Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI BAKTERI

Nama :
Endang Nurul Siti Fatimah
Fatimah Nurhayati
Nizar Ahmad Setiawan
Tiara Frihantari Grahita
BAKTERI
• Suatu organisme yang jumlahnya paling
banyak dan tersebar luas dibandingkan
dengan organisme lainnya di bumi.
• Umumnya merupakan organisme uniseluler
(bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).
IDENTIFIKASI
• Kegiatan yang mencari, menemukan,
mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan,
mencatat data dan informasi dari “kebutuhan”
lapangan
• Proses identifikasi dilakukan dengan cara
pengamatan terhadap organisme tersebut
baik secara morfologi maupun fisiologi.
IDENTIFIKASI BAKTERI
• Upaya untuk mengetahui nama suatu makhluk
hidup dalam suatu kelompok tertentu
berdasarkan karakteristik persamaan dan
perbedaan yang dimiliki oleh bakteri.
TEKNIK IDENTIFIKASI BAKTERI
1. Ciri morfologi
2. Ciri kultural
3. Ciri nutrisional dan metabolik
4. Ciri patogenik
Ciri Morfologi
Menggunakan mikroskop dengan pembesaran
100x10
• PEWARNAAN SEDERHANA
• PEWARNAAN DIFERENSIAL
• PEWARNAAN KHUSUS
PEWARNAAN SEDERHANA
• Pewarnaan Positif dan Negatif
tujuan : untuk pengamatan morfologi, tanpa
terpengaruh zat pewarna, pengamatan kapsul
Caranya : ambil dua kaca objek, teteskan nigrosin
atau tinta cina diujung kanan salah satu objek glass
Biakan diambil lalu dioleskan dalam tetesan nigrosin
tadi lau campurkan, tempelkan sisi objek glass lain
kemudian ke samping kiri, biarkan mengering jangan
di fiksasi atau dipanaskan.
PEWARNAAN GRAM
• Tunggal = dengan satu zat warna
• Diferensial = lebih dari satu zat warna
• Zat warna yg digunakan : kristal-violet, iodine, safranin,
lugol
• Caranya : ambil 1 kaca objek, disemprot alkohol
biarkan kering, fiksasi bag. atas bawah, oleskan bakteri
(tidak boleh tll tebal atau tipis), tetesi dengan satu zat
warna atau lebih, biarkan kering, semprot dengan air
sampai tidak warna yg menempel, biarkan kering lagi,
amati dibawah mikroskop
• Biru = Gram positif Merah : Gram negatif
PEWARNAAN KHUSUS
• Dipakai untuk mewarnai bagia-bagian sel
bakteri atau bakteri tertentu yang sukar
diwarnai. Contoh : Gray, Novel, Zetynow, dsb.
1. Pewarnaan Spora
2. Pewarnaan Kapsul
Pewarnaa Spora
• Pewarna utama (biru metilen) dimasukkan ke
dalam spora melalui pemanasan, sehingga
berwarna biru, sedang sel vegetatif diwarnai
pewarna tandingan safranin (merah)
• Tujuan : mengamati endospora pada spesies
Bacillus dan Clostridium
Pewarnaan Kapsul
• Untuk menghilangkan zat warna berlebihan
karena pencucian biasa dengan air akan
melarutkan kapsul.
• Diolesi dengan tembaga sulfat.
Ciri Kultural
• Biakan ditumbuhkan dimedia berbeda :
– NA pada cawan petri
– NA pada tabung dengan metode agar tegak dan
agar miring
– NB pada tabung dengan metode kocok
• Yang perlu diperhatikan :
– Ukuran : kecil, sedang, besar, besar sekali
– Bentuk : circular, irregular, spindle, filamentous,
rhizoid
– Elevasi : flat, raised, convex, umbonate
– Permukaan : halus, kasar, berkerut, kering seperti
bubuk
– Margins : entire, lobate, undulate, serrate,
felamentous, curled
Pertumbuhan pada agar tegak
Pertumbuhan pada agar miring

Pertumbuhan berdasarkan
Pertumbuhan pada media cair kebutuhan Oksigen
Ciri Nutrisi dan Metabolik
• TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
untuk membedakan jenis bakteri dari kelompok
Enterobacteriaceae gram negatif berdasarkan kemampuan
memfermentasikan karbohidrat,membentuk asam, gas da H2S.
Perubahan menjadi kuning = asam
Perubahan menjadi lebih merah = basa
Ciri Patogenik
Dilihat dari penyakit yang disebabkannya.
Contoh :
Eschericia coli menyebabkan diare
Corynebacterium diphetria menyebabkan difteri
Kesimpulan
• Identifikasi bakteri dilakukan untuk
mengklasifikasikan bakteri sesuai morfologi
dan fisiologinya.

Anda mungkin juga menyukai