Anda di halaman 1dari 72

Motivational

Interview
1. Pengenalan Motivational Interview (MI), dan Konseling Adiksi

2. Keterampilan Dasar MI untuk Konseling Adiksi

3. Strategi MI untuk Perubahan perilaku


 Menunjukkan empati
 Mengembangkan diskrepansi
 Menghindari adu argumentasi atasi resistensi
 Mendukung self-efficacy
Pengantar
Motivational Interview
 Dikembangkan pertama kali oleh Miller tahun 1983 dan lebih
dikembangkan lebih lanjut bersama Rollnick tahun 1991.

 Prosedur wawancara klinik yang merupakan intervensi singkat,


sederhana mengandalkan keterampilan konseling dasar.

 MI menggunakan gaya konseling direktif dan sangat cocok digunakan


untuk mengatasi masalah ambivalensi yang dialami pecandu (Rolnick
& Miller, 1995)

 Tujuan utamanya memeriksa dan mencari penyelesaian ambivalensi

 Terapis/konselor secara ketat mengarahkan wawancara berdasarkan


sasaran terapi

 MI tidak sama dengan psikoterapi yang berorientasi psikodinamik,


analitik, maupun konfrontatif.
Kebutuhan Perubahan
(Pro Change Statement)
D esire

A bility
S elf direction

R eason

N eed to change
PERUBAHAN
PERILAKU

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


7

Tahap-tahap Perubahan

1. Pre-Contemplation
6. Relapse

2. Contemplation

5. Maintenance

3. Preparation

4. Action

(Source: Prochaska & DiClemente, 1982; 1986)


8

Pre-contemplation
“Saya tidak mempunyai
masalah.”

Individu tidak mempertimbangkan atau


tidak ingin mengubah perilaku khusus.
Energizer
Contemplation 10

“Mungkin saya mempunyai


masalah.”

Contemplation Individu sedang


mempertimbang
kan tentang
mengubah
Pre- sebuah perilaku
Contemplation
11

Preparation
“Saya harus
melakukan
sesuatu.”

Preparation
Individu dg sungguh-
sungguh mempertim-
bangkan dan
merencanakan untuk
Contemplation mengubah sebuah
perilaku dan telah
mengambil langkah-
lagkah ke arah
perubahan.
Pre-
Contemplation
Catatan Penting
“Readiness to Change”

Beberapa perubahan yang perlu diamati ( Miller & Rollnick, 1991):

Klien menghentikan resistensi dan berhenti mengemukakan keberatan

Klien hanya bertanya beberapa pertanyaan

Klien tampak lebih tenang, berubah, mencurahkan isi hatinya.

Klien membuat pertanyaan2 self Motivational adanya suatu keputusan


Untuk berubah
“ jika saya mau menghentikan narkoba, apa yang harus saya lakukan”

Klien mulai membayangkan bagaimana kehidupan setelah berubah.


13

Action
Action

“Saya siap
Preparation memulai.”

Contemplation
Individu secara
aktif melakukan
sesuatu untuk
mengubah atau
Pre-
memodifikasi
Contemplation
perilaku. 107
Maintenance
14

“Bagaimana
saya
meneruskan?” Action
Maintenance

Preparation

Individu terus
Contemplation
mempertahankan
perubahan
perilaku sampai
perilaku itu
Pre- menjadi
Contemplation permanen.
15

Relapse
Action
Maintenance

Preparation
Relapse

Contemplation
Individu
kembali ke pola
perilaku yang
“Apa yang ia telah mulai
salah?” Pre- ubah.
Contemplation
Tahapan perubahan pada kasus Adiksi

Prekontemplasi

 Klien belum menyadari adanya permasalahan sehingga tidak merasa


membutuhkan terapi

 Tidak menyadari konsekuensi negatif dari perilakunya

 Tidak mempertimbangkan utnuk melakukan perubahan

 Mengikuti terapi dengan terpaksa karena tekanan orang tua teman


Pacar, kantor atau undang-undang mengahruskan demikian

 Kecenderungan menalahkan pihak lain atas masalah adiksinya


Kontemplasi
 Klien sudah mengakui bahwa dirinya ada masalah dengan adiksi
narkobanya dan mulai berfikir untuk mencari cara pemecahan
masalah

 Klien mulai berusaha memahami penyebab masalah dan


kemungkinan solusinya
Preparasi
 Klien mulai bersiap untuk merencanakan perubahan perilaku dan memulai
Penyesuaian diri akhir sebelum benar-benar mulai merubah perilakunya

 Pada tahap ini klien seringkali belum bisa mengalahkan perasaan ambivale
yang selalu ada dalam dirinya

 Masih sangat membutuhkan alasan untuk memperkuat dan myakinkan dirin

Aksi

 Pada tahapan ini, perubahan perilakunya mulai terlihat oleh orang lain. Mas
membutuhkan waktu dan energi untuk tetap pada komitmen
Maintenance

 Klien telah mencapai tahapan bebas narkoba, namun masih perlu usaha
yang kuat untuk melawan godaan atau tawaran untuk menggunakan kembali

 Kemungkinan slip atau relapse masih ada, terutama bila perubahan perilaku tidak
disertai dengan komitmen yang kuat
“ Secara alami,
konfrontasi akan
meningkatkan resistensi
dan argumentasi
Yang berakibat
menurunnya motivasi
untuk berubah”
“ A directive, patient-centered counseling style for eliciting behavior change
By helping patients to explore and resolve ambivalence”

MI merupakan gaya konseling direktif yang berpusat pada klien guna merubah
Tingkahlaku dengan membantu menggali dan mencari penyelesaian terhadap
Ambivalensi yang dialaminya. (Rollnick and Miller,1995)
Konsep
Motivational
Dasar
Interview

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Inventory menimbang perubahan dari penggunaan
 Amount and Tolerance (Jumlah dan Toleransi)
 Behaviour (perilaku)
 Coping (mengatasi)
 Dependence ( Ketergantungan)
 Emotional Health (Kesehatan Emosional)
 Family (keluarga)
 Feeling Good about self (self esteem)
 Physical Health
 Importance Relationships
 Job
 Key People (orang penting dalam kehidupan klien)
 Loving Relationship and sexuality
 Mental Abilities ( kemampuan mental) : memori, kemampuan konsentrasi..
Mikroskill Motivational Interview

Ambivalensi

Reflective Listening

Open-ended Questions

Affirming

Summarizing
Ambivalensi

 Suatu keadaan dimana dua atau lebih perasaan yang saling berlawanan hadir
dalam satu saat yang sama

 Tidak sama dengan ragu-ragu, resisten atau tingkah laku tidak tegas.

 MI: ambivalensi terhadap suatu perubahan adalah sesuatu yang normal dan
justru di harapkan hadir dalam proses terapi.

 Tugas konselor adalah menolong klien mengungkapkan, menyadari, mengakui,


dan mendiskusikan perasaan tersebut dengan memberikan wawasan tentang
berbagai alternatif untuk mencapai keseimbangan sehingga pada akhirnya
menyetujui perlunya perubahan perilaku.
Contoh ambivalensi
Kerangka Berfikir penerapan MI pada klien adiksi

1. Feedback
F Umpan balik mengenai resiko yang dihadapi atas pilihan yang diambil.
2. Responsibility

R
Tanggung jawab untuk berubah berada pada diri individu. Klien memiliki pilihan
melanjutkan perilaku mereka saat ini atau berbah
3. Advice
A Saran untuj perubahan dilakukan tanpa ada judgement ataupun prasangka
tertentu. Lebih baik untuk menyarankan ketimbang memberitahu apa yang

M harus dilakukan. Minta izin pada klien utnuk memberikan saran akan membuat
klien bisa menerima apa yang disampaikan.
4. Menu of self –directed change options is offred
E Klien diberikan opsi utnuk mengubah dirinya sendiri
5. Emphatic Counseling
Konselng dengan empati, dmna kehangatan, pengahargaan dan pengertian di
ditekankan
6 Self Efficacy
Penguatan bahwa klien dapat melakukan perubahan.
Hal apa yang membuat orang termotivasi

2
1 3

Hal yang memunculkan


8 4
MOTIVASI

7 5
6

Berdasarkan jawaban di atas, apa yang paling memotivasi Anda?

------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
Hal apa yang menurunkan motivasi

2
1 3

Hal yang menurunkan


8 4
MOTIVASI

7 5
6

Berdasarkan jawaban di atas, apa yang paling bisa menurunkan memotivasi Anda?

------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
Tentukan target perubahanmu
Apa 3 (tiga) perubahan yang ingin anda capai selama beberapa minggu ke
1. ______________________________________________
2. ______________________________________________
3. ______________________________________________

Perubahan apa yang paling bisa anda lakukan? (target Anda)


_________________________________________________

Langkah spesifik apa yang bisa Anda lakukan untuk mencapai target?
_________________________________________________
_________________________________________________

Hal apa yang mungkin terjadi yang dapat mengahalangi mencapai target?
_________________________________________________
_________________________________________________

Tulis Tiga hal yang anda ketahui tentang diri anda, yang dapat membantu
Terjadinya perubahan.
__________________________________________________
__________________________________________________
Target Log
Target saya adalah
____________________________________________________

Hal yang sudah saya lakukan untuk mencapai target:

_____________________________________________________

Pada skala di bawah, 1= Komitmen rendah dan 10= komitmen Tinggi. Sejauh m
Komitmen anda dalam mencapai target hari ini

1____2____3____4____5____6____7____8____9____10

Apa pertimbangan anda dalam memberikan nilai di atas ?

_____________________________________________________
Apa yang anda butuhkan untuk menjaga komitmen atau membuatnya lebih tingg

______________________________________________________
Motivasi Dan Perubahan
Saya bisa kontrol pemakaian NAPZA ternyata tidak berarti. Menjadi ayah yang baik
obat , saya memilki hak Saya kehilangan keluarga dan lebih penting daripada
untuk melakukan hal yang pekerjaan. Selanjutnya apa? konsumsi NAPZA . “I’m
saya mau, saya tidak Hidup saya? quitting!”
menyakiti siapapun

Tidak ada Pikiran untuk PEMIKIRAN untuk KOMITMEN untuk


Berubah BERUBAH BERUBAH

Mengikuti perkumpulan Sudah 5 tahun sejak saya


Hindari pesta. Ada
dan tidak mengguakan memutuskan untuk
beberapa orang yang
NAPZA membuat saya berhenti. Berheni adalah
tidak mau saya temui di
merasa bisa berhenti dari keputusan terbaik yang
sana
obat-obatan pernah saya buat.

AKSI ADAFTIF terhadap AKSI Pertahankan


AKSI untuk mulai perubahan Perubahan
PERUBAHAN
Strategi MI 1:

Menunjukkan
Empati
Empati?

___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
__________________________
Cara-cara Mendengarkan dengan empatik

Berdiam diri (hening)

Sediakan waktu untuk mendengarkan

Jaga kontak mata

Postur tubuh mengarah pada si pembicara

Hindari gerak-gerik yang mengganggu


Keterampilan Dasar
Motivational Interview

O O (open-ended)

A Question

R A (Affirming)

R (Reflective Listening)
S S ( Summarizing)
Open- Ended Questions
 Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengundang klien untuk
memberikan jawaban yang bersifat menerangkan,

Contoh :
 “Coba ceritakan pengalaman kamu menggunakan
ganja”
 “ Apa manfaat yang anda rasakan dengan
menggunakan Napza?
 “ Ceritakan kepada saya, hal apa yang anda rasakan
kurang baik tentang Penggunaan (Napza)
 “ Anda terlihat khawatir dengan menggunakan Napza
yang dilakukan selama ini? Bisa disampaikan pada
saya tentang hal tersebut lebih Lanjut?
 “Seberapa khawatirnya anda pada hal tersebut?
 “ Bagaimana perasaan anda tentang…..?
 “Apa yang anda ketahui tentang ….?
 Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan
yang membuat klien menjawab dengan
satu atau dua kata saja

Contoh :
 Berapa umur kamu ketika pertama kali
menggunakan ganja?”
 Sebutkan narkoba jenis apa yang kamu
pergunakan?
 Berapa lama kamu mengunakan narkoba ?

Catatan :
Untuk mengembangkan motivasi, Konselor harus
lebih banyak menggunakan
Open- ended Question
Contoh : Open Ended Question ? (Latihan)

“ Terlepas dari bagaimana kamu sampai di Tanah Merah,


kamu sendiri sebenarnya sudah ingin berhenti pakai atau
belum?”

_______________________________________________
_
_______________________________________________
_
_______________________________________________
_

“Coba ceritakan bagaimana sampe kamu ada di sini?

_______________________________________________
__

Tugas : Tulis lebih banyak Open-ended Question


1.______________________________________________
A  Merupakan pernyataan apresiasi serta menciptakan lingkungan yang
mendukung ,
F membangun relasi dengan klien. Disampaikan melalui kata-kata yang
bersifat

F menguatkan, menegaskan, memperkokoh hubungan, meningkatkan


sikap tanggung

I
jawab dan keyakinan, mendorong upaya motivasi untuk berubah dan
Contoh : “ Ternyata dalam diri kamu sudah ada keinginan
citra diri klien
untuk berhenti dari dulu

R Ya..”
“saya menghargai kemauan anda untuk berbicara pada saya

M
tenatng penggunaan
Napza”
“terima kasih Anda telah memenuhi janji untuk datang
I menemui saya hari ini.”
“ kamu punya ide yang bagus untuk mengatasi masalah
N kesepian disini “
“ hal ini sulit untuk dibicarakan mengenai………. Saya sangat
G menghargai jika
Anda tetap seperti ini
Contoh Affirmasi

_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
Reflective Listening
Carl Rogers, seorang ahli psikologi, memperkenalkan arti teknik dari istilah
“empathy” dan kemudian istilah tersebut untuk menggambarka suatu
keterampilan dan gaya yang disebut reflective listening (Rogers,
1957,1959).
Dengan gaya ini, konselor dengan cermat dan hati-hati apa saja yang
dikatakan
Pada klien

Gaya ini bisa berupa pengulangan suatu makna/arti, atau ekspresi


perasaan
yang dinyatakan tidak langsung melalui ungkapan klien.

Cara terapis memberikan respon tersebut memilki keuntungan sebagi


berikut:
1. Tidak mungkin menimbulkan resisten Klien/ klien
2. Mendorong klien agar tetap mau berbicara dan menggali topik
pembicaraan
3. Mengkomunkasikan penghargaan, perhatian, dan menunjukkan
Contoh Reflective Listening :

“ Nyokap gue mulai rese ni, kalo gue ngga ada dirumah pasti dia masuk
kamar
Gue, semua tas dan kantong celana diperiksain, untung aja laci gue kunci,
kalo
Gue tanya dia ga ngaku, nyebelin banget ih…”

 Simple RL : “oh kamu suka ibu kamu masuk kamar dan memeriksa
barang2 kamu”?

 Meaning RL : “ apa menurut kamu ibu kamu mulai curiga kamu nyimpen
drugs”?

 Feeling RL : “ kelihatanya kamu kesel banget dengan apa yang


dilakukan ibu kamu?”
Tingkatan dalam Mendengarkan
Sewaktu orang lain berbicara kita mendengarkan pada satu di antara lima
Tingka ini : mengabaikan, pura, pura mendengar, mendengarkan secara selektif,
Mendengar dengan penu perhatian, Mendengar secara empatik

Secara
Empatik
Penuh
perhantian
Secara
selektif

Berpura-
pura

mengabaikan
1. Mengabaikan : Tidak berusaha mendengarkan

2. Pura-pura mendengarkan : berbuat seolah-olah mendengarkan

3. Mendengar secara selektif : mendengar hanya bagian-bagian pembicar


yang menarik minat.

4. Mendengar dengan penuh perhatian: Memberi perhatian danberfokus p


Apa yang dikatakan si pembicara, dan membandingkannya dengan
pengalamannya sendiri.

5. Mendengarkan secara Empatik : mendengarkan dan merespon dengan


maupun pikiran untuk mengerti perkataan, maksud dan perasaan
si pembicara.
Summarizing
Pada setiap akhir sesi konselor perlu merangkum rangkaian-rangkaian perny
Yang diungkapakan klien. Pernyataan yang bersifat self-motivatonal bisa di u
Beberapa kali supaya lebih kuat. Selain itu penting untuk disampaikan pula
Pernyataan yang bersifat penolakan dan resitensi klien, hal ini untuk menceg
Penilaian klien bahwa konselor tidak memahami pendapat/perasan klien.

Contoh :

“ Sebelum kita mengakhiri sesi hari saya coba menyimpulkan hasil pertemua
Hari ini. Saya memulai pertemuan hari ini dengan menanyakan kesiapan And
Untuk mengikuti program, dan Anda merasa sebetulnya belum siap..?,
Penjelasan ketidaksiapan ini karena anada merasa berat berpisah dengan pa
Anda yang selama ini anda anggap sangat bergantung pada anda, anda kha
Pacar anda akan sangat kehilangan.
Strategi MI II :

Mengembangkan
Diskrepan
Mengembangkan Diskrepansi

 Dalam proses konseling, konselor perlu mengarakan klien


untuk membicarakan tentang perubahan

 Topik tentang perubahan bisa saja tidak terungkap karena


situasi perubahan yang mengakibatkan konsekuensi emosion
biasanya dihindari, baik secara sadar maupun tidak

 Konselor perlu melihat diskrepansi anatara kondisi klien saat


Ini dengan kondisi real
Diskrepansi yang mungkin terjadi
selama
proses konseling
________________________ VS __________________________

________________________ Vs __________________________

________________________ VS __________________________

________________________ VS __________________________

________________________ VS __________________________

________________________ VS __________________________
Eliciting Change Talk
D esire for status Quo
I nability to Change

R eason for Status Quo


N eed for Status Quo
C omittment to Status Quo
No Behaviour Change

Adanya diskrepansi membuat konselor perlu memancin adanya


pernyataan untuk berubah dari klien.
Beberapa cara memunculkan
pernyataan yang memotivasi
I
___________________________
Q ___________________________

L ___________________________

E ___________________________

D ___________________________

___________________________
G
___________________________
E
I mportance / Confidence ruler
Seberapa penting bagi kamu untuk (… Target perilaku yang mau di ubah )..?

1__2__3__4__5__6__7__8__9__10

Jika kamu memtuskan untuk berubah, seberapa besar kepercayaan diri kamu
Berhasil ?

1__2__3__4__5__6__7__8__9__10
Komponen dari cara ini adalah :

 Identifikasi target perilaku


 Tanyakan seberpa penting perubahan dan seberapa yakinia bisa
berhasil skala 0-10
 Tanyakan pernyataan lanjutan untuk mengeluarkan untuk berubah,
seperti:

Importance Scale : “delapan? Jelaskan hal apa anda memilih


delapan tidak memberi nilai 7

Confiden scale : “jadi saat ini kamu memberi nilai 6 untuk keyakinan
diri kamu. Apa yang bisa dilakukan untuk mengubahnya menjadi
7?”
Queriying Extremes
Tanyakan pertanyaan, seperti:
“Apa hal terburuk yang mungkin terjadi jika kamu
mengubah perilaku kamu?

“ Hal baik apa yang mungkin terjadi, jika kamu


melakukan perubahan? “ atau Jika kamu berhasil
berubah, apa yang akan terjadi ?”

Komponen dari metode ini adalah


1. Target Perilaku
2. Worst case scenario
3. Best case scenario
Looking back/ looking forward

Minta klien untuk membayangkan, apa yang akan terjadi pada hidup
mereka (terkait dengan Target perubahan) dua tahun dari sekarang.

Minta klien menjelaskan akan seperti apa kehidupan klien jika semua hal
berjalan sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
E vocative Questions
D esire : “ apa yang mau kamu lakukan dengan perilaku saat ini
(masalah Adiksi) ?”

A bility : “ apa yang membuat kamu yakin bahwa kamu bisa


melakukan hal ini ?”

Reason : “ kenapa kamu berubah?”

Need : “ Apa pentingnyaberubah ?”

Comittment : “ jadi, apa yang mau kamu lakukan sekarang?”

DeCisional Balance
Perilaku yang mau di ubah:
Buat Desicional Balance Anda sendiri:

Perilaku yang mau diubah

Keuntungan Kerugian

Tidak Berubah

Berubah
Goals and Values
Menanyakan tujuan dan nilai-nilai yang dimililki oleh klien
Menanyakan bagaimana perilaku adiksi tersbut sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh kl

Elaborating
Perubahan dari klien bisa bergantung dari bagaimana konselor berespon terhadap
Pernyataan perubahan
Pernyataan Perubahan
D__________ statements
Pernyataan yang mengidndikasi adanya keinginan untuk membuat perubahan
“saya ingin berhenti ngobat kalau saya bisa”

A_________ statements
Pernyataan mengenai kepercayaan diri klien bahwa ia memiliki kemampuan untuk membu
Perubahan
“saya pikir saya bisa melakukannya”
“ Jika saja ada orang yang membantu saya, saya rasa saya bisa melakukannya”

R_________ Statements
Pernyataan yang merefleksikan pertimbangan/ alasan-alasan klien untuk melakukan peru
“saya tidak mau anak-anak melihat saya yang seperti ini”.

N________ Statements
Pernyataan yang mengindikasikan adanya kebutuhan untuk berubah. Pernyataan ini bisa
Menyerupai R statement, tetapi penekanannya lebih ke afektif atau emotional ketimbang
Kognitif
“ saya bisa mati kalau saya terus menggunakan obat”.
C________ Language
Merupakan kekuatan dari change talk.

Misalnya, seseorang bisa saja mengatakan “ saya ingin berubah”, saya sedang
Mempertimbangkan untuk berubah” saya berencana untuk berubah”, “saya akan
Berubah”.
Strategi MI III:

Menghindari Adu Agumen


dan
mengatasi Resistensi
Resistensi
 Resistensi merupakan hal yang wajar terjadi saat
membicarakan perubahan. Konselor perlu
 Menyadari bahwa ini adalah hal yang normal.

 Hindari konfrontasi

 Pastikan bahwa resistensi tidak mengehntikan diskusi


mengenai perubahan

 Berempati terhadap klien dan gunakan reflective listening

 Gunakan pernyataan untuk reframing

 Normalisasi : Ambivalensi merupakan halyang normal terjadi


pada situasi yang dihadapi klien.
Strategi
Reflective Responses
 Simple Reflection
Adalah strategi sederhana untuk refleksi apa yang dicapkan klien,
mendatangkan efek berlawanan atau kadang gambaran adanya
keseimbangan

 Amplified Reflection
Suatu modifikasi refleksi dengan tambahan penjelasan apa yang sudah di
ucapkan klien pada point klien mengingkarinya. Kehandalan konselor
dalam mengatur keseimbangan karena bila berlebihan mendatangkan
kebencian dan sikap permushan klien.

 Double Sided reflection


Cara lain menghadapi resistensi dengan konselor mengungkapkan
pernyataan resistensi dengan merefleksikannya dari sisi lain.

__________________________________________________
Strategic Responses
 Shifting focus
Merupakan strategi konselor dlam menghadapi resistensi dengan
mengalhkan atensi jauh dari problem yang dibicarakan
Coming Alongside
Strategi lebih untuk beradaptasi dengan resistensi klien untuk mengambil
suara negatif dalam diskusi . Ini bukan " psikologi terbalik , " juga tidak
melibatkan batasan etika setiap gejala , seperti dalam " paradoks terapi .
Strtegi ini menyatakan hal apa yang klien perdebatkn melawan perubahan ,
mungkin sebagai amplified reflection. Terapis harus berhati-hati dalam
menggunakan ini terlalu dini dalam pengobatan atau dengan klien
Agreement with twist
Sebuah strategi yang halus adalah untuk setuju dengan klien , tetapi
dengan sedikit memutar atau perubahan arah yang mendorong diskusi ke
depan
 Reframing
Merupakan strategi mengundang klien untuk memeriksa persepsi dalam cara
lain, atau mereorganisasi diri. Masalah yang sedang berlangsung
ditempatkan dalam bingkai positif dan optimistik. Konselor
 Emphasizing personal choice/control
Sebuah pernyataan konselor langsung mengekspresikan dukungan
otonomi , mengakui kemampuan klien untuk pilihan dan penentuan
nasib sendiri
 Disclosing feelings
Strategi Contoh
Simple Reflection Klien : “ Gue gak mau minum obat”
Konselor : “Kamu berfikir bahwa minum obat tidak
membantu kamu saat ini”
Amplified reflection Klien : “aku gak tahu kalau mama khawatir. Aku mi
num semua obat yang dikasih”
Konselor : “jadi, mama kamu harusnya gak perlu k
hawatir sama sekali ?”

Double-sided reflection Klien : “ tetapi sayatidak bisa tiba2 harus menghen


tikan ganja. Saya maksud, semua teman2ku
juga menggunakannya.
Konselor : “ Kamju bisa membayangkan bagaiman
a kalau kamu menggunakan ganja dengan
teman2mu dan waktu yang sama kamu
ketakutan kalau2 ganja dapat mempengaruhi dirim
u
Strategi Contoh
Shifting focus Klien : “ tetapi aku tidak bisa berhenti
menggunakan ganja”
Konselor : “kamu berfikir sejauh itu. Saya tidak
sedang membicarakan tentang bagaimana agar
kamu berhenti menggunakan ganja, bukan? Saya
tidak berfikir bahwa kamu harus berhenti mulai
sekarang. Mari kita bicarakan apa yang dapat kita
lakukan sekarang. Kita kembali ke laporan
feedback milikmu. Coba ceritakan apa lagi yang
membuat kamu kuatir dan apa yang dapat kamu
perbuat untuk itu”
Aggrement with a twist Klien : Mengapa Bro dan istri gw jadi terjebak
pada shabu gw ? Apa ini semua masalah nya
(istri) ? bro akan ngubas , juga, kan? jika keluarga
bro, mengganggu sepanjang waktu .
Konselor : lo punya hal yang baik di sana, dan itu
penting. namun ada gambaran yg lebih besar dari
itu sebenarnya , dan mungkin gw belum
perhatian yang cukup untuk itu. Perlu tahu ini ga
sesederhana lo ngubas. Gw setuju sama lo, kita
ga usah salahin ini. Tentu masalah narkoba
Strategi Contoh
Coming a long side (siding Klien : Yah , gw tahu orang2 pd mikir, gw minum
with the negative) terlalu banyak , dn itu merusak hati gw, tapi gw
masih tidak percaya kl gw seorang pecandu
alkohol atau butuhkan pengobatan .
Konselor : Kami telah menghabiskan banyak
waktu sekarang, sama perasaan positif lo dan
kekhawatiran tentang lo minum, tetapi lo masih
tidak berpikir Lo siap atau ingin mengubah pola
minum Lo bisa jadi berubah sulit buat lo. Yah..
Apalgi klo ingin tetep begitu. Pokoknya , gw ga
yakin Lo percaya bahwa Lo bisa berubah bahkan
jika Lo benar-benar ingin berubah
Aggrement with a twist Klien : Mengapa Bro dan istri gw jadi terjebak
pada shabu gw ? Apa ini semua masalah nya
(istri) ? bro akan ngubas , juga, kan? jika keluarga
bro, mengganggu sepanjang waktu .
Konselor : lo punya hal yang baik di sana, dan itu
penting. namun ada gambaran yg lebih besar dari
itu sebenarnya , dan mungkin gw belum
perhatian yang cukup untuk itu. Perlu tahu ini ga
sesederhana lo ngubas. Gw setuju sama lo, kita
Strategi Contoh
Reframing Klien : Suami saya selalu mengganggu saya
tentang saya minum - selalu memanggil saya
seorang pecandu alkohol . Itu benar-benar
mengganggu saya .
Konselor : Kedengarannya seperti dia benar-
benar peduli sama kamu dan yang bersangkutan,
meskipun ia mengungkapkan hal itu dengan cara
yang membuat Anda marah . Mungkin kita dapat
membantunya belajar bagaimana untuk
memberitahu Anda dia mencintai Anda dan
khawatir pada kamu dalam cara yang lebih positif
dan dapat diterima
Aggrement with a twist Klien : Mengapa Bro dan istri gw jadi terjebak
pada shabu gw ? Apa ini semua masalah nya
(istri) ? bro akan ngubas , juga, kan? jika keluarga
bro, mengganggu sepanjang waktu .
Konselor : lo punya hal yang baik di sana, dan itu
penting. namun ada gambaran yg lebih besar dari
itu sebenarnya , dan mungkin gw belum
perhatian yang cukup untuk itu. Perlu tahu ini ga
sesederhana lo ngubas. Gw setuju sama lo, kita
Strategi Contoh
Emphasizing personal Klien : Gw coba melaksanakan salah satu dari
control lima tugas, yang bro kasih ke gw minggu lalu .
Mengerjakan tugas yang benar-benar penting buat
gw .
Konselor : mengerjakan tugas yang benar-benar
penting buat lo. Cuma lo yang bisa hal ini terjadi.

Catatan dalam halini konselor harus konsisten.


Contoh tidk konsisten: “ itu pilihan kamu tugas
mana saja yang kamu kerjakan , tetapi yang
penting kamu mengerjakan.
Disclosure Feeling Klien : Saya merasa terjebak duduk di sini. saya
bertanya-tanya apakah Bro merasakan hal yang
sama? "

Anda mungkin juga menyukai