IMAN KEPADA

RASUL ALLAH

Pengertian Iman Meneladani Sifat

Kepada Rasul Rasul Allah
Nama dan Sifat
Allah
Rasul Allah

Kata kunci:
Nabi Rasul Ulul Azmi Mukjizat Iman
Amanah Jujur Tablig Fatanah Kizib
Khianat Kitman Baladah
 Secara istilah yang dimaksud beriman kepada rasul Allah
adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa Allah menciptakan
para utusan yang kita sebut para rasul dan meyakini kebenaran
kerasulan mereka dan kebenaran ajaran yang dibawanya tanpa
keraguan sedikit pun.
Adapun hukum beriman kepada para rasul Allah ini wajib.
Allah berfirman dalam QS. Al-Fath/48 ayat 13 sebagai berikut:

ْ‫سو ِل ْه فَ ِا َّٓنَّا اَعتَدنَا ِلل ٰك ِف ِري َن‬ ْ ‫ن لَّمْ يُؤ ِم‬

ِ ٰ ‫ن ِب‬
ُْ ‫اّللْ َو َر‬ ْ ‫َو َم‬
﴾١٣ :‫س ِعي ًرا ﴿الفتج‬ َ
Artinya: “Dan barangsiapa yng tidak beriman kepada Allah dan
rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk
orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Fath/48:
13)
 1. Tidak boleh membeda-bedakan
Bahwa semua rasul yang disebutkan di dalam Al-Qur’an itu kita yakini dan kita akui
kebenarannya dan kita tidak boleh membeda-bedakan kerasulan mereka.

Allah swt. berfirman dalam QS. Al-Baqarah/2: 285 sebagai berikut:

ْ﴾ ۲٨٥ :‫ ﴿البقرة‬....ْ‫س ِله‬ ُّ ‫ ََلْنُفَ ِ ِّر ُقْبَي َنْا َ َحدٍْ ِ ِّمن‬...

ُ ‫ْر‬
Artinya: “Kami (orang-orang mukmin) tidak membeda-bedakan seseorang dari rasul-rasul-Nya .” (QS. Al-
Baqarah/2: 285)
Di ayat lain Allah swt. berfirman dalam QS. An-Nisa’/4: 136 sebagai berikut:

ِ ‫ْوال ِك ٰت‬
ْ‫ب‬ َ ‫ه‬ ْ
‫ل‬
ِ ‫و‬ ‫س‬
ُ ‫ىْر‬
َ ‫ع‬ ٰ
‫ل‬ َ ْ‫بْالَّ ِذيْن ََّز َل‬ ِ ‫ْوال ِك ٰت‬َ ‫سوِْل ٰ َّٓه‬ُ ‫ْو َر‬ َ ‫اّلل‬ ٰ ‫ٰيَّٓاَيُّ َهاْالَّ ِذي َن ْٰا َمنُ َّٓو‬
ِ ٰ ‫اْا ِمنُواْ ِب‬
ْ‫ض َّل‬ ٰ ‫ْواليَوْ ِم‬
َْ ْ‫ْاَل ِخ ِرْفَقَد‬ َ ‫س ِل ٰه‬ َ ‫ْو ُكت ُ ِبه‬
ُ ‫ْو ُر‬ َ ‫ْو َمل ِئ َك ِته‬ ِ ٰ ‫ْۗو َمنْيَّكفُرْ ِب‬
َْ ‫اّلل‬ َ ْ‫ْمنْقَب ُل‬ ِ ‫يْاَنزَ َل‬ َّٓ ‫الَّ ِذ‬
﴾١٣٦ :‫ضل ًًلْبَ ِعيدًاْ﴿النساء‬ َ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya (Muhammad) dan
kepada kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa
ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang
itu tersesat sangat jauh.” (QS. An-Nisa’/4: 136)
2. Mengikuti Ajaran-ajarannya
Kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah Al-Qur’an yang merupakan kitab penyempurna kitab-
kitab sebelumnya, karena itulah Al-Qur’an ditetapkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia sampai
akhir zama. Tidak terbatas pada kaum tertentu saja. Cinta kepada Nabi Muhammad berarti mau menaati
seluruh ajarannya. Taat kepada nabi berarti taat kepada Allah swt.

Allah swt. berfirman dalam QS. An-Nisa’/4: 80, sebagai berikut:

ً ‫علَي ِهمْ َحِْفي‬

ْ‫ظا‬ َ ‫ْۚو َمنْت َ َْولٰىْفَ ََّٓماْاَر‬
َ ْ‫سل ٰن َك‬ َ ْ‫ّْٰللا‬
َٰ ‫ع‬ َ َ ‫سو َلْفَقَدْا‬
َ ‫طا‬ ُ ‫ْالر‬
َّ ‫َمنْي ُِّط ِع‬
﴾ ٨٠ :‫﴿النساء‬
Artinya: “Barangsiapa yang mentaati rasul (Muhammad) maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu) maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi
pemelihara mereka.” (QS. An-Nisa’/4: 80)
Di lain ayat, Allah swt. berfirman sebagai berikut:

﴾۷ :‫ ﴿الحشر‬....‫عن ْهُ فَانت َ ُهوْۚا‬

َ ْ‫ل فَ ُخذُوْهُ َو َما ن َٰه ُكم‬
ُْ ‫سو‬ َّ ‫ َو ََّٓما ٰا ٰت ُك ُْم‬...
ُ ‫الر‬
Artinya: “…Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah….” (QS. Al-Hasyr/59: 7)
1. Nama-nama Rasul Allah
Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, namun yang wajib kita ketahui hanya 25 nabi
dan rasul. Mereka yaitu:
1 Adam a.s. 12 Ayub a.s. 23 Yahya a.s.
2 Idris a.s. 13 Zulkifli a.s. 24 Isa a.s.
3 Nuh a.s. 14 Syuaib a.s. 25 Muhammad saw.
4 Hud a.s. 15 Yunus a.s.
5 Shaleh a.s. 16 Musa a.s.
6 Ibrahim a.s. 17 Harun a.s.
7 Luth a.s. 18 Ilyas a.s.
8 Ismail a.s. 19 Ilyasa a.s.
9 Ishaq a.s. 20 Daud a.s.
10 Ya’kub a.s. 21 Sulaiman a.s.
11 Yusuf a.s. 22 Zakaria a.s.
 Sifat-sifat Rasul
Allah

Sifat wajib Rasul Sifat mustahil Rasul Sifat jaiz Rasul

a. Siddiq a. Kizib Jaiz artinya boleh. Seorang rasul

b. Amanah b. Khianat itu pada dasarnya manusia biasa
c. Tablig c. Kitman yang dapat mengalami dan
d. Fatanah d. Baladah merasakan segala sesuatu yang
dirasakan manusia lain, misalnya
dia merasa lapar, sedih, menderita,
3. Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir
Dalam QS. Al-Ahzab ayat 40:

َْ ِّ‫ّٰللا َوخَاْت َ َمْ النَّ ِبي‬

ْۗ‫ن‬ ِْٰ ‫ل‬ َْ ‫سو‬
ُ ‫ن َّر‬ْ ‫ان ُم َح َّمدْ اَبَآ ا َ َح ٍْد ِ ِّمنْ ِ ِّر َجا ِل ُكمْ َو ٰل ِك‬ َْ ‫َما َك‬
﴾٤٠ :‫ع ِلي ًما ﴿اَلحزاب‬ َ ‫ل شَى ٍْء‬ ِِّْ ‫ّٰللاُ ِب ُك‬
ْٰ ‫ان‬ َْ ‫َو َك‬
Artinya: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para
nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab/33: 40)

Dalam QS. Al-Ma’idah ayat 3 Allah berfirman:

ْ‫تْ لَ ُك ُم‬
ُ ‫ضي‬ ْ ‫علَي ُكمْ ِنع َم ِت‬
ِ ‫ي َو َْر‬ ُ ‫ت لَ ُكمْ ِدينَ ُكمْ َواَتْ َمم‬
َ ْ‫ت‬ ُْ ‫اَليَو َْم اَك َمل‬...
﴾٣ :‫﴿المائدة‬.... ‫ا َِلس ًَل َْم ِدينًْۗا‬
Artinya: ”…Pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu untukmu dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah
Aku ridai Islam sebagai agamamu….” (QS. Al-Ma’idah/5: 3)

Berdasarkan diri dari dua dalil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebenaran tentang Nabi Muhammad
sebagai penutup dari seluruh nabi mutlak kebenarannya. Oleh karenany, kita harus menolak pendapat yang mengatakan akan
ada lagi nabi baru setelah beliau.
4. Meneladani sifat-sifat Rasulullah saw.

dalil Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut:

َ ‫سنَةْ ِلِّ َمنْ َك‬

ْ‫ان‬ َ ‫ّٰللا اُس َوةْ َح‬
ِْٰ ‫ل‬ ُ ‫ان لَ ُكمْ ِفي َر‬
ِْ ‫سو‬ َْ ‫لَقَدْ َك‬
َْٰ ‫اَل ِخ َْر َو َذ َك َْر‬
‫ّٰللا َكثِيْ ًرا‬ ٰ ‫ّٰللا َواليَو َْم‬
َْٰ ‫يَر ُجوا‬
﴾۲١ :‫﴿اَلحزاب‬
Artinya: “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) orang-orang yang berharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-
Ahzab/33: 21)

Dengan diperkuat melalui dua dalil di atas, maka wajib bagi kita meniru dan
meneladani sifat dan sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari
1. Berperilaku jujur
2. Hormat dan patuh kepada orang tua