Anda di halaman 1dari 18

Geokonsep

PEMBELAJARAN KEFILSAFATAN
Oleh
Nama : Yulin Podungge
Nim : 211190009
1. FILSAFAT
• Filsafat adalah “Pengetahuan Metodis, Sistematis dan Koheren tentang seluruh
kenyataan”. (Dr.Harry Hamersma, 1981 Hal. 10)
• Kata Filsafat berasal dari bahasa Arab Falsafah yang dalam bahasa inggris dikenal
dengan istilah philosophy dan semuanya itu berasal dari bahasa yunani philosophia.
Kata philosophia terdiri dari kata philein yang berarti cinta; love dan sophia yang
berarti kebijaksanaan ; wisdom ; sehingga secara otimologis filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (Love of Wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. (Drs Lasiyo dan
Drs. Yuwono, 1985, Hal. 1)
• Filsafat Secara Umum dapat diberi pengertian sebagai Ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. (Sunoto, 1982,
Hal. 14)

Kesimpulannya :
Filsafat adalah suatu tindakan yang berarti seperti menunjukan sebuah hakekat
segala sesuatu tentang kebenaran. Perbedaan dari beberapa tinjauan pustaka yaitu
setiap pada pengertian membahas tentang pengertian itu sendiri seperti pada buku drs
yuwono dan Drs Lasiyo membahas tentang filsafat itu berarti cinta. Persamaan dari
beberapa tinjauan pustaka ini yakni menuju kepada kata “Kebenaran”
2. SEJARAH FILSAFAT
Dalam sejarah filsafat kita bertemu dengan hasil penyelidikan semua cabang filsafat. Sejarah
filsafat mengajar jawaban-jawaban yang diberikan oleh pemikir-pemikir besar, tema-tema yang di anggap
paling penting dalam periode-periode tertentu dan aliran-aliran besar yang menguasai pemikiran selama
suatu jaman atau disuatu bagian dunia tertentu. Cara berpikir tentang manusia, tentang asal dan tujuan,
tentang hidup dan kematian, tentang kebebasan dan cinta, tentang yang baik dan yang jahat, tetang
materi dan jiwa, alam dan sejarah. Tetapi ada banyak pertanyaan dan jawaban yang selalu kembali, di
segala jaman dan disemua sudut dunia. Oleh karena itu sejarah filsafat sesuatu yang sangat penting.
Karena dalam sejarah filsafat seakan-akan diadakan suatu dialog antara orang dari semua jaman dan
kebudayaan tentang pertanyaan-pertanyaan yang paling penting.
Dalam sejarah filsafat biasanya dibedakan tiga tradisi besar : filsafat india, filsafat china dan
filsafat barat. Antara ketiga tradisi ini ada banyak paralel, terutama antara filsafat india dan filsafat barat.
Satu hal yang menonjol ialah banyak baik di India dan China maupun dalam dunia Barat, hidup intelektual
menjadi dewasa (dengan melepaskan diri dari corak berpikir “mitis”) dalam periode antara 800 dan 200
sebelum masehi. Dalam periode ini hidup konfusius dan Lao Tse di China, Gautama Buddha dan
penyusun-penyusun Upanisad di India, Parmenides, Herakleitos, Sokrates, Plato dan aristoteles di Yunani
atau koloni-koloni Yunani, Zoroaster di Persia, nabi-nabi besar di Israel.
Dengan “Filsafat China” dan “Filsafat India” dimaksudkan dua tradisi dari ribuan tahun yang
terikat pada keadaan geografis, politis dan kultural dari china dan subkontinen India. Dibandingkan
dengan kedua tradisi ini, tradisi ketiga filsafat Barat, sesuatu yang tidak begitu jelas. Karena tradisi “filsafat
barat, telah mulai di asia kecil dan memuat pemikir-pemikir dan aliran-aliran dari eropa, Asia, Afrika dan
Amerika. Termasuk filsafat Barat : Filsafat Yunani, Filsafat Hellenistis, filsafat Kristiani, filsafat Islam, filsafat
jaman renesanse, jaman modern dan masa kini.
Sejarah filsafat dunia merupakan suatu sumber pengetahuan, pengalaman, hikmat dan iman
yang luar biasa. Sejarah filsafat merupakan suatu cerminan bagi manusia,. Pertanyaan-pertanyaan dan
ide-ide manusia sekarang ditemukan kembali disini dalam suatu perspektif yang sangat luas, yang
mengatasi batas-batas agama, batas-batas bahasa, batas-batas jaman dan kebudayaan. (Dr. Harry
Hamersma, 1981, Hal. 30-31)
3. PENGETAHUAN
• Pengetahuan adalah hasil daripada Orang Tau Tentang suatu hal, misalnya
pengetahuan tentang rasa enak, sedih, bahagia dan lain sebagainya. (Drs. Lasiyo dan
Drs. Yuwono, 1985, Hal. 15)
• Menurut Pudjawidjana , pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas
rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera
dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan sebuah objek tertentu. (Suriasumantri, J. 2001. hal 35.)

Kesimpulannya :
Pengetahuan adalah hasil dari reaksi manusia terhadap rangsangannya dengan
faktor pendukung yaitu alam sekitar. Misalnya seperti pengetahuan tentang rasa enak
dari makanan, rasa galau dari cinta dan sebagainya. Persamaan dari tinjauan pustaka
diatas yakni tentang hasil dari reaksi manusia dan perbedaannya yaitu Buku Drs Lasiyo
dan Drs. Yuwono memberikan contohnya agar supaya pembaca bisa lebih memahami.
4. ILMU PENGETAHUAN
• Ilmu Pengetahuan adalah pendalaman lebih lanjut pengetahuan manusia atau ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang telah memenuhi empat syarat ilmiah seperti
yang telah disebutkan diatas. (Drs Lasiyo dan Drs Yuwono, 1985, Hal. 15)
• “Pengetahuan metodis, sistematis dan kohern (“bertalian”) tentang suatu bidang
tertentu dari kenyataan”. (Dr. Harry Hemarsma, 1981, Hal. 10)

Kesimpulannya :
Ilmu Pengetahuan merupakan suatu hal yang lebih dari pengetahuan karna
didasari oleh empat syarat ilmiah dan memang telah benar-benar terjadi atau biasa
disebut dengan kenyataan. Persamaan dari tinjauan pustaka diatas yaitu sama-sama
membenarkan tentang sesuatu hal yg telah terjadi dan perbedaannya yakni seperti
pada pengertian pengetahuan sebelumnya, Drs. Lasiyo dan Drs Yuwono memberikan
contohnya.
5. ILMU FILSAFAT
• Ilmu Filsafat mempunyai fungsi yang pentig dalam rangka membentuk manusia
yang bijaksana, yaitu fungsi teoritis maupun praktis. (Drs. Lasiyo dan Drs Yuwono,
1985, Hal. 60)
• Menurut H.Hasbullah Bakri, Ilmu filsafat ialah ilmu yang menyelidiki sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya, sejauh yang
dapat dicapai akal manusia, dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu. (Ismaun. 2000. )

Kesimpulannya :
Ilmu Filsafat Merupakan kebenaran yang sudag terjadi untuk membentuk
manusia yang bijaksana. Persamaan dari tinjauan diatas yaitu membahas tentang
suatu ilmu yang telah terjadi sedangkan perbedaannya yaitu menurut H.Hasbullah
bakri lebih membahas secara rinci.
6. FILSAFAT ILMU

• Filsafat sebagai ilmu; sama seperti ilmu-ilmu yang lain yaitu harus memenuhi empat
syarat ilmiah : (a) mempunyai objek, (b) Bermetoda, © disusun secara sistematis, dan
(d) bersifat universal. (Drs. Lasiyo dan Drs Yuwono, 1985, Hal. 5)
• Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki sedalam dan seluas
mungkin segala sesuatu mengenal semua ilmu. Filsalat ilmu merupakan bagian dan
epistemologi yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu. (Sumarto. 2017. hal. 10.)

Kesimpulannya :
Filsafat Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang secara mendalam mengkaji
hakikat ilmu. Persamaan dari tinjauan pustaka tersebut adalah sama-sama
membahas tentang ilmu pengetahuan secara spesifik dan perbedaannya pada buku
drs lasiyo menjelaskan tentang empat syarat ilmu tersebut.
7. ONTOLOGI
• Metafisika umum (atau “Ontologi”) berbicara tentang segala sesuatu sekaligus, lalu
itu hanya mungkin kalau komperesi perkataan-perkataannya kecil sekali. (Dr. Harry
Hamersma, 1981, Hal. 18)
• Kata yunani untuk “pengada” adalah “On” (Genetif “Ontos”), Oleh Karena itu
pengetahuan tentang pengada-pengada, sejauh mereka ada, disebut “Ontologi”.
(Dr. Harry Hamersma, 1981, Hal. 19)
• Ontologi yaitu membicarakan teori mengenai sifat dasar dan ragam-ragam
kenyataan, misalnya ; usaha para filsuf dalam mengungkapkan makna eksistensi
dengan pertanyaan-pertanyaan apakah hakekah ada itu? Apakah klasifikasi dari
yang ada? Apakah sifat sadar kenyataan dan ada terakhir? Dan masih banyak lagi.
(Drs. Lasiyo dan Drs. Yuwono, 1985, Hal. 22)

Kesimpulannya :
Ontologi atau yang sering dikatakan Metafisika umum adalah sifat yang
berbicara secara sekaligus dalam satu rangkaian paragraf. Perbedaan dari tinjauan
pustaka diatas yaitu setiap buku menjelaskan tentang pengertian ontologi secara
khas dan persamaanya yaitu membahas tentang ontologi itu sendri yang berarti kata
atau kalimat yang terucap secara bersamaan.
8. EPISTEMOLOGI
• Epistemologi ; semua cabang filsafat terdiri dari pengetahuan (Dr. Harry Hamersma,
1981, Hal. 15)
• Kata “epistemologi” berarti pengetahuan (dari kata yunani “Logia” tentang
pengetahuan “Episteme”. (Dr. Harry Hamersma, 1981, Hal. 15)
• Secara etimologis Epistemologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kata
episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran, sedangkan logos
berarti kata atau pikira atau ilmu, jadi epistemologi adalah pikiran-pikiran tentang
pengetahuan atau kebenaran. (Drs. Lasiyo dan drs. Yuwono, 1985, Hal. 23)

Kesimpulannya :
Epistemologi merupakan cabang ilmu filsafat yang berarti pengetahuan tentang
kebenaran. Persamaannya yaitu setiap tinjauan pustaka membahas tentang
pengetahuan yang bersifat kebenaran dan perbedaannya yakni Drs. Lasiyo dan Drs.
Yuwono membahas lebih rinci.
9. LOGIKA
• Logika (dari kata yunani “logikos”, “berhubungan dengan pengetahuan”,
“berhubungan dengan bahasa”) merupakan cabang filsafat yang menyelidiki
kesehatan cara berpikir, aturan-aturan mana yang harus dihormati supaya
pertanyaan-pertanyaan kita sah. (Dr. Harry Hemarsma, 1981, Hal. 16-17)
• Adapun itisari ajaran logika Aristoteles adalah “silogisme” yaitu menarik kesimpulan
dari pengertian yang umum untuk peroleh pengertian yang luas dan mempunyai
kebenaran yang umum. (Drs. Lasiyo dan Drs. Yuwono, 1986, Hal. 43)
• Logika sebagai cabang filsafat. Logika adalah cabang filsafat tentang berpikir. Logika
membicarakan tentang aturan aturan berfikir agar dengan aturan-aturan tersebut
dapat mengambil kesimpulan yang benar. (Sunoto, 1982, hal. 22)

Kesimpulannya :
Logika merupakan cabang filsafat yang berhubungan dengan pengetahuan,
pemikiran dari manusia secara sah. Persamaan dari tinjauan pustaka tersebut adalah
membahas tentang pengertian logika secara umum yaitu tentang cara berpikir
sedangkan perbedaanya yaitu masing-masing tinjauan pustaka mengulas pikiran atau
logika secara rinci.
10. AKSIOLOGI
• Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai
budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama,
bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana. (I Gusti Bagus Rai Utama, 2013,
Hal. 11)
• Aksiologi berasal dari kata axios yakmi dari bahasa Yunani yang berarti nilai dan logos
yang berarti teori. Dengan demikian, maka aksiologi adalah “teori tentang nilai”
(Suriansumantri, 2000)

Kesimpulannya :
Aksiologi merupakan masalah yang membahas teori tentang nilai. Secara garis
besar persamaanya yaitu pengertian secara umum yaitu teori tentang nilai dan
perbedannya yaitu I Gusti Bagus Rai Utama lebih membahas tentang lebih rinci
dibandingkan teori dari suriansumantri.
11. ETIKA
• Etika atau “Filsafat moral” adalah cabang filsafat yang berbicara tentang “Praktis”
manusiawi, tentang tindakan. (Dr. Harry Hamersma, 1981, Hal 23)
• Kata “Etika” berasal dari kata yunani “ethos”, “adat”, “cara bertindak”, “tempat
tinggal”, “kebiasaan”. Kata “moral” berasal dari kata latin “mos” (genetif “moris”),
yang mempunyai arti sama. (Dr. Harry Hamersma, 1981, Hal 23)
• Manusia itu asalnya dari dunia idea, maka dari itu tujuan manusia tidak terus
menerus berada didunia bayang-bayang saja. Melainkan ia harus kembali keasal
mulanya untu berkumpul dan memandangi idea-idea selama-lamanya dan idea
tertinggal ialah idea kebaikan. (Drs. Lasiyo dan drs. Yuwono, 1986, Hal. 40)

Kesimpulannya :
Etika adalah suatu nilai moral manusia. Persamaan dari tinjauan pustaka
tersebut yaitu sama sama membahas tentang moral, dan perbedaanya yaitu lebih di
memberikan sebuah contoh yang memudahkan pembaca.
12. ESTETIKA

• Estetika (dari bahasa yunani “aisthesis”, “Pengamatan”) adalah cabang filsafat yang
berbicara tentang keindahan. (Dr. Harry Hamersma, 1981, Hal. 24)
• Estetika diluksikan sebagai cabang filsafat yang embicarakan tentang nilai indah dan
tidak indah. (Drs. Lasiyo dan Drs. Yuwono, 1985, Hal. 26)

Kesimpulannya :
Estetika merupakan satu cabang filsafat yang membicarakan tentang nilai atau
sesuatu yang indah.
13. AGAMA

• Agama adalah cabang filsafat khusus yang membicarakan atau bersangkutan dengan
agama. filsafat agama bukanlah pembelaan secara filsafati tentang keyakinan-
keyakinan keagamaan, tetapi pemikiran filsafat tentang agama, yaitu pemerikasaan
yang reflektif, kritis dan analisa tentang arti-arti dan kepercayaan yang terlibat dalam
Agama (Drs. Lasiyo dan Drs. Yuwono, 1985, Hal. 32)
• Menurut Darajat (2005) agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan
terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu lebih tinggi daripada manusia.
(Daradjat, Zakiyah. 2005. hal 10.)

Kesimpulannya :
Agama merupakan suatu hal yang diyakini manusia karna adanya tingkat rasa
dalam diri.
14. GEOLOGI
• Asal kata geologi adalah: geo+logos. Geo artinya sebagai “Bumi”, sedangkan logi
yang asal katanya adalah logy atau logos, diartikan “ilmu”. Dengan demikian,
geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Bumi, yaitu tempat manusia dan
binatang menggantungkan hidupnya dan bermukim, dan Bumi sebagai tempat
hidup dan berkembangnya tumbuhan. (Sukandarrumidi, dkk, 2014, Hal. 5)
• Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala
sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan
kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun
diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. (Noor,
Djauhari,2009, Hal. 1)

Kesimpulannya :
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi terlebih pada batuan,
mineral dan tambang.
15. KONSEP

• Konsep adalah penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan


filsafat pemikiran manusia. (Aristhoteles, 1987)
• Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan
suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan.
(Singarimbun dan Effendi, 2008)

Kesimpulannya :
Konsep merupakan pegangan manusia tentang pengetahuan ilmiah
16. GEOKONSEP

• IMMANUEL KANT ( 1724 – 1804 ), alam raya terbentuk dari suatu zat utama (primary
matter) yg memenuhi ruang angkasa, karena sifat dan massa kepadatannya, maka
saling tarik dan menolak, shg membentuk tatasurya beserta planetnya.
• PIERRE LAPLACE (17481827), susunan tatasurya (matahari, planet, satelit) awalnya
terbentuk dari nebula (gumpalan awan, gas yang mengembun), masing2 nebula
saling tarik dan terjadi rotasi, kemudian membuat gumpalan dan orbit.

Kesimpulannya :
Geokonsep adalah suatu gambaran fenomena dimana manusia menggambarkan
konsepnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
• Daradjat, Zakiyah. 2005. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang. hal 10.
• Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta:
LP3ES,2008.
• Noor, Djauhari,2009, Pengantar Geologi Edisi Pertama, Bandung: Cv Graha Ilmu ,
hal 1
• Dr. Harry Hamersma, 1981. Pintu Masuk Ke Dunia Filsafat, Yogyakarta : Pustaka
Filsafat, 55 Hal.
• Drs. Lasiyo dan drs. Yuwono, 1985. Pengantar Ilmu Filsafat, Yogyakarta : iberty
Yogyakarta, 63 Hal.
• Sunoto, 1982. Mengenal filsafat Pancasila Pendekatan Melalui Metafisika, Logika
dan Etika, Yogyakarta : PT. Hanindita Graha Widya, 70 Hal.
• Drs. Lasiyo dan drs. Yuwono, 1986. Pengantar Ilmu Filsafat, Yogyakarta : iberty
Yogyakarta, 63 Hal.
• I Gusti Bagus Rai Utama, 2013. Filsafat Ilmu dan Logika, Bandung : Universitas
Lyanapura, 95 Hal.
• Jusun S. Suriansumantri, 2000, Hal. 18. Filsafat Ilmu, Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan, 389 Hal.

Anda mungkin juga menyukai