Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP TEKNIK

KOMUNIKASI PADA PASIEN


DENGAN PENYAKIT KRONIS

Oleh kelompok 8:
Sandri 1811316055
Arora Nexsi Amanda 1811316056
Shinta Ariyanti 1811316057
Weni Zuryati 1811316058
Ririn Budiarti 1811316059
Asmaridah 1811316060
Rita Efriani 1811316055
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan serta
difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi professional yang
mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien

Tujuan
1. Realisi diri, penerimaan diri dan peningkatan
penghormatan diri
2. membina hubungan interpersonal
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis.
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
1. Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik yang saling
menguntungkan
2. Perawat harus menghargai keunikan klien, memahami perasaan dan
perilaku klien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga,
budaya,
3. Perawat harus mengenal dirinya sendiri
4. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling
percaya dan saling menghargai.
5. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien.
6. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri
pemberimaupun penerima pesan
7. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya
8. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik
maupun mental.
Jenis Komunikasi Terapeutik

1. Komunikasi Verbal 2. Komunikasi tertulis


Komunikasi yang sering Komunikasi tertulis
digunakan seperti komunikasi melalui
seperti pertukaran informasi surat menyurat, laporan,
secara verbal terutama iklan di surat kabar
pembicaraan dengan tatap muka pembuatan memo, dan lain-
lain
3. Komunikasi non verbal
Komunikasi non-verbal adalah suatu
proses pemindahan pesan tanpa
menggunakan kata-kata. Morris (1977)
dalam Liliweni (2004) membagi pesan
non verbal sebagai berikut: Kinesik,
Proksemik, Haptik, Paralinguistik,Artifak
dan Tampilan Fisik Tubuh.
Karakteristik komunikasi terapeutik
1. Ikhlas (Genuiness)
2. Empati (Empathy)
3. Hangat (Warmth)

Teknik Komunikasi terapeutik:


1. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
2. Mendengar (Listening)
3. Mengulang (Restarting)
4. Klarifikasi
5. Refleksi
Penyakit kronis

Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama
sampai bertahun-tahun, bertambah berat, menetap dan sering kambuh.
(Purwaningsih dan Karbina, 2009)

Dapat disimpulkan bahwa penyakit kronik merupakan penyakit yang


dialami oleh pasien dengan jangka waktu dan kurun waktu lama dapat menyebabkan seorang
pasien mengalami ketidakmampuan atau ketidakberdayaan.
Sifat penyakit kronik

1. Progresif
Penyakit kronik yang semakin lama semakin bertambah parah. Contoh penyakit jantung.

2. Menetap
Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan menetap pada individu.
Contoh penyakit diabetes mellitus.

3. Kambuh
Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang sama
atau berbeda. Contoh penyakit arthritis
Dampak penyakit
kronis

merupakan dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena


Somatik keadaan penyakitnya

Dampak ini dimanifestasikan dalam perubahan perilaku,


yaitu :
1. Klien menjadi pasif
Psikologis 2. Merasa tidak nyaman
3. Bingung
4. Merasa menderita
5. Tergantung
6. Kekanak-kanakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit kronik
1. Persepsi klien terhadap situasi
2. Beratnya penyakit
3. Tersedianya fasilitas kesehatan
4. Respon klien Terhadap Penyakit Kronik
5. Tersedianya support social
6. Temperamen dan kepribadian
7. Sikap dan tindakan lingkungan

Dalam berkomunikasi, dengan pasien kronik gunakalah komunikasi


terbuka dan jujur, tunjukkan rasa empati. Dengarkan dengan baik, tetap berpikiran
terbuka, serta amati respon verbal dan nonverbal klien dan keluarga
Ada beberapa klien tidak akan mendiskusikan emosi karena alasan
pribadi atau budaya, dan klien lain ragu untuk mengungkapkan emosi mereka karena
orang lain akan meninggalkan mereka .
Teknik komunikasi penyakit kronis

Memberikan kesempatan untuk menggunakan koping yang


Fase denial kontruktif dalam menghadapi kehilangan dan kematian Selalu
(pengikaran) berada di dekat klien dan pertahankan kontak mata

memberikan kesempatan pada pasien untuk


Fase anger (marah) mengekspresikan perasaannya, perawat ,mendengarkan
dan menggunakan teknik respek
Fase bargening memberikan kesempatan kepada pasien untuk
(tawar menawar) menawar dan menanyakan kepada pasien apa yang di
inginkan olehnya.

Teknik komunikasi yang digunakan adalah jangan mencoba


menenangkan klien dan biarkan klien dan keluarga
Fase depression mengekspresikan kesedihannya dalam kurun waktu
tertentu.

meluangkan waktu untuk klien untuk mendiskusikan


perasaannya dan siapkan waktu untuk mendiskusikan
Fase acceptance perasaan keluarga terhadap kematian pasien.
Cara penysmpaian berita
buruk

langkah – langkahnya adalah :


1. Persiapan
2. Membuat hubungan
3. Berbagi cerita
4. Akibat dari berita

Respon klien terhadap


penyakit kronik

Respon klien meliputi:


1. Kehilangan kesehatan 5. Kehilangan kemandirian
2. Kehilangan situasi 6. Kehilangan rasa nyaman
3. kehilangan fugsi fisik 7. Kehilangan fungsi mental
4. Kehilangan konsep diri 8. Kehilangan peran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai