAN INJEKSI
INTRAMUSKULER KOMBINASI OKSITOSIN DAN ERGOMETRIN.
 DOSIS LANJUTAN . . . . .

 PPERDARAHAN PASKA SALIN : INJEKSI IV LAMBAT 5 UNIT, DIIKUTI

DG INFUS 5-20 UNIT DLM 500 ml GLUKOSA 5 % DG KECEPATAN YG
DIANJURKAN UTK ATONIA UTERUS.
 ABORTUS IN KOMPLIT ATAU MISSED ABSORPTION : 5 UNIT IV
LAMBAT, DIIKUTI DG INFUS 20-40MILIUNIT/ MENIT
 INFUS BERKEPANJANGAN DG DOSIS TINGGI DPT MENYEBABKAN
KELEBIHAN CAIRAN HIPONATRIA, UTK MENCEGAH INI GUNAKAN
CAIRAN ELEKTROLIT ( BUKAN GLUGOSA ) , PEKATKAN
LARUTANNYA,KURANGI ASUPAN CAIRAN PER ORAL, MONITOR
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 2. ERGOMETRINI MALEAT

 INDIKASI : LIHAT KETERANGAN DIATAS

 PERINGATAN : - HIPERTENSI,
- PENYAKIT JANTUNG,
- GANGUAN FUNGSI HATI DAN GINJAL,
- KEHAMILAM GANDA,
- PORFIRIA.
 KONTRA INDIKASI :
- KALA 1 DAN 2 PERSALINAN
- PENYAKIT VASKULAR
- PENYAKIT JANTUNG BERAT
- GANGGUAN FUNGSI PARU, HATI ATAU GINJAL
BERAT

 DOSIS : LIHAT KETERANGAN DIATAS

NAMA OBAT PATEN :

 OXYTOCIN ( GENERIK ) CAIRAN INJEKSI 10 UI/ml ( K )

 OXYTOCIN S ( ETHICA ) CAIRAN INJEKSI 10 UI/ml ( K )
 PITON S ( ORGANON IND ) CAIRAN INJEKSI 10 UI/ml ( K )
 SYNTOCINON ( NOVARIS IND ) CAIRAN INJ. 10 UI/ml ( K )
EFEK SAMPING :

 MUAL, MUNTAH,SAKIT KEPALA, PUSING, TINITUS,NYERI

DADA, NYERI PERUT,PALPITASI,DISPNEU, BRADIKARDI,
HIPERTENSI SELINTAS,VASOKONTRIKSI, STROKE,INFARK
JANTUNG, UDEM PARU.

 NAMA OBAT PATEN :

1. ERGOMETRINI MALEAS ( GEN) CAIRAN INJEKSI
0,125mg/ml(K)
2. BELAPHEEN ( SOHO ) TABLET SG ( P )
3. CAFERGOT ( NOVARIS INDONESIA ) TABLET
4. ERMETRINE ( ORGANON IND ) TABLET 300 mcg ( K )
 3. METILERGOMETRIN MALEAT
 INDIKASI, PERINGATAN, KONTRA INDIKASI, EFEK SAMPING
DAN DOSIS SAMA DENGAN ERGOMETRIN MALEAT
 NAMA OBAT PATEN :
1. METHYLERGOMETRIN ( GENERIK ) TABLET SG 0,125 mg;
CAIRAN INJ. 0,2 mg/ml ( K )
2. MERGOTRIN ( HARSEN ) CAIRAN INJ.0,2 mg/ml ; TABLET SS
0,125 ; TABLET 0,125 mg
3. METHERGIN ( NOVARTIS IND.) TABLET SG 0,125 mg ( K )
4. METHERGIN ( NOVARIS SWITZERLAND ) CAIRAN INJ. 0,2
mg/ml
5. METHERINAL ( PERTIWI AGUNG ) TABLET 0,125 mg (K)
6. METHOVIN ( KIMIA FARMA ) TABLET SS 0,125 mg (K)
7. METILAT ( METISKA ) TABLET 0,125 mg (K)
8. MYOMERGIN ( ETICA ) CAIRAN INJ.0,2 mg/ml (K)
9. SPASUT ( INTERBAT ) CAIRAN INJ. 0,2 mg/ml (K)
4. DINOPROSTON

 INDIKASI : INDUKSI PEMACUAN PERSALINAN

 PERINGATAN : RIWAYAT ASMA, GLAUKOMA, GANGGUAN
FUNGSI JANTUNG, HATI ATAU GINJAL, HIPERTENSI, RIWAYAT
EPILEPSI, MONITOR KONTRAKSI UTERUS DAN KEADAAN
JANIN, RUPTUR UTERUS, MENINGKATKAN EFEK OKSITOSIN.
 KONTRA INDIKASI : PENY JANTUNG, PARU, HATI, PLASENTA
PRAVIA,PERDARAHAN VAGINA TIBA2 DLM PERSALINAN,
RUPTUR MEMBRAN, CPD BERAT, RIWAYAT OPERASI CAESAR,
INFEKSI PELVIS, GAWAT JANIN, KEHAMILAN GANDA DAN
MULTIPARA, RIWAYAT PERSALINAN SULIT/ TRAUMA.
 EFEK SAMPING : MUAL, MUTAH,DIARE,HIPERTONUS
UTERUS,EMBOLI PARU, ABLASIO PLASENTA, GAWAT JANIN,
HIPERTENSI MATERNAL, BRONKOSPASME, DILATASI
SERVIKS TERLALU CEPAT, KONTRAKSI UTERUS BERLEBIHAN
DG./TANPA BRADIKARDIA JANIN, SKOR ABGAR RENDAH,
HENTI JANTUNG, JANIN MATI, GEJALA VAGINA
 DOSIS : 3 mg DIMASUKKAN JAUH DLM FORNIKS POSTERIOR
 NAMA PATEN : E 2 ( UPJOHN IND.) TABLET VAGINA 3 mg ( K )
 5. SULPROSTONE

 INDIKASI : ABORSI PADA TRI SEMESTER KEDUA DAN KETIGA;

INDUKSI PERSALINAN PD KEMATIAN JANIN, PERDARAHAN ATONIK
PASKASALIN
 PERINGATAN, KONTRA INDIKASI, EFEK SAMPING DAN DOSIS ; LIHAT
PADA DINOPROSTON
 NAMA OBAT PATAN :
NELADOR ( SCHERING Ag- WEST GERMANY ) SERBUK INJEKSI 500
mg(K)
 2. PELEMAS UTERUS

 PERANGSANG ADRENOSEPTOR β 2 DAPAT MENIMBULKAN

RELAKSASI MIOMETRIUM DAN DIGUNAKAN DLM BBRP KASUS DLM
USAHA MENCEGAH PERSALINAN PREMATUR. TUJUANNYA HANYA
MENUNDA PERSALINAN SELAMA 48 JAM SHG CUKUP WAKTU UNTUK
MEMBERIKAN TERAPI KORTIKOSTEROID GUNA PEMATANGAN JANIN
 OBAT2 INI DIINDIKASIKAN DLM PENCEGAHAN PERSALINAN
PREMATUR TANPA KOMPLIKASI DG USIA 24-33 MINGGU, SETELAH
INFUS BERHASIL MENUNDA PERSALINAN, OBAT DIBERIKAN PER
ORALSBG TERAPI PENUNJANG.
 RITODRIN HIDROKLORIDA
 INDIKASI : PERSALINAN PREMATUR TANPA KOMPLIKASI
 PERINGATAN :DUGAAN PENYAKIT JANTUNG, HIPERTENSI,
HIPERTIRODISME, HIPOKALEMIA, DM, PREKLAMSI RINGAN –
SEDANG.
 PENTING UDEM PARU BERHUBUNGAN DG.OVERHYDRATION
SEGERA HENTIKAN INFUS BILA TIMBUL TANDA UDEM PARU,
LALU BERIKAN DIURETIK
 INTERAKSI : β BLOKER MELAWAN EFEK RITODRIN ( MUNGKIN
DIGUNAKAN UNTUK MENGURANGI KEMUNGKINAN
PERDARAHAN PASKA BEDAH CAESAR)
 KONTRA INDIKASI : PENYAKIT JANTUNG, EKLAMSIA,
PREEKLAMSIA BERAT, INFEKSI INTRAUTERIN,JANIN MATI,
PERDARAHAN ANTEPARTUM, PLASENTA PREVIA, LILITAN
TALI PUSAT, TIDAK UMTUK DIGUNAKAN PADA KEHAMILAN TRI
SEMESTER KEDUA – KETIGA.
LANJUTAN RITODRIN . . . . .

 EFEK SAMPING : MUAL, MUTAH, BERKERINGAT, TREMOR,

FLUSHING, PALPITASI, TAKIKARDIA, HIPOKALEMIA,
HIPOTENSI, MENINGKATKAN KEMUNGKINAN PERDARAHAN,
UDEM PARU, NYERI DADA ATAU ARITMIA, PEMBERIAN LAMA
TERJADI LEUKOPENIA DAN AGRANULOSITOSIS.
 DOSIS :DOSIS AWAL 50 mcg PER MENIT, INFUS DIPERCEPAT
BERTAHAP SAMPAI 150-350 mcg/MENIT, DIPERTAHANKAN 12-
48 JAM SETELAH KONTRAKSI HILANG; ATAU 10 mg TIAP 3-8
JAM SAMPAI 12-48 JAM SETELAH KONTRAKSI HILANG; DOSIS
ORAL DIBERIKAN 30 MENIT SEBELUM INFUS DIHENTIKAN
DAN DIULANG TIAP 2JAM SELAMA 24 JAM, DIIKUTI DG 10-20
mg TIAP 4-6 JAM, DOSIS MAKSIMAL PERHARI 120 mg.
 NAMA OBAT PATEN :
YUTOPHAR ( KIMIA FARMA ) CAIRAN INJ.10 mg/ml; TABLET 10
mg
 3. SEDIAAN VULVOVAGINA

 SEDIAAN VUVOVAGINA DIGUNAKAN UNTUK

MENGATASI INFEKSI DAN GEJALA MENOPAUSE PADA
VAGINA, MAKA PEMBAHASANNYA DIKELOMPOKKAN
DALAM :

1. ANTI INFEKSI DAN ANTISEPTIK

2. SEDIAAN UNTUK ATROFI VAGINA
3. SEDIAAN LAIN LAIN
 1. ANTI INFEKSI DAN ANTI SEPTIK
 KANDIDIASIS VULVA DPT DIOBATI DG SEDIAAN
TOPIKAL, TAPI KANDIDA VAGINITIS MEMERLUKAN
ANTIINFEKSI TOPIKAL YG DITEMPATKAN JAUH KE
DALAM VAGINA

 INFEKSI JAMUR VULVOVAGINA SERING BERULANG :

1. WAKTU PENGOBATAN TIDAK MEMEDAI, LEBIH LAGI
KALAU TERJADI PREDISPOSISI
2. INFEKSI BERULANG DARI BERBAGAI SUMBER :
 KULIT
 KUKU
 JARI TANGAN
 SALURAN KEMIH DAN SALURAN CERNA
 PASANGAN SEKS
 1.EKONAZOL

 INDIKASI : KANDIDIATIS
 DOSIS : 1 TAB VAGINA ( 150 MG ) MALAM HARI, 3
MALAM BERTURUT
 NAMA DAGANG : GYNO PEVARIL ( DARYA VARIA )

2. KOTRIMAZOL

 INDIKASI : KANDIDIATIS DAN TRIKOMONIASIS

 DOSIS : 2 TABLET VAGINA ( 2 100 MG ), 3 MALAM
 NAMA DAGANG :
1. CANESTEN VT; SD ( BAYER IND ) TAB VAGINAL
100 MG DAN 500 MG
2. GYNE LOTREMIN – SCHERING PLOUGH IND.
TAB VAGINAL 100 MG
 METAKRESOL SULFONAT FORMALDEHID

 INDIKASI : KANDIDIATIS DAN TRIKOMONIASIS

 DOSIS : 1 TAB VAGINA SUP SELANG SEHARI
 NAMA DAGANG : ALBOTHYL ( PHAROS ) GEL 18MG/G
TAB VAGINAL 90 MG
CAIRAN OL 36 % ( T )

OBAT LAIN : 1. METRONIDAZOL

2. METRONIDAZOL DAN NISTATIN
3. MIKONAZOL
4. NIMORAZOL, KLORAMFENIKOL DAN
NISTATIN
5. MIMORAZOL
6. NISTATIN
7. DLL
 2. SEDIAAN UNTUK ATROFI VAGINA
 PEMBERIAN SINGKAT KRIM ESTROGIN PD VAGINA
BERTUJUAN UTK MEMPERBAIKI EPITEL VAGINA YG
ATROFI AKIBAT VAGINITIS MENOPAUSE.
 PEMBERIAN HRS DLM DOSIS EFEKTIF TERKECIL UTK
MENCEGAH PENYERAPAN YG BERLEBIHAN
 PEMBERIAN JANGKA LAMA MEMBUTUHKAN TAMBAHAN
PROGESTERON SELAMA 10-`4 HARI UTK
MENGIMBANGI EFEK ESTROGIN

ESTRIOL
 DOSIS : GUNAKAN 1X SEHARI,PALING BAIK MALAM HR
 NAMA DAGANG : - OVESTIN ( ORGANON IND )
- SYNAPAUSE ( ORGANON IRELAND)
 4. OBAT GANGGUAN SALURAN KEMIH

1. OBAT RETENSI URIN

2. OBAT INSKONTENSIA URIN
3. ANALGETIK SALURAN KEMIH
4. ANTISEPTIK SALURAN KEMIH
5. SEDIAAN LAIN

1. OBAT RETENSI URIN

> PRAZOZIN - HYPERAL ( PHARMAC APEX )
- MINIPRES ( PFIZER IND. )
> DOKSAZOSIN - CARDURA ( PFIZER IND.)
- KALTENSIF ( KALBE FARMA )
.2. OBAT INSKONTENSIA SALURAN KEMIH

 BESER ( URINARY FREQUENCY ) BIASANYA

DISEBABKAN OLEH KONTRAKSI DETRUSOR YG TDK
BERATURAN, SHG DAYA TAMPUNGNYA BERKURANG.

1. PROPANTELIN BROMIDA
INDIKASI : ENURESIS DEWASA
PERINGATAN : USIA LANJUT, GANGGUAN FUNGSI
HATI & GINJAL, NEUROPATIS,
HIPERTIROIDISME,PENYAKIT JANTUNG KRN
PENINGKATAN KECEPATAN YG TDK
DIINGINKAN,HIPERTROFI PROSTAT,KEHAMILAN
KONTRA INDIKASI : OBSTRUKSI SALURAN CERNA
ATAU ATONIA, GLAUKOMA, MIASTENIA GRAFIS
EFEK SAMPING : ANTI MUSKARINIK
NAMA DAGANG : PRO BANTIN ( SOHO )
3. ANALGESIK SALURAN KEMIH

 WALAUPUN BUKAN ANTISEPTIK SALURAN KEMIH,

FENAZOPIRIDIN BERKASIAT MENGURANGI NYERI DI
SALURAN KEMIH, DIURIA, DESAKAN KEMIH DAN
BESER.

 FANAZOPIRIDIN
 INDIKASI : DISUREA, BESER, RASA TIDAK NYAMAN
AKIBAT IRITASI SALURAN KEMIH
 EFEK SAMPING : GEJALA SALURAN CERNA
 DOSIS : 2 X 1 TAB SELAMA 10 HARI
 NAMA DAGANG : PYRIDIUM ( WARNER LAMBERT )
 4. ANTI SEPTIK SALURAN KEMIH

 ANTISEPTIK SALURAN KEMIH MERUPAKAN KELOMPOK

ANTIMIKROBA YG BIOAVAILABILITAS SISTEMIKNYA
RENDAH,TETAPI TERKONSNTRASI DI TUBULI GIJAL,
SHG BERKHASIAT MENGOBATI INFESI SALURAN
KEMIH.
 PADA INFEKSI BERAT YG DISERTAI DEMAM, MENGGIGIL
DAN HIPERTENSI TETAP DIPERLUKAN ANTIMIKROBA
SISTEMIK
 OBAT OBAT TSB ADALAH :
1. NITROFURANTOIN
2. TRIMETOPRIM
3. NORFLOKSASIN
4. HIDROKSILMETIL NITROFURANTOIN+HIDROKSI
ALUMUNIUM GEL
5. ASAM PIPEMIDAT
 5. SEDIAAN LAIN

 SILDENAFIL
 OBAT YG DIPERKENALKAN BELUM LAMA INI
DIGUNAKAN UTK PENGOBATAN GANGGUAN FUNGSI
EREKSI DAN DIBERIKAN SECARA ORAL
 INDIKASI : GANGGUAN FUNGSI EREKSI
 PERINGATAN : PENY KARDIOVASKULER,DEFORMASI
ANATOMI PENIS,KONDISI ISTIRAHAT
HIPOTENSI < 90/50ATAU HIPERTENSI >
170/110 DLL
 KONTRA INDIKASI : TERAPI DG NITRAT , INFARK
MIOKART DLL
 EFEK SAMOING : DISPEPSIA,SAKIT KEPALA, PUSING,
FLUSHING, GANGGUPENGLIHATAN,
PRIAPISME
 NAMA DAGANG : VIAGRA ( PFIZER IND. )
 WASSALAM