Anda di halaman 1dari 22

ISTILAH ADMINISTRASI

Administrasi (secara etimologis) berasal


dari kata Latin “ad+ministrare = melayani,
membantu, memenuhi.
Terbentuk kata benda “administratio” dan
kata sifat “administrativus”, masuk ke dlm
bhs Inggris “administration”, diterjemahkan
dlm bhs Indonesia “administrasi”.
Dikenal pula istilah bhs Belanda
“adminitratie” mengandung pengertian
sempit yaitu kegiatan ketatausahaan.
PENGERTIAN ADMINISTRASI
Administrasi adalah keseluruhan proses
pelaksanaan keputusan yang telah diambil dan
pelaksanaannya dilakukan oleh dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya (P. Siagian).
Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah)
agar tujuan tercapai (J. Wayong).
Dari pengertian di atas, kegiatan administrasi
tdk hanya terbatas pada kegiatan
ketatausahaan, ttp meliputi seluruh rangkaian
kegiatan pengendalian usaha kerjasama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
PENGERTIAN ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
John C. Kidneigh (1950), adm kesj sosial adalah
proses mentransformasikan kebijakan sosial ke
dalam pelayanan-pelayanan sosial melalui dua
cara : 1) mentranformasikan kebijakan ke dalam
pelayanan sosial kongkrit, 2) menggunakan
pengalaman dlm merekomendasikan perubahan
kebijakan.
Arthur Dunham, adm kesej sosial sbg proses
pemberian dukungan dan fasilitas thd kegiatan
yg diperlukan dlm pemberian pelayanan secara
langsung oleh suatu lembaga sosial. Kegiatan
adm dimulai dari penentuan fungsi dan
kebijakan serta kepemimpinan eksekutif sampai
pada pekerjaan-pekerjaan rutin.
Rex A. Skidmore, adm kesj sosial suatu tindakan staf
yang menggunakan proses2 sosial ut
menstranspormasikan kebijakan sosial lembaga ke
dalam pemberian pelayanan sosial.
Kodney, adm kesj sosial adalah suatu proses ut
memobilisasi sumber-sumber lembaga, manusia dan
materi ut mencapai tujuan yg telah ditentukan
sebelumnya.
Harleigh Trecker, mengintepretasikan adm kesj
sosial suatu proses bekerja dg orang2 dg cara
mengarahkan dan menghubungkan energi mereka,
shg mereka mampu menggunakan atau
memanfaatkan sumber2 yg tersedia ut mencapai
tujuan pelayanan dan program pelayanan yg
dibutuhkan masy.
Selanjutnya Trecker merumuskan prinsip2
adm kesj sosial yg ditulis para ahli sbb:
a. Adm suatu proses dinamis dan terus menerus.
b. Proses dilaksanakan ut menyelesaikan atau
mencapai tujuan umum.
c. Sumber2 manusia dan materi dimanfaatkan shg
tujuan umum dicapai.
d. Koord dan kerjasama adalah alat atau cara shg
sumber manusia dan materi dpt dimanfaatkan.
e. Scr implisit dlm berbagai definisi tdp unsur
perencanaan, pengorganisasian, dan
kepemimpinan.
Kesimpulan, adm kesj sosial sbg tindakan dari
staf/anggota yg memanfaatkan atau
mentranformasikan kebijakan2 sosial ke dlm
pelayanan2 sosial. Ini dilakukan oleh para
eksekutif. Proses yg paling banyak digunakan,
yaitu: perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan
(commanding), koordinasi (coordination),
kontrol (control) dan komunikasi
(communication).
KARAKTERISTIK ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Adm yg dilaksanakan di lembaga2 pelayanan sosial
ditujukan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pelayanan2 yg diberikan lembaga sosial diklasifikasikan
tiga kategori, yaitu: 1) perbaikan keberfungsian sosial yg
terganggu, 2) penyediaan sumber2 sosial dan individual
bagi keberfungsian sosial yg efektif, 3) pencegahan
ketidakberfungsian sosial.
Lembaga2 sosial scr khusus berbentuk suatu
badan/lembaga yg umumnya mewakili kepentingan
masyarakat.
Terdapat ukuran, skup, struktur dan jenis program dari
organisasi badan/lembaga sosial.
Adm memiliki tanggung jawab ut mengkaitkan kegiatan
internal lembaga dengan masyarakat.
Terdapat keperluan yg terus menerus ut
membuat pilihan2 tentang sumber2.
Lembaga sosial perlu menghindari
penggunaan jumlah yg tdk proporsional dari
sumber2 yg dimiliki. Tanggung jawab utama
ut menghasilkan, memelihara dan
melindungi fungsi2 lembaga secara optimal
berada pada tanggung jawab eksekutif.
Pelayanan yg ditampilkan oleh lembaga
sosial memiliki unsur pekerjaan sosial yg
semakin besar.
Asumsi dasar administrasi
pekerjaan sosial
Menurut Tracker asumsi dasar administrator
pekerjaan sosial, sbb:
1. Memiliki pemahaman dan penerimaan serta komitmen yg
mendalam thd nilai-nilai pekerjaan sosial.
2. Memiliki pengetahuan yg banyak ttg pekerjaan sosial sbg
suatu pelayanan profesional thd orang.
3. Memiliki identifikasi yg kuat thd profesi pekerjaan sosial
dan tujuan fundamental pekerjaan sosial
4. Mengitegrasikan praktik pekerjaan sosial dg teori
administrasi.
5. Terlibat dlm menciptakan relasi kerja yg efektif dengan dan
antar orang.
6. Bertanggung jawab ut menjaga kualitas pelayanan yg
diberikan.
Prinsip-prinsip dasar administrasi
pekerjaan sosial
Prinsip adalah aturan dasar/utama atau
kebenaran yg berasal dari metoda yg diadopsi
ut digunakan dlm tindakan/perbuatan.
Prinsip administrasi pekerjaan sosial adalah
pernyataan umum yg digunakan oleh
administrator ketika melaksanakan
pekerjaannya. Pernyataan2 tsb merupakan
gagasan terpisah, ttp saling terkait dan
merupakan sebuah falsafah administrasi.
Pentingnya prinsip bagi
administrator pekerjaan sosial
Mengarahkan dlm bertindak dan berperilaku secara
profesional.
Mengarhkan dlm membuat pilihan2 dan keputusan
tdk hanya dlm arti tehnis, ttp lebih didasari oleh
keyakinan yg kuat ttg pekerjaan sosial, nilai2 yg
mendasarinya dan tujuan yg akan dicapai di masy.
Administrasi pekerjaan sosial diarahkan oleh
prinsip bekerja secara terencana dan konsisten.
Ketika dihadapkan pada situasi dimana terjadi
pertentangan nilai, administrator membuat
keputusan didasarkan apa yg terbaik bagi klien.
Berguna ut menganalisis masalah, penentuan
tujuan, pemilihan metoda, pelimpahan tanggung
jawab, dan evaluasi hasil.
Prinsip dasar
1. Prinsip nilai2 pekerjaan sosial. Administrator
dan setiap orang pada lembaga pelayanan
sosial bertanggung jawab menyediakan
pelayanan yg diterima dan diarahkan oleh
profesi pekerjaan sosial. Intinya adanya
keyakinan akan harkat dan martabat klien ut
berpartisipasi.
2. Prinsip kebutuhan masy dan klien. Kebutuhan
masy dan individu selalu menjadi dasar bagi
keberadaan program2 dan lembaga pelayanan
sosial. Memenuhi kebutuhan masy dan
individu mrp tanggung jawab utamanya.
3. Prinsip tujuan lembaga. Tujuan dari lembaga
hrs dirumuskan, dinyatakan, dipahami dan
digunakan secara jelas.
4. Prinsip setting budaya. Budaya masy hrs
dipahami sepanjang mempengaruhi cara
mengekspresikan kebutuhan mereka.
Adminsitrator hars memiliki pengetahuan ttg
budaya masy.
5. Prinsip relasi yg bertujuan. Relasi yg
berdasarkan penerimaan, kerjasama, saling
menghargai, tanggung jawab bersama, dan
partisipasi adalah dasar administrasi
pekerjaan sosial yg demokratis.
6. Prinsip totalitas lembaga. Lembaga hrs
dipahami dlm totalitas dan keseluruhan.
7. Prinsip tanggung jawab profesional.
Administrator bertanggung jawab
menyediakan pelayanan profesional yg
berkualitas berdasarkan pada standar praktik
profesional.
8. Prinsip partisipasi. Kontribusi yg memadai
dari anggota diupayakan dan digunakan oleh
adminsitrator dg mencoba melibatkan orang
dlm pembuatan keputusan lembaga dan
pemecahan masalah.
9. Prinsip komunikasi. Administrator
bertanggung jawab ut menciptakan jalaur
komunikasi yg menjamin bahwa komunikasi
dilakukan secara terbuka dan digunakan
sampai tingkat yg paling penuh.
10. Prinsip kepemimpinan. Administrator hrs melaksanakan
tanggung jawab pokok ut kepemimpinan lembaga dlm hal
pencapaian tujuan dan penyediaan peleyanan profesional.
11. Prinsip perencanaan. Administrator hrs melaksanakan
kepemimpinan dlm proses perencanaan yg memungkinkan
sebg individu2 merencanakan pekerjaan dlm kaitannya dg
tugas lembaga secara keseluruhan.
12. Prinsip organisasi. Pekerjaan dari banyak orang hrs diatur
dan disusun secara terorganisir, shg tanggung jawab dan
hubungan kerja dpt ditetapkan scr jelas.
13. Prinsip pendelegasian. Pendelegasian kekuasaan dan
tanggung jawab thd petugas profesional lain penting krn tdk
seorang eksekutifpun mampu menampilkan semua tugas2
khusus yg hrs dilaksanakan.
14. Prinsip koordinasi. Pekerjaan yg didelegasikan kpd
orang banyak hrs dikoordinasikan scr tepat, shg
memberikan kontribusi thd misi yg akan dicapai.
15. Prinsip penggunaan sumber. Sumber uang, fasilitas
dan personil hrs dilindungi, dipelihara dan
digunakan scr hati2 guna menjaga kepercayaan dr
masy.
16. Prinsip perubahan. Administrator bertanggung
jawab mengarahkan terjadinya perubahan yg
diperlukan dan diputuskan scr demokratis.
17. Prinsip evaluasi. Evaluasi proses dan hasil.
18. Prinsip pertumbuhan. Pertumbuhan dan
perkembangan anggota organisasi perlu
ditingkatkan oleh administrator dg memberikan
tugas2 menantang, supervisi yg bijaksana dan
kesempatan belajar.
Pengetahuan administrator
pekerjaan sosial
Tujuan dan sumber-sumber lembaga
Dinamika tingkah laku manusia
Sumber-sumber masy khususnya sumber yg
berkaitan dg lembaga
Metoda-metoda pekerjaan sosial yg digunakan
dlm lembaga
Prinsip, proses, tehnik manajemen
Asosiasi profesional pekerjaan sosial
Teori organisasi
Proses dan tehnik evaluasi.
Tanggung jawab administrator
pekerjaan sosial
Memberikan kepemimpinan thd urusan
internal lembaga (perumusan kebijakan,
pengembangan program, pegawai,
evaluasi dan perencanaan jangka
panjang)
Memberikan kepemimpinan thd urusan
eksternal lembaga.
Tugas-tugas administrator
pekerjaan sosial
Menentukan tujuan dan sasaran organisasi
Merencanakan dan pengembangkan program
Mendapatkan legitimasi, dukungan, dan
sumber-sumber sosial
Merancang struktur dan proses administrasi.
Mengembangkan dan memelihara kemampuan
staf
Merencanakan alokasi dan kontrol sumber
finansial
Monitoring dan evaluasi program.
Tindakan administrator pekerjaan
sosial
1. Menerima (accepting). Seorang administrator
pekerjaan sosial menerima staf, klien, personil
profesional, dan masy apa adanya. Dia hrs
menghargai setiap orang sbg individu yg unik
dg kelebihan dan keterbatasan, setiap orang
berusaha menjadi yg terbaik.
2. Memperhatikan (caring). Menebarkan
kehangatan dan memberi anggota rasa
memiliki. Tunjukkan tdk hanya dg kata2 ttp
juga dg tindakan.
Menciptakan (creating). Harus kreatif, gemar
menjadi pionir/pembuat kebijakan yg inovatif yg
akan memperbaiki pelayanan lembaga dan staf.
Menciptakan demokrasi (democratizing).
Menghargai pendapat dan nilai2 staf. Dia
menyadari setiap anggota dpt memberikan
kontribusinya ut kemajuan lembaga. Dia bukan
sorang diktator/otokratis.
Memberikan persetujuan (approving). Memahami
bahwa setiap orang (staf/klien) mengharapkan
persetujuan/pengakuan. Dia memberi pujian dan
pengharagaan kepada anggota/staf klw memang
layak scr tertulis atau langsung.
Mempercayai ( trusting). Mempunyai
kepercayaan yg implisit kepada stafnya. Dia
menghargai pandangan/gagasan dr anggota,
walaupun mungkin ada perbedaan antara
gagasan dg apa yg mereka lakukan.
Memelihara keseimbangan personal/pribadi.
Hidup dlm lingkungan yg baik, mempunyai
perhatian thd kesehatan fisik dan mental dan
berusaha ut bersikap rilek. Berusaha
menyimpan prustrasi dan masalahnya shg tdk
dilampiaskan kepada stafnya. Dia suka
berkreasi dan melakukan hal yg
menyenangkan dn mampu mendapatkan
energi yg baru

Anda mungkin juga menyukai