Anda di halaman 1dari 14

HYPERSPLENISME

DR(can). dr. Yusmaidi, SpB-KBD, FinaCS

Digestive Surgery
Lampung University
DEFINISI

Berlebihnya fungsi limpa


normal secara primer,
ditandai dengan berat
>500 g atau panjang >15 cm
ETIOLOGI
Hipersplenisme primer Hipersplenisme sekunder

• Jarang terjadi • umumnya timbul karena


• Akibat defek intrinsik sel splenomegali kongestif,
darah atau adanya antibody akibat :
sel darah yang tidak
diketahui • hipertensi portal (sirosis
atau obstruksi vena lienalis)
• Penyakit hematologis atau
neoplastik yang melibatkan
limpa (mis. Limfoma,
leukemia)
• Peradangan, kelainan
metabolik atau autoimun
KRITERIA DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
fisik penunjang
ANAMNESIS
• Rasa penuh pada kuadran abdomen kiri atas
• Rasa tidak nyaman sampai nyeri kuadran abdomen
kiri atas
• Rasa cepat kenyang
• Hematemesis karena pecahnya varises
gastroesofagus
• Purpura, mudah berdarah dan perdarahan
membran mukosa jarang dijumpai
• Infeksi berulang dan ulkus kronik pada kaki akibat
lekopenia berat
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda
Splenomegali petechie, parasitopenia
purpura
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :
• Ro thorak
• USG • Darah perifer lengkap
• CT Scan abdominal • Test fungsi hati dan
dengan kontras ginjal
• Hemostasis lengkap
DIAGNOSIS BANDING
Sferositosis
Leukemia Limfoma
herediter

Hemoglobinopati
dengan Talasemia mayor Anemia aplastik
splenomegali

Idiopathic
Thrombocytopenic Mielofibrosis
Purpura
• Bergantung penyakit
TERAPI dasarnya (medik atau
bedah berupa splenektomi)
Edukasi

Penderita/keluarga
Kemungkinan
mengerti tentang penyakitnya
komplikasi
keadaan pasien

Rencana tindakan Penyulit yang


yang akan mungkin timbul Prognosisnya
dilakukan dan komplikasinya
PROGNOSIS
Bergantung pada derajat cedera dan keadaan
umum penderita

Ad vitam : dubia ad
bonam/malam

Ad sanationam : dubia ad
bonam/malam

Ad fungsionam : dubia ad
bonam/malam
KEPUSTAKAAN
• Maingot abdominal operations edisi 12.

• Schwartz’s manual of surgery. Edisi 10. New York: The


McGraw Hill Companies; 2015.

• Haile Debas: Gastrointestinal Surgery; 2009.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai