Kelas B Pagi
oleh :
Suatu ketika, ibu Tobi jatuh sakit sehingga tidak ada yang mencari
makan pada hari itu. Tobi pun hanya bisa menangis karena dirinya lapr.
“seandainya kau bisa memanjat, pasti kita tidak akan kelaparan hari ini, Tobi,”
kata ibunya sedih.
Mendengar hal itu, Tobi kembali kesal.
“mengapa Ibu malah menyalahkanku? Di sini tidak akan ada satu hewan pun
yang bisa membuatku bisa memanjat pohon. Bukan disebabkan apa-apa, tapi
karena aku memang takut memanjat pohon.”
Setelah berkata demikian, Tobi lari keluar rumah dan menangis sedih
di bawah pohon. Seekor bekantan teman Tobi yang bernama Kanti datang
menghampiri.
“apa yang kau lakukan di sini dan mengapa kau menangis?” tanya Kanti.
“ibuku sedang sakit sehingga tak ada yang mencari makanan. Kami berdua
sekarang kelaparan,” jawab Tobi.
“Aku tahu kau takut memanjat pohon. Kalau begitu, tunggulah di sini
sebentar. Aku akan membawakan makanan untuk kalian berdua,” kata kanti.
Kanti pun mulai memanjat. Ia juga bergelantungan dari satu pohon ke pohon
lain secepat kilat. Tak lama kemudian, ia datang membawakan Tobi buah-buahan yang
sangat banyak.
“Terima kasih, Kanti. Kau telah menolong kami berdua. Aku tak akan pernah
melupakan kebaikanmu!” seru Tobi gembira saat menerima buah-buahan dari Kanti.
Pada suatu sore yang cerah, Tobi mendengar suara Bekantan merintih minta tolong.
Suara itu terdengar sayup-sayup. Meski sama, Tobi hafal benar bahwa itu adalah suara
Kanti, teman baiknya. Ia pun segera keluar rumah menuju arah suara itu.
“Tobi, tolong lepaskan aku dari sini,” teriak Kanti begitu melihat kedatangan Tobi.
Melihat Kanti terperangkap jaring yang dipasang pemburu, tanpa berpikir
panjang Tobi langsung memanjat pohon. Dirinya dengan cepat melompat dari satu
pohon ke pohon yang lain hingga sampai pada pohon tempat Kanti terperangkap.
Dengan Tangkas, Tobi melepaskan Kanti dari jebakan itu. Sesampai di bawah, Tobi
baru sadar dengan apa yang telah dilakukannya.
“ hah... aku bisa memanjat aku! Aku bisa memanjat, Kanti,” seru Tobi takjub
“jujur saja, aku sendiri belum pernah melihat bekantan lain memanjat pohon secepat
yang kau lakukan tadi. Ternyata, ketakutanmu selama ini tidak beralasan,” kata Kanti.
“ya, mulai sekarang aku tidak takut memanjat pohon lagi. Terima kasih, Kanti. Ini
semua berkat bantuan dirimu,” kata Tobi lagi.
“seharusnya aku yang berterima kasih padamu. Engkau telah menyelamatkanku.
Amanat Dari Cerita
“Tobi, Bekantan Penakut”