Anda di halaman 1dari 9

CERITA FABEL DARI KALIMANTAN SELATAN YANG

BERJUDUL “ TOBI, BEKANTAN PENAKUT”


SASTRA ANAK
DOSEN PENGAMPUH : MELIA , M.PD.

Kelas B Pagi

oleh :

1. Ayu eka lestari 311610051


2. Jerri wardati 311610130
3. Nia sartika dewi 311610111
4. Rahayu setiyarsih 311610106
Tobi, Bekantan Penakut
(Kalimantan selatan)
Siapaa Bekantan
itu ???

Howdy Bornean! Kalimantan terkenal dengan kekayaan


alamnya, baik itu flora maupun fauna. Salah satu hewan yang sangat
terkenal dan kerap kali dijadikan sebagai maskot kebanggaan ialah
hewan monyet bekantan atau kera bekantan. Kera Bekantan adalah
satwa endemik pulau Kalimantan. Nama Latin Bekantan ialah Nasalis
larvatus yang mana merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan, yakni
berada di negara Indonesia, Brunei, dan Malaysia. Bekantan biasa
disebut Monyet Belanda yang merupakan sejenis kera yang memiliki
ciri khas pada hidung yang panjang dan besar. Disertai dengan rambut
berwarna coklat kemerahan.
Bekantan merupakan salah satu dari dua spesies anggota dari
Genus Nasalis yang sebenarnya terdiri dari dua subspesies yaitu Nasalis
larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Jenis Spesies Nasalis
larvatus larvatus hampir terdapat di seluruh bagian pulau Kalimantan.
Sedangkan spesies Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur
laut dari Pulau Kalimantan.
Tobi, Bekantan
Penakut
Selain penakut, tobi juga pemalu. Bekantan yang beranjak dewasa itu
lebih suka duduk di bawah pohon dan memakan buah-buahan yang dibawakan
si ibu. Ia jarang sekali mau bermain dengan teman-temannya.
“Apa kau tidak ingin bisa memetik buah sendiri, Tobi?” tanya si ibu cemas,
melihat anaknya yang sudah besar, tapi masih belum berani memanjat pohon.
“Aku takut, Bu,” jawab Tobi
“Apa yang kau takutkan? Kau ini sudah besar. Lihatlah teman-temanmu yang
bergelantungan di sana itu. Mereka melompat berkali-kali begitu lincahnya dan
tidak pernah jatuh,” kata si ibu.
“ibu, aku takut jatuh. Aku juga tak bisa memanjat pohon”.
“bukankah kau belum pernah mencobanya? Jadi, bagaimana kau bisa
mengatakannya tidak bisa?” tanya ibunya memberi alasan.
“Bu, aku memang tidak bisa.”
Begitulah..... setiap si ibu meminta Tobi belajar memanjat pohon, yang
muncul adalah penolakan dari sang anak. Meski demikian, ibu Tobi terus
berusaha mencari cara agar anaknya berani memanjat pohon seperti bekantan-
bekantan yang lain. Apalagi, memanjat pohon adalah kemampuan yang memang
dimiliki bekantan sejak lahir. Jadi, yang diperlukan hanyalah membiasakan diri.
Lanjutan…..

Suatu ketika, ibu Tobi jatuh sakit sehingga tidak ada yang mencari
makan pada hari itu. Tobi pun hanya bisa menangis karena dirinya lapr.
“seandainya kau bisa memanjat, pasti kita tidak akan kelaparan hari ini, Tobi,”
kata ibunya sedih.
Mendengar hal itu, Tobi kembali kesal.
“mengapa Ibu malah menyalahkanku? Di sini tidak akan ada satu hewan pun
yang bisa membuatku bisa memanjat pohon. Bukan disebabkan apa-apa, tapi
karena aku memang takut memanjat pohon.”
Setelah berkata demikian, Tobi lari keluar rumah dan menangis sedih
di bawah pohon. Seekor bekantan teman Tobi yang bernama Kanti datang
menghampiri.
“apa yang kau lakukan di sini dan mengapa kau menangis?” tanya Kanti.
“ibuku sedang sakit sehingga tak ada yang mencari makanan. Kami berdua
sekarang kelaparan,” jawab Tobi.
“Aku tahu kau takut memanjat pohon. Kalau begitu, tunggulah di sini
sebentar. Aku akan membawakan makanan untuk kalian berdua,” kata kanti.
Kanti pun mulai memanjat. Ia juga bergelantungan dari satu pohon ke pohon
lain secepat kilat. Tak lama kemudian, ia datang membawakan Tobi buah-buahan yang
sangat banyak.
“Terima kasih, Kanti. Kau telah menolong kami berdua. Aku tak akan pernah
melupakan kebaikanmu!” seru Tobi gembira saat menerima buah-buahan dari Kanti.
Pada suatu sore yang cerah, Tobi mendengar suara Bekantan merintih minta tolong.
Suara itu terdengar sayup-sayup. Meski sama, Tobi hafal benar bahwa itu adalah suara
Kanti, teman baiknya. Ia pun segera keluar rumah menuju arah suara itu.
“Tobi, tolong lepaskan aku dari sini,” teriak Kanti begitu melihat kedatangan Tobi.
Melihat Kanti terperangkap jaring yang dipasang pemburu, tanpa berpikir
panjang Tobi langsung memanjat pohon. Dirinya dengan cepat melompat dari satu
pohon ke pohon yang lain hingga sampai pada pohon tempat Kanti terperangkap.
Dengan Tangkas, Tobi melepaskan Kanti dari jebakan itu. Sesampai di bawah, Tobi
baru sadar dengan apa yang telah dilakukannya.
“ hah... aku bisa memanjat aku! Aku bisa memanjat, Kanti,” seru Tobi takjub
“jujur saja, aku sendiri belum pernah melihat bekantan lain memanjat pohon secepat
yang kau lakukan tadi. Ternyata, ketakutanmu selama ini tidak beralasan,” kata Kanti.
“ya, mulai sekarang aku tidak takut memanjat pohon lagi. Terima kasih, Kanti. Ini
semua berkat bantuan dirimu,” kata Tobi lagi.
“seharusnya aku yang berterima kasih padamu. Engkau telah menyelamatkanku.
Amanat Dari Cerita
“Tobi, Bekantan Penakut”

Jangan ragu untuk melakukan sesuatu


mkamaa
yang baru, karena jika belum mencoba jangan
mengatakan kita tidak bisa. Seperti pepatah tidak
selamanya strawberry itu rasanya asam. Dan tidak
ada yang bisa dan tidak mungkin jika belum
mencoba dan merasakannya. Optimislah dalam
melakukan sesuatu yang baru, lawanlah rasa
takutmu dan yakin kan pada dirimu sendiri karena
yang bisa merubahmu hanya dirimu bukan orang
lain, serta dengarkan nasihat orang tua yang paling
utama karena orangtua selalu ingin terbaik untuk
anaknya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai