Sistem Dispersi BCM 2017
Sistem Dispersi BCM 2017
Bentuk partikel koloid. (a). Bulatan dan bola. (b) batang pendek dan
elipsoid lonjong. (c) elipsoid pepat dan serpihan. (d). Batang dan
benang. (e).benang bergulung longgar. (f). Benang bercabang.
TIPE SISTEM KOLOID
(a). Misel bulat dalam medium air, fase hidrokarbon menghadap ke dalam dan bagian
polar menghadap ke air. (b). Menggunakan pelarut non polar, bentu kebalikan dari a. (c).
Pada konsentrasi yang lebih tinggi akan membentuk misel berlapis
JENIS AMFIFILIK
PREDIKSI NILAI CMC
CMC = 9,3x10 ‾⁵ M
PERBANDINGAN SIFAT KOLOID
Jenis Koloid
Sifat
Liofilik Amfifilik Liofobik
Fase dispers Molekul organik Agregat/misel Partikel
anorganik
Interaksi antara fase Terjadi solvasi Bagian hidrofil dan Sedikit interaksi
dispers dan medium lipofil mengalami (solvasi)
solvasi, tergantung
medium dispersi
EFEK FARADAY-TYNDALL
Bila berkas cahaya yang kuat melewati suatu sol koloid,
suatu kerucut kasat mata terbentuk sebagai akibat
penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Bintik terang
pada koloid dapat diamati dan dihitung menggunakan
ultramikroskop.
Mikroskop elektron lebih efektif untuk mengukur dan
melihat bentuk dan struktur koloid karena memiliki
resolusi yang bagus. Mikroskop elektron dapat
merosolusi 2 partikel sejauh 20 nm (200 A⁰)
HAMBURAN CAHAYA
Tergantung dari efek faraday-tyndall
Untuk menentukan bobot molekul, bentuk dan ukuran partikel.
Hamburan/turbiditas/kekeruhan merupakan penurunan
fraksional akibat penghamburan cahaya melewati 1 cm
larutan koloid (Ʈ)
Molekul amfifil bergabung membentuk misel, tingkat
kekeruhan akan berubah karena misel berada dalam
kesetimbangan dengan spesi monomer.
Bobot molekul misel bisa didapatkan dari persamaan :
M : Bobot molekul
B : Konstanta interaksi yg
diperoleh dari perpotongan dan
kemiringan plot H (c-c cmc)/(Ʈ-
Ʈcmc) versus (c-c cmc). Jika tidak
ada kemiringan dianggap 0
CONTOH SOAL :
Dengan menggunakan data berikut, hitunglah bobot
molekul misel dimetil alkil amino propana sulfonat yang
merupakan surfaktan zwiter ion yang di teliti oleh Herrmann
M = 60241 g/mol
SIFAT KINETIKA KOLOID
G SL .A
• SL = Tegangan antar muka antara medium cair dan
partikel padat.
• Supaya suspensi stabil, energi bebas permukaan harus
dikurangi G= 0
Caranya :
1. Pengurangan tegangan permukaan (SL) penambahan
surface active agent (surfactan)
2. Pengurangan luas permukaan partikel → flokulasi/
agregasi
PENGENDAPAN DALAM SUSPENSI
- Stabilitas fisika suspensi terjaga bila partikel tetap
terdistribusi secara merata ke seluruh media.
d ( s o ) g
2
18o
Viskositas Pendispersi.
Viskositas pada suspensi ditingkatkan dengan
menambah suspending agent. Contoh : Methyl
Cellulose, Carboxymethyl Cellulose, Sodium
Carboxymethyl Cellulose, Acacia, Tragacanth, Bentonith
Ukuran partikel dapat dikurangi dengan :
- Menggunakan mortir dan stamper pada skala kecil.
- Pada skala besar dengan alat-alat tertentu yang
sesuai
Density pendispers/pembawa :
Density pendispers pada suspensi dapat ditingkatkan
dengan menambah:
- Polyethylen glycol,
- polyvinyl pyrolidone,
NERNST DAN POTENSIAL ZETA
Perbedaan potensial elektrik antara permukaan partikel
dan media pendispers.
Perbedaan potensial elektrik antara permukaan partikel
dan media pendispers dalam sistem.
VU
F
F : Volume sedimentasi;
VU : Volume akhir endapan
FF
: derajat flokulasi
Vu
V0 Vu
V0
V
V0
F∞ = 0,23
FORMULASI SUSPENSI
PEMBASAH PARTIKEL
ELEKTROLIT
- Bekerja sebagai zat yang memflokulasi dengan
mengurangi barier elektrik antara partiker-partikel
SURFAKTAN
CARA PEMBUATAN
- Dalam skala kecil dibuat dengan menghaluskan
bahan yang tidak larut dalam mortir, campur
dengan penstabil dispersi, ditambah sisa air.