11120172093
PENDAHULUAN
BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM
Gangguan
Disfungsi Menginduksi distribusi
SEPSIS Iskemi jaringan apoptosis
organ mikrovaskular
Penurunan
Vasodilatasi
Syok septik resistensi
vaskular
vaskular perifer
Gejala Klinis
01
02
03
04
05
DIAGNOSIS
Diagnosis sepsis memerlukan indeks dugaan tinggi,
pengambilan riwayat medis yang cermat,
pemeriksaan fisik, uji laboratorium yang sesuai,
dan tindak lanjut status hemodinamik.
Hitung platelet Trombositosis atau trombositopenia Nilai tinggi awal dapat dilihat sebagai respon fase
akut, jumlah trombosit yang rendah terlihat pada DIC
Coagulation cascade Defisiensi Protein C; defisiensi antitrombin; level D- Kelainan dapat diamati sebelum timbulnya kegagalan
dimer meningkat; PT (Prothrombin Time) dan PTT organ dan tanpa perdarahan yang jelas.
(Partial Thromboplastin Time) memanjang
Level asam laktat Lactic acid > 2 mmol/L Mengindikasikan hipoksia jaringan
Level enzim hepar Level alkaline phosphatase, AST, ALT, bilirubin Mengindikasikan cedera hepatoseluler akut yang
meningkat disebabkan hipoperfusi
Level serum fosfat Hipofosfatemia Berkorelasi terbalik dengan tingkat sitokin
proinflamasi
Level C-reactive protein (CRP) Meningkat Respons fase akut
Level prokalsitonin Meningkat Membedakan SIRS yang infeksius dari SIRS yang
non-
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Quick SOFA (qSOFA)
SOFA
KOMPLIKASI
Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS, adult
respiratory disease syndrome)
Koagulasi intravaskuler diseminata (DIC< disseminated
intravascular coagulation)
Gagal ginjal akut (ARF, acute renal failure)
Perdarahan usus
Gagal hati
Disfungsi sistem saraf pusat
Gagal jantung
Kematian
TERAPI 3 Prioritas utama
Stabilitas pasien langsung Pemberian antibiotik yang adekuat Fokus infeksi awal dielminasi
Masalah besar sepsis berat adalah Hilangkan benda asing.
pemulihan abnormalitas yang Agen mikroba tertentu dapat Salurkan eksudat purulen,
membahayakan jiwa ( ABC: airway, memperburuk kondisi pasien. Contoh khususnya untuk infeksi
briething, circulation) dengan antimikrobial yang tidak menyebabkan anaerobik. Angkat organ
pemberian resusitasi awal, pasien memburuk adalah karbapenem, yang terinfeksi, hilangkan
perlindungan langsung terhadap seftriakson, sefepim, glikopeptida, atau potong jaringan yang
jalan napas, pertahanan curah aminoglikosida dan kuinolon. Apabila gangren.
jantung dan ventilasi yang terjadi sepsis perlu segera diberikan
memadai dengan obat (dopamin, terapi empirik dengan antimikrobial
dobutamin, norepinefrin) sehingga menurunkan perkembangan
syok dan angka mortalitas.
TERAPI lanjutan
tambahan yang sangat penting bahwa hasil uji klinis Phase III
berupa vitamin dan trace element akut terkait (dikenal sebagai sepsis