0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan7 halaman
Kebebasan pers di Indonesia lahir setelah jatuhnya Orde Baru pada 1998 dan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Namun, kebebasan pers di Indonesia masih dinilai belum maksimal karena banyaknya ancaman dan kasus kekerasan yang dialami wartawan.
Kebebasan pers di Indonesia lahir setelah jatuhnya Orde Baru pada 1998 dan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Namun, kebebasan pers di Indonesia masih dinilai belum maksimal karena banyaknya ancaman dan kasus kekerasan yang dialami wartawan.
Kebebasan pers di Indonesia lahir setelah jatuhnya Orde Baru pada 1998 dan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Namun, kebebasan pers di Indonesia masih dinilai belum maksimal karena banyaknya ancaman dan kasus kekerasan yang dialami wartawan.
adalah hak yang diberikan oleh konstitusional atau
perlindungan hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebar luaskan, pencetakan dan penerbitkan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan sensor dari pemerintah Sejarah Pers Indonesia
Kebebasan pers di Indonesia lahir setelah Orde Baru
tumbang pada 1998.
Kebebasan pers ini kemudian ditegaskan lagi lewat Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Undang-Undang tentang Pers memberi sanksi kepada
mereka yang menghalang-halangi kerja wartawan ada pada pasal 18. Esensi Kebebasan Pers
Kebebasan pers adalah merupakan satu wujud daripada
kebebasan rakyat,yang tidak boleh diintervensi oleh kekuasaan ataupun hal-hal yang dapat merusak kebebasan itu sendiri.
Kebebasan pers sesungguhnya bukanlah kebebasan
mutlak,sehingga setiap insane pers boleh melakukan apa saja.Tetapi kebebasan itu mempertimbangkan perasaan dan hormat menghormati antar umat beragama,etnis dan budaya tertent. Potret Kebebasan Pers Di Indonesia Saat ini
Di indonesia sendiri kebebasan pers masih dinilai jalan di
tempat, bahkan kebebasan wartawan cenderung terancam ditandai oleh banyaknya kasus kekerasan yang dialami oleh jurnalis.
Padahal kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan
untuk menceritakan suatu peristiwa. Atau, kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan pikiran, dengan cara menyampaikan suatu informasi kepada massa, dalam semua kondisi, tanpa harus ada izin atau pengawasan. Kasus Pengekangan Kebebasan Pers
kegiatan Jurnalistik atau Pers, Pers seharusnya
dibebaskan untuk mencari data dan fakta, Meliput dan Merekam Informasi serta menyebarkannya kepada masyarakat asalkan sesuai dengan undang-undang pers. Terimakasih