PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019
1
Deep vein thrombosis
Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah
terdapatnya gumpalan darah, pada salah satu pembuluh darah
vena dalam yang menyebabkan aliran darah ke jantung melambat,
yang terjadi pada tungkai atau lengan.
2
Etiologi
Kerusakan sel endotel
Hiperkoagulasi Kerusakan sel endotel
Lupus eritematous
Penyakit Burger’s Resistensi aktif protein C Gagal jantung kongestif
Giant cell arteritis Sindrom antifosfolipid Hiperviskositas
Penyakit Takayasu Tirah baring yang terlalu
Defisiensi Antitrombin III
Defisiensi Protein C dan S lama
Disfibrogenemia Gangguan neurologik
dengan hilangnya
mekanisme pompa otot.
3
Manifestasi
klinis
4
Diagnosa
Venografi. Tes dilakukan
Tes D-Dimer. USG
dengan menyuntikkan zat
Tes ini untuk mendeteksi Tes ini digunakan untuk
pewarna (kontras) pada
gumpalan darah yang memeriksa aliran darah,
pembuluh darah vena
sudah terurai dan apakah normal atau ada
pasien, kemudian
memasuki aliran darah. hambatan karena adanya
dilakukan pencitraan
Semakin banyak gumpalan penggumpalan darah. dengan foto Rontgen untuk
darah yang sudah terurai mengetahui letak aliran
ditemukan di dalam darah yang terhambat
darah, semakin besar akibat penggumpalan
kemungkinan terdapat darah. Tes venografi
penggumpalan darah. dilakukan jika
pemeriksaan D-Dimer dan
USG Doppler belum dapat
memastikan DVT.
5
DEFINISI CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
Keadaan dimana terjadi Jantung hanya mampu
kemacetan sirkulasi darah akibat memompa darah untuk waktu
jantung yang tidak mampu yang singkat dan dinding otot
memompa pasokan darah ke
jaringan tubuh guna mencukupi jantung melemah sehingga
kebutuhan sel akan nutrien dan tidak mampu memompa darah
oksigen secara adekuat. dengan kuat.
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal Tidak dapat melakukan aktifitas fisik. Terdapat gejala
jantung yang sangat bermakna saat istrahat walaupun saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas
sudah mendapat terapi medis maksimal
7
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Lab meliputi :
Foto thorax Elektrolit serum yang
EKG dapat mengungkapkan
dapat mengungkapkan mengungkapkan kadar
adanya tachicardi,
adanya pembesaran natrium yang rendah
hipertrofi bilik jantung dan
jantung, oedema atau efusi sehingga hasil hemodelusi
iskemi (jika disebabkan
pleura yang menegaskan darah dari adanya
AMI), ekokardiogram
diagnosa CHF kelebihan retensi air, K, Na,
Cl, Ureum, gula darah
8
ACITES cairan transudatif memiliki kadar protein di
bawah 2.5 g/mL, sedangkan eksudatif memiliki
kadar protein sama dengan atau lebih dari 2.5
g/mL.
Acites adalah adanya
cairan (biasanya cairan
kuning pucat dan bening)
dalam rongga perut
(paritoneal).
9
Perut Pembengkakan
kembung di tungkai dan
atau pergelangan
membesar. kaki
Mual
Gejala ACITES dan
muntah.
Berat
Nafsu badan
makan meningkat.
menurun.
Nyeri
perut.
10
DIAGNOSA ACITES
Tes darah. Angiografi.
Analisa cairan asites.
Tes ini meliputi hitung Pencitraan yang
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel
sel darah lengkap, dilakukan dengan
cairan asites dari dinding perut dengan
pemeriksaan fungsi menyuntikkan cairan
menggunakan jarum. Tindakan ini disebut
organ hati dan ginjal, pewarna khusus untuk
dengan parasentesis atau punksi asites.
serta pengukuran memeriksa aliran
Setelah sampel cairan diambil, dilanjutkan
kadar elektrolit dan darah, terutama sistem
dengan pemeriksaan laboratorium untuk
protein. vena porta.
mengetahui jumlah sel darah, kadar
albumin, enzim amilase, protein, dan Laparoskopi.
glukosa. Analisa cairan tersebut adalah CT scan dan MRI. Tindakan operasi
untuk mengetahui karakteristik cairan dan Untuk memeriksa kondisi dengan membuat
menentukan serum-ascites albumin perut dan organ di sayatan sebesar
gradient (SAAG). Sampel cairan asites juga sekitarnya secara lubang kunci untuk
dapat diperiksa untuk mengetahui ada mendalam. memeriksa kondisi
tidaknya sel kanker (sitologi) atau organ di dalam perut
pertumbuhan bakteri tertentu (kultur). 11
DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan
kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
(Dipiro,2015).
14
Riwayat penyakit terdahulu
-Diabetes Melitus tipe 2
Riwayat Penyakit Keluarga
-DVT (Deep Vein Thrombosis)
Tidak ada
Riwayat Psikologis, Sosial dan Ekonomi
-Psikologis pasien tidak terganggu serta
sadar dan berorientasi baik
-Pasien dengan kondisi sosial dan ekonomi Baik
-Pola hidup jarang berolah raga,
memgkonsumsi minuman beralkohol, Riwayat Penggunaan Obat Terdahulu
merokok, berat badan yang melebihi Obat yang pernah di konsumsi oleh
normal pasien sebelum masuk rumah sakit:
-Pola makan yang tidak baik, jarang - Furosemide
makan sayur dan buah serta menyukai -Heparin
makanan lemak dan bersantan seperti
gulai.
15
Ringkasan pada Waktu Masuk RSUP. HAM
Pasien
IGD kelas I RSUP HAM dengan Keluhan nyeri pada kaki kiri,
Tanggal :18 September 2019 keluhan selalu membesar sejak ± 1
tahun, Pasien ± 2 minggu lalu
dirawat di RS H.Adam Malik
Pasien dipindahkan
dengan diagnosa DVT. Perut
keruang rawat inap PAV dirasakan membesar dalam 1
5 RSUP HAM pada minggu ini. Diabetes melitus
tanggal 18 januari 2019
Pukul 23:33 WIB dijumpai.
16
Pemeriksaan Fisik Pasien Awal Masuk RS
17
DVT, didasarkan pada:
-Pemeriksaan fisik: udema pada kaki
- Hasil pendukung USG Dopler: DVT(+)
19
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Sensorium TD (mmHg) HR RR T
(x/menit) (x/menit) (oC)
NRBC - 0.4
Hasil Pemeriksaan Laboratorium – KIMIA KLINIK
18/9/19
Jenis Pemeriksaan Rujukan
Hati
• Albumin 3.5-4.5 2.2
Metabolisme Karbohidrat
Ginjal
• Blood Urea Nitrogen 8-26 28
(BUN)
• Ureum 18-55 60
Elektrolit
• Natrium (Na) 135-155 137
28/01 Dokter DVT, DM, CHF fc I-II -Diet DM 170 DM teratasi 22/9/2019
-IV NaCl 0,5L Nyeri teratasi
-Injeksi Ketorolac 30
mg/24 jam
-Injeksi Ranitidine
50mg/12 jam
-Injeksi Furosemide
10mg/12 jam
-Tablet Concor 25
mg/24 jam
29/01 Farmasi Klinis -Identifikasi DRP diagnosa Monitoring terapi Tidak ada masalah 22/9/2019
DVT antikoagulan, terkait obat
analgetik Hipokoagulasi teratasi,
analgesik adekuat
TGL Profesi Diagnosis/ Masalah Rencana Hasil yang Tanggal Hasil
Tindakan/ Terapi diharapkan Evaluasi Evaluasi
Target
Perawatan
28/01 Ahli Gizi Riwayat : CHF -Diet jantung 2000 Monitoring 22/9/2019
-Asupan tidak terawat kalori asupan mencapai
-Resiko malnutrisi -Edukasi diet yang 80-100% dari
diberikan kebutuhan
setelah 3x24 jam
28/01 Perawat Gangguan rasa nyaman -Ajarkan relaksasi Dalam waktu 24 /9/2019
dan nyeri nyeri 2x24 jam pasien
-Kolaborasi dalam melaporkan
pemberian skala nyeri
aanlgesik berkurang (0-2)
dengan skala (0-
10)
DATA SOAP TERINTEGRASI
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
18/09 Perawat Pasien Sens: CM Ketidakefektifan •Pantau vital
(00.30) mengatakan Skala nyeri: 3-4 perfusi jaringan •Atur posisi nyama
nyeri dan Terlihat kaki kiri •Pasang IV line di tangan kiri
semakin bengkak dan •Rekam EKG
membengkak menghitam •Cek laboratorium
di kaki kiri TD: 120/80
HR: 80
RR: 18
19/09 Dokter Nyeri pada Sens: CM DVT+CHF fc I-II ec •Terapi
(08.00) tungkai CAD dd •Substansi Albumin
HHD+Hipoalbumin =(2.5-2.2)x80x0.8
+DM tipe 2+ =19.2 ~20%
Anemia ec peny. •Kapsul garam 3x1
Kronik + •Konsul kardiologi interna
Hiponatremia dd •Konsul endokrin
defisiensi besi
33
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
19/09 Dokter Kaki bengkak Sens: CM •CHF fc I-II ec •Injeksi furosemid / 12 jam
CAD dd HHD •NKR 2x2.5 mg
•DVT •Concor 1x2.5 mg
•DM tipe 2 •Aspilet 1x80 mg
19/09 Perawat Pasien Kaki lemah •Nyeri •Anjurkan minum selalu
mengatakan Sens: CM •Kelebihan volume •Pantau TTV
nyeri kaki, Three way terpasang cairan
perut besar, dengan baik
kaki bengkak Perut besar, kaki
bengkak, urine keruh
20/09 Perawat Pasien lemah Sens: CM •Gangguan rasa •Cek lab KGD 2PP
bahwa mual (+) nyaman , nyeri •Hasil USG Abdomen terlampir
Muntah (-) •Kelebihan volume
Kaki bengkak (+) cairan
34
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
20/09 Apoteker Perut membesar, Kaki lemah, -Leukosit pasien tinggi •Disarankan untuk
kaki bengkak, Sens: CM -kadar Hemoglobin pasien memberikan antibiotik
nyeri hilang Hasil lab, leukosit: rendah •Disarankan untuk
timbul dan mual 16.340 -Interaksi obat dan efek memberikan tablet
muntah Neutrofil: 74.70 samping penambah darah
Limfosit:17.40 Kontraindikasi pemberian •Disarankan
Hb:7.8 aspirin dan ketorolac pemberhentian
Terapi: Ketorolac 30 secara bersamaan dapat penggunaan ketorolac
mg/24 jam meningkatkan toksisitas
Concor 2.5mg/24 jam NSAID seperti mual dan
NKR: 25mg/12 jam muntah, dapat
Aspilet 80 mg/24 jam menyebabkan resiko
pendrahan.
21/09 Perawat Pasien Sens: CM •Gangguan rasa nyeri •Cek lab KGD 2PP
mengatakan nyeri Skala nyeri: 4 •Kelebihan volume cairan •Ajarkan teknik
relaksasi jika nyeri
35
Tgl Profesi SUBJEK OBJEK ASESSMENT PLAN
22/09 Perawat Pasien Sens: CM •Gangguan rasa nyeri •Cek lab KGD 2PP
mengatakan nyeri Skala nyeri: 3 •Kelebihan volume cairan
36
Assessment Terapi Obat
Tipe Masalah Drug Related Problems Komentar/Catatan
1. Hubungan antara terapi obat dan masalah - Ada masalah 19 /09/2019
medis 1. Kadar Leukosit (16.340/µL) dan Neutrofil
Assessment - Dibutuhkan informasi lebih lanjut (74,70%) berada di atas normal tapi
tidak diindikasikan sebagai infeksi dan
- Apakah obat digunakan tanpa indikasi klinis? - Tidak ada masalah atau intervensi tidak tidak diberikan terapi antibiotik.
-Pengobatan tidak teridentifikasi (tidak ada diperlukan 2. Kadar Hemoglobin berada dibawah
normal tapi tidak diindikasikan sebagai
label atau penerimaan kunjungan klinik
anemia dan tidak diberikan obat
sebelumnya yang tidak diketahui)?
penambah darah
- Apakah kondisi medis tidak terobati?
- Apakah memerlukan terapi obat?
10. Pengetahuan pasien terhadap terapi obat - Ada masalah Apoteker telah menjelaskan kepada keluarga pasien
- Dibutuhkan informasi lebih lanjut mengenai obat yang diberikan dan manfaat
Assessment
- Tidak ada masalah atau intervensi tidak pemberian obat.
- apakah pasien mengetahui indikasi efek samping diperlukan
dari pengobatan yang diberikan?
- apakah pasien mendapatkan keuntungan dari
pengetahuan tersebut?
PHARMACIST CARE PLAN MONITORING WORKSHEET
Health Care Need Terapi Parameter Monitoring Target Poin yang Frekuensi Tujuan
Diinginkan Monitoring Farmakologi
Tekanan darah Diberikan obat Tekanan Darah TD 120/80 mmHg Setiap hari Tekanan Darah
terkontrol antihipertensi normal
Mengatasi nyeri di Diberikan obat Skala nyeri VAS = 0 Setiap hari Tidak merasakan
badan, pegal golongan NSAID nyeri
Mengatasi udema Diberikan obat Bengkak pada tungkai Normal Setiap hari Udema
pada tungkai kaki antikoagulan kaik menghilang
Mengatasi kondisi Diberikan Insulin HbA1c -HbA1c 4-6% Setiap hari Profil kadar
hiperglikemia KGD sewaktu -KGD <200 glukosa normal
42
MONITORING
Tanggal
Parameter yg Hasil akhir yg
dipantau diinginkan 18 19 20 21 22 23
+ + + + + +
Sesak Nafas Tidak ada sesak
18 20 20 20 20 20
RR Normal
Mengatasi udema Tidak ada udem
pada tungkai kaki
++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++
43
SOAP
18/09-2019
Sediaan
Tanggal Jenis obat Dosis Rute
Bentuk Kekuatan
S O A P
Kesadaran: CM
Skala Nyeri: 3-4
Pasien lemas dan Pemberian ketorolac Disarankan
TD:120/80
nyeri pada kaki kiri dapat menyebabkan pemberian
HR: 80x/menit
dan bengkak mual muntah Ranitidine
RR: 18x/menit
T: 36.5
44
Sediaan
SOAP 19/09-2019
Tanggal Jenis obat
-NaCl 0.9%
Bentuk
Infus
Kekuatan
500 ml
Dosis
20 tetes/menit
Rute
IV
-Furosemid Injeksi 10 mg /ml 10mg/12 jam IV
-Ranitidin Injeksi 50 mg/2ml 50 mg/ 12 jam IV
19/09/19 -Ketorolac Injeksi 30 mg/ml 30 mg/24 jam IV
-Albumin Injeksi 25%/100ml 20 tetes/menit IV
- concor Tablet 25 mg 25mg/24 jam P.O
-Nitrokaf retard Tablet 2.5 mg 2.5mg/12 jam P.O
-Aspilet Tablet 80 mg 80 mg/24 jam P.O
S O A P
1.Disarankan untuk
Kesadaran: CM 1.Kadar Hemoglobin pasien
memberikan Berikan tablet
Skala Nyeri: 4 rendah
penambah darah
TD: 130/80 2. Leukosit pasien tinggi
Pasien lemas dan 2. Disarankan untuk
HR: 80x/menit 3.Kadar glukosa darah pasien
nyeri pada kaki kiri , memberikan antibiotik
RR: 20x/menit tinggi tetapi terapi pemberian
bengkak, 3. Disarankan untuk memberikan
T: 36.5 insulin tidak diberikan
terapi insulin
HB: 7.8 4. Pemberian ketorolac dapat mual
4. Disarankan diberihentikan
DM:199 muntah dan beresiko pendarahan
ketorolac
45
SOAP
20/09-2019
Tanggal Jenis obat
Bentuk
Sediaan
Kekuatan
Dosis Rute
S O A P
Kesadaran: CM
Skala Nyeri: 3-4 1. Pemberian Nacl dapat
Pasien lemas dan
TD: 120/70 1. Diberhentikan penggunaan
nyeri pada kaki kiri , meningkatkan cairan di dalam
HR: 80x/menit infus NaCL
perut membesar perut
RR: 18x/menit
T: 36.5
46
SOAP
21/09-2019
Tanggal Jenis obat
Bentuk
Sediaan
Kekuatan
Dosis Rute
S O A P
Kesadaran: CM 1.Disarankan untuk
Skala Nyeri: 3-4 memberikan Berikan tablet
1.Kadar Hemoglobin pasien
TD: 125/78 penambah darah
Pasien lemas dan HR: 80x/menit
rendah
2. Disarankan untuk
nyeri pada kaki kiri , RR: 18x/menit
2. Leukosit pasien tinggi
memberikan antibiotik
perut membesar T: 36.5
3. Pasien mengeluh karena
3. Disarankan pemberian
nyeri meningkat
Hb:7,8 celebrex tetapi tidak di cover
Leukosit:16.340 BPJS 47
SOAP
Sediaan
Tanggal Jenis obat Dosis Rute
Bentuk Kekuatan
22-23/09-2019 -Furosemid Infus 10 mg /ml 10mg/12 jam IV
-Ranitidin Injeksi 50 mg/2ml 50 mg/ 12 jam IV
-Heparin Injeksi 10000IU/ml 10000IU/ml/12 jam IV
19/09/19 -Novomix Injeksi 100IU/ml 8-0-8 IV
- concor Tablet 25 mg 25mg/24 jam P.O
-Nitrokaf retard Tablet 2.5 mg 2.5mg/12 jam P.O
-Aspilet Tablet 80 mg 80 mg/24 jam P.O
S O A P
Kesadaran: CM
Skala Nyeri: 4
TD:120/70 1.Disarankan untuk memberikan
HR: 80x/menit 1.Kadar Hemoglobin pasien Berikan tablet penambah darah
Pasien lemas dan
RR: 20x/menit rendah 2. Disarankan untuk
nyeri pada kaki kiri
T: 36.5 2. Leukosit pasien tinggi memberikan antibiotik
Hb:7,8
Leukosit:16.340 48
TERIMA KASIH
49
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ALBUMIN
Hasil Albumin pasien = 2,2
BB pasien = 80 kg
Kadar Albumin yang diinginkan = 2.5
Albumin yang dibutuhkan = (2.5-2.2) 80x40)x2
100
= 19,2 gram~20 gram
CARA MENGHITUNG INSULIN
1) Hitung Insulin Harian Total
IHT = 0,5 unit x berat badan = 0,5 unit x 80
= 40 unit
52