Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Kebidanan Tetanus

Neonatorum
Oleh: Oktaviani Zega
NPM: 07170100060
Kelas: A6
Pengertian Tetanus Neonatorum
• Neonatus adalah organisme pada periode adaptasi kehidupan
intra uterus ke kehidupan intra uterin hingga berusia kurang
dari 1 bulan. (Asri Rosad, 1987)
• Tetanus merupakan penyakit yang akut dan sering kali fatal.
Kata tetanus berasal dari bahasa yunani tetanos, yang
diambil dari kata teinein yang berarti teregang.
• Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi
pada neonatus yang disebabkan oleh clostridium tetani yaitu
kuman yang mengeluarkan toksin (racun) yang menyerang
sistem saraf pusat. (Abdul Bari Saifuddin, 2000)
• Tetanus neonatorum merupakan penyebab kejang yang
sering dijumpai pada bayi baru lahir yang bukan karena
trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi
selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai akibat
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru
Lahir Dengan Tetanus Neonatorum
di RSUD XX Tahun 2018
Pengkajian.
Biodata
Nama bayi : D
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : , 25 Juli 2018
Umur : 8 hari
Anak ke : 1
Alamat : Gg. Harapan
Nama ibu : Ny. D Nama Ayah : Tn. R
Umur : 25 tahun Umur : 25 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat :Gang Alamat : Gg.
Harapan Harapan
1. Keluhan Utama
Ny. D datang bersama bayinya dan mengatakan bahwa 
bayinya panas, tidak mau menyusu dan mulut bayinya 
mencucu seperti mulut ikan disertai kejang.
2.  Riwayat Kesehatan 
a.Riwayat kesehatan sekarang 
Ibu mengatakan bayinya panas, kejang dan mulut bayi 
mencucu seperti mulut ikan 
3. Riwayat Persalinan
Lama dan
Hamil Penolong dan Keadaa
Thn lahir jenis BBL
ke tempat n anak
persalinan
1 2007 8 jam Dukun, BB : 2.700 Normal
dirumah PB : 49
d. Imunisasi 
Ibu mengatakan anaknya telah diimunisasi pada 
hari ke-2 setelah persalinan 
e.  Aktivitas 
Aktivitas melemah, menangis terus 
f. Riwayat kesehatan keluarga 
Ayah dan ibu mengaku tidak pernah menderita 
penyakit menular ataupun penyakit keturunan.
Pola Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
Sebelum sakit : bayi minum ASI sebanyak 6-8 x/hari
Sesudah sakit : bayi tidak mau menyusui
2. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 3 x/hari, BAK 5-6 x/hari
Sesudah sakit : BAB 1 x/hari, BAK 2-3 x/hari
3. Personal Hygiene
Sebelum sakit : 2 x/hari mandi kering
Sesudah sakit : 2 x/hari mandi kering
4. Istirahat
Sebelum sakit : tidur 18-20 jam/hari
Sesudah sakit : tidur 5-6 jam/hari
5. Aktivitas
Sebelum sakit : bayi aktif tampak bugar
Sesudah sakit : bayi tampak lemah dan aktivitas terganggu
Pemeriksaan Fisik 4.Hidung
1. Keadaan umum : anak tampak Bentuk : Normal, simetris
lemah dan gelisah Lubang hidung : Normal,
Kesadaran :composmentis bersih
Tanda-tanda vital : 5. Mulut
P: 124 x/it, T:38,60C, RR: 48 x/i Bentuk : mencucu seperti
2. Kepala mulut ikan
UUK : cekung Bibir : bersih, mukosa bibir
Rambut : hitam bersih tampak kering, pucat
UUB : datar Palatum : normal
Lingkar kepala : 32 cm Gusi : merah
3. Mata Reflek : lemah
Bentuk alis tertarik keatas 6. Telinga
konjungtiva pucat
Posisi : normal, simetris
Keadaan : bersih, tidak ada
serumen
12. Ekstermitas
7. Leher  Jari tangan : lengkap
Pergerakan: lemah Pergerakan :lemah
Lila: 9 cm
8. Dada  Jari kaki: lengkap
Posisi  : simetris  Posisi: simetris
Suara nafas  : tidak 
terdengar ronchi atau  13. Genetalia
Jenis kelamin: perempuan
wheezing 
Lubang anus : ada
9. Perut  Keadaan : bersih
Bentuk : simetris, bundar 
14. Pemeriksaan penunjang
10.  Tali pusat : basah 
Periksa lab : leukosit 5400 ul
11.  Punggung: normal 
• II.    INTERPRESTASI DATA DASAR
• Diagnosa 
• Bayi Ny. D umur 8 hari dengan tetanus neonatorum 
• Ds        :   a.     Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 8 November 
2007, pukul 10.00 WIB 
•                 b. Ibu mengatakan bayinya panas, kejang, mulut mencucu 
dan alis mata tertarik keatas 
• Do       :   Keadaan umum lemah, trismus (kesukaran membuka 
mulut), kesukaran menyusu, panas, ketegangan otot dinding perut, 
kuduk kaku sampai terjadi opistotonus, kejang, dahi berkerut, alis 
mata terangkat, mulut tertarik ke bawah, gelisah, badan kaku 
disertai menangis lemah.   
Masalah
1. Peningkatan suhu tubuh dan kejang
Ds : Ibu mengatakan badan anaknya panas dan kejang
Do : Bibir merah, temp: 380C, badan bayi kaku
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
Ds : Ibu mengatakan bayinya tidak mau menyusui dan
rewel
Do : Keadaan umum lemah
Bibir tampak kering dan pucat, refleks hisap lemah
Bayi menangis terus menerus

Kebutuhan
1. Penyuluhan tentang tanda dan gejala tetanus neonatorum
2. Penyuluhan tentang cara mengatasi panas dan kejang
3. Penyuluhan cara mengatasi kebutuhan nutrisi dan cairan
III.   Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial Sepsis Neonatorum 

IV.  Kebutuhan Intervensi dan Kolaborasi Segera
Perawatan bayi dengan fibris dan kejang

V.     Rencana Manajemen
1.      Tindakan bayi dengan Tetanus Neonatorum
a.       Jelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini
b.      Tali pusat dibersihkan dengan teknik septic dan antiseptic
c.       Pembersihan saluran nafas agar tidak tersumbat

2)      Perawatan bayi dengan fibris dan kejang
a.       Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda Tetanus Neonatorum
b.      Beritahu pada keluarga tentang peningkatan suhu pada bayi
c.       Ajarkan keluarga untuk kompres hangat pada bayinya
d.      Observasi suhu
e.       Mengatasi kejang
3)   Pemenuhan nutrisi dan cairan
a. Jelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini
b. Pemasangan sonde
c.  Pemberian ASI 8 x 40 cc/ hari/ sonde
d. Observasi intake dan output 
e. Pasang infus D 5 % 6 tetes/menit
f.  Libatkan keluarga untuk pemberian ASI/ sonde

4)  Pantau  keadaan umum bayi
Nadi, pernapasan, suhu, panjang badan, berat 
badan
VI. Impelementasi
1. Tindakan bayi dengan Tetanus Neonatorum
a. Menjelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini
b. Membersihkan tali pusat dengan alkohol 70 %
c. Membersihkan saluran nafas dengan penghisap lendir De Lee

2. Perawatan bayi dengan fibris dan kejang


a. Menjelaskan pada keluarga tentang peningkatan suhu bayi saat ini
b. Mengajarkan pada keluarga cara mengompres dengan
menggunakan air hangat
c. Menjaga ruang dan lingkungan tetap tenang dan jauh dari
pencahayaan yang tajam, karena bayi sensitif terhadap rangsang
d. Mengatasi kejang dengan memasang tong spatel atau sendok yang
sudah dibungkus kedalam mulut bayi agar lidah tidak tergigit oleh
giginya. Serta untuk mencegah agar lidah tidak jatuh ke belakang
karena dapat menutupi saluran pernafasan
3. Pemenuhan nutrisi dan cairan
a.  Menjelaskan pada keluarga kondisi bayi  pada saat ini
b. Memasang sonde 
c.  Memberi ASI/ sonde 8 x 40 cc/ hari
d.  Mengobservasi input dan output
e.   Pasang infus D 5 % 6 tetes/ menit
4. Memantau keadaan umum bayi
Nadi, pernapasan, suhu, panjang badan dan  berat badan
VII.Evaluasi
1.Tindakan bayi dengan Tetanus Neonatorum
a. Keluarga sudah mengerti tentang kondisi bayi       saat ini
b. Tali pusat sudah dibersihkan dengan alkohol 70%
c.  Sudah dilakukan pembersihan saluran nafas dengan 
penghisap lendir De Lee.
2. Perawatan bayi dengan fibris dan kejang
a. Keluarga sudah mengerti kondisi bayi, dengan tanda-tanda  
Tetanus Neonatorum
b. Keluarga telah melakukan kompres hangat
c.  Ruang dan lingkungan sudah cukup kondusif untuk 
perawatan bayi
d. Tong spatel sudah terpasang
3. Pemenuhan nutrisi dan cairan
a.   Keluarga sudah mengerti  kebutuhan cairan 
dan nutrisi bayi
b.  Sonde sudah terpasang
c.   ASI 8 x 40 cc/ hari/ sonde sudah diberikan 
sesuai dengan jadwal
d. Infus D 5 % 6 tetes/ menit sudah terpasang
4.Keadaan umum bayi
Pols      : 12 x/ menit          RR         : 48 x/ menit
Temp   : 38,00C               PB/ BB  : 49 cm/ 2700 gram
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Pertama
Tanggal 3 Agustus 2018
S : Ibu mengatakan badan anaknya panas, kejang dan mulut mencucu seperti
mulut ikan

O : Keadaan umum lemah


Mukosa bibir kering, pucat, sudut mulut tertarik ke bawah, dahi berkerut
alis mata terangkat, bayi tidak mau menyusu,mudah terangsang, sering kejang
disertai sianosis, kaku kuduk sampai opistotonus, dinding perut kaku, mengeras
dan kadang-kadang terjadi kejang, bayi gelisah,sering menangis lemah disertai
panas.

Refleks hisap : lemah


Pols : 124 x/ menit
RR : 48 x/ menit
Nutrisi
Bayi tidak mau menyusui

Eliminasi
BAB 1 x/ hari, BAK 3 – 4 x/ hari

Tali pusat
Tali pusat masih basah

Ekstremitas
Jari tangan : lengkap Pergerakan : kaku
Jari kaki : lengkap Posisi : simetris
A : Diagnosa
Bayi Ny. D usia 8 hari dengan Tetanus Neonatorum
Dasar
Ds : Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 8 November 2007
pukul 10.00 wib dengan keadaan panas, mulut mencucu,
kejang dan alisnya tertarik ke atas.
Do : Keadaan umum lemah, trismus, bayi tidak mau menyusu,
panas, ketegangan otot dinding perut, kuduk kaku
sampai
terjadi opistotonus, dahi berkerut, alis mata terangka
mulut tertarik ke bawah, gelisah, disertai menangis terus.
Masalah
1) Peningkatan suhu tubuh dan kejang
Dasar
Ds : Ibu mengatakan badan anaknya panas dan kejang.
Do : Bibir merah, suhu 380 C, badan bayi kaku
2) Gangguan Pemenuhan Nutrisi dan Cairan
Dasar
Ds  :    Ibu mengatakan bayinya tidak mau menyusu dan 
rewel
Do :    Keadaan umum lemah, bibir tampak kering dan 
pucat, reflek 
            hisap lemah, bayi menangis terus menerus.
Kebutuhan
1.      Penyuluhan tentang tanda dan gejala 
tetanus neonatorum
2.      Mengatasi panas dan kejang
3.      Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
P      :   1)   Tindakan bayi dengan tetanus neonatorum
a.  Menjelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini
b.  Membersihkan tali pusat dengan alkohol 70 %
c.   Beri cairan infus Glukosa 5 %
d.  Pembersihan saluran nafas agar agar tidak tersumbat dengan 
penghisaplendir De Lee
2)  Perawatan bayi dengan fibris dan kejang
a.  Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda Tetanus 
Neonatorum
b. Jelaskan pada keluarga tentang peningkatan suhu pada bayi
c. Ajarkan pada keluarga untuk kompres hangat
d. Observasi suhu
e. Mengatasi kejang dengan diazepam dosis 2,5 ml IV perlahan-
lahan
f.  Memasang tong spatel
3)      Pemenuhan nutrisi dan cairan
a.       Jelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini
b.      Pemasangan sonde
c.       Pemberian ASI 8 x 40 cc/hari/ sonde sesuai jadwal
d.      Observasi intake dan output 
e .       Pasang infus D 5 % 6 tetes/ menit terpasang
f.        Libatkan keluarga untuk pemberian ASI/sonde
2.      Pantau keadaan umum dan bayi
Pols, RR, Temp, PB/ BB
CATATAN Nutrisi
PERKEMBANGAN Bayi belum mau menyusu

Eliminasi
Hari Ke : 7 BAK : 3-4 x/hari
BAB : 1-2x/hari
Tanggal : 10 Agustus 2018
Tali pusat
S : Ibu mengatakan Sudah puput
anaknya sudah mulai Ekstermitas
membaik Jari tangan :
O : Keadaan umum Lengkap
membaik Pergerakan : Lemah
Mukosa bibir kering, pucat, Jari kaki :
gelisah, bayi belum mau Lengkap
menyusui, refleks hisap Posisi : Simetris
lemah.
P : 122 x/i, t : 37,20C, RR: 48
x/i , BB : 2700 gram
A     :   Diagnosa P      :   Pemenuhan nutrisi dan 
            Bayi Ny. D usia 15 hari dengan 
tetanus Neonatorum
cairan
            Dasar a.       Jelaskan pada keluarga 
            Ds  : Ibu mengatakan bayinya  kondisi bayi pada saat ini
sudah tidak panas lagi, hanya 
belum  mau menyusui
b.      Memberi ASI 8 x 40 
            Do       : Keadaan umum membaik,  cc/hari/ sonde sesuai jadwal
bibir kering dan pucat c.       Infus D 5 % 6 tetes/ 
            Masalah menit terpasang
            Gangguan pemenuhan nutrisi dan 
cairan
d.      Observasi intake dan 
            Ds        : Ibu mengatakan bayi  output 
belum mau menyusu e.       Libatkan keluarga untuk 
            Do       : Keadaan umum membaik,  pemberian ASI/sonde
reflek hisap masih lemah
            Kebutuhan f.        Pantau keadaan umum: 
            Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan  Pols, RR, Temp, PB/ BB
cairan
            
Thank You

Anda mungkin juga menyukai