Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Pembimbing : dr Nur Aisyah, M.Kes


Oleh : dr. Rahmat Handy Saputra
LAPORAN KASUS

Identitas pasien :
• Nama : An. A
• Usia : 9 tahun
• Berat badan : 28 kg
• Alamat : Jl Panderejo – Pasrepan , Pasuruan
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Tanggal MRS : 30 Agustus 2015
• Tanggal pemeriksaan : 14 september 2015
• Tanggal KRS : 14 September 2015
• No RM : 00-26-87-44
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara heteroanamnesa dengan orangtua
pasien di bangsal anak ruangan ganesa pada tanggal 14 september
2015

Keluhan Utama
• Panas

Riwayat penyakit sekarang


• Pasien datang ke IGD RSUD Bangil tanggal 30 agustus 2015 dengan
keluhan panas panas dirasakan sejak satu minggu. Panas tidak
terlalu tinggi tapi mnetap tidak naik turun. Panas disertai muntah,
muntah hanya sekali. Pasien juga merasa kepalanya pusing.
• Pasien tidak mengeluh adanya batuk pilek. Makan dan minum
lancar. BAB dan BAK normal
Riwayat penyakit dahulu
• Kira kira 2 bulan yang lalu pasien dirawat di
puskesmas karena batuk pilek disertai sesak.
Dirawat di puskesmas 2 hari dan diperbolehkan
pulang.
• Pasien mempunyai riwayat sesak sejak kecil.
Sesak bila pasien beraktivitas berat. Bila
beristirahat sesak akan menghilang. Pasien selalu
tertinggal dalam pelajaran olahraga karena pasien
sering sesak bila beraktivitas berat .
• Riwayat nyeri telan disangkal, riwayat kejang
disangkal.
Riwayat pengobatan
• Pasien tidak pernah berobat ke rumah sakit.
Riwayat lingkungan dan sosial
• Ibu pasien mengatakan tinggal di rumah dengan
suami dan ketiga anaknya di sebuah
perkampungan.
Riwayat kehamilan
• Anak A merupakan anak pertama,umur dalam
kandungan selama 39-40 minggu.
Riwayat persalinan
• Lahir normal ditolong bidan dengan berat 3000
gr
Riwayat Imunisasi
• BCG :+
• Polio :+
• DPT :+
• Campak :+
• Hepatitis :+
• Kesan : imunisas lengkap.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : tampak sakit ringan


• Kesadaran : GCS E4M5V6
komposmentis
• Tanda vital
Tensi :110/60 mmHg ( berbaring )
Nadi : 104 x/mnt, reguler, Isi dan tegangan
cukup
RR : 20 x / mnt
Suhu : 36.8°C (aksiler)
• BB: 28 Kg
Mata :
Pemeriksaan Kepala : pupil isokor 3mm/3mm
Normocephali, Hematoma (-), reflek cahaya (+/+),
Fisik a/i/c/d = -/-/-/- sekret (-/-),
exophthalmus (-/-)

Paru depan-belakang Jantung I : IC tidak tampak


P : IC teraba di SIC IV, 2
I : Simetris statis dinamis cm med LMCS,
P : SF kanan = kiri melebar (-), kuat angkat
P : Sonor seluruh lapang (-)
paru P : Konfigurasi jantung
A : SD: vesikuler, ST - / - dalam batas normal,
pinggang jantung tak
mendatar
A : mur-mur (+) gallop (-)

Ekstremitas
Oedem (-/-), Abdomen
Palmar eritem (-/-), I :cembung, venektasi (-).
hiperpigmentasi (-) A :BU (+) normal, bruit (-)
Motorik superior 5/5, P : timpani, area traub
motorik inferior 5/5 timpani, liver span 8 cm.
P :supel, NT (-), Hepar dan
Nyeri sendi (-) lien tidak teraba membesar
Pemeriksaan Laboratorium
L a b H a s i l N o r m a l

Leukosit 8 . 0 4 . 7 0 0 -11. 3 0 0 / µ L

Eritrosit 4 . 3 1 4 . 0 - 5 . 5 x 1 0 8/ µ L

Hemoglobin 1 0 . 0 11,4-15,1 g/Dl

M C V 7 2 . 3 8 0 - 9 3 f L

M C H 2 3 . 2 2 7 - 3 1 p g

Tro m b o s i t 4 8 8 . 0 0 0 142.000-424.000 /µL


Lab H a s i l Normal

SGOT 41 < 3 0

SGPT 15 < 4 1

ASTO Positif ;1600 <200


DIAGNOSIS KERJA

• Rheumatic Heart Disease


TATALAKSANA
Non medika mentosa
• Bed rest

Medika mentosa
• Benzatine penizilline 1,2 juta U I M
• Aspirin 3x500
FOLLOW UP
14 September 2015 ( ZAAL ANAK )
• S : Pasien mengeluh batuk (-), sesak (-), demam (-), panas (-), Nyeri
sendi (-)
• O : Vital sign
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 94x/menit
RR : 24 x/menit
Tax : 37° C
• A : Rheumatic Heart Disease
• Ptx : Terapi
Inf. KAEN 1500cc/24jam
Benzatine penizilline 1,2 juta U I M
Aspirin 3x500
KRS
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIS
Penyakit Jantung Rematik adalah suatu
kondisi dimana katup jantung terusak oleh
infeksi Streptoccocus Beta Hemoliticus Grup A
yang disebabkan Penyakit Demam Rematik
terdahulu.
Demam rematik adalah sindroma klinis
akibat infeksi Streptococcus Beta Hemoliticus
grup A yang ditandai oleh kriteria Jones.
Anatomi Jantung
Etiologi
• Infeksi streptococcus Beta Hemoliticus grup A.
Infeksi bakteri ini biasanya menyebabkan
Faringitis dan sebagian kecil infeksi pada kulit
(pioderma)
• Streptococcus beta hemolyticus dikenali oleh
karena morfologi koloninya dan kemampuannya
untuk menimbulkan hemolisis. Sel ini terdiri dari
sitoplasma yang dikelilingi oleh tiga lapisan
membran, yang disusun terutama dari
lipoprotein.
Diluar membran sitoplasma adalah dinding sel,
terdiri dari tiga komponen:
• Komponen bagian dalam adalah peptigoglikan
yang memberi kekakuan dinding sel.
• Polisakarid dinding sel atau KH spesifik grup. KH
ini terbukti memiliki determinan antigenik
bersama dengan glikoprotein pada katup jantung
manusia.
• Komponen ketiga terdiri dari mosaik protein yang
dilabel sebagai protein M yakni antigen spesifik
tipe dari streptococcus grup A. adanya protein M
ini menghambat fagositosis.
Faktor yang berperan:
•Sifat organisme
•Tempat infeksi
SBHA
•Predisposisi genetik

Enzim
ektraseluler
Polisakarida bakteri
Hemolisin menimbulkan artritis dan
Streptolisin reaksi nodular

Enzim eritogenik

- S : Stabil thd oksigen, tidak imunogenik


Hemolisis  eritem - O : Labil terhadap oksigen  ASTO
Perjalanan alamiah D.R.
• Fase infeksi : S.B.H group A pd nasopharynx
• Fase laten : ( 1 – 3 minggu sesudah infeksi )
demam menurun manifestasi klinis lain menurun , biakan
SBH (-).
• Fase rematik akut :
Manifestasi klinis bervariasi :
– Carditis ringan
– Carditis berat dng gagal jantung 2 – 3 bulan.
– Polyarthritis migrans
• Fase akhir :
Fase tenang atau inaktif (semua tanda-tanda aktif
menurun).
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinik menurut Jones (1982)
Kriteria mayor
• Carditis (hipotensi, pucat, sianosis, berdebar-
debar dan heart rate meningkat )
• Polyarthritis (nyeri pada sendi yang berpindah-
pindah, radang sendi-sendi besar, lutut,
pergelangan kaki, pergelangan tangan, siku )
• Khorea Syndenham (gerakan yang tidak
disengaja / gerakan abnormal , bilateral,tanpa
tujuan dan involunter)
• Eritema Marginatum (bercak-bercak merah
dengan bagian tengah berwarna pucat
sedangkan tepinya berbatas tegas , berbentuk
bulat dan bergelombang dan tidak gatal)

• Nodul Subcutan (sebagai tonjolan-tonjolan


keras dibawah kulit tanpa adanya perubahan
warna atau rasa nyeri )
Kriteria Minor :
• Mempunyai riwayat menderita demam reumatik
/penyakit jantung reumatik
• Athralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif
pada sendi; pasien kadang-kadang sulit menggerakkan
tungkainya
• Demam tidak lebih dari 39 derajad celcius
• Leukositosis
• Peningkatan Laju Endap Darah (LED)
• C-Reaktif Protein (CRF) positif
• P-R interval memanjang
• Peningkatan pulse denyut jantung saat tidur (sleeping
pulse)
• Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)
Pemeriksaan Penunjang

• Kultur tenggorok
• ASTO (antibody Streptoccocus Titer O)
• Rheumatoid Factor
• Radiologi Chest Radiography
• EKG
Terapi

Prinsip penatalaksanaan:
1. Tatalaksana infeksi streptococcus
• < 6 thn Benzatine penicilline 600.000 U 1 M
• > 6 thn Benzatine penizilline 1,2 juta U 1 M
• Dewasa Penicilline 500.000 U 2 kali. Sehari 10 hari,
oral.
• Sensitif terhadap penicilline
• < 6 thn Erythromycine 4 x 125 mg oral,
10 hari
• > 6 thn Erythromycine 4 x 250 mg oral, 10 hari
Anti inflamasi: salisilat obat terpilih.
Steroid adalah obat pilihan kedua
dimana salisilat gagal.

Klinis Obat Dosis

Tanpa karditis, Atau


Aspirin 100 mg/kg/hari, 2 minggu, oral
Karditis, Kardiomegali (-)

2 mg/kg/hari (max 60 mg/hari

selama 2 minggu. kurangi


Karditis, kardiomegali dan
Prednison aspirin 75 mg/kg/hari setelah 2
gagal jantung
minggu diteruskan 6 minggu 4x

sehari oral
Profilaksis golongan penisilin

Diberikan menyusul eradikasi:


• Benzatin penisilin G 1,2 juta U i.m/ 4 atau 3
minggu  resiko tinggi rekuren
• Penisilin V 2x500 mg oral
• Sulfadiazin 1 g/ hr oral
Cardiac management

• Bed rest  pada pasien karditis


• Tanpa karditis: istirahat ditentukan 2 minggu
mobilisasi berharap 2 minggu
• Karditis kardio megali (-): istirahat ditentukan 4 minggu
mobilisasi bertahap 4 minggu
• Karditis kardio Megali: istirahat ditentukan 6 minggu
mobilisasi berharap 6 minggu
• Karditis + gagal Jantung: istirahat ditentukan selama
ada gagal jantung.
Prognosis
• Ad.Vitam: tergantung berat ringannya karditis.
• Ad.Sanasionam: Faktor yang mempengaruhi
kekambuhan ialah faktor imun dan gejala sisa
penderita.
• Ad.Fungsionam: dikhawatirkan akan menjadi
gagal jantung jika penyembuhan dan
pencegahan rekurensi tidak adequat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai