Anda di halaman 1dari 10

Studi Agama

Kontemporer
STAI PUBLISISTIK THAWALIB JAKARTA

ARIF FIRMANSYAH
LIBERALISME
MAKNA dan SEJARAH
 Liberal adalah terma yang berasal dari BAHASA LATIN yaitu liber, artinya adalah
bebas. Suatu keadaan dimana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain
(bukan budak).

 Pengertian liberalisme adalah ideologi yang menginginkan adanya kebebasan


individu dalam segala bidang; politik, ekonomi, bahkan agama.

 Liberalisme merupakan paham yang menitikberatkan dan memusatkan di individu.

 Awal sejarah liberalisme berasal dari zaman Yunani Kuno. Tapi hal ini sulit untuk
dideteksi mengingat perkembangan ideologi ini hanya sebatas dalam wacana dan
konsep-konsep dalam argumentasi.
MAKNA dan SEJARAH
 Kronologi munculnya liberalisme bisa dilihat dari beberapa hal dibawah ini:

1) Raja Inggris, John, menandatangani piagam MAGNA CHARTA, kesepakatan yang


dia ambil bersama rakyat Inggris yang isinya: seseorang tidak akan dipenjara,
dihukum, disiksa, atau diasingkan tanpa ada pertimbangan hukum yang jelas.

2) Deklarasi koloni Inggris yang berada di benua Amerika sebanyak 13 koloni. Mereka
menyatakan bahwa setiap orang mendapatkan haknya dan tidak dapat
dipisahkan, yaitu hak hidup, hak kebebasan dan hak kebahagiaan.

3) Liberalisme yang digaungkan kaum borjuis Perancis terhadap rajanya sendiri.


Mereka mengajak rakyat untuk menentang raja yang absolut untuk mendapatkan
kebebasan. Ini menjadi peristiwa Revolusi Perancis yang mengakhiri feodalisme.
PERKEMBANGAN LIBERALISME
 Sebagai sebuah paham dan cara pandang, liberalisme memasuki banyak ranah bidang
kehidupan. Meskipun awalnya masuk dalam kancah politik-negara, ia terus bergulir bagaikan bola
es dan semakin membesar.

 Prinsip-prinsip umum Liberalisme adalah:

1) Mementingkan individu (antroposentrisme)

2) Menyamaratakan pemikiran orang lain.

3) Percaya persamaan dasar semua manusia

4) Kebebasan berbicara

5) Pemerintah berdasarkan hukum

6) Negara adalah alat

7) Percaya kepada Tuhan sebagai pencipta

8) Menolak dogma
Di POLITIK
 Paham liberalisme masuk di bidang politik diawali dari kaum borjuis yang ingin
meruntuhkan keabsolutan kekuasaan Raja. Untuk itu mengajak rakyat (kaum proletar)
untuk menentang Raja. Berakhir dengan jaminan hak individu (rakyat). (Revolusi Perancis,
1789)

 Tahun 1688, terjadi The Glorious Revolution, di Inggris. Raja James II diturunkan. Setahun
kemudian parlemen Inggris mensahkan undang-undang hal rakyat (bill of right).

 Peristiwa seperti ini tidak luput dari pengaruh seorang filsuf, John Locke, yang
mengajarkan setiap orang terlahir dengan hak-hak dasar yang tidak boleh dirampas; hak
hidup, hak memiliki sesuatu (property), kebebasan beropini, beragama dan berbicara.
Justru pemerintahlah yang bertugas untuk menjamin hak-hak tersebut dengan baik.
Di POLITIK
 Liberalisme berpusat kepada individu. Untuk itu, fungsi negara tidak lain sebagai
pembela dan pengabdi rakyat. Termasuk melindungi hak asasi manusia yang tidak
boleh dirampas oleh apapun dan siapapun.

 The emphasis of Individual and the state is Instrument. (pemusatan kepada individu
dan negara hanyalah alat).
Di EKONOMI
 Di bidang ini, banyak terpengaruh dari buku The Wealth of Nations (1776) oleh Adam
Smith.

 Inti dari buku ini adalah “produksi bebas, perdagangan bebas akan berjalan dengan
sendirinya”.

 Dari sini, kegiatan ekonomi merupakan hak otonomi individu, negara tidak boleh
intervensi dan ikut campur.
Di AGAMA
 Liberalisme di bidang agama sangat identik dengan ungkapan “refuse the dogmatism),
menolak ajaran agama yang bertentangan dengan akal.

 Perkembangan liberalisme dalam pemikiran keagamaan (theological liberalism), terbagi


dalam beberapa fase:
1) Doktrin rasionalisme (Rene Descartes) di abad 17. diantaranya; (1) percaya pada akal
manusia, (2) keutamaan individu, (3) imanensi Tuhan, (4) Meliorisme (kepercayaan bahwa
manusia itu berkembang dan dapat dikembangkan). Lihat peristiwa Martin Luther, awal
munculnya Kristen Protestan.

2) Doktrin romanticisme (Jean Jacques, Immanuel Kant, Friedrich Sleiermacher), akhir abad 18.
diantaranya; individu dapat dijadikan sumber nilai, kesadaran-diri sama dengan kesadaran-
Tuhan.

3) Semangat modernisme dan postmodernisme. Agama bisa berubah dan berkembang sesuai
progres perkembangan ilmu pengetahuan.
Di AGAMA
 Liberalisme juga melibas dogma-dogma agama samawi; Yahudi, Kristen dan Islam
sendiri.

 Efek agama yang diliberalkan:

1) Kepercayaan kepada tuhan tidak sesuai ajaran aslinya

2) Antara ajaran dan amalan adalah sesuatu yang berbeda. Dogma vs etika.

3) Beberapa ajaran mengalami perubahan bahkan ditolak mentah.

4) Mendukung pemisahan antara agama dan negara (sekularisme)

5) Bebas beragama dan bebas dari (ajaran) agama.

Anda mungkin juga menyukai