Anda di halaman 1dari 18

Demam pada kehamilan

Dr Ontowirjo HP
• Demam ditegakkan bila dijumpai kenaikan
temp badan ibu hamil sampai dengan 38
der C.
• Demam subfebrile (37 – 38 der C) sering
disebabkan oleh kurangnya cairan tubuh
 lakukan rehidrasi dengan cairan
physiologis sambil melakukan pem
lanjutan utk mencari penyebab.
• Penatalaksanaan umumnya mencakup
tindakan rehidrasi, supplemen dan
tindakan khusus sesuai dengan penyebab.
• Penyebab terbanyak adalah infeksi
Infeksi saluran kencing

• Komplikasi terbanyak pada wanita hamil.


• Etiologi : pembesaran uterus akan
menekan saluran kencing sehingga terjadi
bendungan aliran air kencing yg memberi
kesempatan pada mikroorganisme untuk
tumbuh dan merusak jaringan tubuh.
Jenis infeksi
• Bakteriuri asymptomatik: dijumpai adanya
bakteri di air seni (100 organism/ml)
tanpa adanya symptom. Biasanya sudah
ada penumpukan bakteri sebelum hamil,
mempunyai peran penyebab kelahiran
prematur.
• Urethritis/cystitis akut. Ditandai dengan
disuria, sering kencing, terasa tak tuntas.
• Pyelonephritis: radang ginjal, dengan
tanda cystitis ditambah rasa sakit di
pinggang atau punggung bawah.
Penyebab infeksi

• Beta streptokokus: banyak dijumpai di


TU,TD atau daerah genitalia. Dapat
menybabkan infeksi serius trim III a
nifas.
• Chlamydia trachomatis : dijumpai didaerah
serviks, rectum dan mata, disebarkan
melalui hubungan seks (STD),ditandai
disuria, banyak keputihan dan iritasi
daerah vagina.
Effek pada janin

• BBLR.
• Prematur.
• Pyelonephritis/nephritis.
• Gangguan pertumbuhan janin.
• Gangguan mental.
• Therapi : antibiotika.
Sifilis

• Definisi: Sifilis adalah penyakit menular


seksual (PMS) yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidum.
• Modus penularan : hubungan kelamin,
melalui luka/lecet atau melalui jaringan
mucosa serta bisa melalui transfusi.
Gejala dan tanda
• Mempunyai 4 stadium.
• Stadium 1: tanda timbul antara 10 – 90 hari
setelah tertular. Timbul keropeng yg tak terasa
sakit di alat genital, bibir, lidah atau rektum dan
pembesaran kelenjar getah bening. Demam
antara subfebril sd 39 der C. Sembuh sendiri.
• Stadium 2: timbul 2 – 10 minggu stlh timbul
keropeng, tanda2 al. bercak merah dikulit,
demam, lesu, nyeri di kerongkongan dan bisul di
mulut atau alat kelamin.
• Stadium 3: pada stad ini dapat dijumpai
kerusakan SSP, mata, jantung/pemb.
Darah, hati tulang dll. Tanda al gerakan
inkoordinate,paralisa, kesemutan
kebutaan dan dementia.
• Stadium 4 : stadium terminal, gaejala dan
tanda seperti stad. 3 tetapi makin parah
dan berakhir dengan kematian.
Sifilis kongenital.
• Pada penderita sifilis yg hamil trep. Pallidum
didarah akan mencapai janin melalui plasenta.
• Biasanya tanda belum muncul sampai anak
berusia 3 bulan.
• Tanda meliputi pilek, bercak kulit, demam,
jaundice, inheksi pusar, anemia dan hepato
spleeno megalli.
• Bila tak diobati  kelainan pertumbuhan, tuli
kejang dan kematian.
• Penegakan diagnosa: gejala klinis dan
ditemui trep. Pall didarah (tes VDRL dll).
• Therapi : antibiotika turunan penisilin.
• Prognosa : stadium 1 dan 2 baik, stadium
3 jelek.
Chorio amnionitis.

• Definisi : chorio amnionitis adalah radang


cairan dan selaput ketuban.
• Penyebab : bakteri ( beta streptokokus)
atau jamur di vagina.
• Gejala/tanda: demam subfebrile pada ibu
hamil dengan ketuban negatif, lekositosis
dan dijumpai bakteri beta strept atau
jamur di cairan vagina.
• Morbiditas meninggi pada KPD atau ketuban
negatif lebih dari 24 jam.
• Radang dapat menyebar ke janin/bayi dengan
manifestasi RDS, radang saluran nafas atas,
conjunctivitis sampai dengan septicaemia/sepsis.
• Therapi : antibiotika turunan penisilin sebagai
profilaksis bila ket negatif 6 jam, therapeutik bila
lekositosis atau ket negatif > 24 jam atau
dijumpai vulvovaginitis.
vulvovaginitis

• Definisi: vuvovaginitis adalah radang pada


vula dan vagina.
• Penyebab: bacteri, jamur, virus atau
parasit.
• Faktor predisposisi: sering ganti2
pasangan seks, vaginal hygiene jelek atau
allergi terhadap zat kimia di cabun atau
parfum.
• Gejala : demam, dispareunia
• Tanda : keputihan >>, gatal, bau amis,
berwarna kemerahan, putih berbuih, kekuningan
(pus) dll.
• Therapi : antibiotika (aerob dan anaerob) anti
jamur ( iatroconazole dll) dan anti
radang/antiinflamasi.
• Preventif: vaginal douche secara reguler.
• Pengaruh pada bayi menyerupai akibat chor,
amn, tetapi jauh lebih berat.
Malaria
• Penyakit yg disebabkan protozoa dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles.
• Gejala dan komplikasi berbeda  tgt intensitas,
jenis (falsiparum,tropicana dll) serta tingkat
immunitas ibu.
• Daerah dengan transmisi rendah mempunyai
resiko lebih besar dibanding daerah transmisi
tinggi.
• Gejala klinik.
• Demam: bervariasi ( demam neg,
subfebril terus menerus sd hiperpireksi).
Pada trimester II gambaran sering atipik
 krn proses immunosupressi, sering
disertai menggigil
• Anemia: jenis hipochromik, sering
dijumpai bersamaan dengan malnutrisi
dan cacingan.
• Splenomegali: sering terjadi pada kasus
malaria, akan mengecil pada trim II,
bahkan splenomegali yg dijumpai sebelum
hamil dapat mengecil sewaktu hamil.
• Diagnosa : Gejala klinis dan pemeriksaan
spesimen darah hapus/ antigen didarah.
• Komplikasi :
• Ibu: Anemia, edema paru, hipoglikemia, gagal
ginjal, cerebral palsy dll
• Janin: abortus, PJT,IUFD, persalinan prematur,
BBLR, gawat janin dan malaria kongenital.
• Terapi : tindakan pencegahan, obat malaria
umumnya gol C dan D (indeks keselamatan
kehamilan) perhatikan faktor untung ruginya.
• Anti malaria :
• Trim I :kuinin, artesunnate
• Trim II/III : meflokuin, pirimetamine.
• Kontra indikasi: Primakuin, tetrasikli, doksisiklin.

Anda mungkin juga menyukai