0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
105 tayangan14 halaman
Urosepsis adalah sepsis yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Etiologinya umumnya bakteri seperti E. coli. Faktor risiko termasuk usia lanjut, diabetes, dan penggunaan kateter. Gejala klinisnya bervariasi dari demam hingga syok. Patofisiologinya melibatkan aktivasi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Urosepsis adalah sepsis yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Etiologinya umumnya bakteri seperti E. coli. Faktor risiko termasuk usia lanjut, diabetes, dan penggunaan kateter. Gejala klinisnya bervariasi dari demam hingga syok. Patofisiologinya melibatkan aktivasi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Urosepsis adalah sepsis yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Etiologinya umumnya bakteri seperti E. coli. Faktor risiko termasuk usia lanjut, diabetes, dan penggunaan kateter. Gejala klinisnya bervariasi dari demam hingga syok. Patofisiologinya melibatkan aktivasi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Oleh: Ridya Puspita Damayanti 201720401011 Tubagus Arif Hidayatullah 201720401011148
SMF ILMU BEDAH RSUD GAMBIRAN KEDIRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN 2018 Pendahuluan Dalam bidang urologi, sepsis yang Progresi dari sepsis menuju sepsis disebabkan mikroorganisme berat dan syok septik semakin patogen atau komensal dari traktus meningkatkan resiko kematian urinarius, disebut urosepsis
Berdasarkan penyebab terjadinya,
urosepsis umumnya disebabkan penderita yang lebih rentan oleh enterobakter seperti E. Coli, mengalami urosepsis adalah usia Proteus spp, Klebsiella spp, P. lanjut, penderita diabetes, Aeruginosa dan bakteri gram positif immunosupresif, kemoterapi seperti enterokokus atau kanker, dan AIDS Staphylococcus aureus Anatomi • Ginjal sepasang organ berbentuk kacang dengan panjang 4-5 inci. Terletak di belakang rongga abdomen. • Dibungkus oleh jaringan fibrus tipis kapsula fibrosa (true capsule) Anatomi • Ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula ginjal. • Nefron unit terkecil dari ginjal tubulus kontortus proksimalis, tubulus kontortus distalis, dan duktus kolegentes. Anatomi • Ginjal mendapatkan aliran darah arteri renalis cabang dari aorta abdominalis, sedangkan darah vena dialirkan melalui vena renalis yang bermuara ke dalam vena kava inferior. • Sistem arteri ginjal adalah end arteries Ureter • Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urinee dari pielum ginjal ke dalam buli- buli • Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik (berkontraksi) guna mengeluarkan urinee ke buli-buli Buli-Buli • Buli buli adalah suatu kantong berongga berdinding otot polos yang dapat teregang • Buli-buli terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling beranyaman. Di sebelah dalam adalah otot longitudinal, di tengah merupakan otot sirkuler, dan paling luar merupakan otot longitudinal • Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli- buli. Prostat • Prostat adalah suatu kelenjar yang terletak dibawah leher kandung kemih dan melingkari uretra secara penuh • Kelenjar ini terdiri atas jaringan fibromuskular dan glandular yang terbagi dalam beberapa daerah atau zona, yaitu zona perifer, zona sentral,zona transisional, zona preprostatik sfingter, dan zona anterior Uretra • Uretra pada wanita berukuran pendek dan lurus berjalan langsung dari kandung kemih keluar. Uretra pada pria jauh lebih panjang dan dan berjalan melengkung dari kandung kemih keluar, melewati kelanjar prostat dan kemih Definisi Urosepsis •Sepsis yang disebabkan mikroorganisme patogen atau komensal dari traktus urinarius, disebut urosepsis •Sepsis merupakan respon inflamasi yang kompleks dari tubuh terhadap suatu infeksi Etiologi •Berdasarkan penyebab terjadinya, urosepsis umumnya disebabkan oleh enterobakter seperti E. Coli, Proteus spp, Klebsiella spp, P. Aeruginosa dan bakteri gram positif seperti enterokokus atau Staphylococcus aureus •Kelainan di bidang urologi yang sering menimbulkan urosepsis adalah batu saluran kemih, hiperplasia prostat benigna, dan keganasan saluran kemih yang menyebabkan timbulnya hidronefrosis dan bahkan pionefrosis •Intervensi kateter, intervensi endourologi seperti prosedur operasi menggunakan endoskopi pada TUR-P, TUR-B, ureteroskopi, percutaneous nephrolitotomy Faktor risiko untuk urosepsis meliputi: •Tingkat lanjut usia, Imobilitas •Sistem kekebalan tubuh berkompromi karena kondisi seperti HIV dan AIDS, minum kortikosteroid, transplantasi organ, atau kanker dan pengobatan kanker. •Diabetes, Penyakit ginjal polikistik •Tinja inkontinensia •Jenis kelamin perempuan, Kehamilan •Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap atau retensi urin •Operasi atau prosedur yang melibatkan saluran kemih •Obstruksi saluran kemih oleh batu, pembesaran prostat, penyebab uretra jaringan parut, atau lainnya. •Penggunaan kateter untuk mengalirkan urin Manifestasi Klinis •Terdapat gejala serta tanda yang menunjukkan ke arah infeksi, seperti nyeri regio flank dan kaku, disuri/polakisuria, retensi urin, dan nyeri pada skrotum atau prostat •Gambaran klinis yang didapatkan antara lain demam, menggigil, hipotensi, takikardi, dan takipneu •Pada laki-laki, pemeriksaan fisik harus meliputi pemeriksaan colok dubur (prostat yang membesar, nyeri, dan hangat menandakan prostatitis, massa yang fluktuatif menandakan adanya abses pada prostat) dan palpasi pada testis (teraba keras, hangat, dan bengkak menandakan epididimitis). Pemasangan kateter dalam waktu lama juga dapat menandakan terjadinya sebuah infeksi Patofisiologi Terjadi infeksi komponen bakteri (PAMP) menyebar melalui hematogen berikatan dengan PRR di permukaan makrofag, neutrofil pelepasan mediator inflamasi ‘badai inflamasi’ Komponen lipopolisakarida dari endotoksin bakteri: 1. Aktivasi makrofag/monosit sekresi TNF-alpha dan IL-1 2. Merangsang C3a an C5a agregasi trombosit dan produksi radikal bebas 3. Perubahan metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan oksigen. Resistensi insulin kebutuhan jaringan meningkat glukoneogenesis, lipolisis, dan katabolisme