Anda di halaman 1dari 25

MENGELOLA KREATIVITAS

Novi Rukhviyanti
Materi
• Mengelola Kreativitas Individu
• Mengelola Kreativitas Perusahaan
• Hambatan dalam Mengelola Kreativitas
mengelola kreativitas dengan optimal
Memfasilitasi atau
Mengenali sumber- melengkapi dengan
merangsang ide-ide
sumber yang potensial fasilitas dan lingkungan
kreatif,
dari kreativitas. yang mendorong
timbulnya kreativitas,

bergabung dalam proses kreativitas dan


diskusi penggalian ide inovasi yang berhasil
Dibentuk gugus-
tapi jangan bisa menjadi pelajaran
gugus brainstorming
mendominasi, dan menjadi sebuah
standar umum

perlu dilakukan market- ide yang mengarah ke


test inovasi
Mengenali sumber-sumber yang
potensial dari kreativitas
Internal Eksternal
• Pengguna, konsumen, pelanggan, mereka
• Karyawan, setiap karyawan, mempunyai selera, insting, dan imajinasi
yang dikaitkan dengan pengharapan mereka
bukan hanya yang bekerja terhadap produk atau jasa layanan yang kita
tawarkan dan pasarkan.
atau berada di bagian riset
dan penelitian atau • Saingan baik langsung dengan produk dan
jasa layanan yang sama atau sejenis, maupun
pengembangan yang yang tidak langsung yang secara keuangan
akan mengambil sebagai alternatif terhadap
memiliki daya kreativitas. produk kita, contoh antara bubur dan mi
instan.

• Supplier dari bahan baku atau sebaliknya


distributor dari produk kita, mereka
menampung sekian banyak masukan dan
informasi dalam keseharian mereka berbisnis
dan tidak mustahil mempunyai masukan
yang berharga untuk dikembangkan menjadi
kreativitas dan selanjutnya inovasi.
Memfasilitasi atau melengkapi dengan fasilitas dan
lingkungan yang mendorong timbulnya kreativitas
Menyediakan khusus
sebuah ruangan dengan
perlengkapan komputer
yang memadai, kemudian
menaruh produk-produk
saingan, menaruh
gambar-gambar para
penemu besar seperti
Thomas A Edison, yang
membangkitkan
semangat orang menggali
dan menelurkan ide-ide
kreatif.
Merangsang ide-ide kreatif,

Selaku pimpinan, Anda bisa


merangsang ide-ide kreatif,
dengan bertanya setiap hari
kepada individu karyawan atau
sekelompok yang berbeda,
dengan mengobrol dengan
mereka dalam suasana yang
lebih informal dan santai
contohnya sewaktu makan siang
di kantin. Hal ini akan
mendorong setiap karyawan
berpikir lebih dari biasanya dan
berharap suatu waktu ditanya
oleh atasan mereka.
Dibentuk gugus-gugus brainstorming
Pesan atau penugasan
tertentu baik dalam
batasan dan arahan
produk dan jasa yang
ingin dihasilkan maupun
dalam kerangka waktu.
Lebih formil sifatnya.
Bergabung dalam diskusi penggalian ide tapi
jangan mendominasi
Pimpinan sesekali bergabung
dalam diskusi penggalian ide
tapi jangan mendominasi,
boleh mendorong dan jangan
terlalu lama bersama mereka,
oleh karena pada umumnya
kreativitas menjadi mandul di
hadapan pimpinan apalagi
yang otoriter, seperti
dikatakan oleh Profesor Teresa
Amabile dari Harvard Business
School, bahwa ada
kecenderungan pimpinan tidak
terlalu suka jika bawahannya
terlalu kreatif.
Poses kreativitas dan inovasi yang berhasil bisa menjadi
pelajaran dan menjadi sebuah standar umum
• Sebuah proses kreativitas dan
inovasi yang berhasil bisa menjadi
pelajaran dan menjadi sebuah
standar umum; prosesnya bukan
inti hasilnya. Sebuah kreativitas
harus dapat dikembangkan
menuju inovasi karena itu adalah
hasil akhir yang nantinya
ditawarkan dan dipasarkan
kepada pengguna atau
konsumen.
• Semakin inovatif semakin
bernilai, apalagi yang tidak
mudah ditiru oleh pesaing. Oleh
karena itu dari sejak semula perlu
ditetapkan "kriteria" dan dibuat
SOP (standard operating
procedure).
Perlu dilakukan market-test
Sebuah produk atau jasa
layanan bisa saja
dianggap sangat brilian
dan meyakinkan, akan
tetapi harus diuji di
pasaran dengan
mengambil kota dan
grup pengguna atau
konsumen yang
mewakili.
Ide yang mengarah ke inovasi
Ini akan menjadi dorongan yang sangat
kuat bagi setiap karyawan, sekarang
maupun yang akan datang untuk
berusaha menelurkan ide-ide yang
kreatif. Besarnya biaya adalah relatif,
Anda boleh saja menekan biaya
serendah mungkin namun berakhir
dengan tidak menghasilkan hal yang
diharapkan, akhirnya akan menjadi
jauh lebih mahal ketimbang biaya yang
(lebih) besar namun mendorong
suksesnya produkdan jasa layanan
Anda di pasar, serta dalam jangka
panjang mengangkat nama
perusahaan, menaikkan penjualan dan
keuntungan, dan pada akhirnya
meningkatkan harga saham.
Hambatan dalam Mengelola
Kreativitas
Perceptual

• Membatasi penyelesaian problem dengan


asumsi yang tidak perlu
• Stereotyping : berpikir konvensional
• Terlalu banyak atau sedikit informasi
• Persepsi itu tentang bagaimana cara
seseorang memandang suatu hal
Emotional

• Takut mengambil resiko


• Tidak menyukai ketidakpastian
• Lebih suka menilai daripada menghasilkan
gagasan
• Menganggap remeh suatu masalah
• Tergesar gesa menyelesaikan masalah
Imagination
(Daya Khayal)
Cultural

• Kultur menghambat perngakumulasian


gagasan
• Takut tampil berbeda dari yang lain
• Takut mengambil tindakan/mengemukakan
gagasan yang kemungkinan bakal dianggap
kontroversial.
Expressive
(Bersifat menyatakan perasaan)
Intellectual
• Telalu mengandalkan logika
• Enggan menggunakan intuisi
• Menggunakan pengalaman atau cara lama
yang terbukti efektif hasilnya.
Environmental

Kurangnya dukungan sarana dan prasarana kerja :


• Tidak ada kerjasama dan rasa saling percaya antara tim
kerja
• Alasan bersifat otoriter, tidak menghargai pendapat
orang lain
• Gangguan rutin, misalnya telepon tamu yang tidak
putus putus dan ruang kerja yang bising
• Kurangnya dukungan untuk mematangkan gagasan
• Budaya kebersamaan (solidaritas) atau anti persaingan.
Hambatan seseorang tidak kreatif.

Rasa • Hambatan pertama seseorang tidak kreatif karena selalu dibayangi


oleh rasa takut gagal, takut salah, takut dimarahi dan rasa atkut

Takut
lainnya.

rasa • Kesuksesan, kepandaian, dan kenyamanan pun bisa jadi hambatan.


Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah
merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali
terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut tidak terdorong

puas
untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru
ataupun menciptakan sesuatu yang baru.
Hambatan seseorang tidak kreatif.

• Rutinitas merupakan salah satu faktor penghambat bagi seseorang

Rutinitas untuk menjadi kreatif. Untuk mengatasi hal tersebut kita perlu
menyisihkan waktu khusus untuk mengisi "kehausan" kita akan
kreativitas, misalnya membaca buku tiap minggu, kemungkinan

Tinggi besar kita bisa menemukan ide brilian yang bisa kita adaptasi atau
perbaiki, perluas lingkungan sosial kita dengan mengikuti
perkumpulan-perkumpulan diluar pekerjaan kita.

• Kemalasan mental merupakan salah satu penghambat untuk

Kemalasan berpikir kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan
kemampuan otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam
karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk

Mental mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru ataupun


mencoba yang baru.
Hambatan seseorang tidak kreatif.

• Seringkali karyawan atau pelanggan/rekanan mengeluh


karena ide atau usulan mereka tidak ditanggapi. Hal ini
bisa saja terjadi karena proses pengambilan keputusan
yang lama atau karena proses birokrasi yang terlalu
berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan
semangat orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan
ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin besar

Birokrasi organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga


masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung
terdekteksi oleh top managemen karena harus melewati
rantai birokrasi yang panjang. Saat ini banyak organisasi
dunia memecah diri menjadi unit-unit bisnis yang lebih
kecil untuk memperpendek birokrasi agar lebih gesit
dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para
pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan
solusi.
Hambatan seseorang tidak kreatif.

• Rutinitas merupakan salah satu faktor penghambat bagi seseorang

Rutinitas untuk menjadi kreatif. Untuk mengatasi hal tersebut kita perlu
menyisihkan waktu khusus untuk mengisi "kehausan" kita akan
kreativitas, misalnya membaca buku tiap minggu, kemungkinan

Tinggi besar kita bisa menemukan ide brilian yang bisa kita adaptasi atau
perbaiki, perluas lingkungan sosial kita dengan mengikuti
perkumpulan-perkumpulan diluar pekerjaan kita.

• Kemalasan mental merupakan salah satu penghambat untuk

Kemalasan berpikir kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan
kemampuan otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam
karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk

Mental mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru ataupun


mencoba yang baru.
Hambatan seseorang tidak kreatif.

• Masalah seperti kegagalan, kesulitan,


kekalahan, kerugian memang
Terpaku menyakitkan.Tetapi bukan berarti usaha
kita untuk memperbaiki ataupun

pada mengatasi masalah tersebut harus


terhenti. Justru dengan adanya masalah,
kita merasa terdorong untuk memacu
masalah kreativitas agar dapat menentukan cara
lain yang lebih baik, lebih cepat dan lebih
efektif.
Hambatan seseorang tidak kreatif.

• Lingkungan dan budaya


sekitar kita yang
membentuk opini atau
Stereotyping pendapat umum terhadap
sesuatu (stereotyping) bisa
juga menjadi hambatan
dalam berpikir kreatif.

Anda mungkin juga menyukai