dan Kepercayaan
Tujuan Pembelajaran
Membedakan kepemimpinan dan manajemen.
Menjelaskan beberapa teori kepemimpinan menurut
trait theories, behavioral theories, dan contingency
theories.
Menjelaskan perbedaan gender dalam gaya
kepemimpinan.
Membandingkan kepemimpinan transformasional dan
kepemimpinan transaksional.
Mengidentifikasikan keterampilan para pemimpin
visioner.
Menjelaskan peran pemimpin tim yang efektif.
Menguraikan bagaimana pemimpin dapat membangun
kepercayaan.
Apa itu KEPEMIMPINAN?
• Jujur
• Visioner
• Inspiring
• Kompeten/Cerdas
• Adil
• Supportive
5 (5,5)
Impoverished Authority-Obedience
Management Middle-of-the-Road Efficiency in operations
6 Exertion of minimum Management results from arranging
effort to get required work Adequate organization conditions of work in such
7 done is appropriate to performance is possible a way that human
sustain organization through balancing the elements interfere to a
8 membership necessity to get out work with minimum degree.
maintaining morale of people
9 (1,1) at a satisfactory level. (9,1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Low Concern for Production High
tinggi
3
1.1 Usaha manajemen yang paling 9.1efesiensi hasil manajemen ini
2 dicapai dari usaha menata kerja dalam
rendah (minim) terhadap pekerjaan
yang harus dikerjakan dan semangat cara tertentu dengan sedikit
1 kerja orang-orang yang bekerja. perhatiannya pada unsur manusianya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
rendah produksi tinggi
Karakteristik Pemimpin Transaksional
Contingent Reward: menetapkan pertukaran
imbalan dgn upaya, menjanjikan imbalan
atas kinerja baik, mengakui prestasi.
Management by Exception (aktif):
mengawasi dan mencari penyimpangan dari
aturan dan standar, melakukan tindakan-
tindakan perbaikan.
Management by Exception (pasif):
melakukan intervensi hanya jika standar tidak
tercapai.
Laissez-Faire Leader: menyerahkan tanggung
jawab, menghindari pembuatan keputusan.
Karakteristik Pemimpin Transformasional
Charisma: memberikan visi dan rasa memiliki
arah, menanamkan kebanggaan,
menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan.
Inspiration: mengkomunikasikan harapan/cita-
cita yg tinggi, menggunakan lambang utk
mempersatukan semua upaya, mengungkap-
kan tujuan2 penting dgn cara yg sederhana.
Intellectual Stimulation: mendorong penyele-
saian masalah scr cerdas, rasional, & cermat.
Individualized Consideration: memberi
perhatian pribadi, memperlakukan tiap
karyawan sbg individu, membimbing, memberi
nasehat.
Ciri-ciri Pokok
Pemimpin Karismatik
1. Visi dan artikulasi. Memiliki visi—tentang masa
depan yg lebih baik—dan mampu menyampaikan visi
ini dgn cara yg dipahami orang lain.
2. Risiko pribadi. Bersedia memikul risiko pribadi yg
tinggi dan mau berkorban utk mewujudkan visi.
3. Kepekaan lingkungan. Mampu secara realistik
menilai kendala lingkungan dan sumber daya yg
diperlukan utk melakukan perubahan.
4. Kepekaan thd kebutuhan pengikut. Sadar akan
kemampuan orang lain dan tanggap thd kebutuhan
dan perasaan mereka.
5. Perilaku yang tidak biasa. Menunjukkan perilaku
yg dipandang baru dan tidak biasa.
Dispersed Leadership: Menyebarkan
Kepemimpinan Ke Seluruh Organisasi
SuperLeadership: Memimpin orang lain agar
mereka mampu memimpin diri sendiri.
Membentuk Kepemimpinan Dalam Tim.
Banyak pemimpin yg tidak mampu mewujudkan
perubahan melalui tim.
Keterampilan baru spt kesabaran utk berbagi
informasi, mempercayai orang lain,
mendelegasikan otoritas, dan tahu kapan
melakukan intervensi, menjadi sangat penting.
Memimpin Melalui Pemberdayaan.
Memberi kesempatan bagi karyawan utk
bertanggungjawab penuh atas pekerjaan
mereka.
Karakteristik Pemimpin Tim
Trouble-
Penghubung
Shooters
Pengelola
Konflik
Memimpin Diri Sendiri
Semua organisasi memiliki pengikut lebih
banyak ketimbang pemimpin. Jadi, pengikut
yg tidak efektif lebih mungkin menjadi
penghambat bagi suatu organisasi daripada
pemimpin yg tidak efektif.
Kualitas pengikut yang efektif:
Mengelola diri sendiri dgn baik.
Punya komitmen thd tujuan/kepentingan di luar
diri mereka sendiri.
Membangun kompetensi & mengarahkan upaya
mereka agar memberikan dampak maksimal.
Berani, jujur, dan terpercaya.
Kecerdasan Emosi dan
Kepemimpinan
Kecerdasan Emosi adalah prediktor terbaik
ttg siapa yang akan muncul sbg pemimpin.
Tetapi IQ dan keterampilan teknis adalah
“kapabilitas minimal” yg harus dimiliki.
Keduanya diperlukan tetapi tidak cukup bagi
sebuah kepemimpinan.
Kebutuhan pemimpin: kesadaran-diri,
kelola-diri, motivasi-diri, empati, dan
keterampilan sosial utk menjadi star
performer. Inilah unsur-unsur Kecerdasan
Emosi.
Gaya Kepemimpinan
Pria dan Wanita
Secara umum, perempuan
mengandalkan gaya
kepemimpinan demokratis
Mendorong partisipasi
Membagi kekuasaan dan informasi
Mencoba meningkatkan harga-diri pengikut
Lebih memimpin dengan melibatkan
banyak orang
Laki-laki merasa lebih nyaman dgn gaya
memerintah-dan-mengendalikan
Menyandarkan diri pada otoritas formal
Kepemimpinan Visioner
Express Live
the Vision the Vision
Extend
the Vision
Pekerja yg Pekerjaan yg tidak
berpengalaman atau ambigu atau sangat
sangat terlatih memuaskan
Apakah
Kepemimpinan
Selalu Relevan?
Kelompok-kelompok Tujuan yang
kerja yang kompak diformalkan atau
atau kohesif aturan-aturan yg kaku
Dimensi Kepercayaan
(Trust)
Integritas
Kejujuran dan kesatuan kata & perbuatan
Kompetensi
Pengetahuan & keterampilan teknis dan interpersonal
Konsistensi
Reliabilitas, predictability, dan judgment yg baik dalam
menangani berbagai situasi
Kesetiaan
Kemauan utk melindungi & menjaga nama baik ssorang
Keterbukaan
Kemauan utk berbagi gagasan dan informasi secara
bebas/terbuka
Membangun Kepercayaan
•Terapkan •Konsisten
keterbukaan •Pegang janji
•Kembangkan •Katakan
keadilan kebenaran
•Ungkapkan •Tunjukkan
perasaan kompetensi
•Jaga kerahasiaan
Ringkasan dan Implikasi
• Kepemimpinan memainkan peran utama
dalam memahami perilaku kelompok.
• Studi kepemimpinan telah diperluas dengan
memasukkan pendekatan-pendekatan yang
lebih heroik dan visioner terhadap
kepemimpinan.
• Gaya kepemimpinan laki-laki dan
perempuan cenderung serupa ketimbang
berbeda, meski pun terdapat perbedaan di
antara keduanya.
Ringkasan dan Implikasi
• Pemimpin kelompok yg efektif memainkan
empat peran:
• Bertindak sebagai penghubung (liaisons)
• Mereka adalah troubleshooters
• Mereka mengelola konflik
• Mereka membimbing anggota tim/kelompok
• Empowered leadership bukanlah gaya
kepempimpinan yang disukai dalam semua
situasi.
• Budaya nasional adalah variabel yg penting
dalam memilih suatu gaya kepemimpinan.
• Kepemimpinan tidak bebas nilai.