PENDAHULUAN PEMBENTUKAN
BILIRUBIN
FASE
PREHEPATIK TRANSPORT
PLASMA
HEMOLISIS
SINDROM
PATOFISIOLOGI GILBERT
IKTERUS HIPERBILIRUBINEMIA
TAK TERKONJUGASI SINDROM
PENYAKIT
GANGGUAN CRIGLER-
METABOLISME NAJJAR
BILIRUBIN
HIPERBILIRUBINEMIA
SHUNT PRIMER
PENCITRAAN
NON-
HIPERBILIRUBINEMIA KOLESTASIS
PENDEKATAN TERKONJUGASI INTRAHEPATIK
KLINIS
KOLESTASIS
EKSTRAHEPATIK
PENGOBATAN
PENDAHULUAN
Ikterus → perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan
lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena
pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat konsentrasinya dalam
sirkulasi darah.
Bilirubin larut lemak akan diubah menjadi larut air oleh hati
melalui beberapa langkah yang terdiri atas fase pengambilan
spesifik, konjugasi dan ekskresi.
PATOFISIOLOGI
Pembagian terdahulu mengenai tahapan metabolisme bilirubin
yang berlangsung dalam 3 fase; prehepatik, intrahepatik, dan
pascahepatik.
Hiperbilirubinemia Konjugasi
HIPERBILIRUBINEMIA TAK TERKONJUGASI
HEMOLISIS
Walaupun hati yang normal dapat memetabolisme kelebihan
bilirubin, namun peningkatan konsentrasi bilirubin pada keadaan
hemolisis dapat melampaui kemampuannya.
Sindrom Rotor
Penyakit yang jarang ini menyerupai sindrom Dubin-Johnson, tetapi
hati tidak mengalami pigmentasi dan perbedaan metabolik lain yang
nyata ditemukan.
HIPERBILIRUBINEMIA KONJUGASI
KOLESTASIS INTRAHEPATIK
Istilah kolestasis lebih disukai untuk pengertian ikterus obstruktif
sebab obstruksi yang bersifat mekanis tidak perlu selalu ada.
Penyebab lainnya yang relatif lebih jarang adalah striktur jinak (operasi
terdahulu) pada duktus koledokus, karsinoma duktus koledokus,
pancreatitis atau pseudocyst pankreas dan kolangitis sklerosing.
Kolestasis mencerminkan kegagalan sekresi empedu.
PENCITRAAN
Pemeriksaan saluran bilier sangat penting. Pemeriksaan
sonografi, CT, dan MRI memperlihatkan adanya pelebaran
saluran bilier, yang menunjukkan adanya sumbatan mekanik,
walaupun jika tidak ada tidak selalu berarti sumbatan
intrahepatik, terutama dalam keadaan masih akut.
Ikterus dapat disebabkan oleh karena berbagai sebab mulai dari yang
bersifat jinak sampai kepada keadaan yang bisa membahayakan jiwa.