Anda di halaman 1dari 12

REFERAT NEUROLOGI

HEMIFACIAL SPASME
Disusun oleh :
Martono 03310180
PENDAHULUAN

Hemifacial Spasm termasuk dalam golongan movement disorders


yang secara karakteristik ditandai dengan adanya kontraksi
involunter otot wajah yang dipersarafi oleh saraf VII ( N.facialis),
bersifat paroksismal, timbul secara sinkron dan intermitten pada satu
sisi wajah.

Kontraksi bersifat tonik klonik dengan variasi derajat keparahannya.

Spasme hemifasial ini timbul pada usia dekade lima puluhan dan
lebih banyak dijumpai pada wanita. Di Indonesia belum ada data
yang pasti tentang penderita spasme hemifasial.
DEFINISI

Kejang hemifacial (Hemifacial Spasm) adalah kejang tidak disadari


yang tidak terasa sakit pada salah satu bagian wajah disebabkan
tertekannya syaraf cranial VII (N. Facialis). Saraf ini menggerakkan
otot wajah, merangsang kelenjar ludah dan air mata, dan
memungkinkan bagian depan lidah untuk mengetahui rasa.

Umumnya kontraksi dimulai pada daerah sekitar mata (m.orbicularis


oculi), menjalar secara bertahap ke otot daerah pipi dan akhirnya ke
daerah mulut.
Anatomi nervus facialis
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan hemifacial spasm adalah

• Idiopatik
• Vascular compression
• Facial nerve compression by mass
• Brainstem lesion such as stroke or multiple sclerosis plaque
• Secondary to trauma or Bell palsy

Usia setengah baya atau lebih tua adalah faktor resiko pada hemifacial
spasm. Jika orang yang lebih muda dari 40 tahun terkena penyakit ini,
mungkin ada penyakit neurologis yang mendasarinya (misalnya
multiple sclerosis).
GEJALA KLINIS

Gejala dari hemifacial spasm, yaitu :

• Berkedut intermitten dari otot kelopak mata


• Penutupan mata secara paksa
• Spasme otot-otot wajah bagian bawah
• Mulut menarik ke satu sisi
• Kejang terus menerus yang melibatkan semua otot di satu sisi wajah
Gambar : Pasien hemifacial spasm saat saat kejang (A) dan tidak kejang (B)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• EMG
• Elektrofisiologi
• MRI
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

• Tics Facialis
• Facial myokimia
• Bell Palsy

Bell Palsy Hemifacial Spasm


PENATALAKSANAAN

• Carbamazepin Carbamazepin efektif pada lebih dari 50%


kasus

• Obat pelemas otot (baclofen)

• Botulinum Toxin injeksi (BOTOX)

• Operasi dekompresi terhadap pembuluh darah


(MICROVASCULAR DECOMPRESSI)
PROGNOSIS

Hemifacial spasme adalah kondisi progresif dimana lebih dari waktu


pasien akan mengalami gejala yang lebih parah. Kurang dari 10 %
pasien mengalami kambuh kembali dari gejala mereka.

Pada kasus yang berat, hemifacial spasme menyebabkan penutupan


kelopak mata secara tiba-tiba yang membuat mata melihat menjadi
sangat sulit. Meskipun prognosis buruk, harus diingat hemifacial
spasme adalah kondisi yang dapat diobati.
SEKIAN...

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai