Oleh :
Mohamad Asyraf Bin Mohd Rosly 1740312406
Tiara Mardalifa 1840312678
Jihan Dinahafira 1510312043
Perseptor :
dr. Weni Helvinda, Sp.M(K)
0
KATA PENGANTAR
Penulis
i
Case Report Session
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Batasan Masalah 6
1.3 Tujuan Penulisan 6
1.4 Metode Penulisan 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Anatomi dan Fungsi Kornea-Konjungtiva 7
2.2 Corpus Alineum pada Kornea 11
2.1 Definisi 11
2.2 Epidemiologi 11
2.3 Faktor Resiko 11
2.4 Patogenesis 12
2.5 Manifestasi Klinis 13
2.6 Diagnosis 14
2.7 Penatalaksanaan 16
2.8 Komplikasi 16
2.3 Corpus Alienum Konjungtiva 17
ii
Case Report Session
3.10 Prognosis 24
BAB IV DISKUSI 25
DAFTAR PUSTAKA 26
iii
Case Report Session
DAFTAR GAMBAR
iv
Case Report Session
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari luar tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa logam, kaca atau bahan
organik. Benda asing yang memasuki mata akan mempengaruhi kornea atau
mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea
berbentuk kubah berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata.
Secara histologik kornea terdiri atas 5 lapisan yaitu epitel, membran bowman,
Korpus alineum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk
keadaan darurat mata. Terkadang, benda asing mungkin tidak tampak pada saat
pemeriksaan, kecuali jika meninggalkan jejas abrasi kornea residual dengan rasa
sakit yang dihasilkan. Korpus alineum superfisial kornea jauh lebih umum daripada
trauma.2
tidak meninggalkan gejala sisa permanen. Namun, jaringan parut kornea atau
infeksi dapat terjadi. Semakin lama interval waktu antara cedera dan pengobatan,
5
Case Report Session
alineum intraokular. Morbiditas mata jauh lebih umum. Kerusakan pada iris, lensa,
dan retina dapat terjadi dan sangat merusak penglihatan. Setiap benda asing
konjungtiva.
6
Case Report Session
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea
berbentuk kubah berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata.
1. Epitel kornea
tanpa lapisan tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung
kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung
banyak ujung-ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat
menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi
dengan cepat.2
2. Membran Bowman
Merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat
3. Stroma kornea
Merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagen
tipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblas
4. Membran Descement
7
Case Report Session
5. Endotel kornea
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel
selapis gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin
vesikel dan dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan
kelebihan ion-ion natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air
akan mengikuti secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh
refraksi kornea. Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi
didapatkan dengan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari
humor aquos di bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal
8
Case Report Session
• Kubah kornea akan membiaskan sinar kelubang pupil didepan lensa. Kubah
kornea yang semakin cembung akan memiliki daya bias yang kuat.
• Peran kornea sangat penting dalam menghantarkan cahaya masuk kedalam mata
untuk menghasilkan penglihatan yang tajam, maka kornea memerlukan
kejernihan, kehalusan dan kelengkungan yang tertentu.3
belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet.
Lapisan epitel konjungtiva tediri dari dua hingga lima lapisan sel epitel
goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukus yang mendorong inti sel
goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata
9
Case Report Session
membentuk tonjolan pada konjungtiva. Kemosis yang hebat sangat mengarah pada
viral. Folikel sendiri merupakan hiperplasi limfoid lokal di dalam lapisan limfoid
membran merupakan hasil dari proses eksudatif hanya berbeda derajat. Pada
epitel juga.3
10
Case Report Session
2.2.1 Definisi
Corpus alineum kornea adalah bahan asing atau di kornea, biasanya logam,
trauma mata ringan. Partikel kecil dapat menetap di epitel kornea atau stroma,
sekitarnya dan diikuti edema kelopak, konjungtiva, dan kornea. Leukosit juga
dapat dibebaskan, berakibat pada segmen anteriorr dan / atau menginfiltrasi kornea.
Jika tidak dihapus, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan / atau nekrosis
jaringan.3
2.2.2 Epidemiologi
Corpus alineum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk
keadaan darurat mata. Kadang-kadang, benda asing mungkin tidak tampak pada
saat pemeriksaan, kecuali setelah meninggalkan abrasi kornea residual dengan rasa
alineum kornea yang profunda. Kemungkinan sebuah benda asing intraokular harus
kejadian pada laki-laki jauh lebih tinggi dari pada wanita. Insiden puncak
11
Case Report Session
ditemukan dalam dekade kedua dan umumnya terjadi pada orang yang lebih muda
dari 40 tahun.2,4
2.2.4 Patogenesis
Benda asing pada kornea dapat terjadi dimana saja, biasanya tanpa
atau dalam (intraokular). Beberapa benda yang dapat mengenai seperti serpihan
kayu, logam, plastik, serpihan daun, atau pasir. Trauma biasanya terjadi pada cuaca
dengan angin kencang atau bekerja dengan benda yang dapat menimbulkan angin.
perhatian khusus karena dapat meningkatkan risiko infeksi serta bersifat antigenik
yang dapat menimbulkan reaksi inflamasi kornea. Oleh sebab itu pada pasien
Benda asing pada kornea biasanya terdapat pada lapisan epiel atau stroma.
Keadaan ini dapat menyebabkan reaksi inflamasi sehingga terjadi dilatasi pembuluh
darah di sekitarnya, serta udem palpebra, konjungtiva, dan kornea. Jika tidak segera
dikeluarkan hal ini akan menyebabkan infeksi dan atau nekrosis jaringan.Defek
stroma kornea yang akan menyebabkan ulserasi. Selama fase inisial, sel epitel dan
stroma pada area defek akan terjadi udem dan nekrosis. Sel-sel neutrofil
enzim yang dihasilkan bakteri dapat merusak substansi kornea. Bakteri yang pada
12
Case Report Session
Staphylococcus Sp.5
kornea. Adapun gejala klinis yang ditimbulkan bergantung pula dengan mekanisme
trauma yang terjadi. Berikut ini adalah tiga hal yang dapat terjadi apabila terjadi
1. Edema kornea
Trauma tumpul yang keras atau cepat dapat mengakibatkan edema pada kornea
2. Erosi kornea
karena gesekan keras pada permukaan kornea. Pada erosi epitel pasien akan
mengeluhkan nyeri sekali karena akibat erosi merusak kornea yang memiliki
dan penglihatan akan terganggu dengan media kornea yang keruh. Pada erosi
kornea hasil uji fluoreseins akan berwarna hijau. Untuk kasus erosi, perlu
Keadaan terjadinya erosi yang berulang akibat epitel tidak dapat bertahan pada
defek epitel kornea. Sukarnya epitel untuk menutup permukaan kornea karena
terjadinya pelepasan membrane basal epitel. Membran basal epitel yang rusak
13
Case Report Session
2.2.6 Diagnosis
1. Anamnesis
benda asing yang masuk ke dalam kornea. Gejala klinis yang dikeluhkan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Visus
Slit lamp
digelapkan. Pada slit lamp akan tampak benda asing pada kornea,
Uji Fluoresens
14
Case Report Session
kornea akan selalu terlihat berwarna hijau karena pada setiap defek
3. Pemeriksaan laboratorium
Diperlukan jika ada infeksi/ulkus kornea atau curiga adaya benda asing
atau ulkus.5
4. Pemeriksaan Pencitraan
tinggi untuk benda asing intra orbita. Dan hindari pemeriksaan MRI
konjungtiva).5
15
Case Report Session
2.2.7 Penatalaksanaan
dan mencegah kerusakan fungsi yang permanen. Benda asing yang terletak di
permukaan kornea dapat dihilangkan dengan berbagai cara seperti usapan cotton
bud secara halus, menggunakan jarum spuit 1 cc atau menggunakan magnet. Setiap
h. Berikan antibiotik topikal untuk profilaksis 4x1 hari sampai regenerasi epitel.
j. Reevaluasi dalam 24 jam untuk melihat tanda-tanda infeksi dan ulkus kornea.
2.2.8 Komplikasi
1. Rust ring :
Biasanya terjadi jika benda asing tersebut adalah besi, onsetnya 2-4 jam pertama
dan komplit dalam 8 jam. Dapat dibuang dengan bantuan slit lamp
2. Infeksi kornea
16
Case Report Session
Terjadi jika dibiarkan lebih 2-4 hari, menyebabkan terbentuk ulkus dan jaringan
parut. Hal ini memerlukan terapi antibiotik topikal yang agresif dan
3. Perforasi bola mata pada trauma yang disebabkan logam atau kecepatan tinggi
bisa juga telah terjadi ulkus yang tidak ditangani, hal ini memerlukan terapi
pembedahan.2,3
Benda asing pada permukaan konjungtiva dilakukan penilaian yang terbaik dengan
pasien mengeluhkan sensasi benda asing pada mata, topikal fuoresen dapat
dan linear dari benda asing yang tersangkut pada margin kelopak mata atau tarsal
superior (gambar 2.4). Benda asing yang tertanam dalam jaringan dapat
dihilangkan dengan jarum hipodermik steril sekali pakai. Partikel kaca, duri kaktus,
dan rambut serangga sering kali sulit dilihat, tetapi pencarian cul-de-sac yang
cermat dengan bantuan perbesaran tinggi dalam identifikasi dan ekstraksi. Benda-
benda asing ini dapat dihilangkan dengan forsep (gambar 2.5) atau spatula tumpul.
Jika benda asing dicurigai tetapi tidak terlihat, cul-de-sac harus diirigasi dan
dibersihkan dengan cotton aplicator yang dibasahi dengan anestesi topikal. Eversi
ganda pada kelopak mata dengan retractor Desmarres atau klip kertas bengkok
17
Case Report Session
Gambar 2.3. Eversi kelopak mata, tampak benda asing di konjungtiva tarsal
superior. 11
Gambar 2.4. Ablasi linear vertikal pada kornea superior sugestif benda asing
tersangkut di konjungtiva tarsal superior. 11
18
Case Report Session
19
Case Report Session
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama : Tn.RP
Jenis Kelamin : Laki-laki
No RM : 01.05.96.19
Usia : 17 tahun
Alamat : Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal Pemeriksaan : 28 Agustus 2019
3.2 Anamnesis
1. Keluhan Utama
Mata kiri merah sejak 1 minggu yaang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
- Mata kiri merah sejak ±1 minggu yang lalu
- Awalnya, mata kiri terkena serpihan besi dan terasa mengganjal. Mata kiri
telah dicuci beberapa kali namun gagal dan mata semakin merah.
- Mata kiri berair (+), mata merah (+), nyeri pada mata (-), sekret (-)
- Pandangan kedua mata tidak kabur dan tidak terganggu
- Pemakaian obat – obatan pada kedua mata (-)
3. Riwayat Penyakit dahulu
- Riwayat trauma pada mata tidak ada
- Riwayat alergi sebelumnya tidak ada
- Riwayat DM dan hipertensi tidak ada
- Riwayat operasi pada mata tidak ada
4. Riwayat Penyakit keluarga
- Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien
- Riwayat DM , hipertensi, dan keganasan tidak ada
20
Case Report Session
21
Case Report Session
22
Case Report Session
Gambar 3.1. Corpus alienum “serpihan besi" kornea okuli sinistra (kiri), post
ekstraksi benda asing okuli sinistra
3.9 Edukasi
Gunakan kacamata pelindung mata saat beraktivitas di luar ruangan
23
Case Report Session
3.10 Prognosis
- Quo ad vitam : Bonam
- Quo ad sanationam : Bonam
- Quo ad functionam : Bonam
24
Case Report Session
BAB IV
DISKUSI
25
Case Report Session
DAFTAR PUSTAKA
26