Pengertian :
keamanan organisme yang hidup
suatu kemampuan untuk mencegah kerugian-kerugian
yang ditimbulkan oleh penyakit melalui pemberantasan
patogen penyebab penyakit beserta carriernya.
suatu tindakan yang dapat mengurangi resiko masuknya
penyakit dan penyebarannya dari suatu tempat ke tempat
lainnya
tindakan untuk mengeluarkan pathogen tertentu dari
kultivan yang dibudidayakan di kolam induk, pembenihan,
maupun kolam pembesaran dari suatu wilayah atau negara
dengan tujuan untuk pencegahan penyakit
Tujuan / Manfaat Penerapan biosecurity
Memperkecil resiko ikan yang dibudidayakan terserang
penyakit.
Mendeteksi secara dini adanya bakteri patogen dan bakteri
yang merugikan di lingkungan/perairan.
Mencegah berkembangnya organisme pathogen ke
lingkungan budidaya ikan.
Efisiensi pada waktu, pakan, dan tenaga.
Agar kualitas ikan yang dibudidayakan lebih terjamin.
Dapat memantau kondisi lingkungan yang mengalami
perubahan.
Dapat mencegah kerugian karena kegagalan panen yang
diakibatkan wabah penyakit.
Prinsip dasar aplikasi biosecurity
isolasi dan desinfeksi
Ya Tidak Tidak
Ya
P4. Apakah proses selanjutnya akan dapat
menghilangkan bahaya atau mampu Tidak
mengurangi bahaya sampai batas yang
diperbolehkan
Tidak Ya
Definisi
Sumber Informasi
Publikasi Ilmiah
Peraturan Pemerintah
Tenaga ahli
Hasil percobaan, penelitian, dsb
dll
Prinsip 4 – Penetapan Prosedur pemantauan/monitoring
Definisi
Pemantauan adalah tindakan yang terencana dan
berurut dari suatu observasi atau pengukuran
untuk mengetahui apakah CCP berada dalam
kontrol, dan untuk meghasilkan catatan yang
akurat untuk keperluan verifikasi
Prinsip 4 – Penetapan Prosedur pemantauan/monitoring
Tujuan Pemantauan
Definisi
Tindakan koreksi adalah prosedur yang harus
diikuti ketika suatu penyimpangan atau
kesalahan untuk memenuhi batas kritis terjadi
Tujuan
2. upaya pengobatan
Pencelupan
Perendaman
Usapan/olesan
Pemberian obat melalui pakan
Penerapan Biosecurity pada manusia :
Penerapan Biosecurity untuk mencegah hewan
liar masuk lahan budidaya:
Penerapapan
Multiple Screening
di Tambak
Penerapan jaring
pencegah kepiting
Setiap selesai
menggunakan
peralatan di
tambak/lahan
perikanan, peralatan
tersebut harus
dicuci dan
dikeringkan.
Penerapan Biosecurity
Kondisi Alam
Lokasi
pertambakan di
bawah garis
pasang surut,
sehingga air
pasang bisa
masuk ke tambak
dan ada potensi
terjadi
kontaminasi.
1. aspek teknis,
2. aspek manajemen,
3. aspek keamanan pangan dan
4. aspek lingkungan.
aspek teknis
struktur organisasi
dan manajemen pengolahan data untuk
dokumentasi dan rekaman
Dilakukan
dengan cara
mengendapkan air buangan dari proses
budidaya/pembenihan ikan kita dalam
sebuah bak sebelum dibuang ke perairan
umum.
SERTIFIKAT CBIB / CPIB
Syarat sertifikasi CBIB,
Lokasi bebas banjir dan cemaran;
Air tersedia sepanjang tahun dan tidak tercemar;
Menerapkan biosecurity;
Pakan bersertifikat /melampirkan bahan/formula dan
menyerahkan sampel apabila menggunakan pakan
buatan sendiri;
Benih memiliki Surat Keterangan Asal (SKA);
Mempunyai (SOP) dari pengolahan kolam, pengadaan
benih, sampai dengan panen;
SERTIFIKAT CBIB / CPIB
Syarat sertifikasi CPIB
1. Surat keterangan dari Desa;
2. Lokasi bebas banjir dan cemaran;
3. Air tersedia sepanjang tahun dan tidak tercemar
4. Fasilitas unit lengkap (ada gudang, tempat pengemasan dsb)
5. Menerapkan biosecurity;
6. Pakan bersertifikat, atau melampirkan bahan/formula dan
menyerahkan sampel apabila menggunakan pakan buatan
sendiri;
7. Induk memiliki Surat Keterangan Asal (SKA);
8. Mempunyai (SOP) dari pengolahan kolam, pengadaan induk,
pemeriksaan kesehatan ikan, emeriksaan kualitas air, sampai
dengan panen dan pengemasan;
9. Mempunyai data rekaman selama proses produksi;
Silvofishery
Silvofishery
Silvofishery
Intertidal Zone
High
Tide
Line
Low Tide Line
Silvofishery
Mangrove Silvofishery adalah
adalah kumpulan suatu pola agroforestri
tumbuhan tropis/sub- yang digunakan dalam
tropis yang hidup pelaksanaan program
didaerah intertidal. perhutanan sosial di
kawasan hutan
mangrove
Komoditasnya seperti:
kepiting bakau,ikan bandeng,
Udang windu, udang vanamei,
ikan patin, ikan kakap, ikan
nila, rumput laut.
Fungsi mangrove
Angin
Air
Perumahan penduduk
tipe tambak silvofishery
model empang parit
lahan untuk hutan bakau dan empang masih menjadi satu
hamparan yang diatur oleh satu pintu air
komplangan, tanggul
lahan untuk hutan mangrove dan empang terpisah dalam
dua hamparan yang diatur oleh saluran air dengan dua
pintu yang terpisah untuk hutan mangrove dan empang
model jalur
modifikasi dari tambak wanamina model empang parit
dengan penambahan saluran-saluran di bagian tengah yang
berfungsi sebagai empang.
Model empang parit
Komplangan, tanggul
Berdasarkan 3 pola silvofishery dan pola yang
berkembang di masyarakat, direkomendasikan
pola silvofishery kombinasi empang parit dan
tanggul.
Pemilihan pola ini didasarkan atas pertimbangan:
1. Penanaman mangrove di tanggul bertujuan
untuk memperkuat tanggul dari longsor,
sehingga biaya perbaikan tanggul dapat ditekan
dan untuk produksi serasah.
2. Penanaman mangrove di tengah bertujuan
untuk menjaga keseimbangan perubahan
kualitas air dan meningkatkan kesuburan di
areal pertambakan.
Keuntungan ganda yang pembudidaya dapatkan dari
penerapan konsep wanamina / SILVOFISHERY
UMKM untuk pengolahan
makanan dari buah mangrove
(kripik dan sirup).
lebih terjamin
keberlanjutannya walaupun
produktivitas jauh lebih kecil
www.themegallery.com