Disusun oleh:
Pembimbing Klinik:
dr. Ahmad Fawzy, Sp. BP
Laserasi Scalp
Laserasi Dahi
Laserasi Hidung
Laserasi Bibir
Laserasi Telinga
Kesimpulan
Pendahuluan
Teknik Anestesi:
Pemberian secara lokal, Luka harus dibersihkan
blok saraf regional, dan sepenuhnya dan diperiksa
anestesi topikal. secara menyeluruh.
• Karena potensi efek yang signifikan dari repair luka yang buruk, dokter IGD
harus mempertimbangkan melibatkan konsultan dalam perawatan pasien
dengan laserasi kulit kepala.
• Evaluasi luka pada kulit kepala seringkali terbatas karena perdarahan yang
berlebihan. Area ini disuplai oleh jaringan pembuluh darah yang kaya: suplai
arteri berasal dari 3 cabang yang berasal dari arteri karotis eksternal dan 2 cabang
dari arteri karotis interna.
• Manajemen awalnya mencakup memberikan tekanan langsung dan
melakukan klem pada pembuluh darah, sesuai kebutuhan.
• Ketika homeostasis didapatkan, luka dipalpasi untuk memeriksa kedalaman dan
kondisi kulit kepala.
Laserasi Scalp
• Anatomi kulit kepala terdiri atas 5 lapisan
• Irigasi luka pada kulit kepala bergantung pada
mekanisme cedera. Semua luka traumatika
dan terkontaminasi harus diirigasi untuk
mengurangi kadar bakteri yang
membahayakan.
• Luka bukan gigitan dan tak terkontaminasi
pada pasien yang datang dalam waktu 6 jam
irigasi rutin tidak mempengaruhi angka
kejadian infeksi.
• Dalam persiapan untuk repair laserasi kulit
kepala, mencukur akan meningkatkan
kemungkinan infeksi dan oleh karena itu
tidak direkomendasikan.
Laserasi Scalp
• Laserasi yang melibatkan lapisan muskular pada dahi kelainan yang lebih jelas
dan jaringan parut yang terlihat ketika otot ekspresi wajah terlibat Perawatan
yang ekstrim harus diberikan untuk mendekatkan kembali otot dan untuk
mensejajarakan garis tegangan kulit dan garis rambut secara pasti untuk
meminimalkan efek ini.
• Luka dalam di dahi dengan benang absorbable 5-0 intradermal.
• Jahit kulit dengan benang nonabsorbable 6-0 dalam teknik simple interrupted.
• Lapisan epidermal kulit dapat ditutup dengan perekat kulit selama strukur yang
lebih dalam telah direpair dan terdapat tegangan luka yang minimal.
• Alis mata tidak boleh dicukur atau dipotong, karena ini merupakan penanda yang
penting untuk aproksimasi tepi luka.
• Ketika melakukan repair laserasi yang melibatkan bulu mata hal yang sangat
penting garis-garis rambut disejajarkan secara hati-hati.
Laserasi Kelopak Mata
• Anatomi kelopak mata terdiri atas 5 lapisan jaringan, dari superfisial hingga dalam:
1. Kulit, 2. Jaringan subkutan, 3. orbicularis oculi, 4. bidang tarsal, dan 5. konjungtiva.
• Repair luka laserasi pada kelopak mata harus dimulai setelah pemeriksaan mata
secara menyeluruh seperti, pemeriksaan ketajaman penglihatan, performa otot
ekstraokular, pemeriksaan kornea untuk abrasi dan/atau benda asing, dan ,
potensi untuk ruptur bola mata.
• Kelopak mata penting secara fungsional maupun kosmetik, dokter IGD harus
mempertimbangkan merujuk pasien ke ahli oftalmologi atau bedah okuloplastik.
Rujukan ini harus diberikan secara otomatis untuk pasien dengan luka yang
melibatkan permukaan dalam kelopak mata, tepi kelopak mata atau duktus
lakrimalis, untuk cedera-cedera yang berkaitan dengan ptosis, dan untuk cedera yang
meluas kedalam bidang tarsal.
Laserasi Kelopak Mata
• Terdapat 2 teknik:
• Teknik pertama adalah aspirasi jarum: menggunakan jarum dengan lubang
besar pada titik fluktuansi maksimal, hematoma diaspirasi.
• Teknik kedua menggunakan scalpel untuk insisi dan drainase. Scalpel dengan
blade #15 digunakan untuk membuat insisi yang kecil, kurang dari 5 mm pada
titik fluktuasi maksimal. Hematoma kemudian didrainase, diikuti dengan irigasi.