Anda di halaman 1dari 52

Deep Vein Thrombosis + Congestive Heart Failure Factor Class I-II et causa

Coronary Artery Disease+ Diabetes Melitus type 2+ Acites

Oleh: Widad Ulfah Pulungan, S. Farm.


183202156
Pembimbing: Dra. Marlina Silitonga, Apt.
Prof. Wiryanto, Apt.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019
1
Deep vein thrombosis
Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah
terdapatnya gumpalan darah, pada salah satu pembuluh darah
vena dalam yang menyebabkan aliran darah ke jantung melambat,
yang terjadi pada tungkai atau lengan.

mengalami penyumbatan yang mengakibatkan terjadi


pembengkakkan, kemerahan, dan menyakitkan.

2
Etiologi
Kerusakan sel endotel
Hiperkoagulasi Kerusakan sel endotel
Lupus eritematous
Penyakit Burger’s Resistensi aktif protein C Gagal jantung kongestif
Giant cell arteritis Sindrom antifosfolipid Hiperviskositas
Penyakit Takayasu Tirah baring yang terlalu
Defisiensi Antitrombin III
Defisiensi Protein C dan S lama
Disfibrogenemia Gangguan neurologik
dengan hilangnya
mekanisme pompa otot.

3
Manifestasi
klinis

Nyeri pada Perubahan Kaki agak Nyeri tekan di Oedem kaki


salah satu kaki pada kulit kaki panas otot betis

4
Diagnosa
Venografi. Tes dilakukan
Tes D-Dimer. USG
dengan menyuntikkan zat
Tes ini untuk mendeteksi Tes ini digunakan untuk
pewarna (kontras) pada
gumpalan darah yang memeriksa aliran darah,
pembuluh darah vena
sudah terurai dan apakah normal atau ada
pasien, kemudian
memasuki aliran darah. hambatan karena adanya
dilakukan pencitraan
Semakin banyak gumpalan penggumpalan darah. dengan foto Rontgen untuk
darah yang sudah terurai mengetahui letak aliran
ditemukan di dalam darah yang terhambat
darah, semakin besar akibat penggumpalan
kemungkinan terdapat darah. Tes venografi
penggumpalan darah. dilakukan jika
pemeriksaan D-Dimer dan
USG Doppler belum dapat
memastikan DVT.
5
DEFINISI CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
Keadaan dimana terjadi Jantung hanya mampu
kemacetan sirkulasi darah akibat memompa darah untuk waktu
jantung yang tidak mampu yang singkat dan dinding otot
memompa pasokan darah ke
jaringan tubuh guna mencukupi jantung melemah sehingga
kebutuhan sel akan nutrien dan tidak mampu memompa darah
oksigen secara adekuat. dengan kuat.

Mengakibatkan bendungan cairan


dalam beberapa organ tubuh Ginjal merespon keadaan
seperti kaki, tangan sehingga tubuh tersebut dengan menahan air
klien menjadi bengkak (congestive) dan garam. 6
Klasifikasi CHF berdasarkan kelainan Klasifikasi berdasarkan kapsitas
struktural jantung fungsional (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik.
jantung. Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,
Tidak terdapat gangguan struktural atau palpitasi atau sesak nafas
fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat
berhubungan dengan perkembangan gagal jantung, keluhan saat istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari
tidak terdapat tanda atau gejala menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Stadium C Kelas III
Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan Terdapat batasan aktifitas bermakna., Tidak terdapat
penyakit struktural jantung yang mendasari keluhan saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak

Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal Tidak dapat melakukan aktifitas fisik. Terdapat gejala
jantung yang sangat bermakna saat istrahat walaupun saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas
sudah mendapat terapi medis maksimal
7
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Lab meliputi :
Foto thorax Elektrolit serum yang
EKG dapat mengungkapkan
dapat mengungkapkan mengungkapkan kadar
adanya tachicardi,
adanya pembesaran natrium yang rendah
hipertrofi bilik jantung dan
jantung, oedema atau efusi sehingga hasil hemodelusi
iskemi (jika disebabkan
pleura yang menegaskan darah dari adanya
AMI), ekokardiogram
diagnosa CHF kelebihan retensi air, K, Na,
Cl, Ureum, gula darah

8
ACITES cairan transudatif memiliki kadar protein di
bawah 2.5 g/mL, sedangkan eksudatif memiliki
kadar protein sama dengan atau lebih dari 2.5
g/mL.
Acites adalah adanya
cairan (biasanya cairan
kuning pucat dan bening)
dalam rongga perut
(paritoneal).

cairan eksudatif. memiliki kadar protein sama


dengan atau lebih dari 2.5 g/mL.

9
Perut Pembengkakan
kembung di tungkai dan
atau pergelangan
membesar. kaki
Mual
Gejala ACITES dan
muntah.
Berat
Nafsu badan
makan meningkat.
menurun.
Nyeri
perut.

10
DIAGNOSA ACITES
Tes darah. Angiografi.
Analisa cairan asites.
Tes ini meliputi hitung Pencitraan yang
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel
sel darah lengkap, dilakukan dengan
cairan asites dari dinding perut dengan
pemeriksaan fungsi menyuntikkan cairan
menggunakan jarum. Tindakan ini disebut
organ hati dan ginjal, pewarna khusus untuk
dengan parasentesis atau punksi asites.
serta pengukuran memeriksa aliran
Setelah sampel cairan diambil, dilanjutkan
kadar elektrolit dan darah, terutama sistem
dengan pemeriksaan laboratorium untuk
protein. vena porta.
mengetahui jumlah sel darah, kadar
albumin, enzim amilase, protein, dan Laparoskopi.
glukosa. Analisa cairan tersebut adalah CT scan dan MRI. Tindakan operasi
untuk mengetahui karakteristik cairan dan Untuk memeriksa kondisi dengan membuat
menentukan serum-ascites albumin perut dan organ di sayatan sebesar
gradient (SAAG). Sampel cairan asites juga sekitarnya secara lubang kunci untuk
dapat diperiksa untuk mengetahui ada mendalam. memeriksa kondisi
tidaknya sel kanker (sitologi) atau organ di dalam perut
pertumbuhan bakteri tertentu (kultur). 11
DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan
kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
(Dipiro,2015).

Tanda dan gejala


Poliuria (sering kencing), Polidipsia (sering haus), Polifagia (sering
lapar)
Berat badan turun dengan penyebab tidak jelas
Glikosuria (ada glukosa dalam urin), ketouria (ada badan keton
dalam urin)
Mudah terkena infeksi dan sulit sembuh
Lemas, mengantuk
Kesemutan, gatal, mata kabur
Disfungsi ereksi, pruritus vagina
Peningkatan kadar gula darah dan HbA1c
Diabetes mellitus terbagi kedalam 2 tipe:
DM Tipe 1 yang disebut DM Tipe 2 yang disebut
jugga Insulin Dependent juga Non Insulin
Diabetes Mellitus (IDDM), Dependent Diabetes
disebabkan karena Mellitus (NIDDM),
kerusakan sel β pankreas yang disebabkan karena
akibat autoimun. Terjadi resistensi insulin dan
pada 10% dari semua defisiensi insulin relatif.
kasus DM, umumnya DM tipe 2 lebih
berkembang pada anak- disebabkan karena gaya
anak atau pada awal hidup pasien (kelebihan
masa dewasa. Bersifat kalori, kurang olahraga,
genetis. obesitas).
Nama : Tn. N

Identitas Pasien Nomor MR


Tanggal lahir
: 00.76.66.69
: 30 Desember 1959
Umur : 59 tahun/8 bulan /19 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Lainnya
Alamat : Diketahui
Berat badan : 80 kg
Tinggi badan : 160 cm
Ruangan : Paviliun Lantai 5
Pembayaran : BPJS
Tanggal masuk : 18 September 2019 pukul 23:33 WIB

14
Riwayat penyakit terdahulu
-Diabetes Melitus tipe 2
Riwayat Penyakit Keluarga
-DVT (Deep Vein Thrombosis)
Tidak ada
Riwayat Psikologis, Sosial dan Ekonomi
-Psikologis pasien tidak terganggu serta
sadar dan berorientasi baik
-Pasien dengan kondisi sosial dan ekonomi Baik
-Pola hidup jarang berolah raga,
memgkonsumsi minuman beralkohol, Riwayat Penggunaan Obat Terdahulu
merokok, berat badan yang melebihi Obat yang pernah di konsumsi oleh
normal pasien sebelum masuk rumah sakit:
-Pola makan yang tidak baik, jarang - Furosemide
makan sayur dan buah serta menyukai -Heparin
makanan lemak dan bersantan seperti
gulai.
15
Ringkasan pada Waktu Masuk RSUP. HAM

Pasien
IGD kelas I RSUP HAM dengan Keluhan nyeri pada kaki kiri,
Tanggal :18 September 2019 keluhan selalu membesar sejak ± 1
tahun, Pasien ± 2 minggu lalu
dirawat di RS H.Adam Malik
Pasien dipindahkan
dengan diagnosa DVT. Perut
keruang rawat inap PAV dirasakan membesar dalam 1
5 RSUP HAM pada minggu ini. Diabetes melitus
tanggal 18 januari 2019
Pukul 23:33 WIB dijumpai.

16
Pemeriksaan Fisik Pasien Awal Masuk RS

Kesadaran : Compos mentis Diagnosa sementara dokter


Tekanan darah : 120/80 mmHg 18-09-2019 : -Deep Vein Thrombosit.
Nadi : 80 x/ menit -Congestive Heart Failure Factor
Suhu : 36,5 oC Class I-II et causa Coronary Artery
Pernafasan : 18 x/ menit Disease

17
DVT, didasarkan pada:
-Pemeriksaan fisik: udema pada kaki
- Hasil pendukung USG Dopler: DVT(+)

CHF, didasarkan pada :


-Pemeriksaan fisik : sesak nafas, lelah, udema pada kaki, asites
-tanda vital : rr = 18 kali/menit, hr = 80 Kali permenit
-Hasil pendukung
EKG : abnormal, Foto thorax : kardiomegali, Elongasio aorta

Asites, didasarkan pada


- Pemeriksaan fisik: perut kembung atau membesar,berat badan meningkat., nyeri perut.
- Hasil pendukung USG :Asites (+)

Diabetes, didasarkan pada


-Pemeriksaan fisik: berat badan meningkat, dan susah bergerak
Hasil pemeriksaan: HbA1C 8.2%, KGD : 199 18
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Patologi Klinik Elektrokardiograf Radiologi Echocardiografi

19
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Sensorium TD (mmHg) HR RR T
(x/menit) (x/menit) (oC)

Tanggal Rujukan Rujukan Rujukan Rujukan Rujukan


Pemeriksaan Compos mentis 120/80 80-100 20 37

18/09/2019 Compos mentis 120/80 80 18 36,5


19/09/2019 Compos mentis 130/80 80 20 36,5
20/09/2019 Compos mentis 120/70 80 20 36,8
21/09/2019 Compos mentis 125/78 80 20 36,8
22/09/2019 Compos mentis 120/70 80 20 37
23/09/2019 Compos mentis 120/80 80 20 36,5

Keterangan: BP = Blood Pressure, HR = Heart Rate, RR = Respiratory Rate, T = Temperature,


TD = Tekanan Darah, BB = Berat Badan. 20
Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Rujukan 18/1/2019

Hemoglobin (HGB) 12-16 7.8


Eritrosit (RBC) 4.10-5.10 3.30
Leukosit (WBC) 4000-11.000 16.340
Hematokrit 36-47 25
Trombosit (PLT) 150.000- 450.000 424.000
MCV 81-99 74
MCH 27-31 23.6
MCHC 31-37 31.8
RDW 11.5-14.5 20.7
MpV 6.5-9.5 8.9

PCT 0,100-0,500 0.380


PDW 10-18 8.5
Lanjutan…

Jenis Pemeriksaan Rujukan 18/1/2019

Neutrofil 50.00 -70.00 74.70

Limfosit 20.00 -40.00 17.40

Monosit 2.00 -8.00 6.50

Eosinofil 1.00 -3.00 1.20

Basofil 0.00-1.00 0.20

Neutrofil Absolut 2.7-6.5 12.20

Limfosit Absolut 1.5-3.7 2.84

Monosit Absolut 0.2-0.4 1.07

Eosinofil Absolut 0-0.10 0.19

Basofil Absolut 0-0.1 0.04

NRBC - 0.4
Hasil Pemeriksaan Laboratorium – KIMIA KLINIK
18/9/19
Jenis Pemeriksaan Rujukan

Hati
• Albumin 3.5-4.5 2.2
Metabolisme Karbohidrat

• Glukosa darah puasa 70-105 199

• HbA1C 4-6 8.2

Ginjal
• Blood Urea Nitrogen 8-26 28
(BUN)
• Ureum 18-55 60

• Kreatinin 0.7-1.3 0.86

Elektrolit
• Natrium (Na) 135-155 137

• Kalium (K) 3.6-5.5 6.1

• Klorida (Cl) 96-106 105


LAPORAN USG
Jenis Pemeriksaan Hasil Jenis Pemeriksaan Hasil
Hati Limpa
• Permukaan Reguler • Ukuran Normal
• Pinggir Tajam • V. Linealis Normal
• Ukuran Membesar Kd.Empedu
• Parenchym Homogen • Ukuran Normal
• Ascites Dijumpai • Dinding Polyp GI
Pembuluuh darah • Echo
• Vena Porta Normal Pankreas Normal
• Vena Hepatika Normal Ginjal Normal
HASIL PEMERIKSAAN FOTO THORAX
Tanggal Pemeriksaan Kesimpulan
Cardiomegaly
06/8 Foto Thorax
Elongasio aorta

HASIL PEMERIKSAAN USG DOPPLER

Tanggal Pemeriksaan Kesimpulan

Dvt bilateral dengan edema tungkai kiri disertai


21/8 USG DOPPLER
limfadenopati multipel inguinalis kiri

HASIL PEMERIKSAAN USG HATI, LIMPA, EMPEDI, PANKREAS DAN GINJAL

Tanggal Pemeriksaan Kesimpulan

20/9 USG Liver kongesti, Asites dan polip GI


Terapi obat yang diterima pasien saat di RS
Obat yang Bentuk 18/09 19/09 20/09 21/09 22/09 23/09
No Signa Rute
diberikan sediaan
1 Infus NaCl Infus 20 IV √ √ √
0,9% gtt/menit
2 Furosemid Injeksi Tiap 12 IV √ √ √ √ √
10 mg/ml jam 07.00 07.00 07.00 07.00 07.00
19.00 19.00 19.00 19.00 19.00
3 Ranitidin 50 Injeksi Tiap 12 IV √ √ √ √ √
mg/2ml jam 07.00 07.00 07.00 07.00 07.00
19.00 19.00 19.00 19.00 19.00
4 Ketorolac Injeksi Tiap 24 IV √ √
30 mg/ml jam 22.00 22.00

5 Heparin Injeksi Tiap 12 IV √ √ √ √


10:000 jam 11.00 11.00 11.00 11.00
23.00 23.00 23.00 23.00
6 Novomix Injeksi Tiap 12 IV √ √ √ √
jam
7 Albumin Injeksi 20 IV √
25% gtt/menit 19.00
Obat yang Bentuk 18/09 19/09 20/09 21/09 22/09 23/09
No Signa Rute
diberikan Sediaan

8 Concor 25 mg Tablet Tiap 24 jam oral √ √ √ √ √


22.00 22.00 22.00 22.00 22.00

9 Nitrokraf Retard 2.5 Tablet Tiap 12 jam oral √ √ √ √ √


mg 07.00 07.00 07.00 07.00 07.00
19.00 19.00 19.00 19.00 19.00
10 Aspilet 80 mg Tablet Tiap 24 jam oral √ √ √ √ √
22.00 22.00 22.00 22.00 22.00
INDIKASI OBAT
OBAT KLINIS
IVFD NaCl
Pemenuhan elektrolit, cairan, dan kalori dalam tubuh.
0,9%
Ketorolac Mengatasi nyeri
Ranitidine Mengatasi mual
Furosemid Mengeluarkan kongesti dan mengontrol tekanan darah pada pasien CHF.
Heparin Sebagai antikoagulan pada pasien DVT
Novomix Menurunkan kadar glukosa darah
Albumin Membantu meningkatkan protein
Concor Mengatasi dan mengurangi beban jantung pada pasien CHF.
Bisoprolol Mengatasi dan mengurangi beban jantung pada pasien CHF.
Aspilet Mengatasi pencegahan dan pengobatan trombosis atau agregasi platelet
(pembekuan darah)
Nitrokaf Retard Mengatasi dan mengurangi beban jantung pada pasien CHF.
DRP (Drugs Related problem)

1. Indikasi yang tidak ditangani (Untreated Indication)


2. Pilihan Obat yang Kurang Tepat (Improper Drug Selection)
3. Penggunaan Obat Tanpa Indikasi (Drug Use Without Indication)
4. Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic Dosage)
5. Dosis Terlalu Besar (Over Dosage)
6. Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (Adverse Drug Reactions)
7. Interaksi Obat (Drug Interactions)
8. Gagal Menerima Obat (Failure to receive medication)
Permasalahan terkait obat (Drug Related Problem List)

TGL Masalah Intervensi


18/09/2019 Hb= 7.8 (dibawah normal) tapi tidak Rekomendasikan pemberian
23/09/2019 diberikan obat penambah darah tablet penambah darah tiap 8
jam
Lukosit=16.340 dan Neutrofil Rekomendasikan pemberian
=74,70% berada di atas normal tapi antibiotik
tidak diindikasikan sebagai infeksi
dan tidak diberikan terapi antibiotik.

Bisoprolol + Aspirin (sama sama Dipantau kadar natrium


dapat meningkatakan kadar natrium)

Pasien gagal menerima obat Rekomendasikan pemberian


obat anti nyeri
CARE PLAN TERITEGRASI
TGL Profesi Diagnosis/ Masalah Rencana Tindakan/ Hasil yang Tanggal Hasil Evaluasi
Terapi diharapkan Target Evaluasi
Perawatan

28/01 Dokter DVT, DM, CHF fc I-II -Diet DM 170 DM teratasi 22/9/2019
-IV NaCl 0,5L Nyeri teratasi
-Injeksi Ketorolac 30
mg/24 jam
-Injeksi Ranitidine
50mg/12 jam
-Injeksi Furosemide
10mg/12 jam
-Tablet Concor 25
mg/24 jam
29/01 Farmasi Klinis -Identifikasi DRP diagnosa Monitoring terapi Tidak ada masalah 22/9/2019
DVT antikoagulan, terkait obat
analgetik Hipokoagulasi teratasi,
analgesik adekuat
TGL Profesi Diagnosis/ Masalah Rencana Hasil yang Tanggal Hasil
Tindakan/ Terapi diharapkan Evaluasi Evaluasi
Target
Perawatan
28/01 Ahli Gizi Riwayat : CHF -Diet jantung 2000 Monitoring 22/9/2019
-Asupan tidak terawat kalori asupan mencapai
-Resiko malnutrisi -Edukasi diet yang 80-100% dari
diberikan kebutuhan
setelah 3x24 jam
28/01 Perawat Gangguan rasa nyaman -Ajarkan relaksasi Dalam waktu 24 /9/2019
dan nyeri nyeri 2x24 jam pasien
-Kolaborasi dalam melaporkan
pemberian skala nyeri
aanlgesik berkurang (0-2)
dengan skala (0-
10)
DATA SOAP TERINTEGRASI
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
18/09 Perawat Pasien Sens: CM Ketidakefektifan •Pantau vital
(00.30) mengatakan Skala nyeri: 3-4 perfusi jaringan •Atur posisi nyama
nyeri dan Terlihat kaki kiri •Pasang IV line di tangan kiri
semakin bengkak dan •Rekam EKG
membengkak menghitam •Cek laboratorium
di kaki kiri TD: 120/80
HR: 80
RR: 18
19/09 Dokter Nyeri pada Sens: CM DVT+CHF fc I-II ec •Terapi
(08.00) tungkai CAD dd •Substansi Albumin
HHD+Hipoalbumin =(2.5-2.2)x80x0.8
+DM tipe 2+ =19.2 ~20%
Anemia ec peny. •Kapsul garam 3x1
Kronik + •Konsul kardiologi interna
Hiponatremia dd •Konsul endokrin
defisiensi besi

33
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
19/09 Dokter Kaki bengkak Sens: CM •CHF fc I-II ec •Injeksi furosemid / 12 jam
CAD dd HHD •NKR 2x2.5 mg
•DVT •Concor 1x2.5 mg
•DM tipe 2 •Aspilet 1x80 mg
19/09 Perawat Pasien Kaki lemah •Nyeri •Anjurkan minum selalu
mengatakan Sens: CM •Kelebihan volume •Pantau TTV
nyeri kaki, Three way terpasang cairan
perut besar, dengan baik
kaki bengkak Perut besar, kaki
bengkak, urine keruh
20/09 Perawat Pasien lemah Sens: CM •Gangguan rasa •Cek lab KGD 2PP
bahwa mual (+) nyaman , nyeri •Hasil USG Abdomen terlampir
Muntah (-) •Kelebihan volume
Kaki bengkak (+) cairan

34
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
20/09 Apoteker Perut membesar, Kaki lemah, -Leukosit pasien tinggi •Disarankan untuk
kaki bengkak, Sens: CM -kadar Hemoglobin pasien memberikan antibiotik
nyeri hilang Hasil lab, leukosit: rendah •Disarankan untuk
timbul dan mual 16.340 -Interaksi obat dan efek memberikan tablet
muntah Neutrofil: 74.70 samping penambah darah
Limfosit:17.40 Kontraindikasi pemberian •Disarankan
Hb:7.8 aspirin dan ketorolac pemberhentian
Terapi: Ketorolac 30 secara bersamaan dapat penggunaan ketorolac
mg/24 jam meningkatkan toksisitas
Concor 2.5mg/24 jam NSAID seperti mual dan
NKR: 25mg/12 jam muntah, dapat
Aspilet 80 mg/24 jam menyebabkan resiko
pendrahan.
21/09 Perawat Pasien Sens: CM •Gangguan rasa nyeri •Cek lab KGD 2PP
mengatakan nyeri Skala nyeri: 4 •Kelebihan volume cairan •Ajarkan teknik
relaksasi jika nyeri

35
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
22/09 Perawat Pasien Sens: CM •Gangguan rasa nyeri •Cek lab KGD 2PP
mengatakan nyeri Skala nyeri: 3 •Kelebihan volume cairan

22/09 Dokter Nyeri terutama Sens: CM •DVT Threeway saja yang


pada malam hari Pembuluh darah •Hipoalbumin terpasang
membesar •Asites
•CHF fc I-II ec IAD dd
HAD
23/09 Perawat Pasien Sens: CM Nyeri+ kelebihan volume •Pantau nyeri
menyatakan nyeri Kaki kiri cairan
pada kaki kiri membengkak

23/09 Dokter Lemas, Nyeri Sens: CM •DVT •Diet DM


terutama pada KGD: 105 •Hipoalbumin •Terapi Novomix 8-0-8
malam hari •Asites
•CHF fc I-II ec IAD dd
HAD

36
Assessment Terapi Obat
Tipe Masalah Drug Related Problems Komentar/Catatan
1. Hubungan antara terapi obat dan masalah - Ada masalah 19 /09/2019
medis 1. Kadar Leukosit (16.340/µL) dan Neutrofil
Assessment - Dibutuhkan informasi lebih lanjut (74,70%) berada di atas normal tapi
tidak diindikasikan sebagai infeksi dan
- Apakah obat digunakan tanpa indikasi klinis? - Tidak ada masalah atau intervensi tidak tidak diberikan terapi antibiotik.
-Pengobatan tidak teridentifikasi (tidak ada diperlukan 2. Kadar Hemoglobin berada dibawah
normal tapi tidak diindikasikan sebagai
label atau penerimaan kunjungan klinik
anemia dan tidak diberikan obat
sebelumnya yang tidak diketahui)?
penambah darah
- Apakah kondisi medis tidak terobati?
- Apakah memerlukan terapi obat?

2. Pemilihan obat yang sesuai - Ada masalah Sesuai


Assessment
- Dibutuhkan informasi lebih lanjut
-Apa manfaat komparatif dari pengobatan
yang dipilih?
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak
- Apa keamanan relatif dari obat yang dipilih diperlukan
Assessment Terapi Obat (Lanjutan)
Tipe Masalah Drug Related Problems Komentar/Catatan
3. Regimen obat - Ada masalah Tidak terdapat masalah
Assessment
- Dibutuhkan informasi lebih lanjut
- Apakah terapi telah sesuai untuk pasien
tersebut? - Tidak ada masalah atau intervensi tidak
- Apakah dosis yang ditentukan dan diperlukan
frekuensi dosis dalam rentang terapi yang
biasa sudah tepat atau dimodifikasi untuk
faktor pasien tertentu?
- Apakah rute / dosis / bentuk / cara
pemberian yang tepat, khasiat,
keamanan, kenyamanan, pembatasan
pasien dan biaya?
- adakah penjadwalan dosis untuk
memaksimalkan efek terapi dan kepatuhan
dan untuk meminimalkan efek samping,
rejimen obat yang kompleks?
Assessment Terapi Obat (Lanjutan)
Tipe Masalah Drug Related Problems Komentar/Catatan
4. Duplikasi terapi - Ada masalah Tidak terdapat masalah
Assessment - Dibutuhkan informasi lebih lanjut
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak
- apakah ada duplikasi terapi? diperlukan

5. Alergi obat - Ada masalah Tidak terdapat masalah


Assessment - Dibutuhkan informasi lebih lanjut
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak
- adakah alergi pada pasien atau intoleran diperlukan
terhadap obat-obatan?

6. Reaksi obat yang tidak diharapkan - Ada masalah 19/09/2019


- Dibutuhkan informasi lebih lanjut tidak terdapat massalah
Assessment
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak Sudah diberikan intrvensi
- apakah ada gejala atau m asalah medis diperlukan
kemungkinan menjadi penginduksi obat?
- apa kemungkinan ada masalah yang
terkait obat?
Tipe Masalah Drug Related Problems Komentar/Catatan
7. Interaksi: Seious:
Assessment 18/09/2019 - 23/09/2019
Obat+obat - Ada masalah
Ketorolac+Aspirin (dapat mengakibatkan
- Dibutuhkan informasi lebih lanjut pendarahan) tetapi sudah diberikan intervensi
- apakah ada interaksi obat dengan obat?
- apakah signifikan? - Tidak ada masalah atau intervensi tidak dengan memberi jarak dalam pemberian obat
- adakah kontraindikasi dari obat (relatif atau diperlukan
absolut) yang diberikan pada karakteristik Bisoprolol + Aspirin (sama sama dapat
pasien tertentu saat ini? meningkatakan kadar natrium)
Obat+ Penyakit
- apakah ada penggunaan obat-obatan yang
bermasalah pada pasien? - Ada masalah
Obat+makanan - Dibutuhkan informasi lebih lanjut
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak
- Adakah interaksi obat dengan nutrian diperlukan
(makanan)?
- Apakah signifikan?
Obat + tes laboratorium
- Adakah interaksi obat dengan pemeriksaan
laboratorium ? - Ada masalah
- Apakah - Dibutuhkan informasi lebih lanjut
signifikan ? - Tidak ada masalah atau intervensi tidak
diperlukan
Assessment Terapi Obat (Lanjutan)
Tipe Masalah Drug Related Problems Komentar/Catatan
8. Kegagalan terapi - Ada masalah 18/09/2019 - 23/09/2019
- Dibutuhkan informasi lebih lanjut Pasien tidak diberikan obat nyeri
- apakah pasien gagal menerima pengobatan
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak
karena kesalahan sistem atau ketidakpatuhan?
diperlukan
- adakah faktor-faktor yang menghambat
pencapaian keberhasilan terapi?

9.Benturan finansial - Ada masalah Pasien peserta BPJS.


- Dibutuhkan informasi lebih lanjut
Assessment
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak
- apakah biaya pengobatan yang dipilih sudah diperlukan
efektif?
- apakah biaya terapi obat merupakan kesulitan
keuangan bagi pasien?

10. Pengetahuan pasien terhadap terapi obat - Ada masalah Apoteker telah menjelaskan kepada keluarga pasien
- Dibutuhkan informasi lebih lanjut mengenai obat yang diberikan dan manfaat
Assessment
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak pemberian obat.
- apakah pasien mengetahui indikasi efek samping diperlukan
dari pengobatan yang diberikan?
- apakah pasien mendapatkan keuntungan dari
pengetahuan tersebut?
PHARMACIST CARE PLAN MONITORING WORKSHEET
Health Care Need Terapi Parameter Monitoring Target Poin yang Frekuensi Tujuan
Diinginkan Monitoring Farmakologi
Tekanan darah Diberikan obat Tekanan Darah TD 120/80 mmHg Setiap hari Tekanan Darah
terkontrol antihipertensi normal
Mengatasi nyeri di Diberikan obat Skala nyeri VAS = 0 Setiap hari Tidak merasakan
badan, pegal golongan NSAID nyeri

Mengatasi udema Diberikan obat Bengkak pada tungkai Normal Setiap hari Udema
pada tungkai kaki antikoagulan kaik menghilang
Mengatasi kondisi Diberikan Insulin HbA1c -HbA1c 4-6% Setiap hari Profil kadar
hiperglikemia KGD sewaktu -KGD <200 glukosa normal

Menjaga Diberikan obat kalium 3,6-5,5 Kadar kalium,


keseimbangan cairan diuretik natrium 135-155 natrium, dan
Setiap 3 hari
dan kebutuhan Klorida 96-106 klorida normal
elektrolit

42
MONITORING

Tanggal
Parameter yg Hasil akhir yg
dipantau diinginkan 18 19 20 21 22 23

Rasa nyeri di dada Rasa nyeri tidak


ada vas 0 0 0 0 0 0 0

Rasa nyeri di Rasa nyeri tidak


badan, pegal ada vas 0 3-4 4 4 4 4 4

Tekanan darah Normal


120/80 130/80 120/70 125/78 120/70 120/80

+ + + + + +
Sesak Nafas Tidak ada sesak
18 20 20 20 20 20
RR Normal
Mengatasi udema Tidak ada udem
pada tungkai kaki
++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++

43
SOAP
18/09-2019
Sediaan
Tanggal Jenis obat Dosis Rute
Bentuk Kekuatan

18/09/1 -Infus NaCl 0.9% Infus 500 ml 20 tetes/menit IV


9 -Ketorolac Injeksi 30 mg/ml 30 mg/ 24 jam IV

S O A P
Kesadaran: CM
Skala Nyeri: 3-4
Pasien lemas dan Pemberian ketorolac Disarankan
TD:120/80
nyeri pada kaki kiri dapat menyebabkan pemberian
HR: 80x/menit
dan bengkak mual muntah Ranitidine
RR: 18x/menit
T: 36.5

44
Sediaan

SOAP 19/09-2019
Tanggal Jenis obat

-NaCl 0.9%
Bentuk

Infus
Kekuatan

500 ml
Dosis

20 tetes/menit
Rute

IV
-Furosemid Injeksi 10 mg /ml 10mg/12 jam IV
-Ranitidin Injeksi 50 mg/2ml 50 mg/ 12 jam IV
19/09/19 -Ketorolac Injeksi 30 mg/ml 30 mg/24 jam IV
-Albumin Injeksi 25%/100ml 20 tetes/menit IV
- concor Tablet 25 mg 25mg/24 jam P.O
-Nitrokaf retard Tablet 2.5 mg 2.5mg/12 jam P.O
-Aspilet Tablet 80 mg 80 mg/24 jam P.O

S O A P
1.Disarankan untuk
Kesadaran: CM 1.Kadar Hemoglobin pasien
memberikan Berikan tablet
Skala Nyeri: 4 rendah
penambah darah
TD: 130/80 2. Leukosit pasien tinggi
Pasien lemas dan 2. Disarankan untuk
HR: 80x/menit 3.Kadar glukosa darah pasien
nyeri pada kaki kiri , memberikan antibiotik
RR: 20x/menit tinggi tetapi terapi pemberian
bengkak, 3. Disarankan untuk memberikan
T: 36.5 insulin tidak diberikan
terapi insulin
HB: 7.8 4. Pemberian ketorolac dapat mual
4. Disarankan diberihentikan
DM:199 muntah dan beresiko pendarahan
ketorolac
45
SOAP
20/09-2019
Tanggal Jenis obat
Bentuk
Sediaan

Kekuatan
Dosis Rute

-Furosemid Injeksi 10 mg /ml 10mg/12 jam IV


-Ranitidin Injeksi 50 mg/2ml 50 mg/ 12 jam IV
-NaCl 0.9% Injeksi 500 ml 20 tetes/ menit IV
20/09/19 -Heparin Injeksi 10000IU/ml 10.000 IU/ml/12jam IV
-Novomix Tablet 100IU/ml 8-0-8 IV
- concor Tablet 25 mg 25mg/24 jam P.O
-Nitrokaf retard Tablet 2.5 mg 2.5mg/12 jam P.O
-Aspilet 80 mg 80 mg/24 jam P.O

S O A P
Kesadaran: CM
Skala Nyeri: 3-4 1. Pemberian Nacl dapat
Pasien lemas dan
TD: 120/70 1. Diberhentikan penggunaan
nyeri pada kaki kiri , meningkatkan cairan di dalam
HR: 80x/menit infus NaCL
perut membesar perut
RR: 18x/menit
T: 36.5
46
SOAP
21/09-2019
Tanggal Jenis obat
Bentuk
Sediaan

Kekuatan
Dosis Rute

-Furosemid Infus 10 mg /ml 10mg/12 jam IV


-Ranitidin Injeksi 50 mg/2ml 50 mg/ 12 jam IV
-Heparin Injeksi 10000IU/ml 10.000 IU/ml/12jam IV
19/09/19 -Novomix Injeksi 100IU/ml 8-0-8 IV
- concor Tablet 25 mg 25mg/24 jam P.O
-Nitrokaf retard Tablet 2.5 mg 2.5mg/12 jam P.O
-Aspilet Tablet 80 mg 80 mg/24 jam P.O

S O A P
Kesadaran: CM 1.Disarankan untuk
Skala Nyeri: 3-4 memberikan Berikan tablet
1.Kadar Hemoglobin pasien
TD: 125/78 penambah darah
Pasien lemas dan HR: 80x/menit
rendah
2. Disarankan untuk
nyeri pada kaki kiri , RR: 18x/menit
2. Leukosit pasien tinggi
memberikan antibiotik
perut membesar T: 36.5
3. Pasien mengeluh karena
3. Disarankan pemberian
nyeri meningkat
Hb:7,8 celebrex tetapi tidak di cover
Leukosit:16.340 BPJS 47
SOAP
Sediaan
Tanggal Jenis obat Dosis Rute
Bentuk Kekuatan
22-23/09-2019 -Furosemid Infus 10 mg /ml 10mg/12 jam IV
-Ranitidin Injeksi 50 mg/2ml 50 mg/ 12 jam IV
-Heparin Injeksi 10000IU/ml 10000IU/ml/12 jam IV
19/09/19 -Novomix Injeksi 100IU/ml 8-0-8 IV
- concor Tablet 25 mg 25mg/24 jam P.O
-Nitrokaf retard Tablet 2.5 mg 2.5mg/12 jam P.O
-Aspilet Tablet 80 mg 80 mg/24 jam P.O

S O A P
Kesadaran: CM
Skala Nyeri: 4
TD:120/70 1.Disarankan untuk memberikan
HR: 80x/menit 1.Kadar Hemoglobin pasien Berikan tablet penambah darah
Pasien lemas dan
RR: 20x/menit rendah 2. Disarankan untuk
nyeri pada kaki kiri
T: 36.5 2. Leukosit pasien tinggi memberikan antibiotik
Hb:7,8
Leukosit:16.340 48
TERIMA KASIH

49
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ALBUMIN
Hasil Albumin pasien = 2,2
BB pasien = 80 kg
Kadar Albumin yang diinginkan = 2.5
Albumin yang dibutuhkan = (2.5-2.2) 80x40)x2
100
= 19,2 gram~20 gram
CARA MENGHITUNG INSULIN
1) Hitung Insulin Harian Total
IHT = 0,5 unit x berat badan = 0,5 unit x 80
= 40 unit

2) Hitung Insulin Prandial Total (lispro, Aspart, reguler)


IPT = 60% x IHT
= 60% x 40
= 24 unit
Dosis sarapan = 1/3 x 24 unit = 8 unit
Dosis makan siang = 1/3 x 24 unit= 8 unit
Dosis makan malam = 1/3 x 24 unit = 8 unit
3) Insulin Basal Total (NPH, Glargin)
IBT = 40% x IHT
= 40% x 40
= 16 unit

52

Anda mungkin juga menyukai