DIO ANANDA NIM: 1710104082023 penumpukan air ketuban yang berlebihan selama masa kehamilan. CONTOH Polihidramnion Penyebab Polihidramnion
Gangguan kesehatan pada
janin Penumpukan cairan
Ibu hamil yang menderita Kondisi kromosom yang
diabetes abnormal
Berbagai infeksi Ketidaksesuaian darahantara
ibu dan janin Gejala Polihidramnion
Kesulitan bernapas, misalnya tersengal-sengal atau napas
pendek.
Dinding perut yang membesar, terkadang perut bisa jauh lebih
besar hingga ibu tidak bisa merasakan gerakan janin.
Rahim terasa tidak nyaman atau terjadi kontraksi.
Janin berada dalam posisi yang tidak baik, seperti sungsang. Komplikasi Polihidramnion
Kelahiran prematur
Ketuban pecah lebih
awal.
Solusio plasenta
Tali pusar yang keluar
mendahului bayi saat persalinan. Kematian janin dalam kandungan (stillbirth). Pengobatan Polihidramnion
Pemberian indomethacin, untuk mengurangi produksi urine janin dan
volume air ketuban. Meski demikian, obat ini tidak dapat diberikan setelah minggu ke-31 kehamilan. Saat pemberian obat ini, kondisi jantung janin juga perlu dipantau. Efek samping setelah mengonsumsi indomethacin adalah mual, muntah, serta sakit maag.
Mengeluarkan air ketuban melalui amniocentesis. Meski demikian,
tindakan ini berisiko menimbulkan komplikasi, seperti solusio plasenta, pecah ketuban dini, atau persalinan prematur.
Ablasi dengan laser, pada polihidramnion yang disebabkan oleh
kehamilan anak kembar jika terdeteksi mengalami sindrom transfusi janin kembar (twin-to-twin transfusion syndrome). Prosedur ini digunakan untuk menutup sebagian pembuluh darah plasenta yang mengalirkan darah berlebihan ke salah satu janin. SEMOGA BERMANFAAT