Anda di halaman 1dari 4

Asas-asas hukum antar golongan

By: arif rivaldo


Nim: 205180132
Pengertian dan istilah hukum antar golongan
Hukum antar golongan adalah terjemahan dari perkataan “intergentiel
recht”.
1.Pengertian hukum antar golongan menurut S.Gautama adalah sebagai berikut: Keseluruhan peraturan dan
keputusan-keputusan yang menunjukkan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang merupakan
hukum, jika hubungan-hubungan dan peristiwa-peristiwa antara warga negara dalam satu negara, satu tempat
dan satu waktu tertentu, kaidah hukum yang berbeda dalam lingkungan-lingkungan kuasa pribadi dan soal-
soal.
2.Menurut J.B.Daliyo, bahwa hukum antar golongan adalah semua kaidah hukum yang menentukan hukum
apakah dah hukum manakah yang berlaku apabila dalam suatau peristiwa hukum terlibat dua golongan
penduduk atau lebih yang masing-masing tunduk pada hukum yang berbeda dan mereka bersama-sama
bertempat tinggal di masyarakat/negara tertentu.
Pengertian,Kasus dan Penyelesaian Masalah
1.Pengertian diatas menjelaskan bahwa hukum antar golongan akan mengatur bagaimana
jika terjadi peristiwa hukum di mana masing-masing orang tunduk pada hukum yang
berbeda, karena golongan penuduknya berbeda meskipun tinggal dalam wialyah negara
yang sama.
2.Contoh kasus yang sering terjadi di Indonesia,misalnya si A warga negara Indonesia
menikah dengan si B warga negara Eropa yang tinggal di Indonesia. Kasus ini memerlukan
penyelesaian atau penetapan hukum mana yang akan dipakai, karena masing-masing pihak
menganut hukum perkawinan yang berbeda. Si A warga negara Indonesia menganut
hukum adat, sedangkan si B warga negara Eropa berlaku Burgerlijk Wetboek (BW).
3.Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan jalan menunjukan hukum mana yang
berlaku. Jika ditunjuk itu adalah hukum adat, berarti hukum adat lah yang mengatur
peristiwa hukum tersebut, tetapi apa bila yang ditunjuk adalah BW, maka Bwlah yang
mengatur peristiwa hukum tersebut.
Sejarah Timbulnya Hukum Antar Golongan
Intergentil Recht timbul akibat adanya pembagian golongan penduduk Indonesia dan tunduk pada hukum
perdatanya.Dari yang kita tau pasal 163 IS adalah pasal tentang pembagan golongan penduduk Indonesia yang
terdiri dari 3 golongan penduduk yaitu :
1.Golongan penduduk eropa dan mereka yang dipersamakan dengan orang-orang jepang
2.Golongan orang Indonesia asli (bumi-putra).
3. Golongan Timur asing, masing-masing dengan hukumnya sendiri.
Pengolongan penduduk tersebut selain untuk kepentingan ekonomis ternyata juga untuk alat
mempertahankan status social masing-masing golongan, di mana golongan Eropa menduduki status yang
tertinggi dan golongan Bumi-putra menduduki status yang terendah, sedangkan golongan Timur Asing
menduduki status no or dua.
Masing-masing golongan penduduk tersebt selalu mengadakan hubungan untuk memenuh kebutuhan
hidupnya. Hubungan tersebut ada yang diatur oleh hukum seperti jual beli, dan ada juga tidak diatur oleh
hukum seperti kepergian bersama-sama untuk pesiar.

Anda mungkin juga menyukai