Kontemporer
STAI PUBLISISTIK THAWALIB JAKARTA
ARIF FIRMANSYAH
LIBERALISME
MAKNA dan SEJARAH
Liberal adalah terma yang berasal dari BAHASA LATIN yaitu liber, artinya adalah
bebas. Suatu keadaan dimana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain
(bukan budak).
Awal sejarah liberalisme berasal dari zaman Yunani Kuno. Tapi hal ini sulit untuk
dideteksi mengingat perkembangan ideologi ini hanya sebatas dalam wacana dan
konsep-konsep dalam argumentasi.
MAKNA dan SEJARAH
Kronologi munculnya liberalisme bisa dilihat dari beberapa hal dibawah ini:
2) Deklarasi koloni Inggris yang berada di benua Amerika sebanyak 13 koloni. Mereka
menyatakan bahwa setiap orang mendapatkan haknya dan tidak dapat
dipisahkan, yaitu hak hidup, hak kebebasan dan hak kebahagiaan.
4) Kebebasan berbicara
8) Menolak dogma
Di POLITIK
Paham liberalisme masuk di bidang politik diawali dari kaum borjuis yang ingin
meruntuhkan keabsolutan kekuasaan Raja. Untuk itu mengajak rakyat (kaum proletar)
untuk menentang Raja. Berakhir dengan jaminan hak individu (rakyat). (Revolusi Perancis,
1789)
Tahun 1688, terjadi The Glorious Revolution, di Inggris. Raja James II diturunkan. Setahun
kemudian parlemen Inggris mensahkan undang-undang hal rakyat (bill of right).
Peristiwa seperti ini tidak luput dari pengaruh seorang filsuf, John Locke, yang
mengajarkan setiap orang terlahir dengan hak-hak dasar yang tidak boleh dirampas; hak
hidup, hak memiliki sesuatu (property), kebebasan beropini, beragama dan berbicara.
Justru pemerintahlah yang bertugas untuk menjamin hak-hak tersebut dengan baik.
Di POLITIK
Liberalisme berpusat kepada individu. Untuk itu, fungsi negara tidak lain sebagai
pembela dan pengabdi rakyat. Termasuk melindungi hak asasi manusia yang tidak
boleh dirampas oleh apapun dan siapapun.
The emphasis of Individual and the state is Instrument. (pemusatan kepada individu
dan negara hanyalah alat).
Di EKONOMI
Di bidang ini, banyak terpengaruh dari buku The Wealth of Nations (1776) oleh Adam
Smith.
Inti dari buku ini adalah “produksi bebas, perdagangan bebas akan berjalan dengan
sendirinya”.
Dari sini, kegiatan ekonomi merupakan hak otonomi individu, negara tidak boleh
intervensi dan ikut campur.
Di AGAMA
Liberalisme di bidang agama sangat identik dengan ungkapan “refuse the dogmatism),
menolak ajaran agama yang bertentangan dengan akal.
2) Doktrin romanticisme (Jean Jacques, Immanuel Kant, Friedrich Sleiermacher), akhir abad 18.
diantaranya; individu dapat dijadikan sumber nilai, kesadaran-diri sama dengan kesadaran-
Tuhan.
3) Semangat modernisme dan postmodernisme. Agama bisa berubah dan berkembang sesuai
progres perkembangan ilmu pengetahuan.
Di AGAMA
Liberalisme juga melibas dogma-dogma agama samawi; Yahudi, Kristen dan Islam
sendiri.
2) Antara ajaran dan amalan adalah sesuatu yang berbeda. Dogma vs etika.