Anda di halaman 1dari 59

PSIKOLOGI KONSUMEN

Drs.Gusjandjara Arni. M.Si


Gusjandjara Arni, Nama Pemberian Ortu Saya di
Prabumulih 12 Februari Lima Puluh Enam Tahunnya
Aku Pertama Kali Menghirup Udara Bumi Persada.
Bersama Isteri dan Ketiga Putraku di Jalan Putri
Kembang Dadar Nomor 12 RT. 52 RW. 16 Bkt.
Lama. Itulah Tempat Kediamanku.
HP. 0813 67695502, Angka 440949 Nomor
Telephoneku email agusjandjara@gmail.com.

Face book Gustira arsuf sebagai media untuk


bersilarurahim. Bekerja sambil beribadah : Itulah
motivasiku bersemayam didadaku. Semoga diIjabah
oleh Allah yang maha tinggi dari ilmu yang dimiliki
manusia .
PENGERTIAN
• Psikologi konsumen = cabang ilmu psikologi yang
mempelajari tentang prilaku konsumen pada seseorang

• iImu Ekonomi Mikro= yang dimaksud dengan kegiatan


konsumen adalah seseorang / kelompok yang melakukan
serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.

• Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau


sesuatu yang membutuhkan, menggunakan
memanfaatkan barang atau jasa. DEngan memiliki
kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda.
• Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan
dan penjualan.
• Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang
konsumen sebagai pembeli pemakai, serta sebagai
sumber data dari pengetahuan perilaku dasar.
• Masing-masing metode yang digunakan dalam
psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan
dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti,
prosedur pengumpulan data, dan instrumen
instrumennya.
PENELITIAN KONSUMEN
• Ada 6 kategori utama penelitian yang
digunakan yaitu:

• a. Efektivitas pengujian periklanan


b. Survei, pendapat konsumen
c. Penilaian sikap konsumen melalui rating
scale dan projective to tecniques
d. Pembagian pasar psikologis
e. Pengujian produk
f. Studi perilaku konsumen dalam keadaan
alam.
PRILAKU KONSUMEN

Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan
kebutuhan juga berfungsi kontrol terhadap perilaku individu.

• Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa


dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen.

• Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang


mengharuskannya berada pada situasi yang mengharuskannya
membuat keputusan.

• Proses memutuskan untuk membeli ada dua macam, yaitu proses


yang biasa atau terbatas dan proses yang diperpanjang (extended).
MENURUT FAKAR
• .
1. Menurut Engel (1995), perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi,
dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

• 2. Menurut Loudon dan Bitta (1988) lebih menekankan perilaku


konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan
yang mensyaratkan individu untuk mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.

• 3. Menurut Kotler dan Amstrong (2006), mengartikan perilaku


konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik
individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk
konsumsi personal.
• Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.

• Di dalam dunia ekonomi, perilaku konsumen merupakan tindakan-


tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang
dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman
dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

• Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat


keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah
tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
PEMBAGIAN KONSUMEN
• 1.Personal Consumer : konsumen ini membeli
atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri
2.Organizational Consumer : konsumen ini
membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan
organisasi tersebut
• Lingkungan yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen antara lain adalah
keluarga, teman-teman, media massa, faktor
pendapatan dan juga faktor yang datang dari
dalam diri individu tersebut sendiri
• Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan
Konsumen, Kewajiban Konsumen adalah :
1.Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2.Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian
barang dan/atau jasa;
3.Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4.Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
• Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan
Konsumen,Hak-hak Konsumen adalah :
1.Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan
2.Hak untuk memilih barang atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
3.Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
4.Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya
• 5.Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
6.Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
7.Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
8.Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
9.Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.
MAKNA KONSUMSI
• Konsumsi adalah : proses menghabiskan nilai
guna suatu barang atau jasa.
• Tujuan orang melakukan proses konsumsi
adalah : agar kebutuhan hidupnya terpenuhi
sehingga memperoleh kepuasan hidup.
• Proses konsumsi membutuhkan tersedianya
barang dan jasa, untuk itu diperlukan suatu
alat tukar untuk memperolehnya, biasanya
alat yang digunakan adalah uang.
• Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie,
ialah suatu kegiatan yang bertujuan
mengurangi atau menghabiskan daya guna
suatu benda, baik berupa barang maupun
jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan secara langsung
FAKTOR MEMPENGARUHI KONSUMSI
• Besar kecilnya konsumsi dapat
dipengaruhi oleh faktor –
• kemampuan masyarakat dalam
menyediakan barang dan jasa
• pendapatan yang siap untuk
dibelanjakan
• tingkat harga barang
• tingkat ketersediaan barang di pasar
• selera dan tingkat kebutuhan barang
Pembagian Benda Konsumsi

• Tuntutan konsumsi adalah :


• 1. Untuk mendapatkannya membutuhkan
pengorbanan
• 2. Benda tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup
• 3. Jika dipakai maka nilai barang dan manfaatnya
akan habis / berangsur – angsur habis

• benda konsumsi dapat dibedakan menjadi :
• 1. Sekali pakai ( sabun, makanan, shampo )
• 2. Berkali – kali pakai ( pakaian, buku
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
INTERN DAN EKSTERN

MOTIVASI

• INTERN
SIKAP

KEPRIBADIAN
FAKTOR EKSTERN

STATUS ADAT
KEBUDAYAAN
SOSIAL ISTIADAT
Utility Barang dan Nilai Barang
• Utility atau nilai guna tingkat kegunaan /
manfaat barang atau jasa apabila barang atau
jasa tersebut digunakan.

Elementary
Time Utility / Form Utility /
Utility / Guna
Guna Waktu Guna Bentuk
Dasar

Place Utility / Service Utility / Ownership Utility


Guna Tempat Guna Pelayanan / Guna Milik
• 1. Elementary Utility / Guna Dasar
• Suatu barang berguna karena mengandung unsur
dasar tertentu. Contoh : batu baterai berguna karena
mengandung unsur zat elektrolit.

• 2. Form Utility / Guna Bentuk


• Suatu barang berguna karena bentuknya telah
berubah. Contoh : kayu lebih berguna apabila jadi kursi
atau meja.

• 3. Time Utility / Guna Waktu


• Suatu barang berguna apabila diproduksi atau dipakai
pada waktu yang tepat. Contoh : payung pada saat
hujan.
• 4.Place Utility / Guna Tempat
• Barang berguna karena digunakan di tempat
yang tepat. Contoh : unta di padang pasir.

• 5. Ownership Utility / Guna Milik


• Barang berguna apabila sudah dimiliki. Contoh :
buah dapat dimakan bila sudah dibeli.

• 6. Service Utility / Guna Pelayanan


• Barang berguna karena bisa memberikan
pelayanan yang baik. Contoh : TV ada siarannya,
angkot ada supirnya.

• 2. Nilai Barang

• Suatu barang dikatakan bernilai
apabila barang tersebut dapat
memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Oleh karena itu nilai
barang dapat dikelompokkan
menjadi sbb :
NILAI BARANG

NILAI PAKAI

Nilai Pakai ( Value in Nilai Tukar ( Value in


Use Exchange ) :

Teori nilai Teori nilai pasar


reproduksi
• . Nilai Pakai ( Value in Use ) : barang
mempunyai nilai apabila barang tersebut
dapat digunakan / dipakai secara langsung
oleh pemiliknya. Nilai pakai dibagi menjadi
dua :
• a. Nilai pakai objektif : bila kemampuan
suatu barang bisa dipakai oleh setiap orang
secara umum
• b. Nilai pakai subjektif : bila kemampuan
suatu barang hanya bisa dipakai secara
perorangan atau individu
• Nilai Tukar ( Value in Exchange ) : barang mempunyai nilai apabila
dapat ditukarkan dengan barang lainnya. Nilai tukar dapat dibagi
menjadi dua yaitu :

• a. Nilai tukar objektif : kemampuan barang bila ditukarkan


dengan barang lain sesuai kebiasaan pada umumnya.Nilai tukar ini
terbagi atas :

• 1. Teori nilai biaya : tinggi rendahnya nilai suatu barang


ditentukan oleh jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk
memproduksi barang tersebut. Nilai tukar suatu barang ditentukan
oleh jumlah biaya ( faktor produksi ).
• Tokoh Adam Smith ( 1723 – 1790 )

• 2. Teori nilai tenaga kerja : nilai tukar suatu barang ditentukan


oleh nilai tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi barang
tersebut. Tokohnya David Ricardo ( 1772 – 1823 )
• . 3. Teori nilai reproduksi : munculnya permasalahan
ekonomi ( inflasi, teknologi, dsb ) dapat menyebabkan
biaya pembuatan barang menjadi berbeda tiap
periode, untuk itu nilai tukar suatu barang harus
didasarkan pada biaya pembuatan kembali barang
tersebut. Tokohnya Carey

• 4. Teori nilai pasar : tinggi rendahnya nilai tukar


suatu barang tergantung dari interaksi permintaan dan
penawaran di pasar. Jika permintaan bertambah
sementara penawarannya tetap maka nilai tukar
barang tersebut akan naik dan sebaliknya. Tokohnya
David Humme dan John Locke. .
• Nilai tukar subjektif : kemampuan barang untuk
ditukarkan dengan barang lain dilihat dari penilaian
seseorang bukan kebiasaan umum.
• Ada dua kecenderungan orang dalam melakukan
proses konsumsi :

• 1. Konsumsi Vertikal : orang melakukan konsumsi


dengan menitikberatkan pada pemenuhan satu
kebutuhan tertentu hingga mencapai tingkat
kepuasaan yang tinggi, sedangkan kebutuhan yang
lain kurang diperhatikan sehingga tingkat
kepuasaannya rendah.

• 2. Konsumsi Horizontal : orang melakukan konsumsi


dengan memperhatikan berbagai macam
kebutuhannya, dan berusaha mencapai tingkat
kepuasan yang mendekati sama dari berbagai macam
pemenuhan kebutuhan tersebut.
• Dari konsumsi yang bersifat vertikal
melahirkan Hukum Gossen I yang berbunyi :

• “ Jika pemenuhan satu kebutuhan dilakukan


secara terus menerus, tingkat kenikmatan
atas pemenuhan itu semakin lama akan
semakin berkurang hingga akirnya mencapai
titik kepuasan tertentu “.

• Contoh : ketika kita makan bakso, dari


mangkok pertama kita bisa merasakan
kenikmatan yang luar biasa, kemudian ketika
kita tambah lagi maka kenikmatan yang akan
kita peroleh akan berkurang, tapi ketika
mangkok yang ketiga mungkin kita sudah
tidak merasakan nikmat atau bahkan muntah
karena terlalu kekenyangan.
• Dari konsumsi yang bersifat vertikal melahirkan
Hukum Gossen I yang berbunyi :
• “ Jika pemenuhan satu kebutuhan dilakukan
secara terus menerus, tingkat kenikmatan atas
pemenuhan itu semakin lama akan semakin
berkurang hingga akirnya mencapai titik
kepuasan tertentu “.
• Contoh : ketika kita makan pempek, dari mangkok
pertama kita bisa merasakan kenikmatan yang
luar biasa, kemudian ketika kita tambah lagi maka
kenikmatan yang akan kita peroleh akan
berkurang, tapi ketika mangkok yang ketiga
mungkin kita sudah tidak merasakan nikmat atau
bahkan muntah karena terlalu kekenyangan.
• Dari konsumsi yang bersifat horizontal
melahirkan Hukum Gossen II yang berbunyi :

• “ Pada dasarnya, manusia cenderung memenuhi


berbagai macam kebutuhannya sampai pada
tingkat intensitas / kepuasaan yang sama “.

• Contoh : dari uang saku kita yang sebesar RP


50.000,00 kita berusaha agar semua kebutuhan
kita terpenuhi dengan baik ( tingkat kepuasaan
hampir sama ), maka kita kemudian mulai
mengalokasikan uang tersebut agar semua
kebutuhan kita bisa tercukupi.
KONSUMTIF

Konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-
barang yang sifatnya karena tuntutan gengsi semata dan bukan menurut tuntutan
kebutuhan yang dipentingkan (Barry, 1994).

• Oleh karena itu, arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang
boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan.

• Dalam arti luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan,
yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala
sebagai gaya hidup
prioritas atau juga dapat diartikan
yang bermewah-mewah.
MENURUT LEMBAGA KONSUMEN
• Pengertian konsumtif, menurut Yayasan Lembaga
Konsumen (YLK), yaitu batasan tentang perilaku
konsumtif sebagai kecenderungan manusia untuk
menggunakan konsumsi tanpa batas.

• Definisi konsep perilaku konsumtif sebenarnya amat


variatif. Tapi pada intinya perilaku konsumtif adalah
membeli atau mengunakan barang tanpa
pertimbangan rasional atau bukan atasdasar
kebutuhan.(RASIONAL DITAKLUKKAN
PERASAAN/SENTIMEN)
Konsumtif pandangan psikologi
• Dalam psikologi ini dikenal sebagai compulsive
buying disorder (penyakit kecanduan
belanja).

• Penderitanya tidak menyadari dirinya terjebak


dalam kubangan metamorfosa antara
keinginan dan kebutuhan. Ini bisa menyerang
siapa saja, perempuan atau laki-laki.

• Contohnya : membeli handphone jenis terbaru,


mengikuti trend dan membeli gadget yang
sedang up to date (Keranjingan batu
akik/cincin)
KONSUMERISME

Konsumerisme =paham atau ideologi yang
menjadikan seseorang /kelompok melakukan
/menjalankan proses konsumsi /pemakaian
barang-barang hasil produksi secara berlebihan
atau tidak sepantasnya secara sadar dan
berkelanjutan.

• Hal tersebut menjadikan manusia menjadi


pecandu /keranjingan dari suatu produk.
ASAL KATA KONSUMERISME
• Konsumerisme adalah kata dari bahasa asing
yaitu consumerism.

• Menurut Encyclopedia Britanica,


Konsumerisme sebagai gerakan atau
kebijaksanaan yang diarahkan untuk menata
metode dan standar kerja produsen, penjual
dan pengiklan untuk kepentingan pihak
pembeli
• Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia
kontemporer (Peter Salim, 1996),
• arti konsumerisme(consumerism) adalah cara
melindungi publik dengan memberitahukan
kepada mereka tentang barang-barang yang
berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan
sebagainya.
Sedangkan menurut JJ. Sembiring,
konsumerisme merupakan gerakan
konsumen (consumer movement) yang
mempertanyakan kembali dampak-
dampak aktivitas pasar bagi konsumen.
FAKATOR YANG MEMPENGARUHI
PRILAKU KONSUMEN

BUDAYA
SOSIAL
PRIBADI
FAKTOR BUDAYA
• Budaya, sub-budaya, sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk
paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan
seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga
dan lembaga-lembaga penting lainnya.

• Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih


menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya.

• Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok


bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup
makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran
yang cermat disana.
FAKTOR SOSIAL
• Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan
orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

• Contoh, seorang yang memiliki status yang lebih tinggi dari


lingkungannya. dimana ia juga memiliki banyak keluarga
/anak, dan ahli famili yang lain

• Dalam pemenuhan hajatan tertentu maka property yang


digunakan, tentu akan bersimbol dengan kesesuaian status
yang disandang ( Lux, eksklusif, bersahaja atau glamour)
terjadi persaiangan gengsi yang dipertaruhkan.
FAKTOR PRIBADI
• Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
PANDANGAN PSIKOLOGIS
• Prilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran
luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya.
berkombinasi dengan proses keputusan pembelian.

• Usur marketing memahami apa yang terjadi dalam


kesadaran konsumen pada rangsangan pemasaran luar
dengan keputusan pembelian akhir.

• Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan


pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran
PENGARUH SITUASI KONSUMEN
• . Pengaruh situasional adalah
kondisi sesaat yang muncul tiba-
tiba, tidak dari orang tersebut
maupun dari merk suatu barang,
• Tapi adanya stimulus yang sangat
kuat untuk mempengarui
perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan untuk
membeli suatu barang atau
produk.
lima karakteristik situasi konsumen

LINGKUNGAN FISIK

LINGKUNGAN
WAKTU
SOSIAL

TUJUAN SUASANA
HATI
• Lingkungan fisik, Sarana fisik yang
menggambarkan situasi konsumen yang meliputi:
lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek
fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen
• Lingkungan Sosial, Kehadiran dan ketidak hadiran
orang lain pada situasi tersebut
• Waktu, saat perilaku muncul (jam, hari, musim
libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin
diukur secara subjektif berdasarkan situasi
konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti
• Tujuan, yang ingin dicapai pada suatu situasi.
Misalkan konsumen yang belanja untuk acara
keluarga di rumah akan menghadapi situasi
berbeda dibandingkan belanja untuk
kebutuhan sendiri

• Suasana Hati, atau kondisi jiwa yang sesaat


(misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa,
sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
SITUASI KOMUNIKASI
• Situasi Komunikasi Suasana atau lingkungan dimana
konsumen memperoleh informasi / melakukan
komunikasi. informasi melalui :
• Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga
penjual, atau wiraniaga
• Komunikasi Tulisan dengan membaca koran, majalah,
poster, billboard, brosur, leaflet dsb
• Informasi diperoleh dari iklan saat sedang menonton
televise, saat sedang mendengarkan radio, langsung
dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di
rak dan di depan toko.
SITUASI
KONSUMEN
PEMBELIAN
PEMAKAIAN
GAYA HIDUP
TAKTERDUGA
• Situasi Pembelian adalah lingkungan atau
suasana yang dialami/ ketika membeli produk
dan jasa. akan mempengaruhi keputusan
membeli.
• Misalnya, ketika hujan lebat , tentu akan
bersedia membayar untuk sebuah payung
berapa saja harganya demi menutupi
tubuhnya/.
• Berapa saja harga obat dibeli demi
kesembuhan sijantung hati anak tersayang.
• Situasi Pemakaian suasana ketika konsumen
ingin mengkonsumsi / mengunakan suatu
produk atau jasa.karena pertimbangan dari
situasi konsumsi.

• Misalnya, konsumen muslim pada saat hari


raya idul fitri atau. Pernak pernik pendukung
hari-hari besar keagaman lainnya
• . Gaya hidup /modis/trendy berlebihan ternyata
juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya,
misalnya celana jeans sehingga gaya hidup
mereka berpengaruh terhadap keputusan
pembelian yang dilakukan.

• Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu


seseorang untuk membeli suatu barang.
Misalnya, seseorang ingin menulis tetapi pensil
mekanik yg ia punya ternyata tidak ada isi
pensilnya, dengan keadaan yang seperti itu maka
keputusan yang ia pilih adalah dengan membeli
isi pensil mekaniknya dan melanjutkan tulisannya.
FAKTOR FISIKOLOGIS YANG
MEMPENGARUHI KONSUMEN

MOTIVASI

PERSEPSI
PEMBELAJARAN

KEPERCAYAAN DAN
SIKAP

Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup
menekan untuk mengarahkan seseorang
mencari cara untuk memuaskan kebutuhan
bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari
suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa
lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman.
• Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat
psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari
keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan
untuk diakui, kebutuhan harga diri atau
kebutuhan diterima.
• Robert Maslow: - KEBUTUHAN 2
MANUSIA
• Fisiologis (lapar, haus),
• keselamatan (perasaan aman,
perlindungan),

• Sosial (perasaan menjadi anggota


lingkungan dan dicintai),
• untuk dihargai (harga diri,
pengakuan, status) dan
mengkerucut ke

• pernyataan diri (pengembangan


dan perwujudan diri).
• Persepsi =
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan
dimaknai oleh pikiran. Belajar
Proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan suatu gambaran
yang berarti pada dirinya .

• Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar


menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari
pengalaman.
• Kepercayaan dan Sikap

• Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh


kepercayaan dan sikap.

• Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut


oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap,
• menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun
tidak baik,

• perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan


berbuat yang bertahan selama waktu tertentu
terhadap beberapa obyek atau gagasan.
• Contoh kasus :
Seorang remaja Sheno (19 tahun) dan Pak Bambang (48 tahun)
memiliki perilaku konsumen yang berbeda kebutuhan konsumsi
mereka pun berbeda. karena umur, gaya hidup dan kepribadian
mereka.

• Sheno mahasiswa kebutuhan hidupnya sangat berbeda dengan


Pak Bambang yang sudah bekerja dan berkeluarga. Seperti membeli
baju, Sheno lebih banyak membeli baju kaos yang digunakannya
untuk pergi ke kampus sedangkan

• Pak Bambang lebih memilih membeli baju kemeja yang dapat


digunakan untuk pergi ke kantor.

• Gaya hidupnya pun berbeda karena lingkungan sekitar seperti


Sheno yang tampilan busana ngetrenkarena rata-rata temannya
dikampus busana trendy .Pak Bambang tentu tidak sebab tak mau
menjadi gonjang ganjing teman sekantor orangtau tak tau diri.
• Referensi
• Jalalluddin Rakhmat,Psikologi Komunikasi,1994.PT Remaja
Rosdakarya Bandung.
• Anonim. Teori Perilaku Konsumen. digilib.petra.ac.id. Diakses 18
Agustus 2008.

• Hamidah. Perilaku Konsumen Dan Tindakan Pemasaran.


library.usu.ac.id. Diakses 18 Agustus 2008.

• Wijayanti, Ani S. Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Menciptakan


Iklan Yang Efektif . puslit.petra.ac.id. Diakses 18 Agustus 2008.

• Simamora, Bilson. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.
• Sumber lainnya …..
DENGAN ILMU HIDUP TERTATA
DENGAN SENI HIDUP INDAH
DENGAN AGAMA HIDUP TERARAH
Terima Kasih

Kita berpisah hanya


pada lahirnya
Dilain waktu kembali bersua,budi baik
terkenang jua.

Anda mungkin juga menyukai