Anda di halaman 1dari 24

Disfagia

Pembimbing : dr. Emilia Salfi, Sp. THT-KL

Laurent Zia Elfina


102118109
Pendahuluan

• Disfagia -> bahasa Yunani. dys = sulit dan


phagein = memakan

• Disfagia adalah kesulitan dalam menggerakkan


makanan dari mulut ke lambung. Disfagia dapat
terjadi pada fase oral, fase faringal dan fase
esofagal

• Disfagia dapat menjadi ancaman serius bagi


kesehatan seseorang karena risiko pneumonia
aspirasi, malnutrisi, dehidrasi, penurunan berat
badan, dan obstruksi jalan napas.
Anatomi
 Tabung muscular
yang
menghubungkan
faring dengan
lambung
 Panjang sekitar 8
inci dan dilapisi
oleh mukosa
 Esofagus berjalan di
belakang trakea dan
jantung, di depan
tulang belakang
FISIOLOGI MENELAN

 Pembentukan bolus makanan


 Upaya sfingter mencegah terhamburnya bolus
 Mempercepat masuknya bolus makanan ke dalam
faring pada saat respirasi.
 Mencegah masuknya makanan dan minuman ke dalam
nasofaring dan laring.
 Kerjasama yang baik dari otot-otot di rongga mulut
untuk mendorong bolus makanan ke arah lambung.
 Usaha untuk membersihkan kembali esofagus.
FISIOLOGI MENELAN

FASE ORAL
FASE FARINGAL
FASE ESOFAGAL
Proses MenelanNormal
Disfagia

• Disfagia berasal dari bahasa Yunani yaitu


dys yang artinya sulit dan phagein yang
artinya memakan. Keluhan sulit menelan
(disfagia), merupakan salah satu gejala
kelainan atau penyakit di orofaring dan
esofagus.

• Keluhan utama pasien disfagia : sulit menelan


makanan padat dan akhirnya makanan cair.
Klasifikasi Disfagia

1. Disfagia Mekanik
2. Disfagia Motorik
3. Disfagia oleh Gangguan Emosi
Disfagia
Penegakan Diagnosis

1. Anamnesis
Jenis makanan, progresif atau tidak, waktu dan
perjalanan keluhan disfagia, lokasi rasa sumbatan

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan daerah leher, pemeriksaan daerah
mulut, periksa apakah terdapat kelumpuhan otot-
otot lidah dan arkus faring

3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi, VFSS, FESS, dan
pemeriksaan manometrik
Flexible Endoscopic Evaluationof Swallowing
(FEES)

• Merupakan tambahan dari pemeriksaan fleksibel


rutin fiberoptik nasopharyngolaryngoscopy
• Digunakan untuk menilai struktur & fungsi
nasofaring, orofaring dan laring selama fonasi,
menelan spontan dan menelan cairan dan makanan
padat
FEES

• FEES dapat memberikan informasi tentang sensoris


 Ketika endoskopi menyentuh mukosa atau
struktur saluran cerna

• Peningkatan ambang rangsang sensoris


laringofaringeal terdapat pada anak yang didiagnosis
sebagai pneumonia berulang, gangguan neurologi,
GERD
Tahap pemeriksaan
1. Preswallowing assesment ( pemeriksaan sebelum menelan)
fungsi muskular oromotor dan kelainan fase oral

2. Swallowing Assessment  Pemeriksaan langsung dg


memberikan konsistensi makanan, dinilaikemampuan
menelan pasien dan konsistensi yang paling aman

3. Therapeutic Assessmentmengaplikasikan berbagai manuver


dan posisi kepala untuk menilai terdapat peningkatan
kemampuan menelan
5 proses fisiologi dapat dinilaidenganFEES

1. Sensitivitas pada orofaring dan hipofaring 


yang sangat berperan dalam terjadinya aspirasi

2. Spillage (preswallowing leakage)  masuknya


makanan ke dlm hipofaring sblm refleks menelan
dimulai shg mudah terjadi aspirasi
3. Residu  menumpuknya sisa makanan di valekula,
sinus piriformis, postkrikoid, dan dinding faring
posterior  makanan masuk ke jalan nafas baik saat
menelan/sesudah proses menenlan
4. Penetrasi  masuknya makanan ke vestibulum
laring tetapi belum melewati pita suara  makanan
mudah masuk ke jalan nafas saat inhalasi

5. Aspirasi  Masuknya makanan ke jalan nafas


melewati pita suara yang dapat menimbulkan
komplikasi paru
Videofluroscopic SwallowStudy (VFSS)

• Melihat struktur oral cavity, faring, esofagus servikalselama


menelan
• Tujuan:
• Memberikan informasi yang dapat menolong menentukan
apakah terdapat abnormalitas anatomi danstruktural
• Memastikan apakah koordinasi struktur dan fungsi saluran
cerna bagian atas aman dan efisien ketika bolus lewat saluran
cerna
• Selama VFSS, pasien makan cairan atau makanan yang
menstimulasi feeding
Videofluroscopic Swallow Study (VFSS)
Penatalaksanaan

1. Medikamentosa
2. Pembedahan
 ~ Pembedahan Gastrotomy
 ~ Cricofaringeal myotomy
3. Gizi
Kesimpulan

• Keluhan kesulitan menelan (disfagia) merupakan salah satu


gejala kelainan atau penyakit di orofaring dan esofagus.

• Berdasarkan penyebabnya, disfagia dibagi atas disfagia mekanik,


disfagia motorik, dan disfagia oleh gangguan emosi.

• Untuk diagnosis selain anamnesis dan pemeriksaan fisik yang


dapat dilakukan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis kelainan
disfagia adalah pemeriksaan radiologi, Videofluoroskopi Swallow
Assessment (VFSS), Flexible Endoscopy Evaluation of
Swallowing (FEES), dan pemeriksaan manometrik.

• Penatalaksaan disfagia yaitu dengan terapi medikamentosa,


pembedahan, serta suplai nutrisi dan hidrasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai