Anda di halaman 1dari 18

ASKEP ASMA

KELOMPOK 3

1. DIAN LESTARI
2. FEBRIOLA YUKI NUGRAHA
3. FELYA ELSA PRATIWI KURNIA
4. MONIZA PUTRI
5. NESY SYOFRITA DONA
6. RAHMI HASTUTI
7. UMMY STEPAINE AMELIA
DEFENISI ASMA
Adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya
respon trakhea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi adanya penyemoitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-
rubah secara spontas maupun sebagai hasil pengobatan
( The Tmerica Thoracic Society, 1962 ).
ASMA BRONKIAL
Adalah penyakit jalan nafas opstruktif intermiten,
refersibel, dimana trakheobronkia berespon secara
hiperaktiv terhadap stimuli tertentu.
Faktor pencetus serangan asma bronkial:

1. Alergen
2. Olahraga / kegiatan jasmani yang berat
3. Obat-obatan
4. Polusi udara
Patofisiologi

Alergen, infeksi saluran nafas, olahraga, obat-


obatan, polusi udara hiperaktivitas bronkus,
edema mukosa dan dinding bronkus hipersekresi
mukus peningkatan usaha dan frekuensi
pernafasan, penggunaan alat bantu pernafasan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas, mual, intake
nutrisi tidak adekuat, kelemahan dan keletihan fisik,
polanafas tidak efektif.
Manifestasi klinis
 Mengi
 Batuk produktif sering pada malam hari
 Sesak nafas
 Pernapasan cuping hidung
 Dada seperti tertekan atau terikat
Pengobatan farmakologi:

 Agonis beta: metaproterenol


 Metilxantin
 Kortikosteroid
 Kromolin

Pengobatan nonfarmakologi:

 Penyuluhan
 Menghindari faktor pencetus
 fisioterapi
Primary survey

1. Airway
 Inspeksi jalan nafas: sumbatan lendir, lidah, benda asing.
 Aukultasi: suara sumbatan jalan nafas, wizing, mengi
2. Breathing
 Saat serangan klien tampak gelisah, sesak nafas tak ada perubahan
dengan merubah posisi
 Respirasi rate sedikit menigkat dengan ekspirasi diperpanjang
3. Circulations
 Kadang disertai sianosis

4. Disability
• Keasadaran pasien compos mentis dengan GCS ( E4, M6, V5 )
• Pasien gelisah, terlihat tidak tenang, dan mengulang kata-kata.
5. Exsposure
4. Riwayat penyakit keluarga
ada klien dengan serangan asma perlu dikaji tentang
riwayat penyakit asma atau penyakit alergi yang lain pada
anggota keluarga nya karena hipersensitifitas pada
penyakit asma ini lebih ditentukan oleh faktor genetik dan
lingkungan.
ASKEP KEGAWATDARURATAN ASMA
BRONKIALE
A. Pengkajian

1. Keluhan utama
 Sesak nafas tiba-tiba, biasanya ada faktor pencetus
 Terjadi kesulitan ekspirasi/ ekspirasi diperpanjang
 Batuk dengan sekret lengket
 Berkeringat dingin
 Terdengar suara mengi
2. Riwayat penyakit saat ini
klien dengan serangan asma datang dengan mencari
pertolongan dengan keluhan sesak nafas yang hebat dan
mendadak, kemudian diikuti dengan gejala-gejala lain
seperti: wizing, penggunaan otot bantu pernafasan,
kelelahan, gangguan kesadaran, sianosis, dan perubahan
tekanan darah.
3. Riwayat penyakit dahulu
penyakit yang pernah diderita pada masa dahulu
seperti adanya infeksi saluran pernafasan atas, sinusitis,
dan polip hidung, serta riwayat pengobatan yang
dilakukan untuk meringan geja asma
5. Pemriksaan diagnostik
 Pengukuran fungsi paru ( spirometri )
 tesprofokasi bronkus
 Pemeriksaan kulit
 Foto thoraks

6. Pemeriksaan laboratorium
 pemeriksaan AGD
 Sputum
 Sel eosinofil
Pemeriksaan fisik
 Kepala: normal
 Mata: normal
 Mulut: normal
 Leher: normal
 Dada: penggunaan otot bantu pernafasan,wheezing
 Paru :
 I : bentuk simetris,tetapi saat klien bernafas klien terlihat pengembangan dada yang tidak simetris
 A : terdapat bunyi wheezing(mengi)
 P : bunyi pekak,menunjukan adanya penumpukan secret.
 P : saat dilakukan palpasi taktil fremitus dapat terasa getaran yang berat.
 Jantung :
 I : bentuk simetris
 Pa : cordis teraba pada ICS 4 mid klavicula kiri membesar kelateral kiri
 Pe : suara pekak
 A : bunyi jantung 1 dan 2 murni reguler
 Abdomen: normal
 Ekstremitas: normal
B. Diagnosa keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi


2. Ansietas b/d perubahan besar ( mis: status
ekonomi, lingkungan, status kesehatan, fungsi
peran, status peran )
3. Ketidakefektifan jalan nafas b/d bronkospasme
Diagnosa NOC NIC
keperawatane
1. Ketidakefektifan 1. Status pernafasan 1. Manajemen asma
pola nafas b/d • Frekuensi pernafasan • Tentukan dasar status pernafasan sebagai
hiperventilasi • Irama pernafasan titik pembanding
• Suara auskultasi nafas • Bandingkan status saat ini dengan status
• Kepatenan jalan nafas sebelumnya untuk mendeteksi
perubahan dalam status pernafasan
• Monitor reaksi asma

2. Manajemen jalan napas


• Buka jalan nafas dengan teknik chinlift
jaw thrust
• Posisiskan pasien untuk
memaksiamalkan ventilasi
• Lakukan fisoterapi dada sebagimana
mestinya.
2. Ansietas b/d perubahan besar 1. Penerimaan: status 1. Pengurangan kecemasan
( mis: status ekonomi, kesehatan • Guanakan pendekatan yang
lingkungan, status kesehatan, tenang dan meyakinkan
fungsi peran, status peran ) • Berada di sisi klien untuk
meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
• Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan cara
yang tepat.

2. Peningkatan koping
• Bantu pasien untuk
menyelesaikan masalah dengan
cara yang konstruktif
• Gunakan pendekatan yang tenang
dan memberikan jaminan
• Berikan suasana penerimaan
3. Ketidakefektifan bersihan 1. Status pernafasan: 1. Manajemen jalan napas
jalan nafas b/d bronkospasme kepatenan jalan nafas • Posisiskan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
• Aukultasi suara nafas, catat area
yang ventilasinya menurun atau
tidak ada dan adnya suara
tambahan
• Posisikan untuk meringankan sesak
nafas
• Monitor status pernafasan dan
oksigenasi, sebagaimana mestinya.

2. Monitor pernafasan
• Monitor kecepatan, irama,
kedalaman dan kesulitan bernafas
• Catat pergketidaksimetrisan
gerakan dada, penggunan otot-
otot bantu nafas.
• Monitor suara nafas tambahan
seperti ngorok atau mengi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai