Anda di halaman 1dari 62

FLAVONOID

Willy Tirza Eden, M.Sc., Apt.


Departement of Natural Product Chemistry
Nusaputera Pharmacy Academy
Biosintesis
Building
blocks
DEFINISI FLAVONOID
 Seny polifenol dengan 15 atom C,
tersusun atas 2 cincin benzena yang
dihubungkan oleh 3 atom carbon alifatik
sehingga membentuk kerangka dasar C6-
C3-C6
 Bentuk flavonoid sering sbg seny
campuran
 Flavonoid glikosida /aglikon polihidroksi
(cairan vacuola)
 Flavonoid polimetoksi (dinding sel)
Biogenesis dari flavanon, isoflavon dan flavon
Pendahuluan
• Jalur sikimat merupakan jalur alternatif
pembentukan senyawa-senyawa aromatis
dalam tumbuhan dan mikroorganisme (tdk
tdp pd hewan)
• Jalur pembentukan aa: tirosin, fenilalanin
dan triptofan
• Tirosin dan fenilalanin menjadi dasar
pembentukan senyawa-senyawa
fenilpropan (C6-C3)
8
9
10
Senyawa fenilpropan
Poliketida
campuran

Fenilpropanoid yang mudah Produk hasil perombakan:


menguap(komponen minyak aldehid, fenol, derivat asam
atsiri) benzoat

Asam
sinamat

Ester asam
sinamat

11
Flavonoid
• C6-C3-C6: Fenil Benzopiran

12
13
Minor flavonoid

14
Modifikasi struktur flavonoid

15
16
Biosintesis Flavonoid

17
Biotransformasi flavonoid

18
MANFAAT
(BID. FARMASI)
 Sebagai diuretik
Arabian Journal of
Chemistry (2011),
doi:10.1016/j.arabjc
.2011.06.016
MANFAAT
(BID. FARMASI)
 Antifertilitas (Butea monosperma)

Butin (7,3',4'-trihydroxydihydroflavone)
MANFAAT
(BID. FARMASI)
 Antispasmodik (akar tanaman
Liquorice dan Parsley)
 Antitumor, antibakteri dan antifungi
 Antigastritis
 Efek antiinfeksi dan antialergi,
antitrombosis dan vasoprotektif
Daun Kumis Kucing
• Obat batu ginjal

22
Passiflora incarnata
• Penenang

23
Gingko biloba

24
Fitoestrogen
• Senyawa non steroidal dari tanaman yang
memiliki aktivitas estrogenik
• Strukturnya menyerupai:
– bentuk dan polaritas dari estradiol
• Dapat berikatan dengan reseptor estrogen

25
Flavonolignan

26
Sylibum marianum

27
PENGGOLONGAN
Berdasarkan bentuk dan substituen
kerangka dasar :

 Flavonoid

 Flavanoid

 Antosian
Berdasarkan jenis atom yang
berikatan antara gula dan aglikon,
flavonoid dibedakan menjadi 2 yaitu:

Flavonoid O-glikosida Flavonoid C-glikosida


A. FLAVONOID
 inti cincin piron

PIRON

 fenil benzo γ-piron (gugus karbonil pada C


nomor 3 dari O inti piron)
A. FLAVONOID
 paling
banyak digunakan dalam
bidang farmasi

 flavon,
isoflavon, flavonol, flavanon,
flavanonol, chalkon, dan auron

 Substituen yg muncul : OH, OCH3,


gula
A. FLAVONOID
A. FLAVONOID
FLAVON
 bentuk glikosida

 Apigenin seledri (Apium graveolens)

 Luteolin (Sonchus arvensis, Daucus


carota dan Apium graveolens)
A. FLAVONOID
FLAVONOL
 posisi C nomor 3 dari O inti piron
terdapat gugus –OH
A. FLAVONOID
FLAVONOL
 ko pigmen antosianin/ glikosida

 kuersetin 3-rutinosida (rutin)

 kaemferol,mirisetin
A. FLAVONOID
Xanthon
 Gentisin (aktivitas antimikroba)

 Mangostin (kulit manggis)

 Mangiferin (C-gikosida)
A. FLAVONOID
FLAVANOID MINOR
 Chalkon, auron (Aureusidin)

Fam :Compositae
Deteksi :+basa =merah/merah jingga
A. FLAVONOID
FLAVANOID MINOR
 flavonon (sporadis)

 isoflavon (estrogen lemah)→


semanggi (Trifolium pratense)
B. FLAVANOID
 inti cincin piran
 fenil benzo piran

Katekin
-larut dalam air, etanol, etil asetat, eter
-tidak larut dalam kloroform dan PE
-dipanaskan dengan asam maka akan
muncul endapan merah coklat yang
disebut flobafen dan warna larutannya
coklat
B. FLAVANOID
Teh + asam dapat mengendap
menjadi
Phlobaphene

Efek iritatif
b. FLAVANOID
Leukoantosian
-Larut dalam air, etanol, etil asetat
-Tidak larut dalam eter, kloroform
dan PE

Tanin (katekin dan


leukoantosian)→anti diare
C. ANTOSIANIN
 inti cincin pirinium
 fenil benzo pirinium
 pigmen warna tanaman
 antosianin →Antosianidin
 Sifat :
-Larut dalam air, etanol dan pelarut beroksigen
-Tidak stabil sebagai zat warna
-Bila terdapat gugus o-OH dapat membentuk
khelat dengan logam berat
Antosianidin R R’ Keberadaan sebagai Warna
glikosida
Pelargonidin H H Bunga Pelargonium Merah oranye
(Geraniaceae)

Sianidin OH H Bunga jagung, Rosa spp, merah


coklat dan cherry

Peonidin OCH3 H Peony (Ranunculaceae)

Delfinidin OH OH Delphinium dan Viola spp Ungu


Petunidin OH OCH3 Petunia spp (Solanaceaae)

Malvidin OCH3 OCH3 Malva spp Merah ungu


(Paling
banyak pada
anggur)
BETASIANIN
 Mirip dengan antosianin
 Berasal dari umbi bit (Beta vulgaris)
Golongan flavonoid Penyebaran

Antosianin Pigmen merah, ungu dan biru pada daun bunga, daun,
lumut, daun muda paku, buah

Flavonol Ko-pigmen tak berwarna dalam bunga dan daun

Flavon Ko-pigmen tak berwarna dalam bunga dan daun

Glikoflavon Ko-pigmen tak berwarna dalam bunga dan daun

Biflavonil Tidak berwarna, terbatas pada gimnospermae

Chalkon dan auron Pigmen bunga kuning

Flavanon Tidak berwarna, dlm daun dan buah (terutama Citrus)

Isoflavon Tidak berwarna, terbatas hanya pada Leguminosae


(akar)
Golongan Kandungan Nama kimia Penyebaran
flavonoid kimia
Flavon Chrysin 5,7-dihidroksi Prunus, Populus
Flavon Butin 7,3’,4’-trihidroksi Biji Butea monosperma
Flavon Apigenin 5,7,4’-trihidroksi Parsley, Roman
chamomile flower
Flavon Luteolin 5,7,3’,4’-tetrahidroksi Reseda luteola dan
sebagai glikosida
dalam seledri,
peppermint, wortel liar
Flavon Fisetin 3,7,3’,4’-tetrahidroksi Yellow cedar wood
Flavonol Kuersetin 3,5,7,3’,4’, - pentahidroksi Sebagai glikosida rutin
Flavonol Kaemferol 3,5,7,4’- tetrahidroksi Senna
Flavonon Eridictyol 5,7,3’,4’-tetrahidroksi Yerba santa
(Hydrophyllaceae)
Flavonon Liquiritigenin 7,4’-dihidroksi Liquorice
Chalcon Isomer tidak Rutaceae dan Liquorice
stabil dari
flavonon
Analisis
• Planar kromatografi:
– Kromatografi kertas
– KLT: silika gel, polyamide, selulosa
– Fase gerak: tgt dari komposisi flavonoid dan zat
lain dalam bahan; yang sering dipergunakan
adalah: etil asetat-asam formiat-asam asetat
glasial-air: 100-11-11-26 v/v
– Deteksi: FeCl3; garam Fast Blue; Natural
Products Reagent (difenilboroksietilamine dalam
metanol); sitroborat; AlCl3
47
Warna spot KLT dan Struktur
flavonoid
Warna Tipe flavonoid
spot
Sinar uv Sinar uv, Amoniak
Ungu tua Kuning, kuning-hijau a. Biasanya flavon dengan 5-OH dan 4‘OH
atau coklat atau flavonol yang gugus 3-OH nya
tersubstitusi dengan 5-OH dan 4‘-OH
b. Beberapa 5-OH flavanon dengan 4‘-OH
atau chalcon yang tidak memiliki gugus OH
pada cincin B
Sedikit atau tanpa a. Flavon atau flavonol dengan 5-OH tetapi
perubahan warna tidak memiliki 4‘-OH atau tersubstitusi
b. Isoflavon, dihidroflavonol dan beberapa
flavanon dengan 5-OH
Biru muda Beberapa 5-OH flavanon
Merah atau oranye Chalcon dengan gugus 2 atau 4-OH bebas 48
Warna spot KLT dan Struktur
flavonoid
Warna spot Tipe flavonoid
Sinar uv Sinar uv, Amoniak
Fluoresensi Fluoresensi kuning-hijau a. Flavon dan flavanon tanpa gugus
biru muda atau biru-hijau 5-OH bebas
b. Flavonol tanpa gugus 5-Oh bebas
tetapi gugus 3-Oh tersubstitusi
Sedikit atau tanpa Isoflavon tanpa gugus 5-OH bebas
perubahan warna
Fluoresensi biru muda Isoflavon tanpa gugus 5-OH bebas
terang
Tidak kelihatan Fluoresensi biru muda Isoflavon tanpa gugus 5-OH bebas
Fluoresensi Sedikit atau tanpa Flavonoid dengan gugus 3-OH
kuning redup, perubahan warna bebas dengan atau tanpa gugus 5-
kuning atau OH bebas
oranye
49
Warna spot KLT dan Struktur
flavonoid
Warna Tipe flavonoid
spot
Sinar uv Sinar uv, Amoniak
Fluoresen Oranye atau merah Auron dengan gugus 4‘-OH bebas dan
sikuning, beberapa chalcon dengan 2- atau 4-OH
kuning-
hijau, biru-
hijau atau
hijau

Sedikit atau tanpa a. Auron tanpa gugus 4‘-OH bebas dan


perubahan warna flavanon tanoa gugus 5-OH bebas
b. Flavonol dengan gugus 3-OH bebas dan
atau dengan atau tanpa gugus 5-Oh bebas
Kuning Kuning muda-ungu Dihidroflavonol tanpa gugus 5-OH bebas
pucat

50
Pengaruh perbedaan gugus pada
harga Rf flavonoid
• Glikosidasi:
– Rf < pada fase gerak alkoholik (BAW)
– Rf> pada fase gerak aqueous (asam asetat)
• Hidroksilasi
– Rf < pada fase gerak alkoholik dan aqueous
• Metilasi:
– Rf> pada fase gerak aqueous dan alkoholik
• Kemungkinan karena kelarutan dalam
asam asetat berubah
51
HPLC-waktu retensi

52
HPLC-DAD
53
Flavon dan flavonol

Benzoil (Pita II)

Sinamoil (Pita I)

54
Spektrofotometer uv-vis
• 270 dan 330-365 nm: flavon,
flavonol
• 290 nm: flavanon
• 236 atau 260 nm: isoflavon
• 340-360 nm: chalcon
• 280 nm: dihidrochalcon
• 502 atau 520 nm: anthosianin
• 210 atau 280 nm: katekin
55
Identifikasi struktur
Ortho di-OH dan Keto-
5-Oh dan atau 3-OH
Ortho
7-OH di-OH

56
Hubungan sifat flavonoid dengan
spektra Uv-Vis
• NaOH: basa kuat: mengionisasi seluruh OH sehingga tjd
pergeseran bathokromik:
– tgt pada posisi OH
– 4‘-OH: pita I bergeser 40-60 nm, hiperkromik
– 3-OH: bergeser 50-60 nm tapi hipokromik
– 3,4‘ diOH: awalnya bathokromik 40-60 nm, kemudian
dekomposisi (5 menit); dipercepat jika 3,3‘,4‘ (3menit);
3,3‘,4‘,5‘: 1 menit
• Na-asetat: basa lemah: hanya mengionisasi OH yang paling
asam: posisi 7: cincin A (pita II) 5-20 nm
• Asam borat: gugus ortho dihidroksi: pita I bathokromik 12-
30 nm
• AlCl3: gugus ortho dihidroksi dan atau gugus keto-hidroksil
– Gugus ketho-hidroksil stabil asam, ortho dihiroksi tidak stabil

57
Pembentukan kompleks dengan
AlCl3

58
Deteksi Glikosida flavonoid
• Harga hRf: C-glikosida > polar
dari O-glikosida
• Berat molekul
• Hidrolisis:
– Perubahan Rf dan warna bercak
pada KLT
– Perubahan spektra UV terutama
pada penambahan pereaksi geser
• NMR spektra
59
60
Hidrolisis
• Asam: HCl; H2SO4
– Jika gula >1 hidrolisis dilakukan bertahap
– C-glikosida tidak terhidrolisis dengan asam
tetapi terjd isomerisasi
– Stabilitas glikosida thdp hidrolisis
dipengaruhi:
• Jenis gula: pentosa < heksosa < asam
glukoronat
• Posisi gula: 3 > 7 > 4‘ > 5
• Enzimatis
61
Tugas
• Suatu bercak dalam KLT dengan fase diam
silika gel F254 dan BAW 3:1:1
1. Bercak berfluoresensi ungu di uv 366,
setelah dihidrolisis dalam HCl terbentuk 2
bercak berfluoresensi ungu
2. Bercak berfluoresensi ungu di uv 366 dan
setelah dihidrolisis Rf naik dan
berfluoresensi biru
3. Idem 2 tetapi setelah hidrolisis menjadi
berfluoresensi kuning
4. Setelah dihidrolisis tidak terjd perubahan Rf
dan warna
5. Setelah hidrolisis terjadi perubahan Rf tetapi
tidak terjadi perubahan warna

62

Anda mungkin juga menyukai