Kelas/No.absen : X IPS 2/37 a) Teori biologi, teori ini mejelaskan bagaimana hubungan antara perilaku menyimpang dengan keadaan biologis, misalnya cacat tubuh bawaan lahir, tipe tubuh tertentu seperi endomorph, ectomorph, dan mesomorph.
b) Teori psikologi,menganggap perilaku menyimpang sebagai penyakit mental. Jadi,
orang yang menyimpang itu karena mengalami penyakit mental atau gangguan kejiawaan.
c) Teori sosialisasi,menjelaskan bahwa perilaku menyimpang merupakan hasil dari
proses sosialisasi. Proses sosialisasi tidak sempurna, dapat terjadi karena mengalami inferioritas akibat cacat fisik bawaan lahir atau memperoleh informasi yang tidak lengkap, misalnya tentang kehidupan seksual.
d) Teori anomie,menganggap bahwa perilaki menyimpang muncul karena adanya
anomie. Anomie adalah kesimpangsiuran norma atau keadaan tanpa norma yang pasti sebagai patokan berperilaku. Anomie menimbulkan perilaku menyimpang karena mengakibatkan keterpisahan emosional (ketidakberdayaan, ketidakberartian, dan keterpencilan ) antara seseorang dengan masyarakatnya. Emile Durkheim dan Robert K. Merton menguraikan bahwa anomie terjadi karena ketidakharmonisan antara tujuan budaya dan cara-cara formal untuk mencapai tujuan. e) Teori reaksi,masyarakat ( teori labeling atau pemberian cap ) , dimana seseorang berperilaku menyimpang karena diberi cap menyimpang. Pemberian cap menyimpang ini mendorong individu melakukan serangkaian perbuatan yang merupakan self-fulfilling prophecy ( pembenaran peramalan diri ) bahwa ia adalah penyimpang. f) Teori konflik, meliputi dua hal, yaitu konlik budaya dan konflik sosial. Konflik budaya terjadi pada masyarakat dengan ciri pluralitas ( kemajemukan ). Di masyarakat tersebut terdapat dua atau lebih kelompok dengan sub kultur yang berbeda sehingga suatu perilaku yang sesuai dengan subkultur tertentu dapat berarti penyimpangan terhadap subkultur yang lain. Teori konflik sosial menerangkan bahwa penyimpangan terjadi karena adanya perbedaan norma dan kepentingan di antara kelas-kelas, sehingga suatu perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku kelas tertentu dinyatakan sebagai perilaku menyimpang. g) Teori pengendalian sosial, menyatakan bahwa penyimpangan terjaid karena lemahnya pengendalian sosial, baik berupa tekanan sosial maupun pemberian sanksi-sanksi, bahwa suatu keadaan misalnya mencuri dan meperkosa, tidak selalu diawali oleh adanya niat untuk mencuri atau meperkosa. Namun karena adanya kesempatan untuk itu akibat lemahnya pengendalian sosial.