URETRA dibagi 2
• Anterior: pars glandula, pars opendikula, pars bulbosa
• Posterior: pars membranosa, pars prostatika
Uretra laki-laki ± 18cm, 3cm pars posterior dan 15cm pars anterior
Uretra perempuan ± 4cm
Ruptur uretra posterior
• Uretra posterior difiksasi
– Pars prostatika ke simfisis pubis dengan ligamentum pubo protatika
– Pars membranosa ke ramus ischiopubis dengan musculus sfingter
uretra eksternus
• Fraktur pelvis penyebab utama ruptur uretra posterior, karena
kecelakaan motor/mobil, jatuh dari ketingian, dan lebih sering pada laki-
laki
• Fraktur pelvis yg mengenai simfisis pubis → robekan pars prostato-
membranosa
• Robekan lig. Pubo-prostatika → prostat terangkat
• Derajat cidera
1. Uretra utuh, hanya stretching (peregangan) → pada uretrogram
ekstravasasi (-), uretra tampak memanjang
2. Uretra terputus pada prostat-membranosa, tapi diafragma urogenital
masih utuh → pada uretrogram ekstravasasi (+) masih diatas diafragma
3. Uretra posterior, diafragma urogenital dan bagian proksimal pars
bulbosa rusak → pada uretrogram ekstravasasi (+) sampai perineum
(area antara anus dan skrotum)
• Gambaran klinis
Tanda fraktur pelvis di suprapubis dan abdomen bawah
Jejas hematom
Nyeri tekan
Rangsang peritoneum (ruptur blass)
Tidak bisa BAK
Sakit perut bagian bawah
Teraba blass yang cembung
• Trias diagnosis
1. Fraktur pelvis
2. Darah dari OUE
3. Tidak bisa BAK
• Pemasangan kateter: KONTRAINDIKASI, karena dapat menyebabkak
infeksi, mengonversi laserasi inkomplit menjadi komplit, menyebabkan
obstruksi karena edem dan bekuan darah
• Ektravasasi urin dengan atau tanpa darah tergantung fascia yang
rusak, bila ada infeksi bisa mnjadi selulitis atau septisemia.
• RT
– Menilai jejas pada rektum
– Bisa teraba hematom?
– Buli dan prostat elevasi ke superior karena hematom?
– Prostat melayang bila Lig. Pubo-prostatika cidera (high riding
prostate)?
• Radiologi: uretrografi retrograde
• Penatalaksanaan
– Emerency
• Resusitasi cairan
• Analgesik dan antibiotik
• Pungsi blass
– Pembedahan
• Komplikasi: striktur, impotensi, inkontinensia urin
• Progonisis: baik jika komplikasi bisa dihindari
Ruptur uretra anterior
• Pars bulbosa terfiksasi simfisis, sedangkan pars opendikula mobile
• Trauma langsung pada pelvis dan uretra, seperti luka tusuk, luka tembak,
taruma penis saat berhubungan intim
• Prognosis: baik, namun bila striktur berat dapat memperlambat aliran urin
dan infeksi serta fistula sehingga butuh rekontruksi