Seorang pria, 68 thn, masuk rumah sakit dengan keluhan produksi kencing berkurang. Gejala ini disertai
muntah-muntah, merasa sangat lemas dan malaise. Dua minggu sebelumnya penderita merasa sangat lemas dan
sakit seluruh tubuh, terutama lengan pada kaki, dan penderita minum obat untuk mengurangi rasa sakit tsb.
Kata Sulit
Malaise : perasaan yang tidak jelas dari ketidaknyaman (Dorland, Edisi 28)
Kata Kunci
1. Pria, 68 th
2. Produksi kencing berkurang
3. Muntah-muntah, sangat lemas dan malaise
4. Dua minggu sebelumnya sangat lemas dan sakit seluruh tubuh terutama lengan dan kaki
5. Riwayat pengobatan : pengurang rasa sakit (2 minggu sebelumnya)
MIND MAP
Dehidrasi
Mual, Muntah
Obat
PRODUKSI
Nyeri
KENCING
Angiotensin II
Menghambat
AINS(NSAID) Vasokonstriksi
prostaglandin
Filtasi
Iskemik
Oliguria glomerulus
tubular
menurun
Price SA, Wilson LM. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6 ed. Jilid 1 Jakarta: EGC; 2006.
HUBUNGAN MUNTAH, LEMAS, MALAISE
DENGAN PRODUKSI KENCING MENURUN
Biosintesis
Nyeri Meminum obat
prostaglandin Oliguria
jenis AINS
terhambat
Malaise
Price SA, Wilson LM. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6 ed. Jilid 1 Jakarta: EGC; 2006.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
GAGAL GINJAL AKUT (GGA) GAGAL GINJAL KRONIK
Definisi Penurunan fungsi ginjal yang terjadi mendadak, Kerusakan ginjal yang terjadi selama > 3 bulan,
dalam beberapa jam sampai beberapa minggu, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan
diikuti oleh kegagalan ginjal untuk mengekskresi ginjal seperti proteinuria & jika nilai LFG < 60
sisa metabolism nitrogen dengan atau tanpa ml/menit/1,73m²
disertai terjadiny gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit.
Epidemiologi Kecenderungan terjadinya gagal ginjal akut di • Diperkirakan, di Indonesia sekitar 50 orang per satu
seluruh dunia adalah 24,7% dari keseluruhan juta penduduk.
penyakit terjadi. Dan prevalensi GGA di Indonesia • Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat,
sebesar 30/1.000.000 penduduk. Sebesar 5% Jepang, Australia dan Inggris :77 - 283 per satu juta
pasien rawat inap yang berada di rumah sakit di penduduk.
Indonesia mengalami GGA dan 2-5% dari
penderita yang dirawat di unit perawatan intensif.
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
GAGAL GINJAL AKUT (GGA) GAGAL GINJAL KRONIK
Etiologi • GGA Praprenal • Glomerulonefritis
• GGA Renal • DM
• GGA Pascarenal • Hipertensi
• Ginjal Polikistik
Manifestasi Klinis • Nyeri otot • Anemia
• Oliguria • Mual & muntah
• Edema • Kelainan neuropsikiatri
• Hipertensi • Gagal jantung kongestif
• Mual dan muntah • Letargi
• Dehidrasi • Anoreksia
• Akibat obat
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
ALUR DIAGNOSIS GGA
ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang • Apakah pasien mengalami gejala gagal ginjal?(misalnya oliguria, mual, muntah, sesak nafas, edema, gatal,
cegukan, neuropati perifer, lelah, malaise, hematuria nokturia)
• Apakah ada hematuria? Hematuria yang jelas terlihat (frank hematuria) yang diikuti oleh oligouri mengarah
pada glomerulonephritis;
• Apakah ada gejala penyerta seperti hemoptysis? Hemoptysis mengarah pada sindrom rostat Goodpasture;
riwayat infeksi kulit/tenggorok sebelumnya? Mengarah ke glomerulonephritis pasca infeksi.
• Pada pria, perlu ditanyakan apakah ada keluhan berkemih seperti frekuensi, nokturia, dan pancaran yang
busuk dengan hesitansi serta urin menetes mengarah pada obstruksi pasca renal akibat penyakit?
Riwayat penyakit dahulu • Apakah pernah didiagnosis penyakit ginjal sebelumnya?
• Tanyakan adakah hipertensi, atau diabetes yang semuanya merupakan predisposisi iskemia ginjal?
Riwayat pengobatan • Apakah pasien sedang mengkonsumsi obat-obatan seperti AINS? Seperti asam mefenamat dan
Meklofenamat karena penggunaaanya dalam waktu yang lama dapat menyebabkan laju filtrasi glomerulus
menurun yang dapat menyebabkan penurunan kencing, serta obat (OAINS, ACE-I, antibiotic), Setiap terapi
tertentu untuk gagal ginjal (misalnya eritropoietin), Setiap obat yang bias terakumulasi dan menyebabkan
tosisitas pada ginjal (misalnya digoksin)
Riwayat keluarga • Adakah riwayat penyakit ginjal dalam keluarga? (misalnya ginjal polikistik, nefropati refluks)
Penyakit ginjal polikistik adalah kelainan ginjal turunan yang paling sering terjadi, penyakit ini mencakup 4-
10% pasien dengan gagal ginjal yang membutuhkan transplantasi atau dialysis
Alur Diagnosis GGA
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
PENATALAKSANAAN GGA
Komplikasi Terapi Efek
Kelebihan cairan intravascular Batasi garam (1-2gr/hari) dan air <1liter/hari
Diuretik: furosemid 10 – 40 mg 2x sehari
Diuresis dalam 10 – 20 menit
Hyponatremia Batasi cairan <1liter/hari
Hindari pemberian cairan hipotonis
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Berbagai jenis dan cara dialysis pada gangguan ginjal akut
Jenis dan cara dialysis Dialiser Prinsip Kerja
Hemodialysis
Konvensional Hemodialiser Klirens difusi dan ultrafiltrasi bersamaan,
intermiten
Slow long extended daily dialysis Hemodialiser Klirens difusi dan ultrafiltrasi dengan
aliran darah dan dialisat yang pelan,
intermiten
Sequential ultrafiltration and clearance Hemodialiser Ultrafiltrasi diikuti dengan kliren difusi,
intermiten
Continuous arteriovenous hemodialysis Hemodialiser Kliren difusi dan ultrafiltrasi pelan dan
bersamaan tanpa pompa darah
Continuous venovenous hemodialysis Hemofilter Kliren difusi dan ultrafiltrasi pelan dan
bersamaan dengan pompa darah
Dialysis peritoneal
Berkesinambungan Peritoneum Klirens dan ultrafiltrasi
berkesinambungan; ganti cairan
selang beberapa jam
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
KOMPLIKASI, PROGNOSIS, DAN
PENCEGAHAN
Pengelolaan
Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal,mempertahankan
kemostasis,melakukan resusitasi,mencegah komplikasi metabolik dan infeksi serta
mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan,Prinsip
pengelolaan yaitu dengan
mengidentifeksi pasien-pasien beresiko GGA (sebagai tindakan pencegahan)
mengatasi penyakit penyebab GGA
mempertahankan homeostasis
mempertahankan eopolemia keseimbangan cairan dan elektrolit
mencegah komplikasi metabolik
mencegah infeksi dan selalu mengevaluasi obat-obat yang dipakai
KOMPLIKASI, PROGNOSIS, DAN
PENCEGAHAN
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
KOMPLIKASI, PROGNOSIS, DAN
PENCEGAHAN
Kelebihan volume
intravaskular
Hiponatremia
Prognosis GGA
baik jika
Hiperkalemia
ditangani secara
konservatif dan
Asidosis metabolik
berlanjut
Hiperfosfatemia
Hipokalemia nutrisi Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
KESIMPULAN