Angelica Kresnamurti Farmasi Klinis Komunitas Unika Widya Mandala Surabaya Good Clinical Practice
Is an international ethical and scientific
quality standard for designing, conducting, recording, and reporting research that involve the participation of human subjects
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 2 Standard internasional etika dan ilmiah dalam hal : Rancangan (design) Pelaksanaan (conduct) Pemantauan (monitoring) Suatu penelitian uji klinik pada Evaluasi (auditing) manusia
Pencatatan (recording) Pelaporan (reporting)
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 3 Prinsip GCP 1. Uji klinik harus didasarkan pada landasan ilmiah yang kuat (diuraikan dlm protokol penelitian yang jelas dan rinci)
2. Dilaksanakan ssi deklarasi Helsinki
(kemanusiaan, keamanan, dan sukarela sejalan dengan pedoman CUKB)
3. Ada risk-benefit analysis sebelum
penelitian dilaksanakan ( benefit harus lebih besar dari resiko ketidaknyamanan pasien)
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 4 Prinsip GCP 4. Hak keamanan dan kesejahteraan subyek uji diutamakan (tidak boleh dikalahkan oleh ilmu pengetahuan dan masyarakat) 5. Informasi non klinik dan klinik suatu produk uji harus memadai 6. Uji klinik harus dilaksanakn sesuai protokol yang disetujui komisi etik 7. Pelayanan medik-tindakan medik-keputusan medik yang diberikan kepada subyek uji harus dilakukan oleh dokter/drg yang memenuhi syarat (aspek legal-formal) Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja, 2015 5 Prinsip GCP
8. Semua yang terlibat pada pelaksanaan uji
klinik harus memenuhi syarat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai (yang dijelaskan sesuai uraian tugas dan tanggungjawab masing- masing)
9. Informed consent : persetujuan setelah
penjelasan harus bebas dari tekanan pihak manapun
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 6 Prinsip GCP
10. Semua informasi uji klinik harus direkam,
ditangani, dan disimpan dengan cara yang memungkinkan untuk dilaporkan, diinterpretasi, dan diverifikasi secara akurat (good recording and handling system) 11. Kerahasiaan rekaman informasi yang dapat mengidentifikasikan subyek harus dapat dilindungi demi menghargai pribadi sesuai peraturan (coded subject) Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja, 2015 7 Prinsip GCP
12. Produk yang diteliti harus dibuat,
ditangani, dan disimpan sesuai dengan GMP / CPOB yang berlaku (dan sesuai dengan protokol yang diakui)
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 8 Kegiatan pelaksanaan GCP 1. Menyusun protokol penelitian 2. Menyusun SOP (tata kerja) 3. Mengembangkan sistem pendukung (sumber daya) 4. Menyiapkan dokumen (brosur, formulir data, informed consent) 5. Penentuan tempat penelitian, personil yg qualified Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja, 2015 9 Kegiatan pelaksanaan GCP
6. Mengajukan telaah proposal ke komisi etik
7. Ijin kepada otoritas (RS, pemerintah/dinas terkait) 8. Rekruit subyek uji 9. Penyiapan bahan uji 10. Pelaksanaan penelitian klinis 11. Penanganan dan pelaporan ttg keamanan
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 10 Kegiatan pelaksanaan GCP 12. Monitoring dan evaluasi penelitian 13. Penanganan data (pengolahan, penyimpanan) 14. Auditing (quality assurance) 15. Pelaporan (dan publikasi)
2015 12 Protokol GCP Alasan ilmiah latar blkg penelitian Design penelitian Kriteria subyek (inklusi, eksklusi, dan withdrawal) Jumlah subyek uji Cara penelitian (metode, prosedur, pengacakan) Lama penelitian Cara analisis data dll
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 13 Protokol GCP Penelitian harus dijalankan ssi protokol Setiap perubahan protokol harus minta persetujuan komisi etik : ◦ Amandement : berita acara perubahan lengkap dengan alasan mengapa ada perubahan ◦ Setiap perubahan hrs dikomunikasikan dengan sponsor dan institusi terkait ◦ Setiap perubahan harus didokumentasikan dengan baik
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 14 Tim Peneliti Harus memenuhi kualifikasi pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan penelitian (bukti pada CV) Peneliti sudah familiar dengan prosedur uji klinik yang dilakukan – sesuai protokol (mempunyai sertifikat GCP dan pengalaman) Harus memperhatikan prosedur GCP dan memenuhi syarat GCP Peneliti harus memfasilitasi monitoring GCP Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja, 2015 15 Staf Pendukung Penelitian Contoh : teknisi (laboran), administrasi Jumlah harus cukup utk menjamin selesainya penelitian Berkualitas ssi keahlian Peneliti dan staf harus mengalokasikan waktu yang cukup utk penelitian Dijamin peneliti utk mendapatkan imbalan kerja yang sesuai Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja, 2015 16 Tenaga medis penelitian Dokter, dokter gigi Bertanggungjawab atas kesehatan subyek selama mengikuti prosedur dalam penelitian Bertanggungjawab atas keputusan medis yang diambil subyek
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 17 Tenaga medis penelitian
Memberikan pertimbangan medis kepada
subyek
Mempunyai pedoman rescue (pertolongan
darurat) bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (adverse events)
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 18 Sarana penelitian Ruang dan peralatan memadai utk proses penelitian Memadai untuk melakukan tindakan pada pasien dalam rangka kesejahteraan pasien (ruang tenang, nyaman, tempat tidur, kamar kecil) Memadai utk tindakan pertolongan SAE, yang mungkin timbul (dekat ruang IGD- RS)
Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja,
2015 19 Sumber : Ngatidjan, Pelatihan GCP, Jogja, 2015 20