Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK

USIA SEKOLAH DASAR


APA ITU TUGAS PERKEMBANGAN?
Menurut Havighurst, tugas
perkembangan adalah tugas-tugas
yang harus diselesaikan individu
pada fase-fase atau periode
kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan
berbahagia, tetapi sebaliknya
apabila mereka gagal akan kecewa
dan dicela orang tua atau
masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami
kesulitan
• Menurut Havighurst, tugas perkembangan
adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode
kehidupan tertentu; dan apabila berhasil
mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi
sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa
dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan
mengalami kesulitan
• Fase Perkembangan Individu :
1. Masa bayi dan anak-anak
2. Masa Anak Sekolah
3. Masa Remaja
4. Masa Dewasa Awal
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
• Fase Perkembangan Individu :
1. Masa bayi dan anak-anak
2. Masa Anak Sekolah
3. Masa Remaja
4. Masa Dewasa Awal
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK
USIA SEKOLAH DASAR

Periode usia antara 6-12 tahun merupakan masa


peralihan dari pra-sekolah ke masa Sekolah Dasar
(SD). Masa ini juga dikenal dengan masa
peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-
kanak akhir sampai menjelang masa pra-
pubertas. Pada umumnya setelah mencapai usia
6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak
telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik
berkembang pesat dan kondisi kesehatannyapun
semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan
terhadap berbagai situasi yang dapat
menyebabkan terganggunya kesehatan mereka.
Periode usia antara 6-12 tahun merupakan masa
peralihan dari pra-sekolah ke masa Sekolah Dasar
(SD). Masa ini juga dikenal dengan masa
peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-
kanak akhir sampai menjelang masa pra-
pubertas. Pada umumnya setelah mencapai usia
6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak
telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik
berkembang pesat dan kondisi kesehatannyapun
semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan
terhadap berbagai situasi yang dapat
menyebabkan terganggunya kesehatan mereka.
Ciri-ciri pada masa kelas-kelas
rendah(6-10tahun) :
1. Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan
prestasi.
2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.
3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
4. Membandingkan dirinya dengan anak yang lain.
5. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
tidak penting.
6. Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai angka
rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas
diberi nilai baik atau tidak.
Ciri-ciri pada masa kelas-kelas
rendah(6-10tahun) :
1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan
prestasi.
2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.
3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
4. Membandingkan dirinya dengan anak yang lain.
5. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
tidak penting.
6. Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai angka
rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas
diberi nilai baik atau tidak.
Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi
(9-13 tahun) :
membutuhkan guru atau orang dewasa
Rasa ingin tahu dan belajar lainnya untuk menyelesaikan tugas

minat kepada hal-hal atau mata memandang nilai (angka rapor)


pelajaran khusus sebagai ukuran tepat mengenai
prestasi sekolahnya
Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi
(9-13 tahun) :
1. Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
2. Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar.
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata
pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.
4. Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya
untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini
pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan
berusaha untuk menyelesaikannya.
5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat
mengenai prestasi sekolahnya.
6. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam
permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan
tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.
Tugas Perkembangan anak usia
sekolah
Belajar ketangkasan fisik untuk bermain

Pembentukan sikap yang sehat terhadap


diri sendiri sebagai organism yang sedang
tumbuh

Belajar bergaul yang bersahabat dengan


anak-anak sebaya
1. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
2. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri
sendiri sebagai organism yang sedang
tumbuh
3. Belajar bergaul yang bersahabat dengan
anak-anak sebaya
Mengenal ajaran agama sehari hari
Belajar peranan jenis
kelamin

Mengembangkan dasar-dasar
kecakapan membaca, menulis, Mengembangkan kata hati
dan berhitung moralitas
• Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
Pada usia 9 dan 10 tahun anak mulai menyadari peranan sesuai dengan
jenis kelaminnya. Anak wanita menampilkan tingkah lakunya sesuai
dengan yang diharapkan masyarakat sebagai wanita, demikian juga halnya
anak pria.
• Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
Karena perkembangan intelektual dan biologis sudah matang untuk
bersekolah, maka anak telah mampu belajar di sekolah, anak dapat belajar
membaca, menulis, dan berhitung karena kemampuan berfikirnya yang
memungkunkan memahami konsep-konsep dan simbol-simbol.
• Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah,
baik-buruk)
Pada periode sekolah dasar anak hendaknya dapat mengontrol tingkah
laku sesuai dengan nilai dan moral yang berlaku, kecintaan terhadap nilai
dan moral hendaknya dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
• Mengenal ajaran agama sehari harii
Tugas Orang tua/keluarga dengan anak
usia sekolah

Membantu sosialisasi dan prestasi anak Mempertahankan hubungan pernikahan

Mempersiapkan dana kesehatan dan pendidikan yang terus meningkat


• Mensupport perkembangan anak
Mendukung perkembangan Anak dilakukan dengan cara
membiarkan anak untuk pergi dan bergabung dengan dunia di luar
rumahnya. Semakin lama, akan semakin sedikit waktu anak
tersebut berada di rumahnya.
• Mempertahankan hubungan pernikahan
Permasalahan pernikahan pada keluarga dengan anak usia sekolah
biasanya lebih sering terjadi dibandingkan momen lainnya. Biasanya
mereka mengalami 4 kali problem lebih sering. Potensi problem
terbesar bisanya mengenai pengaturan anak di rumah, sehingga
mengurangi ekspresi afeksi dari pasangan suami-istri, dan dijadikan
nomor kedua (Swensen&Moore, 1979).
• Keuangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Pengeluaran keluarga yang paling besar biasanya adalah untuk makan,
kemudian untuk rumah, transport, dan kebutuhan rumah tangga.
Keempat item utama tersebut kira-kira membutuhkan 65,1 % dari
semua uang yang dihabiskan tiap individu dalam sebuah keluarga.
Belum lagi untuk biaya pengobatan, pakaian, rekreasi, dan yang
lainnya.
Kegagalan mencapai tugas-tugas
perkembangan
1. Suka membolos dari sekolah
2. Malas belajar
3. Keras kepala
Kegagalan mencapai tugas-tugas
perkembangan ini akan melahirkan
perilaku yang menyimpang
(delinquency). Penyimpangan yang
terjadi pada anak yang berusia
sekolah dasar antara lain;
1. Suka membolos dari sekolah
2. Malas belajar
3. Keras kepala
Hal Yang Perlu diperhatikan Orang tua
• Memberikan reward terhadap prestasi atau
pencapaian yang telah dicapai anak
• Pemberian Gizi pada anak
• Pemberian pemahaman dan punishment
(hukuman) terhadap suatu kesalahan
Hal Yang Perlu diperhatikan Orang tua
• Memberikan reward terhadap prestasi atau
pencapaian yang telah dicapai anak
• Gizi pada anak
• Pemberian pemahaman dan punishment
(hukuman) terhadap suatu kesalahan

Anda mungkin juga menyukai