Anda di halaman 1dari 16

KLONORKIASIS

PENYAKIT BERBASIS BINATANG (ZOONOSIS) DENGAN


CARA PENULARAN BINATANG-BINATANG-MANUSIA

Disusun oleh :
Bunga Velinda Fasha NIM. P07134116002
Annisa Fitriani NIM. P07134116015
Ade Silvia Pristanti NIM. P07134116021
Novela Theresa Supono NIM. P07134116024
Putri Puji Rahayu NIM. P07134116029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2017
Pengertian Zoonosis

Menurut Badan Kesehatan Hewan Sedunia


atau Office International Epizooticae (OIE),
zoonosis merupakan penyakit yang secara
alamiah dapat menular di antara hewan
vertebrata dan manusia.
Batas Tingkat Penularan Zoonosis

1. Penularan dari hewan ke manusia


2. Penularan dari hewan ke hewan dan selanjutnya
ke manusia
Klonorkiasis
Klonorkiasis adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasit. Penyakit ini terjadi di
China terutama di bagian Tenggara, Korea
Selatan, Jepang, Taiwan dan Vietnam. Agen
penyebab dari penyakit ini adalah cacing
Clonorchis sinensis yang juga dikenal dengan
nama cacing hati. Cacing jenis ini termasuk
trematoda atau cacing pipih.
Clonorchis sinensis
Clonorchis sinensis adalah salah satu
thrematoda hati yang bersifat hermaprodit
(memiliki alat kelamin ganda) yang dapat
menimbulkan penyakit klonorkiasis. Nama lain
parasit ini adalah Opisthorchis sinensis atau The
chinese liver fluke.
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Ordo : Opisthorchiida
Subordo : Opisthorchiata
Famili : Opisthorchiidae
Genus : Clonorchis
Species : Clonorchis sinensis
Gambar 1. Morfologi Telur dan Cacing Dewasa Clonorchis sinensis
Sumber: medlab.id
Gambar 2. Siklus Hidup Clonorchis sinensis
Sumber: slideshare.net
Gambar 3. Lokasi Penyebaran Clonorchis sinensis dalam hati
Sumber: medicinestuffs.com
Gejala
Gejala penderita cacing hati Clonorchis
sinensis tidak nyata, kebanyakan terjadi secara
kronis, setelah terinfeksi baru perlahan lahan
muncul gejala seperti:
1. Nafsu makan pulang
2. Lemas
3. Pada bagian atas perut terasa tidak nyaman
4. Diare
5. Kembung
6. Pencernaan kurang baik
Bila jumlah parasit sangat banyak akan menyumbat
saluran empedu, radang empedu, ikterus dan
sirosis.
Diagnosis

Pemeriksaan parasit dapat dilakukan dengan


mengidentikasi sample feses melalui mikroskop
apakah ada telur cacing parasit, ookista protozoa
dan takizoit.
Pencegahan
1. Tidak makan makanan mentah
(sayuran,daging babi, daging sapi dan daging
ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah
dicuci bersih dengan air.
2. Memasak matang semua jenis ikan karena
stadium infektif Clonorchis sinensis paling
banyak terdapat pada ikan.
3. Minum air yang sudah dimasak mendidih baru
aman.
4. Menjaga kebersihan diri.
5. Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang
tempat.
6. Secara rutin diadakan pemeriksaan parasit.
7. Tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk.
Pengobatan

Cara pengobatan berbagai penyakit parasit


usus berbeda, harus memakai obat cacing
menurut resep dokter.
Daftar pustaka
Atmojo, A. T. 2016. Clonorchis sinensis. http://medlab.id.
Diakses pada tanggal 18 April 2017.
Bell, J. C., Palmer, S. R. dan Payne, J. M. 1998. The
Zoonosis, Infection Transmitted from Animals to Man.
Jakarta: EGC.
Daeng. 2017. Lokasi Penyebaran Clonorchis sinensis.
http://www.medicinestuffs.com/. Diakses pada tanggal
18 April 2017.
Susanto, A. 2008. Melawan Influenza A. Jakarta:
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai